UNIT KOAGULASI-FLOKULASI
Gaya an !er "aals. ,aya ini merupakan gaya tarik-menarik antara dua massa, yang besarnya
tergantung pada *arak antar keduanya.
Gaya #lektr$statik. ,aya elektrostatik adalah gaya utama yang men*aga suspensi koloid pada
keadaan yang stabil. &ebagian besar koloid mempunyai muatan listrik. -ksida metalik umumnya bermuatan positi%, sedangkan oksida nonmetalik dan sul%ida metalik umumnya bermuatan negati%. .estabilan koloid ter*adi karena adanya gaya tolak antar koloid yang mempunyai muatan yang sama. ,aya ini dikenal sebagai zeta potensial.
Gerak Br$%n. ,erak ini adalah gerak acak dari suatu partikel koloid yang disebabkan oleh
kecilnya massa partikel.
,aya #an der /aals dan gaya elektrostatik saling meniadakan. .edua gaya tersebut nilainya makin mendekati nol dengan makin bertambahnya *arak antar koloid. 0esultan kedua gaya tersebut umumnya menghasilkan gaya tolak yang lebih besar (,ambar (.1). )al ini menyebabkan partikel dan koloid dalam keadaan stabil. 'abel (.1 Pengendapan Partikel dalam Air 1kuran Partikel 'ipe Partikel (mm) 10 1 10-1 10-! 10-3 10-6 10-( 10-6 .erikil Pasir Pasir )alus 3empung 4akteri .oloid .oloid .oloid
/aktu Pengendapan pada .edalaman 1 2eter 1 detik 10 detik ! menit ! *am 5 hari ! tahun !0 tahun !00 tahun
5.&. K$a'u lasi-Fl$kulasi K$a'ulasi-(l$kulasi merupakan dua proses yang terangkai men*adi kesatuan proses tak terpisahkan. Pada proses koagulasi ter*adi destabilisasi koloid dan partikel dalam air sebagai akibat dari pengadukan cepat dan pembubuhan bahan kimia (disebut koagulan). Akibat pengadukan cepat, koloid dan partikel yang stabil berubah men*adi tidak stabil karena terurai men*adi partikel yang bermuatan positi% dan negati%. Pembentukan ion positi% dan negati% *uga dihasilkan dari proses penguraian koagulan. Proses ini berlan*ut dengan pembentukan ikatan antara ion positi% dari koagulan (misal Al 37) dengan ion negati% dari partikel (misal -)-) dan antara ion positi% dari partikel (misal 8a !7) dengan ion negati% dari koagulan (misal &-6 ) yang menyebabkan pembentukan inti %lok (presipitat).
!-
&egera setelah terbentuk inti %lok, diikuti oleh proses %lokulasi, yaitu penggabungan inti %lok men*adi %lok berukuran lebih besar yang memungkinkan partikel dapat mengendap. Penggabungan %lok kecil men*adi %lok besar ter*adi karena adanya tumbukan antar %lok. 'umbukan ini ter*adi akibat adanya pengadukan lambat. Proses koagulasi-%lokulasi dapat digambarkan secara skematik pada ,ambar (.!.
,ambar (.! ,ambaran proses koagulasi-%lokulasi Proses koagulasi-%lokulasi ter*adi pada unit pengaduk cepat dan pengaduk lambat. Pada bak pengaduk cepat, dibubuhkan koagulan. Pada bak pengaduk lambat, ter*adi pembentukan %lok yang berukuran besar hingga mudah diendapkan pada bak sedimentasi. .oagulan yang banyak digunakan dalam pengolahan air minum adalah aluminium sul%at atau garam -garam besi. .adang-kadang koagulan -pembantu, seperti polielektrolit dibutuhkan untuk memproduksi %lok yang lebih besar atau lebih cepat mengendap. 9aktor utama yang mempengaruhi proses koagulasi-%lokulasi air adalah kekeruhan, padatan tersuspensi, temperatur, p), komposisi dan konsentrasi kation dan anion, durasi dan tingkat agitasi selama koagulasi dan %lokulasi, dosis koagulan, dan *ika diperlukan, koagulan-pembantu. 4eberapa *enis koagulan beserta si%atnya dapat dilihat pada 'abel (.!. Pemilihan koagulan dan konsentrasinya dapat ditentukan berdasarkan studi laboratorium menggunakan jar test apparatus (,ambar (.3) untuk mendapatkan kondisi optimum. 0eaksi kimia untuk menghasilkan %lok adalah+ Al!(&-6)3.16)!- 7 38a()8-3)!
