LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii RINGKASAN ........................................................................................................ iv BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 2 BAB 3 METODE PENELITIAN............................................................................ 6 3.1 Pembuatan Bioetanol Gel ............................................................................. 6 3.2 Instrumen Pengumpul Data ........................................................................... 7 3.3 Rancangan Analisis Data ............................................................................... 7 3.4 Rancangan Penelitian .................................................................................... 7 BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ....................................................... 8 4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................. 8 4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 8 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9 LAMPIRAN .......................................................................................................... 10
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Bioetanol Cair .............................................. 6 Gambar 2. Diagram Alir Perubahan Bioetanol Cair Menjadi Bioetanol Gel ......... 6 Gambar 3. Rancangan Penelitian Bioetanol Gel Biji Salak .................................... 7
iv
RINGKASAN
Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif yang dapat menggantikan minyak bumi dengan beberapa kelebihan dibanding bahan bakar alternatif lain seperti selama pembakaran gel tidak berasap, tidak berjelaga, tidak mengemisi gas berbahaya, non karsinogenik, dan non korosif. Bioetanol yang berbentuk cair lebih berisiko tumpah saat proses pendistribusian ke daerah lain. Selain itu, bioetanol cair juga memiliki karakteristik yang mudah meledak karena sifatnya yang volatil. Oleh karena itu, bioetanol cair diubah menjadi bioetanol gel (semi padat) yang lebih aman dalam proses penggunaan maupun pendistribusiannya. Biji salak digunakan sebagai sumber penghasil bioetanol karena memiliki kandungan karbohidrat cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas biji salak sebagai bahan baku pembuatan bioetanol gel. Setelah penelitian ini diharapkan limbah biji salak yang belum banyak dimanfaatkan dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis dan berguna sebagai bahan bakar alternatif dalam kehidupan sahari-hari. Pembuatan bioetanol gel dimulai dengan hidrolisis limbah biji salak sehingga dihasilkan glukosa yang kemudian difermentasi dengan bantuan mikroorganisme. Hasil fermentasi dievaporasi dan didestilasi sehingga diperoleh bioetanol cair. Bioetanol cair yang dihasilkan kemudian dicampur dengan CMC sehingga didapatkan bioetanol semipadat (gel). Produk bioetanol gel dianalisis berdasarkan parameter uji menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga diketahui produk layak atau tidak digunakan sebagai bioetanol.
Kata kunci: bioetanol, biji salak, salak, bioetanol gel
1
BAB 1 PENDAHULUAN
Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat. BBM menjadi kebutuhan yang sangat penting dan paling dicari oleh masyarakat. Terutama minyak tanah, hampir semua lapisan masyarakat menggunakan minyak tanah. Namun karena deposit minyak bumi Indonesia hanya tinggal 20 tahun maka harus dicari bahan bakar alternatif lain yang dapat menggantikan minyak tanah (Siagian, 2007). Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif yang potensial karena sumbernya mudah diperbaharui. Namun ada beberapa kendala yang harus dihadapi agar bioetanol dapat digunakan oleh masyarakat secara luas. Yaitu bioetanol hanya diproduksi di daerah tertentu, tidak setiap daerah terdapat produsen bioetanol. Bioetanol yang berbentuk cair beresiko tumpah saat didistribusikan ke daerah lain. Hal ini disebabkan biasanya bioetanol didistribusikan dalam drum-drum yang kurang aman dalam pengangkutannya (jika dibandingkan pengangkutan minyak tanah oleh Pertamina yang dimasukkan dalam tangki). Selain itu, bioetanol yang berwujud cair lebih beresiko mudah meledak karena sifatnya yang volatil. Oleh karena itu bioetanol cair diubah menjadi bioetanol gel yang lebih aman dalam proses pengangkutan dan penggunaannya. Bioetanol gel memiliki beberapa kelebihan dibanding bahan bakar alternatif lainnya yaitu selama pembakaran gel tidak berasap, tidak berjelaga, tidak mengemisi gas berbahaya, non karsinogenik, non korosif. Bentuknya yang gel memudahkan dalam pengemasan dan dalam pendistribusian. Bioetanol gel sangat cocok digunakan untuk memasak, dibawa pada saat berkemah, dan lain- lain. (Merdjan and Matione, 2003). Sebagai sumber penghasil bioetanol, digunakan limbah biji salak yang memiliki kandungan karbohidrat yang cukup besar. Biji salak merupakan limbah yang dihasilkan dari pengolahan buah salak yang belum banyak dimanfaatkan. Jumlah tanaman salak yang melimpah di Indonesia, akan mengakibatkan banyaknya limbah yang dihasilkan dari banyaknya proses pengolahan buah salak. Selaras dengan hal itu, limbah biji salak memiliki potensi untuk bisa diolah kembali menjadi produk yang bernilai ekonomis. Karbohidrat yang akan menghasilkan bioetanol terdapat dalam jumlah yang cukup besar dalam limbah biji salak. Oleh karena itu, selain dapat mereduksi volume limbah biji salak, pemanfaatan limbah biji salak ini juga dapat meningkatkan nilai ekonomis limbah biji salak tersebut.
