Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Bioetanol
Kelompok 5
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah
Mata Kuliah: Ilmu Hayat
DOSEN PENGAMPU: ROFIROH, S.Pd., M.Si.

DISUSUN OLEH:
ZANUAR WAHYU INDRA PERMANA
2221201031
ACHMAD MAULANA SYAIFUL
2221201008
AHMAD WILDANUL HAKIM
2221201013

TEKNIK MESIN A1
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam juga
disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Serta sahabat dan keluarganya,
seayun langkah dan seiring bahu dalam menegakkan agama Allah. Dengan kebaikan beliau
telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah ILMU HAYAT pada Program Studi Teknik
Mesin di Universitas Muhamadiyah Tangerang dengan ini penulis mengangkat judul
“BIOETANOL”.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Tanggerang, September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Bioetanol adalah etanol yang bahan utamanya dari tumbuhan dan umumnya menggunakan
proses fermentasi. Etanol atau etil alkohol C2H5OH berupa cairan bening tak berwarna, terurai secara
biologis, toksisitas rendah dan tidaak menimbulkan polusi udara yang besar bila bocor. Etanol yang
terbakar menghasilkan karbondioksida (CO2) dan air. Etanol adalah bahan bakar beroktan tinggi dan
dapat menggantikan timbal sebagai peningkat nilai oktan dalam bensin. Dengan mencampur etanol
dengan bensin, akan mengoksigenasi campuran bahan bakar sehingga dapat terbakar lebih sempurna
dan mengurangi emisi gas buang (seperti karbonmonoksida/CO).
Bioetanol dapat dibuat dari singkong. Singkong (Manihot Utilissima) sering juga disebut
sebagai ubi kayu atau ketela pohon, merupakan tanaman yang sangat populer diseluruh dunia,
khususnya di negara-negara tropis. Di Indonesia, singkong memiliki arti ekonomi terpenting
dibandingkan dengan jenis umbi-umbian yang lain. Selain itu, kandungan pati dalam singkong yang
tinggi sekitar 25-300/0 sangat cocok untuk pembuatan energi alternatif. Dengan demikian, singkong
adalah jenis umbi-umbian daerah tropis yang merupakan sumber energi paling murah sedunia. Potensi
singkong di Indonesia sangat besar, maka dipilihlah singkong sebagai bahan baku utama dalam
pembuatan bioetanol.
1,2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bioetanol?
2. Apa rumus kimia dari bioetanol?
3. Bagaimana sifat fisika dan sifat kimia bioetanol?
4. Apa manfaat bioetanol?
5. Mengapa singkong sebagai bahan baku bioetanol?

4
BAB II
KAJIAN PUSTKA
Sifat Fisik dan Kimia Etanol Alkohol adalah senyawa hidrokarbon berupa gugus hydroksil (-OH)
dengan 2 atom karbon (C). Spesies alkohol yang banyak digunakan adalah CH 3 CH2 OH2 yang disebut
metil alkohol (metanol) C2H5OH yang diberi nama etil alkohol (etanol), dan C 3H7OH yang disebut
isopropil alkohol (IPA) atau propanol-2. Dalam dunia perdagangan yang disebut alkohol adalah etanol
atau etil alkohol atau metil karbinol dengan rumus kimia C2H5OH (Rama, 2008).
Etanol disebut juga etil alkohol dengan rumus kimia C 2H5OH atau CH3CH2OH dengan titik didihnya
78,40C. Etanol memiliki sifat tidak berwarna, volatil dan dapat bercampur dengan air (Kartika dkk.,
1997).
Ada dua jenis etanol menurut Rama (2008), etanol sintetik sering disebut metanol atau metil alkohol
atau alkohol kayu, terbuat dari etilen, salah satu derivat minyak bumim atau batu bara. Bahan ini
diperoleh dari sintesis kimia yang disebut dihidrasi, sedangkan bioetanol direkayasa dari biomassa
(tanaman) melalui proses biologi (enzimatik dan fermentasi). Mengingat pemanfaatan
bioetanol/etanol beraneka ragam, sehingga grade etanol yang dimanfaatkan harus berbeda sesuai
dengan penggunaannya. Untuk etanol yang mempunyai grade 90-96,5 0/0 dapat digunakan pada
industri, sedangkan etanol yang mempunyai grade 96-99,5 0/0 dapat digunakan sebagai campuran
untuk miras dan bahan dasar industri farmasi. Besarnya grade etanol yang dimanfaatkan sebagai
campuran bahan bakar untuk kendaraan sebesar 99,5-100 0/0. Perbedaan besarnya grade akan
berpengaruh terhadap proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air (Indyah, 2007).

5
BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengertian Bioetanol
Bioetanol merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari pengolahan tumbuhan)
disamping Biodiesel. Bioetanol adalah etanol yang dihasilkan dari fermentasi glukosa (gula) yang
dilanjutkan dengan proses destilasi. Bioetanol merupakan bahan bakar dari minyak nabati yang
memiliki sifat menyerupai minyak premium. Untuk pengganti premium, terdapat alternatif gasohol
yang merupakan campuran antara bensin dan bioetanol.
Bioetanol tidak saja menjadi alternatif yang sangat menarik untuk substitusi bensin, namun
juga mampu menurunkan emisi CO2. Dalam hal prestasi mobil, bioetanol dan gasohol (kombinasi
bioetanol dan bensin) tidak kalah dengan bensin. Pada dasarnya pembakaran bioetanol tidak
menciptakan CO2 netto ke lingkungan karena zat yang sama diperlukan untuk pertumbuhan tanaman
sabagai bahan baku bioetanol. Bioetanol bisa didapat dari tanaman seperti tebu, jagung, gandum,
singkong, padi, lobak, gandum hitam.
Supply sebagai pencampur minyak fosil beberapa tahun belakangan ini menandakan
dimulainya bahan bakar hijau (green transport fuels). Produk minyak yang sangat ramah lingkungan
ini lebih populer disebut dengan gasohol. Gasohol diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang
lebih bersih dan meningkatkan kesejahteraan jutaan petani yang menanam tanaman untuk bahan baku
etanol.
2. Rumus Kimia Bioetanol
Etanol adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan
merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini
merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern.
Etanol adalah obat rekreasi yang paling tua. Etanol termasuk dalam alkohol rantai tunggal,
dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Ia merupakan isomer konstitusional dari
dimetil eter. Etanol sering disingkat menjadi EtOH, dengan “Et” merupakan singkatan dari gugus etil
(C2H5).