-p
Pada air yang mempunyai alkalinitas tidak cukup untuk bereaksi dengan alum, maka perlu ditambahkan alkalinitas dengan menambah kalsium hidroksida. Al!(&-6)3.16)!- 7 38a(-))!
-p
$era*at p) yang optimum untuk alum berkisar 6,( hingga 5, karena aluminium hidroksida relati% tidak terlarut.
,ambar (.3 Peralatan Jar test 9erro sul%at membutuhkan alkalinitas dalam bentuk ion hidroksida agar menghasilkan reaksi yang cepat. 1ntuk itu, 8a(-))! ditambahkan untuk mendapatkan p) pada le#el di mana ion besi diendapkan sebagi 9e(-))3, lihat ,ambar (.6. 0eaksi ini adalah reaksi oksidasi-reduksi yang membutuhkan oksigen terlarut dalam air. $alam reaksi koagulasi, oksigen direduksi dan ion besi dioksidasi men*adi %erri, di mana akan mengendap sebagai 9e(-))3. !9e&-6.:)!- 7 !8a(-))! 7 1 ! -!
-p
1ntuk berlangsungnya reaksi ini, p) harus sekitar ;,( dan kadang-kadang stabilisasi membutuhkan kapur berlebih. Penggunaan %erri sul%at sebagai koagulan berlangsung mengikuti reaksi+ 9e!(&-6)3 7 38a()8-3)!
-p
0eaksi ini biasanya menghasilkan %lok yang padat dan cepat mengendap. <ika alkalinitas alami tidak cukup untuk reaksi, diperlukan penambahan kapur. 0entang p) optimum adalah sekitar 6 hingga 1!, karena %erri hidroksida relati% tidak larut dalam rentang p) ini. 0eaksi %erri klorida sebagai koagulan berlangsung sebagai berikut+ !9e8l3 7 38a()8-3)!
-p
Penambahan kapur diperlukan bila alkalinitas alami tidak mencukupi. !9e8l3 7 38a(-))!
- p
!9e(-))3 7 38a8l!
0eaksi %erri klorida berlangsung pada p) optimum 6 sampai 1!. 9lok yang terbentuk umumnya padat dan cepat mengendap.
'abel (.! 4eberapa <enis .oagulan dalam Praktek Pengolahan-Air =ama .imia =ama 3ain Alum Aluminium sul%at Alum cair 4esi (@@@) klorida, 4esi triklorida 9erri klorin cair 4esi (@@@) sul%at, 4esi persul%at 9erri sul%at cair 8opperas 0umus .imia Al!(&-6)3.16,3)!Al!(&-6)3.6;,6)!4erat 2olekul (;;,:: 1!3(,: 1 /u*ud Putih terang, padat atau Putih terang- abu abu kekuningan, )i*auhitam, bubuk .uningcoklat, bongkahan 8oklat kemerahan, cair 2erah -coklat, bubuk 8oklat kemerahan, cair )i*au, bongkahan kristal $ensitas bulk, kg m3 1000-10;6 &peci%ic ,ra#ity 1,!(-1,36 1,30-1,36 .elarutan dalam Air, kg m3 &ekitar 5:! &angat larut .adar .imia >? ? Al+ ;,0-;,3 Al+ 6,0-6,( :1,!:6,( .adar Air >?? p) larutan &eki tar 3,(
9e+ kira! 36 9e+ !0,3!1,0 9e+ 1!,:16,( 9e+ 1:,;15,: (6,(6!,0 0,11,(
9erri klorida
&angat larut
(6,(66,0
0,11,(
,ambar (.6 Pengaruh p) terhadap kelarutan 9e(@@@) pada temperatur !( o8 (diambil dari 9air dkk, 1;51)
5.). Pen'a!ukan
Pengadukan merupakan operasi yang mutlak diperlukan pada proses koagulasi-%lokulasi. Pengadukan cepat berperan penting dalam pencampuran koagulan dan destabilisasi partikel. Pengadukan lambat berperan dalam upaya penggabungan %lok.
.ecepatan pengadukan merupakan parameter penting dalam pengadukan yang dinyatakan dengan 'ra!ien ke+epatan. ,radien kecepatan merupakan %ungsi dari tenaga yang disuplai (P)+ ((.1)
P V
p
B suplai tenaga ke air (=.m detik) B #olume air yang diaduk, m3 B #iskositas absolut air, =.detik m!