2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bioetanol adalah alkohol yang dibuat dari biomassa yang mengandung komponen pati atau selulosa. Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol. Etanol banyak digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia yang ditujukan untuk konsumsi dan kegunaan manusia. Contohnya adalah pada parfum, perasa, pewarna makanan, dan obat-obatan. Dalam bidang kimia, etanol adalah pelarut yang penting, dalam sejarahnya etanol telah lama digunakan sebagai bahan bakar. Etanol merupakan senyawa yang tidak terdapat secara bebas di alam. Zat ini adalah golongan alkohol biasa atau alkohol primer yang dibuat dari glukosa atau jenis gula yang lain dengan jalan peragian. Penggunaan alkohol antara lain : 1. Sebagai minuman 2. Sebagai bahan kimia dan pelarut 3. Sebagai bahan bakar motor 4. Digunakan dalam bidang farmasi Etanol adalah salah satu bahan bakar alternatif (yang dapat diperbaharui) yang ramah lingkungan yang menghasilkan gas emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan bensin atau sejenisnya. Etanol jelas lebih menguntungkan karena lebih ramah lingkungan dan bahan bakar alternatif yang satu ini dapat diperbaharui (renewable). Etanol sintesis diperoleh dari proses sintesis kimia yang disebut hidrasi (hidrasi ethena), sedangkan bietanol direkayasa dari sari biomassa (tanaman) melalui proses biologi (enzimatik dan fermentasi). Bioetanol merupakan etanol yang terbuat dari sumber hayati atau lebih tepatnya tanaman yang mengandung pati, gula, dan tanaman berselulosa lainnya. Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai bahan baku bioetanol, antara lain : 1. Bahan berpati Berupa singkong atau ubi kayu, ubi jalar, tepung sagu, biji jagung, biji sorgum, gandum, kentang, ganyong, garut, umbi dahlia, dan lain-lain. 2. Bahan bergula Berupa molase (tetes tebu), nira tebu, nira kelapa, nira batang sorgum manis, nira aren (enau), nira nipah, gewang, nira lontar, dan lain-lain. 3. Bahan berselulosa Berupa limbah logging, limbah pertanian seperti jerami padi, ampas tebu, jenggel (tongkol jagung), onggok (limbah tapioka), batang pisang, serbuk gergaji (garjen), dll.
