TINJAUAN PUSTAKA
CO2 hingga 18 %.
larut dalam air, tidak karsinogenik, dan tidak berdampak negatif pada
produksi bioetanol tergolong murah karena sumber bahan baku berasal dari
limbah pertanian yang memiliki nilai ekonomis yang rendah (Novia dkk.,
2014).
bahan baku menjadi sebuah produk oleh mikroba dalam kondisi anaerob
8
9
untuk mengubah bahan baku menjadi produk yang bernilai tinggi, seperti asam
Fermentasi telah lama dilakukan oleh nenek moyang kita secara tradisional
dengan produk yang biasa dikonsumsi manusia sampai sekarang, seperti tape,
oksigen tetapi bahan lain akan bertindak sebagai akseptor, misalnya aldehide
atau asam karboksilat. Mikroba yang melakukan fermentasi ini adalah yeast
(ragi) terutama dari Saccharomyces sp., beberapa jamur dan bakteri (Tarigan,
1988). Proses fermentasi alkohol hanya dapat terjadi apabila terdapat sel-sel
khamir . Bahan baku untuk proses fermentasi berupa bahan mentah seperti
monosakarida atau disakarida (gula tebu, tetes tebu), bahan berpati (padi,
jagung, umbi, dll), dan bahan selulosa (kayu, limbah pertanian) (Anshori,
1985).
secara batch membutuhkan waktu sekitar 50 jam, pH awal 4,5 dan suhu 20-
fermentasi di dalam sel khamir sehingga sumber karbon yang ada akan
10
digunakan melalui jalur respirasi (Pasteur effect), namun Pasteur effect pada
sel khamir dapat diamati pada fase stationer, sedangkan produksi alkohol
terjadi ketika sel berada pada fase pertumbuhan (fase log) (Pelczar dan Chan,
1986). Menurut Widiastuti dan Pramesti (2011), pada saat fermentasi alkohol
ATP. Jalur biokimia bervariasi tergantung jenis gula yang digunakan akan
tetapi biasanya melibatkan jalur glikolisis yang merupakan bagian awal dari
tahap respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Reaksi yang terjadi
sebagai berikut:
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatofita
Kelas : Monoctyldonae
Ordo : Farinosae
Famili : Bromeliaceae
Genus : Ananas
Spesies : Ananas comosus (L.) Merr
Nanas (Ananas comosus) merupakan anggota dari famili
Bromeliaceae dan terdiri dari sekitar 200 species dengan produksi tahunan di
11
seluruh dunia lebih dari 14 juta ton (Brat dkk., 2004). Buah nanas berasal dari
Brazil dan telah tersebar ke berbagai negara tropis dan subtropis di seluruh
kering dari nanas sekitar 10 % terdiri dari 96 % bahan organik dan 4 % bahan
ditimbulkan dari limbah nanas, terdapat potensi untuk didaur ulang menjadi
bahan baku yang dikonversi menjadi produk selai, jus, kripik dan bioetanol
(Abdullah, 2007).
karbohidrat, 4,41 protein, dan 13,65 % gula reduksi (Wijana dkk., 1991).
Kandungan selulosa pada kulit nanas sebesar 19,8 % dan hemiselulosa 11,87 %
(Bardiya dkk., 1996). Berdasarkan kandungan karbohidrat dan gula pada kulit
nanas yang cukup tinggi maka kulit nanas berpotensi sebagai bahan baku
pembuatan bioetanol. Karakteristik limbah kulit nanas dapat dilihat pada Tabel
1.
