1. Memperoleh informasi pendugaan laju reaksi suatu obat dan masa penanggalan
kadaluwarsa sementara dalam waktu yang relatif singkat
2. Menggambarkan hubungan antara degradasi suatu unsur yang terkandung dalam obat
dengan kondisi penyimpanan
Konsep Dasar Uji Stabilitas Dipercepat
1
𝐴+ 𝐵 →𝐶
Maka laju reaksi kimia diatas dapat dituliskan dengan persamaan berikut:
𝑑𝑌 ( 𝑡 ) 𝑟𝐴 𝑟𝐵
=− 𝐾 𝑟 [ 𝐴] [𝐵] (1)
𝑑𝑡 𝐴 +𝑟 𝐵
Suatu reaksi kimia dikatakan orde , dengan merupakan bentuk hasil bagi
differensial antara konsentrasi dengan waktu, merupakan konsentrasi dari unsur
yang sedang diteliti pada waktu ke-. dan merupakan konsentrawsi dari unsur A
dan B, dan merupakan konstanta laju reaksi.
Kinetika Reaksi Kimia
2
Model Laju Reaksi Kimia
Berdasarkan persamaan (1), jika hanya terdapat satu unsur yang dapat menghasilkan satu
unsur yang lain dengan konsentrasi sebesar , maka hubungan konsentrasi suatu unsur untuk
orde ke-0, orde ke-1, dan orde ke-2 pada konsentrasi awal hingga sepanjang waktu dapat
dituliskan menjadi model Laju Reaksi Kimia sebagai berikut:
Order Ke-0 𝑌
( 𝑡 ) =𝑌 ( 0 ) − 𝐾 0 𝑡 (2)
Order Ke-1 ln
( 𝑌 ( 𝑡 ) )=ln ( 𝑌 ( 0 ) ) − 𝐾 𝑡
1
(3)
1 1
Order Ke-2 = + 𝐾2𝑡 (4)
𝑌 ( 𝑡 ) 𝑌 ( 0)
Dengan , , dan secara berturut-turut merupakan konstanta laju reaksi orde ke-0, ke-1, dan ke-2.
Kinetika Reaksi Kimia
2
Model Persamaan Arrhenius
Jika pelaksanaan produksi obat ingin mengetahui laju degradasi obat pada saat suhu
penyimpanan pasar, maka perlu mengetahui hubungan antara laju reaksi kimia dengan suhu
dengan menggunakan model persamaan Arrhenius sebagai berikut:
𝑑 ( ln 𝐾 ) 𝐸
= (5)
𝑑𝑇 𝑅 𝑇2
Dengan merupakan energi aktivasi dan merupakan konstanta gas.
Model Persamaan Arrhenius pada Persamaan (4) dapat dilinearisasikan menjadi model linear
persamaan Arrhenius sebagai berikut:
𝐸 1
ln 𝐾 = ln 𝐴 − ∙ (6)
𝑅 𝑇
Dengan merupakan faktor frekuensi.
Kinetika Reaksi Kimia
2
Hubungan Model Persamaan Laju Reaksi
dengan Model Persamaan Arrhenius
Alternatif lain dalam menentukan faktor frekuensi dan rasio antara energi aktivasi dengan
kostanta gas dapat dilakukan dengan mengeksponensialkan kedua ruas pada Persamaan (5)
sebagai berikut:
𝐸 1
− ∙
𝐾 = 𝐴 𝑒 𝑅 𝑇 (7)
Dengan substitusi dari Persamaan (2) dan (3) ke Persamaan (7) diperoleh Model Persamaan
Laju Degradasi pada saat sepanjang waktu pada suhu sebagai berikut:
𝐸 1
Order Ke-0 𝑌
( 𝑡 ) −100 =− 𝐴 𝑒− 𝑅 ∙ 𝑇 (8)
𝑡
𝑌 (𝑡)
Order Ke-1
ln
( 100 ) =− 𝐴 𝑒 −
𝐸 1
∙
𝑅 𝑇 (9)
𝑡
Kinetika Reaksi Kimia
2
Hubungan Model Persamaan Laju Reaksi
dengan Model Persamaan Arrhenius
Untuk memudahkan melakukan estimasi parameter dan sesuai dengan model Persamaan
Arrhenius, maka dengan mengalikan -1 kedua ruas pada persamaan (8) dan (9) diperoleh
Model Laju Degradasi Negatif sebagai berikut:
𝐸 1
Order Ke-0 100
−𝑌 (𝑡 ) = 𝐴 𝑒− 𝑅 ∙ 𝑇 (10)
𝑡
100
Order Ke-1
ln
( 𝑌 (𝑡) )= 𝐴 𝑒 −
𝐸
𝑅
∙
1
𝑇 (11)
𝑡
Kinetika Reaksi Kimia
2
Contoh Soal 1
Berikut merupakan data hipotetik perubahan suatu konsentrasi zat (mg/mL) berdasarkan
ketetapan suhu yang digunakan untuk setiap ketetapan waktu pengamatannya
Suhu Waktu (bulan) Konsentrasi zat A. Tentukan parameter konsentrasi awal dan laju reaksi
(derajat (mg/mL) untuk masing-masing suhu pengamatan untuk reaksi
Celsius)
orde ke-0 dan orde ke-1!
