oleh:
1.2 HIPOTESIS
1. Kulit biji kapas bisa dimanfaatkan sebagai penghasil etanol karena memiliki kandungan
lignoselulosa yang sangat tinggi dan dapat diubah secara bertahap menjadi bioetanol
3. Mengapa kulit biji kapas dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan bioethanol?
3. Untuk megetahui kandungan kulit biji kapas sebagai bahan utama dalam pembuatan
bioethanol
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bioetanol dapat dihasilkan dari bahan yang mengandung lignoselulosa dan pada
penelitian ini menggunakan kulit biji kapas. Menurut Fitriana, (2009) Penggunaan
bioetanol sebagai bahan bakar dicampur dengan bensin yang biasa disebut gasohol . Gasohol
adalah campuran antara bioetanol dan bensin dengan porsi bioetanol sampai dengan 25%
yang dapat langsung digunakan pada mesin mobil bensin tanpa perlu memodifikasi mesin.
Hasil pengujian kinerja mesin mobil bensin menggunakan gasohol menunjukkan gasohol
E-10 (10% bioetanol ) dan gasohol E-20 (20% bioetanol) menunjukkan kinerja mesin yang
lebih baik dari premium dan setara dengan pertamax (Anonim, 2008 dalam Komarayati
dan Gusmailina, 2010). Dengan demikian manfaat penggunaan bioetanol bukan hanya
pada proses pembuatannya yang memanfaatkan limbah yang tidak terpakai akan tetapi
manfaatnya dapat dirasakan juga ketika menggunakan bioetanol sebagai bahan bakar,
karena selain ramah lingkungan, kinerja mesin kendaraan yang menggunakan bahan bakar
bioetanol akan lebih awet dan terjaga kualitas kerjanya.
Dalam buah kapas 2/3 kandungannya berupa biji kapas. sedangkan sisanya berupa
serat kapas. Biji kapas tersebut merupakan hasil samping dari kapas yang masih bisa
dimanfaatkan, diantaranya sebagai bahan baku pembuatan minyak biji kapas,
bahanmakanan ternak dan juga sebagai bahan baku pembuatan ethanol.(Aak,
1988)Sebelum biji kapas dipakai sebagai bahan baku pembuatan etanol, maka harus
melalui beberapa tahapan proses pendahuluan diantaranya pembersihan, pemisahan serat
pendek, pengupasan dan pemisahan dari kotorannya. Pada proses ini biji kapas direndam
dalam aquadest. Kemudian dibiarkan selama semalam, dan dikeringkan pada suhu kamar.
Setelah itu dihancurkan dan disamakan ukurannya dengan ukuran 20 mesh. Biji kapas
diambil sebagian untuk digunakan sebagai contoh analisa.(Foster A. Agblevor, 2003).
Kandungan biji kapas terdiri dari 90% sellulosa, 20-25% pentosa, 8-12% linter,
30-35% hull, 50-55% kernels dan 10-15% kelembaban.(Mc. Ketta, vol 12).
2.4 PRINSIP KERJA METODE FERMENTASI
Utami, Isni, and Kindriari Teknik KImia FTI-UPNV Jatim. "pembuatan etanol
dari biji kapas dengan proses hidrolisa dan fermentasi." Jurnal Penelitian Ilmu
Teknik Vol 8.2 (2008): 129-138.