Persamaan ((.1) berlaku umum untuk semua *enis pengadukan. Parameter yang membedakannya adalah besarnya tenaga yang disuplai ke dalam air (P) yang dapat dihitung dengan rumus-rumus yang akan di*elaskan pada subbab (.3.!. 0umus yang digunakan untuk menghitung nilai P bergantung pada metoda pengadukan yang digunakan.
1. 2. 3.
1ntuk penurunan kesadahan (pelarutan kapur soda)+ /aktu detensi B !0 - 60 detik , B 1000 - :00 detik-1
1ntuk presipitasi kimia (penurunan %os%at, logam berat, dan lain-lain) /aktu detensi B 0,( - 6 menit , B 1000 - :00 detik-1 Pengadukan mekanis Pengadukan hidrolis Pengadukan pneumatis
1ntuk air sungai+ - /aktu detensi B minimum !0 menit , B 10 - (0 detik-1 1ntuk air ?aduk+
1ntuk air keruh+ - /aktu dan , lebih rendah 4ila menggunakan garam besi sebagai koagulan+ , tidak lebih dari (0 detik-1 1ntuk %lokulator 3 kompartemen+ - , kompartemen 1 + nilai terbesar - , kompartemen ! + 60 > dari , kompartemen 1 - , kompartemen 3 + nilai terkecil
1ntuk presipitasi kimia (penurunan %os%at, logam berat, dan lain-lain) /aktu detensi B 1( - 30 menit , B !0 - :( detik-1
1. 2.
Td B 10.000 - 100.000
Pengadukan lambat dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain+ Pengadukan mekanis Pengadukan hidrolis
(a )
(b )
1!
13
,ambar (.( 'ipe paddle (a) tampak atas, (b) tampak samping
.eterangan
!0 - 1(0 rpm
10-1(0 rpm diameter+30-(0> lebar bak 600-1:(0 rpm diameter+ maC. 6( cm &umber+ 0eynold D 0ichards (1;;6)
(a)
(b) (c) (d) (e) ,ambar (.6 'ipe turbine dan propeller. (a) turbine blade lurus, (b) turbine blade dengan piringan, (c) turbin dengan blade menyerong, (d) propeller ! blade, (e) propeller 3 blade (Aasim, dkk., !000)
Pengadukan mekanis dengan tu*uan pengadukan cepat umumnya dilakukan dalam ?aktu singkat dalam satu bak (,ambar (.6). 9aktor penting dalam perancangan alat pengaduk mekanis adalah dua parameter pengadukan, yaitu , dan td. &ekadar patokan, 'abel (.6 dapat digunakan dalam pemilihan nilai , dan td. Pengadukan mekanis dengan tu*uan pengadukan lambat umumnya memerlukan tiga kompartemen dengan ketentuan di kompartemen @ lebih besar daripada di kompartemen @@ dan di kompartemen @@@ adalah yang paling kecil (,ambar (.:). Pengadukan mekanis yang umum digunakan untuk pengadukan lambat
1(
hingga membentuk roda (paddle ?heel), baik dengan posisi horisontal maupun #ertikal (,ambar (.5).
inlet
,ambar (.6 Pengadukan cepat dengan alat pengaduk 'abel (.6 =ilai ,radien .ecepatan dan /aktu Pengadukan /aktu Pengadukan, td (detik) ,radien .ecepatan (1 detik) !0 1000 30 ;00 60 :;0 (0
:00
16
,ambar (.5 9lokulator paddle &!eel dengan blade tegak lurus aliran air (tipe hori"ontal s!a"t) 5.).1.0. Pen'a!ukan -i!r$lis Pengadukan hidrolis adalah pengadukan yang meman%aatkan aliran air sebagai tenaga pengadukan. 'enaga pengadukan ini dihasilkan dari energi hidrolik yang dihasilkan dari suatu aliran hidrolik. Energi hidrolik dapat berupa energi gesek, energi potensial (*atuhan) atau adanya lompatan hidrolik dalam suatu aliran. <enis pengadukan hidrolis yang digunakan pada pengadukan cepat haruslah aliran air yang menghasilkan energi hidrolik yang besar. $alam hal ini dapat dilihat dari besarnya kehilangan energi (headloss) atau perbedaan muka air. $engan tu*uan menghasilkan turbulensi yang besar tersebut, maka *enis aliran yang sering digunakan sebagai pengadukan cepat adalah ter*unan (,ambar (.;), loncatan hidrolik, dan pars!all "lume.