3
Pada pembuatan bioetanol gel terdiri dari 2 tahap, tahap pertama adalah pembuatan bioetanol cair dan tahap kedua yaitu perubahan bioetanol cair menjadi bioetanol gel (semi padat). Gel adalah sistem padat atau setengah padat dari paling sedikit dua konstituen yang terdiri dari massa seperti agar yang rapat dan diisi oleh cairan. Gel terdiri dari dua fase kontinyu yang saling berpenetrasi. Fase yang satu berupa padatan, tersusun dari partikel partikel yang sangat tidak simetris dengan luas permukaan besar, sedang yang lain adalah cairan (Martin, 1993). Bahan pembentuk gel (gelling agent) adalah bahan tambahan pangan yang digunakan untuk mengentalkan dan menstabilkan berbagai macam makanan seperti jeli, makanan penutup dan permen. Bahan ini memberikan tekstur makanan melalui pembentukan gel. Beberapa bahan penstabil dan pengental juga termasuk dalam kelompok bahan pembentuk gel. Untuk membuat ethanol gel dibutuhkan pengental berupa tepung, seperti kalsium asetat, atau pengental lainnya seperti xanthan gum, carbopol, HPMC (Hydroxy Propil Methil Cellulose), CMC (Carboxy Methyl Cellulose) dan berbagai material turunan selulosa. Untuk pengental jenis polimer carboxy vinyl seperti carbopol dibutuhkan air untuk membentuk struktur gel yang diinginkan (Tambunan, 2008). Carboxy Methyl Cellulose adalah turunan dari selulosa dan sering dipakai dalam industri makanan untuk mendapatkan tekstur yang baik. Fungsi CMC yang terpenting adalah sebagai pengental, stabilisator, pembentuk gel, sebagai pengemulsi dan dalam beberapa hal dapat meratakan penyebaran antibiotik (Winarno, 1997). Emulsifier memiliki kemampuan untuk menyatukan dua jenis bahan yang tidak saling melarut karena molekulnya terdiri dari gugus hidrofilik dan lipofilik sekaligus. Gugus hidrofilik mampu berikatan dengan air atau bahan lain yang bersifat polar, sedangkan gugus lipofilik mampu berikatan dengan minyak atau bahan lain yang bersifat non polar (Suryani et al., 2002). Karboksi metil selulosa memiliki sifat higroskopis, mudah larut dalam air, dan membentuk larutan koloid. Sebagai pengemulsi, CMC sangat baik digunakan untuk memperbaiki penampakkan tekstur dari produk berkadar gula tinggi.Sebagai pengental, CMC mampu mengikat air sehingga molekul-molekul air terperangkap dalam struktur gel yang dibentuk oleh CMC (Fardiaz, 1986). Carbopol 940 (Carboksipolimetilen), nama lain carbopol adalah acritamer, acrylic acid polymer, carbomer. Dengan rumus molekul (C 3 H 4 O 2 )n. untuk jenis carbopol 940 mempunyai berat molekul monomer sekitar 72 gr/mol dan carbopol ini terdiri dari 1450 monomer (Avinash,2006). Carbopol merupakan salah satu jenis gelling agent digunakan sebagian besar di dalam cairan atau sediaan formulasi semisolid berkenaan dengan farmasi sebagai agent pensuspensi atau agent penambah kekentalan. Digunakan pada formulasi krim, gel dan salep dan kemungkinan digunakan dalam sediaan obat mata dan sediaan topikal lain.
4
Carbopol berwarna putih berbentuk serbuk halus, bersifat asam, higroskopik, dengan sedikit karakteristik bau. Carbopol dapat larut di dalam air, di dalam etanol (95%) dan gliserin, dapat terdispersi di dalam air untuk membentuk larutan koloidal bersifat asam, sifat merekatnya rendah. Carbopol bersifat stabil dan higroskopik, penambahan temperatur berlebih dapat mengakibatkan kekentalan menurun sehingga mengurangi stabilitas. Carbopol mempunyai viskositas antara 40.000 60.000 cP digunakan sebagai bahan pengental yang baik memiliki viskositasnya tinggi, menghasilkan gel yang bening. Carbopol digunakan untuk bahan pengemulsi pada konsentrasi 0,1- 0,5%B, bahan pembentuk gel pada