Anda di halaman 1dari 49

Stabilitas Obat

Uji Stabilitas Dipercepat

Wahyu Dwi Lesmono, S.Si


1
Konsep Dasar Uji Stabilitas Dipercepat
Konsep Dasar Uji Stabilitas Dipercepat
1
Definisi Uji Stabilitas Dipercepat
Uji Stabilitas Dipercepat (Uji Akselerasi) merupakan suatu uji stabilitas jangka
pendek yang dilakukan dibawah kondisi yang dilebih-lebihkan (ditekankan) untuk
meningkatkan laju kimia atau degradasi fisik dari zat obat atau produk obat.

Tujuan Dilakukan Uji Stabilitas Dipercepat

1. Memperoleh informasi pendugaan laju reaksi suatu obat dan masa penanggalan
kadaluwarsa sementara dalam waktu yang relatif singkat
2. Menggambarkan hubungan antara degradasi suatu unsur yang terkandung dalam obat
dengan kondisi penyimpanan
Konsep Dasar Uji Stabilitas Dipercepat
1

Kondisi Umum Uji Stabilitas Dipercepat


Kondisi Parameter
Suhu Penyimpanan 40 derajat Celsius 5 derajat Celsius
Kelembaban Relatif 75%
Waktu Minimum Percobaan 0-6 Bulan

Kondisi Khusus Uji Stabilitas Dipercepat


• Pengujian dilakukan di dalam wadah yang terbuka
• Minimal terdapat 3 batch (formula) yang berbeda
• Adanya kondisi tambahan dengan parameter minimum yang lain sesuai dengan jenis sediaan
yang digunakan (Seperti pH, lebar daya hambat, viskositas, kadar air, dan lain-lainnya)
2
Kinetika Reaksi Kimia
Kinetika Reaksi Kimia
2
Pemodelan Matematika Laju Reaksi Kimia
Jika suatu reaksi dengan dua unsur A dan B menghasilkan suatu unsur C dengan
persamaan reaksi kimia:

 𝐴+ 𝐵 →𝐶

Maka laju reaksi kimia diatas dapat dituliskan dengan persamaan berikut:

 𝑑𝑌 ( 𝑡 ) 𝑟𝐴 𝑟𝐵
=− 𝐾 𝑟 [ 𝐴] [𝐵] (1)
𝑑𝑡 𝐴 +𝑟 𝐵

 
Suatu reaksi kimia dikatakan orde , dengan merupakan bentuk hasil bagi
differensial antara konsentrasi dengan waktu, merupakan konsentrasi dari unsur
yang sedang diteliti pada waktu ke-. dan merupakan konsentrawsi dari unsur A
dan B, dan merupakan konstanta laju reaksi.
Kinetika Reaksi Kimia
2
Model Laju Reaksi Kimia
 Berdasarkan persamaan (1), jika hanya terdapat satu unsur yang dapat menghasilkan satu

unsur yang lain dengan konsentrasi sebesar , maka hubungan konsentrasi suatu unsur untuk
orde ke-0, orde ke-1, dan orde ke-2 pada konsentrasi awal hingga sepanjang waktu dapat
dituliskan menjadi model Laju Reaksi Kimia sebagai berikut:

Order Ke-0 𝑌
  ( 𝑡 ) =𝑌 ( 0 ) − 𝐾 0 𝑡 (2)

Order Ke-1 ln
  ( 𝑌 ( 𝑡 ) )=ln ( 𝑌 ( 0 ) ) − 𝐾 𝑡
1
(3)

 1 1
Order Ke-2 = + 𝐾2𝑡 (4)
𝑌 ( 𝑡 ) 𝑌 ( 0)
 Dengan , , dan secara berturut-turut merupakan konstanta laju reaksi orde ke-0, ke-1, dan ke-2.
Kinetika Reaksi Kimia
2
Model Persamaan Arrhenius
 Jika pelaksanaan produksi obat ingin mengetahui laju degradasi obat pada saat suhu

penyimpanan pasar, maka perlu mengetahui hubungan antara laju reaksi kimia dengan suhu
dengan menggunakan model persamaan Arrhenius sebagai berikut:

  𝑑 ( ln 𝐾 ) 𝐸
= (5)
𝑑𝑇 𝑅 𝑇2
 Dengan merupakan energi aktivasi dan merupakan konstanta gas.