1:
<enis pengadukan hidrolis yang digunakan pada pengadukan lambat adalah aliran air yang menghasilkan energi hidrolik yang lebih kecil. Aliran air dibuat relati% lebih tenag dan dihindari ter*adinya turbulensi agar %lok yang terbentuk tidak pecah lagi. 4eberapa contoh pengadukan hidrolis untuk pengadukan lambat adalah kanal bersekat (ba""led %!annel, ,ambar (.10)# per"orated &all# 'ra(el bed dan sebagainya.
15
inet
dihasilkan makin besar dan diperoleh turbulensi yang makin besar pula.
!0
) *
) + *
dengan+
P B tenaga , =-m det. )T B konstanta pengaduk untuk aliran turbulen n B kecepatan putaran, rps *i B diameter pengaduk, m
p B massa *enis air, kg m3
)+
61,0 63,( 60,0 6(,0
)T
0,3! 1,00 (,31 (,:(
&hroude turbine, 6 cur#ed blades 9lat paddles, ! blades , $i / i B 6 9lat paddles, 6 blades , $i / i B 5 &umber+ 0eynold D 0ichards (1;;6)
4esarnya tenaga yang dihasilkan oleh putaran paddle &!eel tergantung pada gaya drag dan kecepatan relati% paddle &!eel. Persamaan berikut digunakan untuk menghitung tenaga yang dihasilkan oleh putaran paddle &!eel+ ((.() di mana+
P B tenaga, =.mFdet -* B koe%isien drag (dapat dilihat pada 'abel (.6) . B luas permukaan paddle ?heel, m!
p B rapat massa air, kgF m3
i B 1, !, 3 ........n
8$ 1,!0 1,(0 !!
1,;0
((.:)
dimana +
P B tenaga, =.mFdet / B debit aliran, m3Fdet p B berat *enis, kgFm3 ' B percepatan gaya gra#itasi, ;,5 mFdet! ! B tinggi *atuhan, m B kehilangan energi (!ead loss)
dimana +
!3
=ilai ! dapat dihitung dengan persamaan berikut+ a. Aliran air dalam pipa + ((.;) dimana +
" B koe%isien kekasaran pipa $arcy-/eisbach + B pan*ang pipa, m ( B .ecepatan aliran air, m det * B diameter pipa, m
b.
dimana +
c.
dimana +
d B diameter rata-rata butiran, m + B kedalaman media berbutir, m a B porositas butiran ( 0,6) ( B kecepatan aliran air, m det 01 B bilangan reynold 0 B %aktor bentuk ( 0,5)
4esarnya tenaga pada %lokulator kanal bersekat ( ba""led %!annel) dapat dihitung dengan persamaan (.5, dengan ! sama dengan headloss total sepan*ang ba""led %!annel. 4esarnya headloss dipengaruhi oleh *umlah sekat dan kanal pada bak tersebut. <umlah kanal dapat ditentukan dengan persamaan berikut +
1.
2 .
1 !6
1 44
2.
2______________ .
44
!(
( B kecepatan %luida (m det) ' B konstata gra#itasi ( ;,51 m det!) k B konstanta empiris ( !,( 6)
H
n B *umlah kanal H B kedalaman air dalam kanal (m) + B pan*ang bak %lokulator (m)
B gradien kecepatan (1 det) / B debit aliran (m3 det)
((.16) dimana +
!6
!:
_________________________
2221_ _ _1 get
B 0,610 m &ebuah bak pengaduk berbentuk bu*ur sangkar digunakan untuk mengaduk air dengan debit :(00 m3 hari. .edalaman air sama dengan 1,! kali lebar. $iharapkan dalam bak tersebut ter*adi pengadukan dengan nilai gradien kecepatan 500 m detik-m dengan ?aktu tinggal hidrolik td B 6( detik. &uhu air adalah !( 8 dan kecepatan putaran poros alat pengaduk adalah 100 rpm. 'entukan+
1. 2. 3. 4. 5. 6.
1kuran bak pengaduk 'enaga yang dibutuhkan $iameter impeller *ika digunakan #ane-disc impeller 6 %lat blades dan tangki memiliki 6
ba""le tegak.
$iameter impeller *ika tidak digunakan ba""le tegak. 'inggi *atuhan minimum *ika dipergunakan sistim ter*unan hidrolik 1dara yang dibutuhkan *ika pengadukan pneumatis digunakan dan lokasi di%%user !0 cm di atas dasar tangki.