konsentrasi 0,5-2,0%B, bahan pensuspensi pada konsentrasi 0.51.0 % dan bahan perekat sediaan tablet pada konsentrasi 5 10 % (Rowe, et. al.,2003 dalam Puryanto, 2009). Dalam medium berair, polimer seperti carbopol 940 ini yang dipasarkan dalam bentuk asam bebas, mula mula terdispersi secara seragam.Setelah tidak ada udara yang terjebak, gel dinetralkan dengan basa yang cocok. Muatan negatif pada sepanjang rantai polimer menyebabkan polimer tersebut menjadi terurai dan mengembang. Dalam sistem berair, basa sederhana anorganik, seperti sodium, ammonium, atau potassium hidroksida atau garam basa seperti sodium carbonat dapat digunakan. pH dapat diatur pada nilai yang netral, sifat gel dapat dirusak oleh netralisasi yang tidak cukup atau nilai pH yang berlebih. Amina tertentu seperti TEA biasanya digunakan dalam produk kosmetik (Libermann,1996). Carbopol 940 akan mengembang jika didispersikan dalam air dengan adanya zat- zat alkali seperti TEA (trietanolamin) atau diisopropilamin untuk membentuk suatu sediaan semipadat (Lachman, et.al.,1989 dalam Puryanto,2009). Tanaman salak (Sallaca sumatrana) adalah salah satu tanaman asli Indonesia. Tanaman ini termasuk suku palem yang rendah, berakar serabut, tegak, hampir tidak berbatang, cabangnya sangat banyak, berduri dan tingginya 1,5-5 meter. Untuk kawasan Sumatera, Salak (Salacca sumatrana) banyak dijumpai di kawasan Padang Sidempuan, yang mendapat julukan kota Salak. Julukan ini dibuktikan dengan produksi salak dapat mencapai 8370 ton pada tahun 2007 dan meningkat menjadi 9140 ton pada tahun 2008. Produksi salak terbanyak terdapat di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara dan Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua (Anonim, 2010). Buah salak terdiri atas 3 bagian utama yakni kulit buah, daging buah dan biji. Pada salak, biji berwarna kehitaman dan memiliki struktur sebagian cembung dan sebagian datar. Dan pada tiap 1 daging buah, hanya terdapat 1 biji. Biji salak termasuk dalam biji yang mengalami dormansi sekunder, yakni proses penghentian pertumbuhan oleh keadaan lingkungan yang terjadi pada saat biji telah matang dan dalam proses imbibisi biji. Biji salak dapat mengalami dormansi sekunder selama sebulan setengah.
5
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh (Ariel, 2012), bahwa kandungan pada biji salak yakni selulosa. Dan sebagai tambahan akan kandungan biji salak yakni air 54,84%, lemak 0,48%, protein 4,22%, karbohidrat 38,9%. (Ariel, 2012). Biji salak merupakan limbah dari buah salak yang memiliki porsi yang lebih besar daripada kulit salak. Biji salak porsinya sebesar 25-30% dari buah salak utuh, sedangkan kulit salak 10-14%. Berdasarkan perbandingan tersebut, biji salak memiliki potensi yang lebih besar untuk dimanfaatkan. Biji salak tersusun dari polisakarida yang digunakan sebagai cadangan energi. Polisakarida terbentuk dari polimer molekul-molekul monosakarida yang tersusun dari rantai tidak bercabang atau bercabang dan dapat dihidrolisis (Winarno, 1991). Contoh polisakarida adalah pati, selulosa, dan hemiselulosa. Selulosa dan hemiseluosa yang terdapat dalam biji-bijian dapat dihidrolisis menjadi gula. Selulosa lebih sulit dihidrolisis karena glukosanya berikatan beta dan terdapat dalam struktur kristalin. Hemiselulosa lebih mudah dihidrolisis dari pada selulosa. Pemanfaatan biji salak dapat dilakukan dengan cara hirolisis, yaitu dengan memecah polimer menjadi monomernya. Hidrolisis dapat dilakukan dengan menggunakan enzim atau asam. Pada hidrolisis menggunakan asam, asam digunakan sebagai katalis untuk mempercepat reaksi antara polimer dengan molekul air.