35 1 99 B. Berdasarkan soal A, hitunglah parameter faktor
frekuensi dan rasio antara energi aktivasi dan
35 2 96
konstantas gas dengan menggunakan model
35 3 92 persamaan Arrhenius (10) dan (11) yang sudah
40 1 98 dilinearisasikan!
C. Berdasarkan soal B, tentukan waktu simpan, waktu
40 2 95
paruh, dan waktu kadaluwarsa jika zat tersebut
40 3 90 disimpan pada suhu pasar, yaitu 25 derajat Celsius?
45 1 99
45 2 96
45 3 81
Kinetika Reaksi Kimia
2
Jawaban Soal 1 (A)
Parameter dan untuk masing-masing suhu pada orde reaksi ke-0 ditunjukkan pada tabel berikut
“=INTERCEPT(kolom_y,kolom_x)”
mengembalikan nilai intercept (parameter
regresi a) dari pengaruh variabel x terhadap
variabel y
“=SLOPE(kolom_y,kolom_x)”
mengembalikan nilai slope (parameter
regresi b) dari pengaruh variabel x terhadap
variabel y
Jawaban Soal 1 (A)
Parameter dan untuk masing-masing suhu pada orde reaksi ke-1 ditunjukkan pada tabel berikut
Bentuk linearisasi pada persamaan Arrhenius (10) dan (11) secara berturut-turut adalah:
100 −𝑌 ( 𝑡 ) 𝐸 1
Order Ke-0 ln ( 𝑡
= ln ( 𝐴 ) − ∙
𝑅 𝑇)
100
Order Ke-1 ln ( ln
( 𝑌 (𝑡 ) ) = ln ( 𝐴 ) − 𝐸 ∙ 1
)
𝑡 𝑅 𝑇
Dua persamaan diatas dapat digunakan untuk menduga parameter dan dengan
menggunakan teknik regresi dengan variable dengan:
atau
Kinetika Reaksi Kimia
2
Jawaban Soal 1 (B)
Konsentrasi zat
Suhu (derajat Waktu (bulan) (mg/mL) ln(Konsentrasi) Suhu
Celsius)
Parameter nilai dan untuk orde ke-0 dan orde ke-1 diperoleh sebagai berikut:
Orde Reaksi
Orde Reaksi
0 9.882513 -2848.38 19584.88
0
1 9.882513
5.955635 -2848.38
-3050.79 19584.88
385.9219
1 5.955635 -3050.79 385.9219
Kinetika Reaksi Kimia
2
Jawaban Soal 1 (C)
Waktu simpan, waktu paruh, dan waktu kadaluwarsa secara berturut-turut didefinisikan
sebagai waktu pada saat suatu daya pengamatan tersisa sebesar 90%, 50%, dan 10% atau
secara matematis dituliskan dengan:
Waktu Simpan 𝑌
( 𝑡 90 ) =90
Waktu Paruh 𝑌
( 𝑡 50 ) =50
Waktu Kadaluwarsa 𝑌
( 𝑡 10 ) =10
Dengan menyusun ulang persamaan (8) dan persamaan (9) diperoleh penentuan waktu
Order Ke-0 𝑡 =
100 − 𝑌 ( 𝑡 )
𝐸 1 Order Ke-1
𝑡=
ln ( 𝑌 (𝑡 ) )
− ∙ −
𝐸 1
∙
𝑅 𝑇
𝐴𝑒 𝐴𝑒 𝑅 𝑇
Kinetika Reaksi Kimia
2
Jawaban Soal 1 (C)
Waktu simpan, waktu paruh, dan waktu kadaluwarsa pada suhu pasar (25 derajat Celsius = 298
derajat Celsius) diperoleh sebagai berikut:
Analisis statistika dalam stabilitas obat sangat diperlukan untuk mengetahui lebih lanjut informasi-
