1. Tujuan :
Untuk menjamin ketepatan (akurasi) dan ketelitian pengukuran pH.
2. Acuan :
Prosedur Operasional 5.4.
3. Pelaksana :
Petugas kalibrasi.
4. Instruksi kerja :
4.1 Siapkan alat :
4.1.1 Gelas piala
4.1.2 Stirner magnet
4.1.3 Thermometer
4.1.4 Buffer pH 4,00 pH 7,00 pH 10,00
4.2 Catat identitas alat, standar, tanggal dan tempat kalibrasi pada form
kalibrasi.
4.3 Tempatkan larutan buffer pH yang dipilih (mulai dengan pH 7,00) ke
dalam gelas kecil secukupnya sehingga dapat menampung magnet stirner,
elektroda (probe pH) dan probe temperature (jika terpasang) (lihat
diagram).
4.4 Ukur suhu buffer pH dengan thermometer.
4.5 Tentukan pH sebenarnya dari tabel yang ada di botol buffer pH, jika pH
meter tidak menghitung secara otomatis pH sebenarnya dari buffer pH.
4.6 Lepaskan tutup pelindung dari elektroda dan bilas elektroda dengan air
suling menggunakan botol semprot.
4.7 Keringkan bagian bawah bola kaca dengan menempelkan kertas tisu.
4.8 Ulangi langkah tersebut untuk pH 4 dan pH 7.
5. Hasil pembacaan :
6. Perhitungan :
6.1 Hitung rata-rata pembacaan alat
∑ 𝑝𝐻𝑖
𝑖=1
pH =
= 47,48
= 9,484
6.2 Hitung pH sebenarnya dengan menambahkan nilai pembacaan standart
dengan koreksi di sertifikat.
K = pH sebenarnya – pH alat
Perhitungan :
pH 4 sebenarnya = 4 + (0,01) = 4,01
pH10 sebenarnya = 10 + (-0.11) = -0,11
pH 7 sebenarnya = 7 + (-0,02) = -0,02
∑(𝑝𝐻𝑖 − 𝑝𝐻)
√
𝑖=𝑗
Type equation here.
𝑛−1
Sd pH 7 =
(6,95 − 6,95)² + (6,95 − 6,95)² + (6,99 − 6,95)² + (6,96 − 6,95)² + (6,94 − 6,95)²
√
5−1
0,00013 + 0,00013 + 0,00102 + 0,00324 + 0,000004
=√
4
= 0,0192
SD pH4 =
(4,01 − 3,96)2 + (3,99 − 3,96)2 + (3,98 − 3,96)² + (3,98 − 3,96)² + (3,94 − 3,96)²
√
5−1
0,0025 + 0,0009 + 0,0004 + 0,0004 + 0,0004
=√
4
= 0,068
SD pH10 =
(9,42 − 9,84)2 + (9,46 − 9,84)2 + (9,48 − 9,84)2 + (9,52 − 9,84)2 + (9,54 − 9.84)²
√
5−1
0,176 + 0,144 + 0,129 + 0,102 + 0,09
=√
4
= 0,047
6.5 Kontribusi ketidakpastian baku dari daya ulang Ur
Sd e max
Ur =
√5
Ur = 0,068
√5
= 0,0304
U res =
√3
Uc = √∑𝑛𝑖=1(𝑈𝑖𝑥𝐶𝑖)²
1. Tujuan
Untuk menjamin ketepatan (akurasi) dan ketelitian pengukuran volume.
2. Acuan
Prosedur operasional 5.4.
3. Pelaksana
Petugas kalibrasi.
4. Instruksi kerja
4.1 Beri label berupa nomor lab. pada pipet ukur yang akan dikalibrasi dengan
spidol permanen.
4.2 Tempatkan pipet ukur yang akan dikalibrasi, erlenmeyer kering dan air suling
dalam ruang kalibrasi. Kemudian kondisikan pada suhu 20 ± 2oC dan
kelembaban 55 ± 10 % RH selama 12 – 24 jam.
