Disusun oleh :
Indah Pratiwi
Indah Syapitri
Nurfadhlah
Rocki Cuk Noris
Indonesia memiliki potensi yang besar untuk
memproduksi energi alternatif sebagai
pengganti BBM. Indonesia memiliki bahan
baku yang melimpah untuk membuat sumber
energi alternatif yang berasal dari sumber
daya alam terbarukan seperti umbi-umbian
yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan
bahan bakar bioetanol.
Latar Belakang
Bagaimana
pemanfaatan Bagaimana potensi
bioetanol sebagai bioetanol di Indonesia
bahan bakar alternatif dan di Dunia ?
?
gelatinasi
bahan baku ubi kayu, ubi jalar, atau jagung dihancurkan dan dicampur air
dipanaskan, sehingga menjadi bubur
Sakarifikasi
proses pendinginan pada saat setelah proses liquifikasi dengan dilakukan
pengontrolan Ph dan penambahan enzim.
Fermentasi
mengkonversi glukosa (gula) menjadi etanol dan CO2. Fermentasi etanol adalah
perubahan 1 mol gula menjadi 2 mol etanol dan 2 mol CO2, dengan menggunakan
yeast.
Destilasi
Proses pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih
Dehidrasi
Proses pemekatan kadar alkoho
Reaksi yang terjadi pada proses produksi
bio-ethanol
Proses Produksi Bioetanol Berselulosa
Tandan kosong Hidrolisis enzim
kelapa sawit selulosa
glukosa
Dipotong
potong
Fermentasi
Dikeringkan
Destilasi
Digiling
AMPAS
Direndam dalam Dehidrasi
larutan NaOH 5% 2
jam disertai
pemanasan 120 C
bioetanol
LIGNIN
PROSES PEMBUATAN BIOETANOL
BERGULA
Fermentasi
Destilasi
Dehidrasi
C6H12O6 > 2CH3CH2OH + 2CO2
Jadi setiap 1 mol glukosa akan dihasilkan 2 mol etanol.
Berat molekul (BM) Glukosa adalah 180,16 gr/mol
BM etanol adalah 46,07 gr/mol
Karena efisiensi distilasi tidak pernah 100%, maka perlu dikoreksi dengan
efisiensi hidrolisisnya.
Misalkan saja 95%. Jadi volume etahnol absolute yang bisa didapat adalah:
= 4,03 liter x 95%
= 3,83 liter
Keunggulan Bioetanol
1. Nilai oktan yang tinggi menyebabkan campuran bahan bakar
terbakar tepat pada waktunya sehingga tidak menyebabkan fenomena
knocking