Model Persamaan Arrhenius pada Persamaan (4) dapat dilinearisasikan menjadi model linear
persamaan Arrhenius sebagai berikut:

  𝐸 1
ln 𝐾 = ln 𝐴 − ∙ (6)
𝑅 𝑇
 Dengan merupakan faktor frekuensi.
Kinetika Reaksi Kimia
2
Hubungan Model Persamaan Laju Reaksi
dengan Model Persamaan Arrhenius
 Alternatif lain dalam menentukan faktor frekuensi dan rasio antara energi aktivasi dengan

kostanta gas dapat dilakukan dengan mengeksponensialkan kedua ruas pada Persamaan (5)
sebagai berikut:
𝐸 1
  − ∙
𝐾 = 𝐴 𝑒 𝑅 𝑇 (7)

 Dengan substitusi dari Persamaan (2) dan (3) ke Persamaan (7) diperoleh Model Persamaan

Laju Degradasi pada saat sepanjang waktu pada suhu sebagai berikut:
𝐸 1
Order Ke-0 𝑌
  ( 𝑡 ) −100 =− 𝐴 𝑒− 𝑅 ∙ 𝑇 (8)
𝑡

𝑌 (𝑡)
Order Ke-1
 ln
( 100 ) =− 𝐴 𝑒 −
𝐸 1

𝑅 𝑇 (9)
𝑡
Kinetika Reaksi Kimia
2
Hubungan Model Persamaan Laju Reaksi
dengan Model Persamaan Arrhenius
 Untuk memudahkan melakukan estimasi parameter dan sesuai dengan model Persamaan

Arrhenius, maka dengan mengalikan -1 kedua ruas pada persamaan (8) dan (9) diperoleh
Model Laju Degradasi Negatif sebagai berikut:

𝐸 1
Order Ke-0 100
  −𝑌 (𝑡 ) = 𝐴 𝑒− 𝑅 ∙ 𝑇 (10)
𝑡

100
Order Ke-1
  ln
( 𝑌 (𝑡) )= 𝐴 𝑒 −
𝐸
𝑅

1
𝑇 (11)
𝑡
Kinetika Reaksi Kimia
2
Contoh Soal 1

Berikut merupakan data hipotetik perubahan suatu konsentrasi zat (mg/mL) berdasarkan
ketetapan suhu yang digunakan untuk setiap ketetapan waktu pengamatannya
Suhu Waktu (bulan) Konsentrasi zat  A. Tentukan parameter konsentrasi awal dan laju reaksi
(derajat (mg/mL) untuk masing-masing suhu pengamatan untuk reaksi
Celsius)
orde ke-0 dan orde ke-1!
35 1 99 B. Berdasarkan soal A, hitunglah parameter faktor
frekuensi dan rasio antara energi aktivasi dan
35 2 96
konstantas gas dengan menggunakan model
35 3 92 persamaan Arrhenius (10) dan (11) yang sudah
40 1 98 dilinearisasikan!
C. Berdasarkan soal B, tentukan waktu simpan, waktu
40 2 95
paruh, dan waktu kadaluwarsa jika zat tersebut
40 3 90 disimpan pada suhu pasar, yaitu 25 derajat Celsius?
45 1 99
45 2 96
45 3 81
Kinetika Reaksi Kimia
2
Jawaban Soal 1 (A)

Hitung terlebih dahulu logaritma natural dari konsentrasi zat.