6
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Pembuatan Bioetanol Gel a. Pembuatan Bioetanol Cair
b. Perubahan Bietanol Cair Menjadi Bietanol Gel (Semi Padat)
Hidrolisis dengan HCL encer, 60 o C selama 1 jam Pendinginan, 30 o C Fermentasi Penyaringan Evaporasi Destilasi Biji Salak Enzim Amylase Mikroorganisme CO 2 , H 2 O, panas endotermik Ampas Bioetanol Filtrat Larutan Carboxy Methyl Cellulose
Pengadukan Pencampuran Bioetanol
NaOH
Bioetanol gel (semi padat)
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Bioetanol Cair Gambar 2. Diagram Alir Perubahan Bioetanol Cair Menjadi Bioetanol Gel
7
3.2 Instrumen Pengumpul Data Bahan yang digunakan untuk penilitian ini adalah: Sampel bioetanol gel, toluen, aseton, heptana NaOH 0,05 N, etanol 95%, indikator PP, pereaksi Karl Fischer, HNO 3, pereaksi merkuri tiosianat, metanol, NaCl, HCl pekat, standar Cu, buffer pH 4,00 dan buffer pH 7,00. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik, air jet evaporation, desikator, termometer, buret, peralatan gelas, flowmeter, spektrofotometer, karl fischer, kromatografi gas. 3.3 Rancangan Analisis Data Untuk mengetahui kadar etanol dalam bioetanol biji salak dilakukan pengujian terhadap bioetanol yang telah didapatkan dari hasil hidrolisis pati dan proses fermentasi. Kadar etanol yang diperoleh dibandingkan dengan standar yang telah ada. Pengujian bioetanol terhadap standar dilakukan untuk mengetahui kelayakan penggunaan bioetanol oleh masyarakat. Pemerintah melalui Dewan Standarisasi Nasional (DSN) telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk bioetanol. SNI yang dapat digunakan dalam pengujian bioetanol, yakni SNI 06-3565-1994 untuk alkohol teknis yang terbagi atas alkohol prima super, alkohol prima 1, dan alkohol prima 2.
3.4 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian bioetanol gel biji salak dapat dilihat pada gambar berikut:
1. Penetapan Kadar Etanol dan Metanol dengan Metode Kromatografi Gas 2. Penetapan Kadar Air dengan Reagen Karl Fischer 3. Penetapan Kadar Denaturan 4. Penetapan Kadar Tembaga (Cu) dalam Bioetanol Terdenaturasi 5. Penetapan Kadar Belerang 6. Penetapan Kadar Getah (Gum) 7. Penentuan pH 8. Penentuan Kadar Keasaman sebagai CH 3 COOH 9. Penetapan Kadar Abu dalam Bioetanol Gel Analisis Bioetanol Bioetanol gel biji salak
Perbandingan kadar bioetanol dengan SNI bioetanol (SNI 06-3565-1994) Kelayakan penggunaan bioetanol biji salak Gambar 3. Rancangan Penelitian Bioetanol Gel Biji Salak
8
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya No. Kebutuhan Jumlah 1. Peralatan penunjang Rp 3.360.000,- 2. Bahan habis pakai Rp 6.560.000,- 3. Publikasi Rp 1.200.000,- 4. Perjalanan Rp 1.225.000,- Total Rp 12.345.000,-
4.2 Jadwal Kegiatan No. Nama Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 1 Kajian pustaka 2 Pengadaan alat dan bahan 3 Sintesis bioetanol cair 4 Pembentukan bioetanol gel 5 Kegiatan Analisis 6 Pengolahan data 7 Pembuatan laporan akhir
9
DAFTAR PUSTAKA
Aji. (2012). Pemanfaatan Serbuk Biji Salak (Salacca zalacca) Sebagai Adsorben Cr(VI) Dengan Metode Batch dan Kolom. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November. Fardiaz, S. (1986). Mikrobiologi Pangan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Merdjan,R. E. and Matione, J. (2003). Fuel Gel. United State Patents Application PublicationNo. US 2003/0217504A1. Siagian, R. (2007). Soal Konversi Minyak Tanah Pemerintah Terlalu Ambisius. Suara Merdeka (9 maret 2007). Tambunan, L. A. (2008, Juni) Bioetanol Anti tumpah. Trubus [Online] 24-25. Tersedia:http://repository.ipb.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/60684/F09 ari1.pdf?sequence=8 [18 September 2014]. Winarno. (1991). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Winarno. (1997). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