12
D. Hidrolisis Lignoselulosa
menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti senyawa asam organik, glukosa,
sumber karbon dan energi oleh mikroba fermentasi (Fernandes dkk., 2008).
hidrolisis fisik dan biologi yaitu mampu menghilangkan lignin sebesar 77,3 %
dengan menggunakan NaOH 2 % pada suhu 121 oC dan tekanan 1 atm selama
90 menit (Mcintosh dan Vancov, 2010). Pada penelitian Harun dkk. (2010),
mg/g alga dan etanol tertinggi sebesar 0,2 g etanol/ g alga pada saat
penggunaan NaOH 0,75 % dengan suhu 120 oC dan tekanan 1 atm selama 50
aseksual, khamir dalam kelas ini memperbanyak diri melalui aseksual dengan
pembentukan konidium dalam jumlah besar (Pelczar dan Chan, 1986). Ukuran
memiliki spora bulat lonjong, permukaan halus, elevasi konveks, volume sel
rata-rata 29 hingga 55 μm3 dan berwarna putih atau krem (Madigan dkk.,
2008).
agen sediaan hayati dalam industri pembuatan keju, roti, dan minuman
Spesies ragi yang mempunyai daya konversi gula menjadi etanol yang
2. Lama fermentasi
3. Temperatur
kenaikan temperatur. Tetapi untuk reaksi enzimatis hal ini tidak berlaku.
4. pH
5. Konsentrasi substrat
khamir. Apabila gula di dalam ekstrak sudah habis, dapat ditambahkan lagi
6. Oksigen
Kebutuhan oksigen hanya pada saat awal fermentasi dan ini sudah
cukup dengan oksigen terlarut dan yang ada pada permukaan. Pengunaan
7. Umur Khamir
pergerakan dari molekul enzim atau sel ditahan pada tempat tertentu dalam
suatu ruang reaksi yang digunakan sebagai katalis (Darmawan dkk., 2010). Sel
etanol yang dihasilkan (semakin menurun) karena sel khamir imobil semakin
1995).
17
Teknik imobilisasi sel dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu ikatan
dengan carrier, ikatan silang, dan metode penjebakan (Grote dkk., 1980).
yang dapat digunakan adalah kolagen, gelatin, selulosa triasetat, alginat, agar,
alcohol (PVA). Substrat yang digunakan adalah hidrolisat pati jagung dengan
kadar total gula awal sebesar 176 g/L. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa
matriks yang tidak larut dalam air dan dapat dibedakan lagi atas tiga macam
berdasarkan cara pengikatannya, yaitu adsorbsi fisik, ikatan ionik, dan ikatan
polimer sintetik (gel poliakrilamida), bahan organik (gelas berpori, silica, ion
seperti pada metode ikatan kovalen. Imobilisasi sel terjadi melalui komponen
sering bersifat gel. Sel dapat diimobilisasi sebagai bagian dari suatu
viabilitas dan aktivitas sel immobil, tidak beracun serta murah dan mudah
didapat (Grote dkk., 1980). Glukosa berdifusi masuk ke dalam gel melalui
matriks pori alginat maka dari itu konsentrasi alginat yang tepat dapat
yang terlalu rapat (konsentrasi alginat tinggi) akan menurunkan efisiensi difusi
glukosa karena glukosa yang berukuran 0,8 nm sulit masuk ke dalam gel
1984). Uji ini menggunakan reagen arsenomolibdat yang terdiri dari Nelson A
dan Nelson B. Glukosa diendapkan dengan ZnSO 4 dan Ba(OH)2. Kupri oksida
dioksidasi oleh larutan tembaga alkali dengan membentuk kupro oksida (CuO),
karbohidrat (glukosa) (Azizah dkk., 2012). Grafik konsentrasi gula reduksi dan
sedang bertumbuh (Ria dkk., 2012). Pada jam ke-12 hingga jam ke-72 kadar
gula reduksi tidak turun terlalu banyak yang dapat diasumsikan sel
2012). Pada Gambar 4 fase log terjadi pada 12 jam awal kemudian dilanjutkan
dengan fase stasioner pada jam pengamatan berikutnya hingga dari jam ke-64
H. Hipotesis
1. Kadar etanol yang dihasilkan pada fermentasi substrat filtrat kulit nanas
berulang lebih dari 2 kali dalam fermentasi substrat filtrat kulit nanas.