Fungsi “=LN(sel)” mengembalikan nilai sel ke bentuk nilai logaritma natural


Jawaban Soal 1 (A)

 Parameter dan untuk masing-masing suhu pada orde reaksi ke-0 ditunjukkan pada tabel berikut

“=INTERCEPT(kolom_y,kolom_x)”
mengembalikan nilai intercept (parameter
regresi a) dari pengaruh variabel x terhadap
variabel y
“=SLOPE(kolom_y,kolom_x)”
mengembalikan nilai slope (parameter
regresi b) dari pengaruh variabel x terhadap
variabel y
Jawaban Soal 1 (A)

 Parameter dan untuk masing-masing suhu pada orde reaksi ke-1 ditunjukkan pada tabel berikut

“=EXP(sel)” mengembalikan nilai sel ke


bentuk nilai eksponensial
Kinetika Reaksi Kimia
2
Jawaban Soal 1 (B)

Bentuk linearisasi pada persamaan Arrhenius (10) dan (11) secara berturut-turut adalah:

  100 −𝑌 ( 𝑡 ) 𝐸 1
Order Ke-0 ln ( 𝑡
= ln ( 𝐴 ) − ∙
𝑅 𝑇)
  100
Order Ke-1 ln ( ln
( 𝑌 (𝑡 ) ) = ln ( 𝐴 ) − 𝐸 ∙ 1
)
𝑡 𝑅 𝑇
 Dua persamaan diatas dapat digunakan untuk menduga parameter dan dengan
menggunakan teknik regresi dengan variable dengan:
atau
Kinetika Reaksi Kimia
2
Jawaban Soal 1 (B)

Penyesuaian data untuk model persamaan Arrhenius yang dilinearisasikan:

Konsentrasi zat
Suhu (derajat Waktu (bulan) (mg/mL) ln(Konsentrasi) Suhu
Celsius)

35 1 99 4.59512 0.003247 0.000000 -4.600149


35 2 96 4.564348 0.003247 0.693147 -3.891681
35 3 92 4.521789 0.003247 0.980829 -3.582940
40 1 98 4.584967 0.003195 0.693147 -3.901939
40 2 95 4.553877 0.003195 0.916291 -3.663342
40 3 90 4.49981 0.003195 1.203973 -3.348980
45 1 99 4.59512 0.003145 0.000000 -4.600149
45 2 96 4.564348 0.003145 0.693147 -3.891681
45 3 81 4.394449 0.003145 1.845827 -2.655832
Kinetika Reaksi Kimia
2
Jawaban Soal 1 (B)

Penyesuaian data untuk model persamaan Arrhenius yang dilinearisasikan (Excel):


Kinetika Reaksi Kimia
2
Jawaban Soal 1 (B)

 Parameter nilai dan untuk orde ke-0 dan orde ke-1 diperoleh sebagai berikut:

Orde Reaksi
Orde Reaksi
0 9.882513 -2848.38 19584.88
0
1 9.882513
5.955635 -2848.38
-3050.79 19584.88
385.9219
1 5.955635 -3050.79 385.9219
Kinetika Reaksi Kimia
2
Jawaban Soal 1 (C)

Waktu simpan, waktu paruh, dan waktu kadaluwarsa secara berturut-turut didefinisikan
sebagai waktu pada saat suatu daya pengamatan tersisa sebesar 90%, 50%, dan 10% atau
secara matematis dituliskan dengan:

Waktu Simpan 𝑌
  ( 𝑡 90 ) =90

Waktu Paruh 𝑌
  ( 𝑡 50 ) =50

Waktu Kadaluwarsa 𝑌
  ( 𝑡 10 ) =10

 Dengan menyusun ulang persamaan (8) dan persamaan (9) diperoleh penentuan waktu

berdasarkan suhu tertentu sebagai berikut:


100

Order Ke-0 𝑡  =
100 − 𝑌 ( 𝑡 )
𝐸 1 Order Ke-1
 
𝑡=
ln ( 𝑌 (𝑡 ) )
− ∙ −
𝐸 1

𝑅 𝑇
𝐴𝑒 𝐴𝑒 𝑅 𝑇
Kinetika Reaksi Kimia
2
Jawaban Soal 1 (C)

Waktu simpan, waktu paruh, dan waktu kadaluwarsa pada suhu pasar (25 derajat Celsius = 298
derajat Celsius) diperoleh sebagai berikut:

Orde Reaksi Ke- Orde Reaksi Ke-


Penanggalan 0 1
Simpan 7.231138 7.625959
Paruh 36.15569 50.16976
Kadaluwarsa 65.08024 166.6603
3
Prediksi dan Analisis Statistika
Prediksi dan Analisis Statistika
3
Konsep Dasar Analisis Statistika dalam Stabilitas Obat

Statistika merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara-cara merencanakan, mengumpulkan,


menganalisis, mengintepretasikan, dan mempresentasikan suatu data. Data adalah sekumpulan
catatan atau fakta melalui proses pengamatan dari sumber-sumber tertentu.