informasi yang terkandung dalam data percobaan yang diperoleh. Dengan demikian, dengan
melakukan analisis statistika, dapat diperoleh keputusan yang berguna untuk optimalisasi produk
obat ke pasaran (Seperti suhu yang optimal, tanggal kadaluwarsa yang tepat, cara penyimpanan
yang benar, dan lain-lainnya)
Prediksi merupakan suatu cara untuk memperkirakan sesuatu hal. Dalam stabilitas
obat, prediksi berkaitan dengan memperkirakan waktu yang dibutuhkan ketika
degradasi suatu zat mencapai titik tertentu.
Regresi
1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh yang diberikan oleh suatu faktor terhadap
nilai yang diukur
2. Untuk mengetahui prediksi suatu nilai yang diukur
ANOVA
3. Untuk menguji adanya pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi nilai yang
diukur
4. Untuk menguji adanya perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai yang
diukur
Prediksi dan Analisis Statistika
3
Variabel Degradasi dan Laju Degradasi Negatif
Misalkan merupakan daya sampel yang tersimpan setelah waktu ke- pada suhu ke- dengan
dan . Maka degradasi untuk orde ke-0 dan orde ke-1 dari daya sampel awal sebesar 100 pada
waktu ke- dan suhu ke- didefinisikan dengan:
𝑌 𝑖𝑗
Order Ke-1 𝐷 𝑖𝑗 ( 1 ) =𝑙𝑛
100 ( ) (12)
Laju degradasi negative berdasarkan persamaan (11) dan (12) didefinisikan dengan:
𝐷 𝑖𝑗 ( 0 ) 𝑌 𝑖𝑗 − 100
Order Ke-0 𝐾 𝑖𝑗 ( 0 )=− = (13)
𝑡𝑗 𝑡𝑗
𝑌 𝑖𝑗
Order Ke-1 𝐾 𝑖𝑗 (1 )=−
𝐷 𝑖𝑗 ( 1 )
=
ln ( )
100 (14)
𝑡𝑗 𝑡𝑗
Prediksi dan Analisis Statistika
3
Pendugaan Parameter Laju Reaksi Pada Suhu Ke-i
Degradasi daya sampel yang tersimpan pada waktu ke- pada suhu dari persamaan Laju Reaksi
Kimia orde 0 dan 1 dapat dibentuk ke dalam model regresi linear sederhana sebagai berikut:
𝐷 𝑖𝑗 ( h ) = 𝛽 𝑖 ( h ) 𝑡 𝑗 + 𝑒 𝑖𝑗 (15)
Dengan dan
t parameter regresi.
Pengujian parameter laju reaksi pada suhu ke- merujuk pada tabel ANOVA Regresi untuk Laju
Sumber
Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung
Keragaman
Regresi
Regresi
Galat
Total
Galat
Total
Prediksi dan Analisis Statistika
3
Tahapan Pengujian Parameter Laju Reaksi Pada Suhu Ke-i dengan uji ANOVA
1. Hipotesis
Tidak ada pengaruh perubahan waktu terhadap penurunan daya sampel yang disimpan pada
suhu ke-
Ada pengaruh perubahan waktu terhadap penurunan daya sampel yang disimpan pada suhu
ke-
Kriteria Keputusan
4.