4.3 Siapkan peralatan
4.3.1 Form lembar kerja kalibrasi pipet ukur/buret.
4.3.2 Timbangan analitik (untuk kapasitas 100 ml atau kurang gunakan
timbangan dengan resolusi 0,00001 atau lebih teliti, sedangkan untuk
kapasitas lebih dari 100 ml gunakan timbangan dengan resolusi 0,01)
usahakan kapasitas maksimum timbangan lebih dari massa erlenmeyer
dalam keadaan penuh air.
4.3.3 Thermometer glass (0 – 100oC).
4.3.4 Tissue.
4.3.5 Pipet ukur, erlenmeyer dan air suling yang telah dikondisikan pada 4.2.
4.4 Catat informasi umum (tanggal kalibrasi, identitas alat, identitas standar) dan
kondisi ruang yang digunakan untuk kalibrasi (suhu udara, kelembaban,
tekanan udara) yang terdapat dalam form lembar kerja kalibrasi pipet
ukur/burt sebelum dilakukan kalibrasi.
4.5 Timbang erlenmeyer dalam keadaan kosong.
4.6 Catat hasil penimbangan sebagai massa bejana kosong (mo) dalam gram.
4.7 Ukur suhu air suling didalam penampungan sebelum digunakan dan catat
hasilnya.
4.8 Isi pipet ukur yang dikalibrasi dengan air sulig hingga meniscus tepat pada
skala teratas.
4.9 Keringkan bagian luar pipet ukur dengan tissue.
4.10 Letakkan pipet pada posisi vertikal dengan ujung ppet menyentuh bagian
dalam erlenmeyer ( erlenmeyer tetap berada diatas pan timbangan dan
usahakan tidak bergeser) keluarkan 10% isi pipet, setelah aliran berhenti
tunggu selama 30 detik, dan angkat.
4.11 Timbang erlenmeyer beserta isinya.
4.12 Catat hasil penimbangannya sebagai massa bejana isi (m11).
4.13 Ulangi langkah 4.7 s/d 4.12 sebanyak 2 kali dengan menganggap hasil
penimbangan sebelumnya sebagai massa bejana kosong (mo) sehingga
diperoleh 3 data bejana isi m11, m12, m13.
4.14 Ulangi langkah 4.7 s/d 4.13 pada volume 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%,
80%, 90%, dan 100%. Sehingga diperoleh masing-masing 3 data pada skala
tersebut.
4.15 Catat kondisi ruang yang digunakan untuk kalibrasi (suhu udara, kelembaban,
tekanan udara) sesudah dilakukan kalibrasi.
4.16 Tempelkan stiker label pada pipet ukur yang telah dikalibrasi dengan identitas
nomor sertifikat (nomor lab) dan tanggal kalibrasi.
4.17 Lakukan perhitungan angka koreksi dan ketidakpatian dengan menggunakan
program “Microsoft Office Exel” pada file pipet volume. xls’ dengan model
propagasi sebagai berikut (4.18 s/d 4.19).
4.18 Hitung massa air dalam bejana yag merupakan selisih massa bejana isi dan
bejana kosong.