10
LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota A. Identitas Diri Ketua 1 Nama Lengkap : Yanni Handayani 2 Jenis Kelamin : Perempuan 3 Program Studi : Pendidikan Teknologi Agroindustri 4 NIM : 1306681 5 Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 06 November 1994 6 E-mail : yanni_handayani@yahoo.com 7 HP : 085692913292
B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institusi SDN Harjasari I SMPN 2 Bogor SMK Analis Kimia Bogor Jurusan - - Kimia Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentasion) No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1 Seminar Go Pangan Lokal - Auditorium LPPM, UPI, 2014 2 Seminar Ketahanan Pangan - Auditorium FPTK, UPI, 2013 3 Seminar Career Development Centre ke-4 - Aula SMK-SMAK Bogor, 2013 4 Seminar Nasional Learning, from Awareness to Mastery - Aula SMK-SMAK Bogor, 2011 5 Seminar Motivasi Meraih Mimpi bersama IM3 - Ball Room Botani Square, Bogor, 2010
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya) No Jenis Penghargaan Institusi pemberi penghargaan Tahun 1 Juara Harapan 1 Lomba Aritmatika Sempoa Dua Tangan Se-Indonesia Yayasan Aku Cinta Indonesia (ACI) 2004
11
Semua data yang saya isikan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P. Bandung, September 2014 Pengusul
Yanni Handayani
12
A. Identitas Diri Anggota 1 1 Nama Lengkap : Dini Meliani 2 Jenis Kelamin : Perempuan 3 Program Studi : Pendidikan Teknologi Agroindustri 4 NIM : 1203207 5 Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 2 Mei 1994 6 E-mail : lakaskira@gmail.com 7 HP : 089656421093
B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institusi SDN Palasari 2 SMPN 1 Banjaran SMKN 7 Bandung Jurusan - - Kimia Industri Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentasion) No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya) No Jenis Penghargaan Institusi pemberi penghargaan Tahun 1
Semua data yang saya isikan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.
Bandung, September 2014 Pengusul
Dini Meliani
13
A. Identitas Diri Anggota 2 1 Nama Lengkap : Hesti Kusumaningtyas 2 Jenis Kelamin : Perempuan 3 Program Studi : Pendidikan Kimia 4 NIM : 1307031 5 Tempat Tanggal Lahir : Bekasi, 13 Februari 1995 6 E-mail : hestikuman@yahoo.com 7 HP : 085715772921
B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institusi SDN Parapat II Tangerang SMPN 19 Tangerang SMK- SMAKBogor Jurusan - - - Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentasion) No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya) No Jenis Penghargaan Institusi pemberi penghargaan Tahun 1
Semua data yang saya isikan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P. Bandung, September 2014 Pengusul
Hesti Kusumaningtyas
14
A. Identitas Diri Anggota 3 1 Nama lengkap : Nur Agni Alvina 2 Jenis kelamin : Perempuan 3 Program studi : Pendidikan Teknologi Agroindustri 4 NIM : 1306829 5 Tempat tanggal lahir : Bogor, 29 Desember 1993 6 E-mail : nuragnialvina@gmail.com 7 HP : 087873489577