Tolak jika
2. Taraf nyata Terima jika
(Pada umumnya, )
5. Keputusan
Bandingkan nilai dengan dan sesuaikan dengan
3. Statistik Hitung kriteria keputusan yang ada pada tahapan nomor 4
6. Kesimpulan
Sesuaikan keputusan yang diperoleh pada tahapan
nomor 5 dengan hipotesis pada tahapan 1
Prediksi dan Analisis Statistika
3
Pengujian Parameter Laju Reaksi Pada Suhu Ke-i dengan Uji t
1. Hipotesis
Tidak ada pengaruh perubahan waktu terhadap penurunan daya sampel yang disimpan pada
suhu ke-
Ada pengaruh perubahan waktu terhadap penurunan daya sampel yang disimpan pada suhu
ke-
Kriteria Keputusan
4.
Tolak jika
2. Taraf nyata Terima jika
(Pada umumnya, )
Catatan:
Keputusan
5.
Bandingkan nilaidengan dan sesuaikan dengan
𝑆𝐸
𝑏 (h ) = 𝑉
[ 𝑖 ] ^𝑎𝑟 [ 𝑏𝑖 ( h ) ]
√ 3. Statistik Hitung kriteria keputusan yang ada pada tahapan nomor 4
𝐾𝑇𝐺 𝑖 ( h )
^
𝑉𝑎𝑟 [ 𝑏𝑖 ( h ) ] = 𝐽
2 6. Kesimpulan
∑𝑡𝑗 Sesuaikan keputusan yang diperoleh pada tahapan
𝑗=1
memanfaatkan persamaan Arrhenius dan variabel degradasi negatif orde ke-0 dan dan orde
ke-1. Penentuan masa waktu kadaluwarsa untuk degradasi maksimum yang diperbolehkan
berdasarkan suhu tertentu dengan tingkat kepercayaan minimum sebesar dilakukan dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Rumus jumlah degradasi maksimum yang
diperbolehkan untuk reaksi orde
ke-h
2. Rumus
5. Rumus jumlah degradasi maksimum yang
diperbolehkan untuk reaksi orde
ke-h
𝐿𝑡 ( h )
Batas bawah tingkat kepercayaan bagi waktu berdasarkan skala logaritma
𝑡𝑇 ( h )
Waktu perkiraan tentatif untuk degradasi maksimum yang diperbolehkan
pada saat suhu
Kinetika Reaksi Kimia
2
Contoh Soal 2
Berikut merupakan data hipotetik perubahan suatu konsentrasi zat (mg/mL) berdasarkan
ketetapan suhu yang digunakan untuk setiap ketetapan waktu pengamatannya
Suhu Waktu (bulan) Konsentrasi zat A. Jika awal konsentrasi zat untuk semua suhu
(derajat (mg/mL) pengamatan dimulai dari 100 mg/mL, tentukan
Celsius)
parameter laju reaksi untuk orde reaksi 0 dan 1!
35 1 99 B. Dengan menggunakan metode uji t, uji F, dan uji t
pada tingkat kepercayaan 95%, ujilah apakah terdapat
35 2 96
pengaruh suhu masing-masing pengamatan terhadap
35 3 92 konsentrasi zat yang diamati dalam data tersebut?
40 1 98 C. Tentukan perkiraan waktu kadaluwarsa dengan tingkat
kepercayaan sebesar 95% pada zat tersebut jika
40 2 95
disimpan pada suhu pasar, yaitu !