FORM KALIBRASI BURET / PIPET UKUR
62,5027 72,2788
82,0926 91,8783
91,8776 100,6937
109,5083 118,3119
118,3117 126,1467
133,3689 141,7573
141,7568 148,6037
155,4347 162,2439
62,5008 68,3192
74,1506 79,9990
79,9985 84,8453
89,6882 94,5486
94,5482 98,3805
102,2595 106,0930
106,0928 108,9649
111,8352 114,6984
114,6983 116,6029
118,4639 120,3435
120,3433 121,2285
122,1393 123,0527
PERHITUNGAN
Keterangan :
mij = massa bejana isi
mo = massa bejana kosong
Contoh :
Δmij = mij - mo
= 72,2788 – 62,5027
= 9,7761 g
𝟏 _ 𝝆 𝒖𝒅𝒂𝒓𝒂 𝟏
V20 = Δmij x [ ]x[ ] x {𝟏 − 𝜸( 𝒕 𝒂𝒊𝒓 − 𝟐𝟎°𝑪)}
𝝆 𝑨𝑻 𝝆 𝒂𝒊𝒓 − 𝝆 𝒖𝒅𝒂𝒓𝒂
Keterangan :
V20 = volume air dalam suhu 20oC (ml)
Δmij = selisih massa bejana isi dan bejana kosong (g)
ρ udara = densitas udara (g/ml), (suhu 28oC, massa jenis udara 0,0017 g/ml)
ρ AT = desitas anak timbangan yang digunakan untuk mengkalibrasi
timbangan (8 g/cm3)
ρ air = densitas air destilasi (g/ml), (suhu 28oC, massa jenis air 0,996232
g/ml)
t air = suhu air destilasi (oC)
Y = koefisien muai bahan (cm3/ oC), (borrosilica = 0,00001 cm3/ oC)
Contoh :
V20 :
0,00117 1
= 9,7761 x [1 − ]x[ ]x{1 − 00001(28°𝐶 − 20°𝐶)}
8 0,9962 − 0,00117
= 9,7761 x 0,99985 x 1,00496 x (1 – 0,00008)
= 9,7761 x 1,0047
= 9,8220 ml
3. Menghitung rata-rata volume air
Vi = ∑𝒏𝒊=𝟏 𝑽𝒋
Keterangan :
Vi = rata-rata volume air terhitung pada skala i = 10%, 20%,......100%
Vj = volume air dari pengukuran ke-j, j= 1, 2, 3
N = jumlah pengukuran (3)
Contoh :
Vi = ∑𝑛𝑖=1 𝑉𝑗
n
= 29,5152
3
= 9,8384 ml
∑𝒏 (𝑽𝒊𝒋 − 𝑽𝒊)²
Sdi = √ 𝒋=𝟏
𝒏−𝟏
Keterangan :
Sdi = standar deviasi
Vi = rata-rata volume air terhitung
Vij = volume air dari pengukuran ke-i, i= 1, 2,........n
n = jumlah pengukuran
Contoh :
∑𝑛 (𝑉𝑖𝑗 − 𝑉𝑖)²
Sdi = √ 𝑗=1
𝑛−1
Ki = Vi – Vnominal
Keteranagan :
Ki = koreksi pipet ukur pada skala i = 10%, 20%,..........100%
Vi = rata-rata volume air terhitung pada skala i = 10%, 20%, ......100%
(dianggap sbagai nilai benar)
Vnominal = nominal volume yang tertera pada pipet ukur
Contoh :
Ki = Vi – Vnominal
= 9,8384 – 10,0
= - 0,1616
FORM HASIL KALIBRASI BURET / PIPET UKUR
o Urut : 12
o Lab :
Tanggal Penerimaan :
Tanggal Kalibrasi : 4 Maret 2014
Tempat Kalibrasi : Lab PMKMK
Suhu Udara : 28oC
Tekanan :
Kelembaban : 72%, 73%
Nama Pemilik : BBTKLPP
Nama Alat : Pipet Ukur
Merek : Pyrex IWAKI
Tipe/No. Seri Alat :A
Kapasitas Maks : 10 ml
Resolusi : 0,1 ml
Toleransi : ± 0,05 ml
Bahan : Borrosilica
Standar
Tipe/No. Seri :
Merek : DENVER
Kapasitas Maks : 210 g
Resolusi : 0,00001 g
Titik
Bej
skala / Bej isi (g) Ki
No kosong (g) Δmij V20 ΣVj Vi SD
volume Xi
X
nominal
62,5027 72,2788 9,7761 9,8220
1` 10,0 72,2777 82,0931 9,8154 9,8615 29,5152 9,8384 0,0205 -0,1616
1. Tujuan:
2.Acuan:
Prosedur Kalibrasi.