B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institusi SDN Cibuluh 1 Bogor SMPN 1 Bogor SMK Analis Kimia Bogor Jurusan - - Kimia Tahun Masuk Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1 Seminar Career Development Centre ke-4 - Aula SMK-SMAK Bogor, 2013 2 Seminar Ketahanan Pangan - Auditorium, FPTK, UPI, 2013 3 Seminar Nasional Pendidikan - Balai Pertemuan UPI, 2014 4 Bedah Buku (Penulis: Wakil Rektor UPI Prof. Dr. Idrus Affandi, M.Pd) Politik Jati Diri: Telaah Filosofi dan Praksis Pendidikan bagi Penguatan Jati Diri Bangsa Balai Pertemuan UPI, 2014 5 Seminar Go Pangan Nasional - Auditorium LPPM UPI, 2014 6 Bedah Buku (Penulis: Rektor UPI Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M. Pd.) Pendidik Pemimpin, Mendidik Pemimpin, Memimpin Pendidik Balai Pertemuan UPI, 2014
15
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun 1 Juara 1 Lomba Drum Band Tingkat Nasional Yayasan Bina Cipta Selaras (Festival Drum Band Anak Indonesia) 2005 2 Juara 1 Lomba Paskibra Kota Bogor Paskibra Kota Bogor 2010
Semua data yang saya isikan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P. Bandung, September 2014 Pengusul
Nur Agni Alvina
16
A. Biodata Dosen Pembimbing A. Identitas Diri 1 Nama lengkap Dewi Cakrawati 2 Jenis Kelamin
Perempuan 3 Program Studi
Pendidikan Teknologi Agroindustri 4
NIP/ NIDN 198308242010122003/0024088305 5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 24 Agustus 1983 6 E-mail dewicakrawati@upi.edu 7 Nomor Telepon/HP 081320022712
B. Riwayat Pendidikan S1 S2 Nama Institusi Universitas Padjadjaran Institut Pertanian Bogor Jurusan Teknologi Industri Pangan Teknologi Industri Pertanian Tahun Masuk-Lulus 2001- 2006 2007-2010
C. Pemakalah Seminar Ilmiah No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1 National Convention VI APTEKINDO Technology Transfer For Development Of Vocational Education And Technology Partnership With Industry To Produce High Quality Graduates Maret 2012, Makasar 2 Seminar Nasional Pergizi Pangan Pengaruh Penambahan Anti Yeast dan Lama Inkubasi Terhadap Karakteristik Kefir dari Susu Kambing Etawa Juni 2013, Jakarta 3 Seminar Nasional FPTK EXPO Kajian Pemanfaatan Pati Gembili Termodifikasi Fisik Pada Pembuatan Toddler Cookies Prebiotik November 2014, Bandung
17
D. Pengalaman Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Nama Proyek Pemberi Dana Judul Penelitian Jabatan Besar Dana Tahun KKP3T DEPTAN Rekayasa proses isolasi limonin dari limbah sari jeruk siam Asisten peneliti 80.000.000 2009 Pembinaan Dosen Muda UPI Kajian pemanfaatan pati gembili termodifikasi fisik pada pembuatan toddler cookies prebiotik Ketua penelliti 14.000.000 2013 PKM Bidang Ilmu UPI Aplikasi Teknologi Mesin Pemeras Santan dalam Pembuatan Vco Untuk Meningkatkan Nilai Ekonomi Kelapa Pada Kelompok Tani Desa Sukajaya Kec. Bojongpicung Kab. Cianjur Anggota 74.000.000 2012 PKM Bina Desa UPI Pelatihan Mengolah Tanah, Pupuk Organik, Pestisida Herbal Dan Pengolahan Pasca Panen Petani Sayuran Desa Cikidang Lembang Ketua 70.000.000 2013 IbM Dikti Peningkatan Produktivitas Padi Dengan Aplikasi Teknologi Mesin Perontok Padi Dan Pemanfaatan Limbah Jerami Sebagai Bahan Baku Bokashi Pada Kelompok Tani Desa Neglasari Kec. Bojongpicung Kab. Cianjur Anggota 45.000.000 2013 Bandung, 24 September 2014 Pembimbing,
Dewi Cakrawati S.TP., M.Si NIP.198308242010122003
18