Analisis statistika dalam stabilitas obat sangat diperlukan untuk mengetahui lebih lanjut informasi-
informasi yang terkandung dalam data percobaan yang diperoleh. Dengan demikian, dengan
melakukan analisis statistika, dapat diperoleh keputusan yang berguna untuk optimalisasi produk
obat ke pasaran (Seperti suhu yang optimal, tanggal kadaluwarsa yang tepat, cara penyimpanan
yang benar, dan lain-lainnya)

Analisis statistika dibagi menjadi 2:


1. Statistika Deskriptif: Menggali informasi dengan meringkas data menggunakan tabel atau
grafik
2. Statistika Inferensia: Menggali informasi dengan menguji hipotesis suatu nilai statistika
Prediksi dan Analisis Statistika
3
Konsep Dasar Prediksi dalam Stabilitas Obat

Prediksi merupakan suatu cara untuk memperkirakan sesuatu hal. Dalam stabilitas
obat, prediksi berkaitan dengan memperkirakan waktu yang dibutuhkan ketika
degradasi suatu zat mencapai titik tertentu.

Hubungan antara prediksi dengan analisis statistika adalah untuk menentukan


perkiraan nilai yang tepat pada tingkat kesalahan tertentu. Hal ini dikarenakan
prediksi tidak selalu 100% akurat. Ketidakakuratan prediksi disebabkan oleh galat
(error) prediksi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan
dalam model prediksi.
Prediksi dan Analisis Statistika
3
Metode Statistika dalam Stabilitas Obat

Metode Statistika yang digunakan dalam penerapan Stabilitas Obat:

Regresi
1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh yang diberikan oleh suatu faktor terhadap
nilai yang diukur
2. Untuk mengetahui prediksi suatu nilai yang diukur
ANOVA
3. Untuk menguji adanya pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi nilai yang
diukur
4. Untuk menguji adanya perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai yang
diukur
Prediksi dan Analisis Statistika
3
Variabel Degradasi dan Laju Degradasi Negatif
 Misalkan merupakan daya sampel yang tersimpan setelah waktu ke- pada suhu ke- dengan

dan . Maka degradasi untuk orde ke-0 dan orde ke-1 dari daya sampel awal sebesar 100 pada
waktu ke- dan suhu ke- didefinisikan dengan:

Order Ke-0  𝐷 𝑖𝑗 ( 0 )=𝑌 𝑖𝑗 −100 (11)

  𝑌 𝑖𝑗
Order Ke-1 𝐷 𝑖𝑗 ( 1 ) =𝑙𝑛
100 ( ) (12)

Laju degradasi negative berdasarkan persamaan (11) dan (12) didefinisikan dengan:

  𝐷 𝑖𝑗 ( 0 ) 𝑌 𝑖𝑗 − 100
Order Ke-0 𝐾 𝑖𝑗 ( 0 )=− = (13)
𝑡𝑗 𝑡𝑗
  𝑌 𝑖𝑗
Order Ke-1 𝐾 𝑖𝑗 (1 )=−
𝐷 𝑖𝑗 ( 1 )
=
ln ( )
100 (14)
𝑡𝑗 𝑡𝑗
Prediksi dan Analisis Statistika
3
Pendugaan Parameter Laju Reaksi Pada Suhu Ke-i
 Degradasi daya sampel yang tersimpan pada waktu ke- pada suhu dari persamaan Laju Reaksi

Kimia orde 0 dan 1 dapat dibentuk ke dalam model regresi linear sederhana sebagai berikut:

  𝐷 𝑖𝑗 ( h ) = 𝛽 𝑖 ( h ) 𝑡 𝑗 + 𝑒 𝑖𝑗 (15)
 Dengan dan

0 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑜𝑟𝑑𝑒 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑘𝑒 − 0


 
h=
{
1 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑜𝑟𝑑𝑒 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑘𝑒 − 1
 Parameter dapat diduga dengan menggunakan formula berikut:
𝐽
  ∑ 𝑡 𝑗 𝐷 𝑖𝑗 ( h )
𝑗= 1
𝑏𝑖 ( h ) = 𝐽 (16)
2
∑ 𝑡 𝑗
𝑗= 1
Prediksi dan Analisis Statistika
3
Pengujian Parameter Laju Reaksi Pada Suhu Ke-i
 Pengujian parameter laju reaksi pada suhu ke- dapat menggunakan uji ANOVA regresi dan uji

t parameter regresi.

 Pengujian parameter laju reaksi pada suhu ke- merujuk pada tabel ANOVA Regresi untuk Laju

Reaksi Suhu Ke-

Sumber
Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung
Keragaman
Regresi
Regresi
Galat
Total
Galat

Total
Prediksi dan Analisis Statistika
3
Tahapan Pengujian Parameter Laju Reaksi Pada Suhu Ke-i dengan uji ANOVA

 1. Hipotesis

Tidak ada pengaruh perubahan waktu terhadap penurunan daya sampel yang disimpan pada
suhu ke-
Ada pengaruh perubahan waktu terhadap penurunan daya sampel yang disimpan pada suhu
ke-
  Kriteria Keputusan
4.
Tolak jika
2. Taraf nyata Terima jika
(Pada umumnya, )
 5. Keputusan
Bandingkan nilai dengan dan sesuaikan dengan
3. Statistik Hitung kriteria keputusan yang ada pada tahapan nomor 4

6. Kesimpulan
Sesuaikan keputusan yang diperoleh pada tahapan
nomor 5 dengan hipotesis pada tahapan 1
Prediksi dan Analisis Statistika
3
Pengujian Parameter Laju Reaksi Pada Suhu Ke-i dengan Uji t
 1. Hipotesis

Tidak ada pengaruh perubahan waktu terhadap penurunan daya sampel yang disimpan pada
suhu ke-
Ada pengaruh perubahan waktu terhadap penurunan daya sampel yang disimpan pada suhu
ke-
  Kriteria Keputusan
4.
Tolak jika
2. Taraf nyata Terima jika
(Pada umumnya, )
Catatan:
  Keputusan
5.
Bandingkan nilaidengan dan sesuaikan dengan
𝑆𝐸
  𝑏 (h ) = 𝑉
[ 𝑖 ] ^𝑎𝑟 [ 𝑏𝑖 ( h ) ]
√ 3. Statistik Hitung kriteria keputusan yang ada pada tahapan nomor 4

𝐾𝑇𝐺 𝑖 ( h )
 
^
𝑉𝑎𝑟 [ 𝑏𝑖 ( h ) ] = 𝐽
2 6. Kesimpulan
∑𝑡𝑗 Sesuaikan keputusan yang diperoleh pada tahapan
𝑗=1

nomor 5 dengan hipotesis pada tahapan 1


Prediksi dan Analisis Statistika
3
Penentuan Perkiraan Waktu dari Suhu Tertentu
 Perkiraan Waktu dari suatu produk obat dari suhu-suhu tertentu dapat ditentukan dengan

memanfaatkan persamaan Arrhenius dan variabel degradasi negatif orde ke-0 dan dan orde
ke-1. Penentuan masa waktu kadaluwarsa untuk degradasi maksimum yang diperbolehkan
berdasarkan suhu tertentu dengan tingkat kepercayaan minimum sebesar dilakukan dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut:

 1. Hitung nilai dengan formula:


2. Hitung nilai
3. Hitung nilai
4. Hitung nilai
Prediksi dan Analisis Statistika
3
Detail Rumus Perkiraan Waktu

 
 1. Rumus jumlah degradasi maksimum yang
diperbolehkan untuk reaksi orde
ke-h

 2. Rumus

 3. Rumus Dalam rumus inio, variabel X


merupakan variabel suhu invers
 4. Rumus yang sudah diubah ke satuan
Kelvin. Variabel Y merupakan laju
degradasi negatif
Prediksi dan Analisis Statistika
3
Detail Rumus Perkiraan Waktu

