Anda di halaman 1dari 24

BIOETANOL

Disusun oleh :

Indah Pratiwi
Indah Syapitri
Nurfadhlah
Rocki Cuk Noris
Indonesia memiliki potensi yang besar untuk
memproduksi energi alternatif sebagai
pengganti BBM. Indonesia memiliki bahan
baku yang melimpah untuk membuat sumber
energi alternatif yang berasal dari sumber
daya alam terbarukan seperti umbi-umbian
yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan
bahan bakar bioetanol.
Latar Belakang

Indonesia kaya akan sumber daya


alam

Pada tahun 1990 konsumsi bahan


Indonesia memiliki bahan baku bakar minyak (BBM) sebesar
yang melimpah untuk membuat 169.168 Setara Barel Minyak (SBM),
sumber energi alternatif yang angka ini adalah 40, 2% dari total
berasal dari sumber daya alam konsumsi energi final. Sepuluh
terbarukan seperti umbi-umbian tahun kemudian, pada tahun 2000,
yang dapat dimanfaatkan untuk konsumsi BBM di Indonesia
menghasilkan bahan bakar meningkat menjadi 304.142 SBM,
bioetanol. angka ini adalah 47, 4 % dari total
energi final.
Sumber Energi Bioetanol
Bahan baku untuk pembuatan bioetanol
terbagi tiga, yaitu bahan berpati, bergula, dan
bahan berselulosa.
Bahan baku bergula, misalnya adalah tebu,
nira, dan aren. Bahan berselulosa contohnya
seperti tandan kosong kelapa sawit.
Sedangkan bahan berpati, misalnya sagu, ubi
kayu, jagung, biji sorgum, dan kentang manis.
Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud


dengan bioeatanol ?

Sumber energi apa


saja yang dapat
dimanfaatkan sebagai
bahan pembuatan
bioetanol ?

Bagaimana
pemanfaatan Bagaimana potensi
bioetanol sebagai bioetanol di Indonesia
bahan bakar alternatif dan di Dunia ?
?

Apa saja kelebihan dan


Bagaimana proses
kekurangan bioetanol
pembuatan bioetanol ?
sebagai bahan bakar ?
Definisi Bioetanol
Bioetanol adalah sebuah bahan bakar
alternatif yang diolah dari tumbuhan
(biomassa) dengan cara fermentasi,
Fermentasi adalah suatu proses
perubahan kimia yang disebabkan oleh
aktivitas mikroba ataupun oleh aktiviatas
enzim yang dihasilkan mikroba.
Potensi Bioetanol
Sagu
Ganyong (Canna edulis)
Tandan Kosong Kelapa Sawit
Nira Sorgum (Sorgum bicolor)
Tetes Tebu
Jerami Padi
Singkong Karet
Talas
Proses Produksi Bioetanol Berpati
Persiapan Bahan
Baku
Liquifikasi dan Sakarifikasi
Fermentasi
Distilasi
Dehidrasi
Etanol Murni
Proses produksi bio-ethanol tersebut dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu :

gelatinasi
bahan baku ubi kayu, ubi jalar, atau jagung dihancurkan dan dicampur air
dipanaskan, sehingga menjadi bubur
Sakarifikasi
proses pendinginan pada saat setelah proses liquifikasi dengan dilakukan
pengontrolan Ph dan penambahan enzim.
Fermentasi
mengkonversi glukosa (gula) menjadi etanol dan CO2. Fermentasi etanol adalah
perubahan 1 mol gula menjadi 2 mol etanol dan 2 mol CO2, dengan menggunakan
yeast.
Destilasi
Proses pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih
Dehidrasi
Proses pemekatan kadar alkoho
Reaksi yang terjadi pada proses produksi
bio-ethanol
Proses Produksi Bioetanol Berselulosa
Tandan kosong Hidrolisis enzim
kelapa sawit selulosa

glukosa
Dipotong
potong

Fermentasi
Dikeringkan

Destilasi
Digiling
AMPAS
Direndam dalam Dehidrasi
larutan NaOH 5% 2
jam disertai
pemanasan 120 C
bioetanol
LIGNIN
PROSES PEMBUATAN BIOETANOL
BERGULA
Fermentasi

Destilasi

Dehidrasi
C6H12O6 > 2CH3CH2OH + 2CO2
Jadi setiap 1 mol glukosa akan dihasilkan 2 mol etanol.
Berat molekul (BM) Glukosa adalah 180,16 gr/mol
BM etanol adalah 46,07 gr/mol

Jadi memfermentasi 1 gr glukosa, etanol yang dihasilkan


kurang lebih
adalah
= (2 x 46,07)/180,16
= 0,511gr (etanol absolute)

Berat jenis etanol pada kondisi standard adalah 0,789 gr/cm3 ,


sehingga volumenya adalah
= 0,511 gr x 0,789 gr/cm3
= 0,403 cm3
Kadar bioetanol maksimal yang bisa diperoleh dari proses distilasi adalah 95%.
Seringkali kadarnya hanya 60%, 80%, atau 90%.Sebagai contoh:

Kadar gula = 10%


Volume = 100 liter

maka total etanol teoritis yang bisa diperoleh adalah:


= 10% x 100 liter x 0,511
= 5,11 kg

Volume etanolnya adalah


= 5,1 kg x 0,789
= 4,03 liter.

Karena efisiensi distilasi tidak pernah 100%, maka perlu dikoreksi dengan
efisiensi hidrolisisnya.
Misalkan saja 95%. Jadi volume etahnol absolute yang bisa didapat adalah:
= 4,03 liter x 95%
= 3,83 liter
Keunggulan Bioetanol
1. Nilai oktan yang tinggi menyebabkan campuran bahan bakar
terbakar tepat pada waktunya sehingga tidak menyebabkan fenomena
knocking

2. Emisi gas buang tidak begitu berbahaya bagi lingkungan salah


satunya gas CO2 yang dapat dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan
untuk proses fotosintesa serta emisi NO yang rendah

3. Efisiensi yang tinggi dibandingkan bensin

4. Bioetanol dibanding minyak tanah adalah api berwarna biru


sehingga tidak menghanguskan alat masak.

5. Bahan bakar dari bioetanol juga tidak berbau dan mudah


dipadamkan dengan air
Selain memiliki keunggulan yang begitu banyak
bioethanol ini pun terdapat kelemahan, kelemahan-
kelemahan tersebut diantaranya:
Pemanfaatan dari bioetanol
Bahan Bakar
Percobaan
Kesimpulan
Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif yang
diolah dari tumbuhan (biomassa) dengan cara
fermentasi, dimana proses perubahan kimia disertai
dengan aktivitas dan dapat juga dibantu dengan
aktivitas enzim Proses pembuatan bioetanol cukup
sederhana, adapun tahapan tahapan dalam
pembuatan bioetanol, yaitu gelatinasi, sakarifikasi, dan
fermentasi.Bioetanol dari tanaman umbi-umbian
sangat cocok untuk diterapkan di Indonesia, karena
bahan baku yang dapat disediakan dengan melimpah,
dan juga proses produksinya yang sederhana.

Anda mungkin juga menyukai