LAMPIRAN 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang (30%) Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Erlenmeyer asah 250 ml Peralatan gelas untuk penelitian 2 buah Rp 60.000,- Rp 120.000,- Buret 50 ml Peralatan gelas untuk penelitian 2 buah Rp 750.000,- Rp 750.000,- Gelas piala 250 ml Peralatan gelas untuk penelitian 3 buah Rp 35.000,- Rp 105.000,- Pipet volumetrik 25 ml Peralatan gelas untuk penelitian 1 buah Rp 75.000,- Rp 75.000,- Pipet volumetrik 15 ml Peralatan gelas untuk penelitian 1 buah Rp 35.000,- Rp 35.000,- Gelas ukur 25 ml Peralatan gelas untuk penelitian 1 buah Rp 55.000,- Rp 55.000,- Termometer Pengukur suhu untuk penelitian 1 buah Rp 40.000,- Rp 40.000,- Labu ukur 100 ml Peralatan gelas untuk penelitian 2 buah Rp 100.000,- Rp 200.000,- Cawan kaca masir Peralatan gelas untuk penelitian 1 buah Rp 65.000,- Rp 65.000,- pH meter Pengukur pH untuk penelitian 1 buah Rp1.500.000,- Rp1.500.000,- Statif Penyangga buret 2 buah Rp 100.000,- Rp 200.000,- Gas Sumber bahan bakar untuk penelitian 1 buah Rp 200.000,- Rp 200.000,- Kaleng Wadah untuk proses 15 buah Rp 1.000,- Rp 15.000,-
19
pembuatan produk SUB TOTAL (Rp) Rp3.360.000,- 2. Bahan Habis Pakai (50%) Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Limbah Biji Salak Bahan baku - Ragi Starter bioetanol 500 gram Rp 150.000,- CMC Pengental bioetanol 500 gram Rp 200.000,- Phenol Pthaelin Bahan analisis bioetanol 30 gram Rp 150.000,- NaOH Bahan analisis bioetanol 500 gram Rp 500.000,- Aquadest Bahan analisis bioetanol 50 liter Rp 800.000,- Buffer pH 4,00 Bahan analisis bioetanol 1 L Rp 140.000,- Buffer pH 7,00 Bahan analisis bioetanol 1 L Rp 440.000,- Standar Cu Bahan analisis bioetanol 500 ml Rp 550.000,- HCl pekat Bahan analisis bioetanol 500 ml Rp1.400.000,- FAS Bahan analisis bioetanol 200 gram Rp 200.000,- HNO 3 pekat Bahan analisis bioetanol 1 L Rp 200.000,- Merkuri Tiosinat Bahan analisis bioetanol 6 gram Rp 120.000,- Metanol Bahan analisis bioetanol 1 L Rp 100.000,- NaCl Bahan analisis bioetanol 20 gram Rp 10.000,- Toluen Bahan analisis bioetanol 1 L Rp 350.000,- Aseton Bahan analisis bioetanol 1 L Rp 350.000,-
20
Heptana Bahan analisis bioetanol 1 L Rp 900.000,- SUB TOTAL (Rp) Rp6.560.000,-
3. Perjalanan (10%) Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Transportasi Membeli bahan-bahan 4 orang/5 bulan Rp 200.000,- Rp 800.000,- Akomodasi Penunjang penelitian 4 orang/5 bulan Rp 100.000,- Rp 400.000,- SUB TOTAL (Rp) Rp 1.200.000,-
4. Lain-lain (administrasi, publikasi, seminar, laporan, lainnya, maks 10%) Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Alat Tulis Kantor Pembelian pulpen, pensil, penggaris, spidol white board 1 set Rp200.000,- Rp 200.000,- Administrasi Pembuatan laporan akhir 4 unit Rp 75.000,- Rp 300.000,- Publikasi Publikasi ilmiah Rp100.000,- Rp 100.000,- Buku Referensi Literatur penelitian 5 unit Rp 325.000,- Modem Penunjang pencarian data 1 set Rp250.000,- Rp 250.000,- HVS Rekam data perhitungan penelitian 1 rim Rp 50.000,- Rp 50.000,- SUB TOTAL (Rp) Rp 1.225.000,- TOTAL KESELURUHAN (Rp) Rp 12.345.000,-
21
LAMPIRAN 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas No. Nama/ NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu (jam/ minggu) Uraian Tugas 1 Yanni Handayani Pendidikan Teknologi Agroindustri TPHP 14 jam/ minggu 1. Ketua Pelaksana 2. Pembuatan Bioetanol Gel 2 Dini Meliani Pendidikan Teknologi Agroindustri TPHP 14 jam/ minggu 1. Bendahara 2. Penanganan Bahan Kimia 3 Hesti Kusumaningtyas Pendidikan Kimia Kimia 14 jam/ minggu 1. Sekretaris 2. Penanganan Mikrobiologi 4 Nur Agni Alvina Pendidikan Teknologi Agroindustri TPHP 14 jam/ minggu 1. Analis 2. Pembuatan Bioetanol Gel