3. Sifat fisika Dan Sifat Kimia Bioetanol


a. Sifat Fisika Bioetanol
· Berbentuk cair
· Tidak berwarna
· Mudah terbakar
· Larut dalam air dan pelarut organik lainnya (meliputi asam asetat, aseton, benzena, karbon
tetraklorida, dietil eter, etilena glikol, gliserol, nitrometana, piridina, dan toluena).
· Larut dalam hidrokarbon alifatik yang ringan, seperti pentana dan heksana.
· Larut dalam senyawa klorida alifatik seperti trikloroetana dan tetrakloroetilena.
b. Sifat Kimia Bioetanol
· Memiliki titik didih 78,40c dan titik leleh -114,30c
· Densitasnya 0,789 g/cm3

6
· Dan memiliki tingkat keasaman 15,9.
4. Manfaat Bioetanol
Manfaat bioetanol sendiri dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai bahan bakar alternatif
yang ramah lingkungan karena memiliki bilangan oktan yang cukup tinggi, selain itu juga bioetanol
dijadikan sebagai bahan baku beralkohol. Adapun manfaat bioetanol yang lainnya adalah:
· Sebagai bahan bakar kendaraan
· Sebagai bahan dasar minuman beralkohol
· Sebagai bahan kimia dasar senyawa organik
· Sebagai bahan bakar roket
· Sebagai antiseptik
· Sebagai antidote beberapa racun
· Sebagai pelarut untuk parfum, cat dan larutan obat.
5. Singkong Sebagai Bahan Baku Bioetanol
Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan
tropika dan subtropika dari keluarga Euphobiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok
penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Memiliki nama latin manihot
utilissima. Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3
cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna
putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan walaupun ditempatkan di lemari
pendingin. Kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianaida
yang bersifat racun bagi manusia. Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat
namun miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena
mengandung asam aminometionin.
Bioetanol dapat dibuat dari singkong. Singkong (Manihot Utilissima) sering juga disebut
sebagai ubi kayu atau ketela pohon, merupakan tanaman yang sangat populer diseluruh dunia,
khususnya di negara-negara tropis. Di Indonesia, singkong memiliki arti ekonomi terpenting
dibandingkan dengan jenis umbi-umbian yang lain. Selain itu, kandungan pati dalam singkong yang
tinggi sekitar 25-300/0 sangat cocok untuk pembuatan energi alternatif. Dengan demikian, singkong
adalah jenis umbi-umbian daerah tropis yang merupakan sumber energi paling murah sedunia. Potensi
singkong di Indonesia sangat besar, maka dipilihlah singkong sebagai bahan baku utama dalam
pembuatan bioetanol.
Singkong karet merupakan salah satu jenis singkong pohon yang mengandung senyawa
beracun, yaitu asam sianida (HCN), sehingga tidak diperdagangkan dan dimanfaatkan oleh
masyarakat. Singkong karet (singkong gajah) kurang dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat
karena beracun, oleh karena itu sangat tepat sekali jenis singkong ini digunakan sebagai bahan baku
bioetanol.

7
BAB IV
PENUTUP
4,1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa singkong yang jarang dimanfaatkan oleh
masyarakat dapat dijadikan sebagai bahan baku bioetanol. Bioetanol adalah etanol yang diproduksi
dengan cara fermentasi menggunakan bahan baku nabati. Etanol atau etil alkohol C 2H5OH,
merupakan cairan yang tidak berwarna, larut dalam air, eter, aseton, benzena, dan semua pelarut
organik, serta memiliki bau khas alkohol. Bioetanol dapat diperoleh dengan cara memfermentasi
singkong. Manfaat bioetanol dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai bahan bakar yang ramah
lingkungan.

4,2 Saran
Penulis harus mengakui bahwa penguraian masalah tentang bioetanol ini belum mencakup
keseluruhan permasalahan yang perlu diperhatikan dengan baik. Tulisan ini memang tidak
dimaksudkan untuk dijadikan buku pegangan bagi pengetahuan tentang bioetanol, melainkan untuk
memenuhi tugas akhir semester mata kuliah Kimia Dasar 1. Penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, J, S & Fessenden, R, J. 1994. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid I. Erlangga ; Jakarta.
Tonimpa. 2013. Makalah Pembuatan Bioetanol. Tonimpa.Wordpress.com/ 2013/04/20/ Makalah-
pembuatan- bioetanol- dari- singkong.
Joseph DiPardo. “Outlook for Biomass Ethanol Pruduction and Demand” United States Departement
of Energy. Diakses 2007-09-22.

“Ethanol”. Encyclopedia of chemichal technology 9. 1991. hlm 813.

Anda mungkin juga menyukai