40 3 90
45 1 99
45 2 96
45 3 81
Kinetika Reaksi Kimia
2
Jawaban Soal 2 (A) dengan Menggunakan Excel
Hitung terlebih dahulu nilai dari , , dan pada data dengan rumus berikut:
Kinetika Reaksi Kimia
2
Jawaban Soal 2 (A) dengan Menggunakan Excel
𝐽
∑𝑡 𝑗 𝐷 𝑖𝑗 ( h )
𝑗= 1
𝑏𝑖 ( h ) = 𝐽
∑ 𝑡 2𝑗
𝑗= 1
Jawaban Soal 2 (B) dengan Menggunakan Excel
𝐽
2
𝐽𝐾𝑇 𝑖 ( h ) =∑ 𝐷 ( h ) 𝑖𝑗
𝑗=1
𝐽 2
𝐽𝐾𝑅 𝑖 ( h ) =
[∑
𝑗 =1
𝐷 𝑖𝑗 ( h ) 𝑡
𝐽
𝑗 ]
∑𝑡 𝑗
𝑗= 1
𝐽𝐾𝑅 𝑖 ( h ) 𝐾𝑇𝐺 𝑖 ( h )
^
𝑉𝑎𝑟 [ 𝑏𝑖 ( h ) ] =
𝐾𝑇𝑅 𝑖 ( h )= 𝐽
𝑑𝑏𝑅 𝑖 ( h ) ∑ 𝑡 2𝑗
𝑗=1
𝐽𝐾𝐺 𝑖 ( h )
𝐾𝑇𝐺 𝑖 ( h ) =
𝑑𝑏𝐺 𝑖 ( h ) 𝑆𝐸 [ 𝑏 𝑖 ( h ) ]= 𝑉^
√ 𝑎𝑟 [ 𝑏𝑖 ( h ) ]
Jawaban Soal 2 (B) dengan Menggunakan Excel
𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 − 𝑖 ( h ) =𝑡 ( 𝛼 ; 𝐽 − 1 ) 𝑖 ( h )
𝑏𝑖 ( h )
𝑡 h𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔− 𝑖 ( h ) =
𝑆𝐸 𝑖 ( h )
Jawaban Soal 2 (B) dengan Menggunakan Excel
Berdasarkan uji t, untuk orde ke-0 dan orde ke-1, suhu yang tidak memberikan pengaruh terhadap perubahan
degradasi zat yang signifikan adalah suhu 45 karena
Jawaban Soal 2 (B) dengan Menggunakan Excel
𝐾𝑇𝑅 𝑖 ( h )
𝐹 h𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔− 𝑖 ( h ) =
𝐾𝑇𝐺𝑖 ( h )
Jawaban Soal 2 (B) dengan Menggunakan Excel
Berdasarkan uji F, untuk orde ke-0 dan orde ke-1, suhu yang tidak memberikan pengaruh terhadap perubahan
degradasi zat yang signifikan adalah suhu 45 karena
Jawaban Soal 2 (B) dengan Menggunakan Excel
Untuk menguji apakah semua suhu percobaan berpengaruh terhadap degradasi zat, maka dapat dilakukan dengan
menggunakan uji ANOVA dengan cara sebagai berikut:
Berdasarkan uji ANOVA, untuk orde ke-0 dan orde ke-1, faktor
suhu percobaan memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap degradasi zat pada taraf nyata sebesar 5% (atau
tingkat kepercayaan sebesar 95%) karena
Jawaban Soal 2 (C) dengan Menggunakan Excel
Menghitung nilai , , dan untuk orde ke-0 dan ke-1 dengan cara sebagai berikut:
Jawaban Soal 2 (C) dengan Menggunakan Excel
Menghitung nilai , , dan untuk orde ke-0 dan ke-1 dengan cara sebagai berikut:
𝐸
𝑆 𝑦𝑦 − ( h ) ∙ 𝑆 𝑥𝑦
𝑅
𝐾𝑇𝐺 ( h )=
𝑛 −2
2
𝑆 𝑦𝑦 =∑ ( 𝑦 𝑖 − ´𝑦 )
𝑖
𝑆 𝑥𝑦=∑ ( 𝑥𝑖 − ´𝑥 )( 𝑦 𝑖 − ´𝑦 )
𝑖
Jawaban Soal 2 (C) dengan Menggunakan Excel