 
 5. Rumus jumlah degradasi maksimum yang
diperbolehkan untuk reaksi orde
ke-h

𝐿𝑡 ( h )
   
Batas bawah tingkat kepercayaan bagi waktu berdasarkan skala logaritma

𝑡𝑇 ( h )
   Waktu perkiraan tentatif untuk degradasi maksimum yang diperbolehkan
pada saat suhu
Kinetika Reaksi Kimia
2
Contoh Soal 2

Berikut merupakan data hipotetik perubahan suatu konsentrasi zat (mg/mL) berdasarkan
ketetapan suhu yang digunakan untuk setiap ketetapan waktu pengamatannya
Suhu Waktu (bulan) Konsentrasi zat  A. Jika awal konsentrasi zat untuk semua suhu
(derajat (mg/mL) pengamatan dimulai dari 100 mg/mL, tentukan
Celsius)
parameter laju reaksi untuk orde reaksi 0 dan 1!
35 1 99 B. Dengan menggunakan metode uji t, uji F, dan uji t
pada tingkat kepercayaan 95%, ujilah apakah terdapat
35 2 96
pengaruh suhu masing-masing pengamatan terhadap
35 3 92 konsentrasi zat yang diamati dalam data tersebut?
40 1 98 C. Tentukan perkiraan waktu kadaluwarsa dengan tingkat
kepercayaan sebesar 95% pada zat tersebut jika
40 2 95
disimpan pada suhu pasar, yaitu !
40 3 90
45 1 99
45 2 96
45 3 81
Kinetika Reaksi Kimia
2
Jawaban Soal 2 (A) dengan Menggunakan Excel

 Hitung terlebih dahulu nilai dari , , dan pada data dengan rumus berikut:
Kinetika Reaksi Kimia
2
Jawaban Soal 2 (A) dengan Menggunakan Excel

 Menghitung parameter untuk masing-masing orde reaksi dengan cara berikut:

𝐽
  ∑𝑡 𝑗 𝐷 𝑖𝑗 ( h )
𝑗= 1
𝑏𝑖 ( h ) = 𝐽

∑ 𝑡 2𝑗
𝑗= 1
Jawaban Soal 2 (B) dengan Menggunakan Excel

 Menghitung , , dan untuk masing-masing orde reaksi dengan cara berikut:

  𝐽
2
𝐽𝐾𝑇 𝑖 ( h ) =∑ 𝐷 ( h ) 𝑖𝑗
𝑗=1

𝐽 2

 
𝐽𝐾𝑅 𝑖 ( h ) =
[∑
𝑗 =1
𝐷 𝑖𝑗 ( h ) 𝑡
𝐽
𝑗 ]
∑𝑡 𝑗
𝑗= 1

 𝐽𝐾𝐺 𝑖 ( h ) = 𝐽𝐾𝑇 𝑖 ( h ) − 𝐽𝐾𝑅 𝑖 ( h )


Jawaban Soal 2 (B) dengan Menggunakan Excel

 Menghitung , , , dan untuk masing-masing orde reaksi dengan cara berikut:

𝐽𝐾𝑅 𝑖 ( h ) 𝐾𝑇𝐺 𝑖 ( h )
   ^
𝑉𝑎𝑟 [ 𝑏𝑖 ( h ) ] =
𝐾𝑇𝑅 𝑖 ( h )= 𝐽
𝑑𝑏𝑅 𝑖 ( h ) ∑ 𝑡 2𝑗
𝑗=1

  𝐽𝐾𝐺 𝑖 ( h )
𝐾𝑇𝐺 𝑖 ( h ) =
𝑑𝑏𝐺 𝑖 ( h ) 𝑆𝐸 [ 𝑏 𝑖 ( h ) ]= 𝑉^
 
√ 𝑎𝑟 [ 𝑏𝑖 ( h ) ]
Jawaban Soal 2 (B) dengan Menggunakan Excel

 Menghitung dan untuk masing-masing orde reaksi dengan cara berikut:

 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 − 𝑖 ( h ) =𝑡 ( 𝛼 ; 𝐽 − 1 ) 𝑖 ( h )

  𝑏𝑖 ( h )
𝑡 h𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔− 𝑖 ( h ) =
𝑆𝐸 𝑖 ( h )
Jawaban Soal 2 (B) dengan Menggunakan Excel

Orde (h) Suhu Keputusan


35 6.957 4.303 Ada pengaruh
0 40 9.165 4.303 Ada pengaruh
45 3.051 4.303 Tidak ada pengaruh
35 6.688 4.303 Ada pengaruh
1 40 8.484 4.303 Ada pengaruh
45 2.926 4.303 Tidak ada pengaruh

 
Berdasarkan uji t, untuk orde ke-0 dan orde ke-1, suhu yang tidak memberikan pengaruh terhadap perubahan
degradasi zat yang signifikan adalah suhu 45 karena
Jawaban Soal 2 (B) dengan Menggunakan Excel

 Menghitung dan untuk masing-masing orde reaksi dengan cara berikut:

 𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 −𝑖 ( h )= 𝐹 ( 𝛼 ; 𝑑𝑏𝑅 ( h ) ; 𝑑𝑏𝐺 𝑖 ( h ) ) 𝑖


(h)
𝑖

  𝐾𝑇𝑅 𝑖 ( h )
𝐹 h𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔− 𝑖 ( h ) =
𝐾𝑇𝐺𝑖 ( h )
Jawaban Soal 2 (B) dengan Menggunakan Excel

Orde (h) Suhu Keputusan


35 48.400 18.513 Ada pengaruh
0 40 84.000 18.513 Ada pengaruh
45 9.308 18.513 Tidak ada pengaruh
35 44.728 18.513 Ada pengaruh
1 40 71.973 18.513 Ada pengaruh
45 8.560 18.513 Tidak ada pengaruh

 
Berdasarkan uji F, untuk orde ke-0 dan orde ke-1, suhu yang tidak memberikan pengaruh terhadap perubahan
degradasi zat yang signifikan adalah suhu 45 karena
Jawaban Soal 2 (B) dengan Menggunakan Excel

Untuk menguji apakah semua suhu percobaan berpengaruh terhadap degradasi zat, maka dapat dilakukan dengan
menggunakan uji ANOVA dengan cara sebagai berikut:

 
Berdasarkan uji ANOVA, untuk orde ke-0 dan orde ke-1, faktor
suhu percobaan memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap degradasi zat pada taraf nyata sebesar 5% (atau
tingkat kepercayaan sebesar 95%) karena
Jawaban Soal 2 (C) dengan Menggunakan Excel

 Menghitung nilai , , dan untuk orde ke-0 dan ke-1 dengan cara sebagai berikut:
Jawaban Soal 2 (C) dengan Menggunakan Excel

 Menghitung nilai , , dan untuk orde ke-0 dan ke-1 dengan cara sebagai berikut:

  𝐸
𝑆 𝑦𝑦 − ( h ) ∙ 𝑆 𝑥𝑦
𝑅
𝐾𝑇𝐺 ( h )=
𝑛 −2

2
𝑆 𝑦𝑦 =∑ ( 𝑦 𝑖 − ´𝑦 )
 
𝑖

𝑆  𝑥𝑦=∑ ( 𝑥𝑖 − ´𝑥 )( 𝑦 𝑖 − ´𝑦 )
𝑖
Jawaban Soal 2 (C) dengan Menggunakan Excel

 Menghitung nilai , , dan untuk orde ke-0 dan ke-1 dengan cara sebagai berikut:

𝑛
 
^ 𝐾𝑇𝐺 ( h )
𝑉𝑎𝑟 [ 𝐴 ( h ) ] = ∑ 𝑥𝑗
𝑛 𝑆 𝑥𝑥 𝑗=1

𝐸 𝐾𝑇𝐺 ( h )
 ^
𝑉𝑎𝑟
[ 𝑅
( h) =] 𝑆 𝑥𝑥

𝐸 ´
𝐾𝑇𝐺 ( h ) ∙ 𝑋
 
^
[ ]
𝐶𝑜𝑣 𝐴 ( h ) , ( h ) =−
𝑅 𝐽 ∙ 𝑆 𝑥𝑥
Jawaban Soal 2 (C) dengan Menggunakan Excel