3. Petugas Pelaksana:
Petugas Kalibrasi
4. Intruksi kerja:
4.1 Beri label berupa nomor laboratorium pada labu ukur yang akan di kalibrasi
dengan spidol permanen.
4.2 Tempatkan labu ukur yang akan di kalibrasi dan air suling dalam ruang
kalibrasi,kemudian kondisikan pada suhu 20+20c dan kelembapan 55+10%
selama 12-24 jam.
4.3.4 Tissue.
4.3.5 Labu ukur dan air suling yang telah di kondisikan pada no.4.2.
4.7 Ukur suhu air suling di dalam penampungan sebelum di gunakan dan catat
hasilnya.
4.8 Isi labu ukur yang di kalibrasi dengan air suling sehngga minicus tepat pada
tanda batas.
4.9 Keringkan bagian leher dalam dan luar labu ukur dengan tissue.
4.11 Catat hasil penimbanganya sebagai massa bejana isi (m1)dalam gram.
4.13 Ukur suhu air suling di dalam penampungan setelah di gunakan dan catat
hasilnya.
4.14 Ulangi langkah 4.7 s/d 4.13 sebanyak 4 kali,sehingga di peroleh 5 data
massa bejana isi yaitu m1,m2,m3,m4,m5.
4.16 Tempelkan stiker label pada labu ukur yag telah di kalibrasi dengan identitas
nomor sertifikat (nomor laboratorium)dan tanggal kalibrasi.
Hasil :
4.18 Hitung massa air dalam bejana yang merupakan selisih massa bejana
kosong :
Δmi = mi -- mo i= 1,2,3,4,5
= 248,81
NO Bejana Kosong Bejana Isi Selisih (Δmi)
1 96,43 345,24 248,81
2 96,43 345,22 248,79
3 96,43 345,20 248,77
4 96.43 345,19 248,76
5 96,43 345,07 248,64
𝟏 − 𝝆 𝒖𝒅𝒂𝒓𝒂 𝟏
V20=ΔmIx ( )x( )x𝟏(𝟏 − 𝒚(𝒕 𝒂𝒊𝒓 − 𝟐𝟎℃))
𝝆 𝑨𝑻 𝝆 𝒂𝒊𝒓 − 𝝆 𝒖𝒅𝒂𝒓𝒂
Keterangan:
Contoh:
0,00117 1
V20 =248,81x(1 − )x ( )x1(1 − 0,00001(28 − 20))
8 0,99632 − 0,00117
= 248,81 x 1,0047
= 249,9794
4.20. Jika labu ukur yang di kalibrasi memiliki spesifikasi ukuran pada suhu
acuan 270c maka hitung dengan volume air pada suhu 270c
V27 = V20(1+Y(27-20))
Keterangan:
𝐕𝐢
𝐕̅ = 𝐧
Keterangan;
n = Jumlah pengukuran
1249,6156
𝑉̅ =
5
= 249,9231
𝟐
∑𝒏 (𝒗𝒊 − 𝒗)
Sd = √ 𝒊=𝟏
𝒏−𝟏
Keterangan:
n = Jumlah pengukuran
Contoh:
Sd =
(249,9794 − 249,9231)2 + (249,9593 − 2499231)2 + (249,9392 − 249,9231)²
√
5−1
= 0,14017
4.3.3.Hitung angka koreksi
̅ -Vnominal
K=𝑽
Keterangan:
Contoh :
K = 𝑉̅ -V nominal
= 249,9231-250
= -0,0769
= 0,14017+ 0,0769
= 0,21707
FORM KALIBRASI LABU UKUR /PIPET VOLUME/WINKER
Toleransi :±0,30
Tipe/No.Seri :XL-3100
Merk :DenverInstrumen
Resolusi : 0,01 g