Menghitung nilai , , dan untuk orde ke-0 dan ke-1 dengan cara sebagai berikut:
𝑛
^ 𝐾𝑇𝐺 ( h )
𝑉𝑎𝑟 [ 𝐴 ( h ) ] = ∑ 𝑥𝑗
𝑛 𝑆 𝑥𝑥 𝑗=1
𝐸 𝐾𝑇𝐺 ( h )
^
𝑉𝑎𝑟
[ 𝑅
( h) =] 𝑆 𝑥𝑥
𝐸 ´
𝐾𝑇𝐺 ( h ) ∙ 𝑋
^
[ ]
𝐶𝑜𝑣 𝐴 ( h ) , ( h ) =−
𝑅 𝐽 ∙ 𝑆 𝑥𝑥
Jawaban Soal 2 (C) dengan Menggunakan Excel
Menghitung nilai , , dan untuk orde ke-0 dan ke-1 dengan cara sebagai berikut:
2
1 ^ 𝐸 ( h ) +2 1 𝐶𝑜𝑣
^ 𝐴 (h) , 𝐸 ( h)
^ [ 𝑙𝑛 [ 𝐾
𝑉𝑎𝑟 𝑗 {
^ ( h ) ] ] =𝐾𝑇𝐺 ( h ) 𝑉𝑎𝑟
() [ ] ( ) [
^ [ 𝐴 (h) ] +
𝑇
𝑉𝑎𝑟
𝑅 𝑇 𝑅 ]}
𝑆𝐸 [ 𝑙𝑛 [ ^ √
𝐾 𝑗 ( h ) ] ]= 𝑉^
𝑎𝑟 [ 𝑙𝑛 [ ^
𝐾 𝑗(h )]]
Jawaban Soal 2 (C) dengan Menggunakan Excel
Menghitung nilai , , dan untuk orde ke-0 dan ke-1 dengan cara sebagai berikut:
( 𝑡^ )=𝑙𝑛 [ 𝑃 ( h ) ] − 𝐴 ( h ) + 𝐸 ( h ) ∙ 1
ln [ 𝑅 𝑇 ]
𝐿
𝑡 ( h ) =ln ( 𝑡^ ) − 𝑡 ( 𝛼 ; 𝐼𝐽 −2) 𝑆𝐸 [ 𝑙𝑛 [ 𝐾 𝑖𝑗 ( h ) ] ]
𝑡 𝑇 ( h )= 𝑒 𝐿
𝑡 ( h)
Hasil penaksiran waktu kadaluwarsa zat dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% diperoleh sebesar
55.76813 bulan untuk orde ke-0 dan 54.93119 bulan untuk orde ke-1.
Jawaban Soal 2 (C) dengan Menggunakan Excel
Menghitung nilai , , dan untuk orde ke-0 dan ke-1 dengan cara sebagai berikut:
( 𝑡^ )=𝑙𝑛 [ 𝑃 ( h ) ] − 𝐴 ( h ) + 𝐸 ( h ) ∙ 1
ln [ 𝑅 𝑇 ]
𝐿
𝑡 ( h ) =ln ( 𝑡^ ) − 𝑡 ( 𝛼 ; 𝐼𝐽 −2) 𝑆𝐸 [ 𝑙𝑛 [ 𝐾 𝑖𝑗 ( h ) ] ]
𝑡 𝑇 ( h )= 𝑒 𝐿
𝑡 ( h)
Hasil penaksiran waktu kadaluwarsa zat dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% diperoleh sebesar
55.76813 bulan untuk orde ke-0 dan 54.93119 bulan untuk orde ke-1.
Prediksi dan Analisis Statistika
3
Catatan
Jumlah degradasi maksimum yang diperbolehkan untuk reaksi orde ke-h sama dengan jumlah zat
yang sudah terurai untuk reaksi orde ke-h. Jumlah degradasi maksimum untuk waktu simpan,
waktu paruh, dan waktu kadaluwarsa secara berturut-turut yaitu:
Waktu Simpan 𝑃
( h )=10
Waktu Paruh 𝑃
( h )=50
Waktu Kadaluwarsa 𝑃
( h )=90
Tingkat kepercayaan didefinisikan dengan ukuran percayaan dari hasil taksiran suatu nilai pada
tingkat kesalahan (taraf nyata) tertentu. Secara matematis didefinisikan dengan:
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡
𝑘𝑒𝑝𝑒𝑟𝑐𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 ( 𝛽 ) =( 1 −𝛼 ) 100 % (17)
Dengan merupakan taraf nyata/taraf signifikansi/tingkat kesalahan dalam hasil taksiran suatu nilai.