 Menghitung nilai , , dan untuk orde ke-0 dan ke-1 dengan cara sebagai berikut:

2
  1 ^ 𝐸 ( h ) +2 1 𝐶𝑜𝑣
^ 𝐴 (h) , 𝐸 ( h)
^ [ 𝑙𝑛 [ 𝐾
𝑉𝑎𝑟 𝑗 {
^ ( h ) ] ] =𝐾𝑇𝐺 ( h ) 𝑉𝑎𝑟
() [ ] ( ) [
^ [ 𝐴 (h) ] +
𝑇
𝑉𝑎𝑟
𝑅 𝑇 𝑅 ]}
 
𝑆𝐸 [ 𝑙𝑛 [ ^ √
𝐾 𝑗 ( h ) ] ]= 𝑉^
𝑎𝑟 [ 𝑙𝑛 [ ^
𝐾 𝑗(h )]]
Jawaban Soal 2 (C) dengan Menggunakan Excel

 Menghitung nilai , , dan untuk orde ke-0 dan ke-1 dengan cara sebagai berikut:

  ( 𝑡^ )=𝑙𝑛 [ 𝑃 ( h ) ] − 𝐴 ( h ) + 𝐸 ( h ) ∙ 1
ln [ 𝑅 𝑇 ]
 𝐿
𝑡 ( h ) =ln ( 𝑡^ ) − 𝑡 ( 𝛼 ; 𝐼𝐽 −2) 𝑆𝐸 [ 𝑙𝑛 [ 𝐾 𝑖𝑗 ( h ) ] ]

 𝑡 𝑇 ( h )= 𝑒 𝐿
𝑡 ( h)

Hasil penaksiran waktu kadaluwarsa zat dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% diperoleh sebesar
55.76813 bulan untuk orde ke-0 dan 54.93119 bulan untuk orde ke-1.
Jawaban Soal 2 (C) dengan Menggunakan Excel

 Menghitung nilai , , dan untuk orde ke-0 dan ke-1 dengan cara sebagai berikut:

  ( 𝑡^ )=𝑙𝑛 [ 𝑃 ( h ) ] − 𝐴 ( h ) + 𝐸 ( h ) ∙ 1
ln [ 𝑅 𝑇 ]
 𝐿
𝑡 ( h ) =ln ( 𝑡^ ) − 𝑡 ( 𝛼 ; 𝐼𝐽 −2) 𝑆𝐸 [ 𝑙𝑛 [ 𝐾 𝑖𝑗 ( h ) ] ]

 𝑡 𝑇 ( h )= 𝑒 𝐿
𝑡 ( h)

Hasil penaksiran waktu kadaluwarsa zat dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% diperoleh sebesar
55.76813 bulan untuk orde ke-0 dan 54.93119 bulan untuk orde ke-1.
Prediksi dan Analisis Statistika
3
Catatan

Jumlah degradasi maksimum yang diperbolehkan untuk reaksi orde ke-h sama dengan jumlah zat
yang sudah terurai untuk reaksi orde ke-h. Jumlah degradasi maksimum untuk waktu simpan,
waktu paruh, dan waktu kadaluwarsa secara berturut-turut yaitu:

Waktu Simpan 𝑃
  ( h )=10

Waktu Paruh 𝑃
  ( h )=50

Waktu Kadaluwarsa 𝑃
  ( h )=90

Tingkat kepercayaan didefinisikan dengan ukuran percayaan dari hasil taksiran suatu nilai pada
tingkat kesalahan (taraf nyata) tertentu. Secara matematis didefinisikan dengan:
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡
  𝑘𝑒𝑝𝑒𝑟𝑐𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 ( 𝛽 ) =( 1 −𝛼 ) 100 % (17)
 Dengan merupakan taraf nyata/taraf signifikansi/tingkat kesalahan dalam hasil taksiran suatu nilai.

Anda mungkin juga menyukai