Penyelesaian1
1.
Iolume tangki B A C td B :(00 m3 hari C 1 hari 1660 menit C 1 menit 60 detik C 6( detik B 3,;0 m3 Iolume B Pb C +b C Hb B +b C +b C 1,! +b B 3,;0 m3 2aka lebar bak B 1,65 m dan kedalaman B 1,! C 1,65 B 1,:5 m
2.
de
B !!!1 ?att.
3.
!;
4.
<ika tanpa sekat (ba""le) tegak, tenaga yang dibutuhkan adalah :( > dari tenaga untuk tangki bersekat. <adi nilai . ' B 0,:( K (,:( B 6,31.
30
_________________________________________
_ _1
get
B 0,6( m
5.
<ika digunakan sistem hidrolik, maka tinggi *atuhan dapat dihitung dengan rumus +
6.
31
sehingga +
3!
33
&ebuah @PA2 mengolah air dengan debit / B 1,5 m 3 detik dengan unit koagulasi menggunakan pengaduk cepat mekanis. ,radien kecepatan 1 000 detik dan ?aktu detensi td B 1( detik. 1ntuk pemilihan motor pengaduk, tersedia spesi%ikasi motor sebagai berikut+
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
2odel 2iC-!( 2odel 2iC-(0 2odel 2iC-:( 2odel 2iC-100 2odel 2iC-1(0 2odel 2iC-!00 2odel 2iC-300 2odel 2iC-(00 2odel 2iC-:(0
n B 30 - 6( rpm n B 30 - 6( rpm n B 6( - :0 rpm n B 6( - 110 rpm n B 6( - 110 rpm n B :0 - 110 rpm n B 110 - 1:( rpm n B 110 - 1:( rpm n B 110 - 1:( rpm n B 110 - 1:( rpm n B 110 - 1:( rpm
Po?er B 0,15 k/ Po?er B 0,3: k/ Po?er B 0,(6 k/ Po?er B 0,:( k/ Po?er B 1,1! k/ Po?er B 1,( k/ Po?er B !,!6 k/ Po?er B 3,:6 k/ Po?er B (,(; k/ Po?er B :,66 k/ Po?er B 11,1; k/
'entukan ukuran dan *umlah bak pengaduk cepat dengan ketentuan tiap bak terdapat satu alat pengaduk. Alat pengaduk dapat dipilih dari spesi%ikasi di atas.
Penyelesaian1
1. 2.
4ila dianggap e%isiensi po?er motor men*adi po?er pengadukan air adalah 50>, maka po?er motor yang diperlukan adalah !6,03 k/ 0,5 B 30,0 k/. 4erdasarkan motor yang tersedia, dapat dipilih motor model 2iC-1(00 sebanyak tiga buah. <adi *umlah bak adalah ti'a. $ebit air untuk satu bak adalah 0,6 m3 detik.
3.
)itung kembali #olume bak berdasarkan po?er motor terpilih+ P B 11,1; k/ C 0,5 B 5,;(! k/
4.
$isain alat pengaduk+ $irencanakan menggunakan alat pengaduk tipe turbine# 2 "lat blades#
3(
n, rpm
110 1!0 130 160 160 1:0 1:(
n, rps
1,53 ! !,1: !,33 !,6: !,53 !,;!
*#, m
1,05 1,0! 0,;5 0,;3 0,56 0,53 0,5!
* # +b
0,6;0 0,66( 0,663 0,6!6 0,3;1 0,3:: 0,3:1
H
4erdasarkan kriteria ratio diameter alat pengaduk lebar bak, yaitu 30 (0>, maka semua alternati% n dan *# pada 'abel di atas dapat dipilih. 2akin kecil diameter alat pengaduk, maka kecepatan putaran makin diperbesar.
36
3:
0ancanglah suatu %lokulator kanal bersekat ( ba""led %!annel ) aliran hori"ontal untuk mengolah air dengan kapasitas 1!.000 m 3 hari. 4ak %lokulator dibagi dalam tiga ruang dengan gradien kecepatan masingHmasing :( detik, 3( detik, dan !0 detik. /aktu %lokulasi keseluruhan !6 menit dan suhu air !( 8. $inding kanal memiliki nilai koe%isien kekasaran " B 0,3. Pan*ang %lokulator ditetapkan 1! m dan kedalaman kanal 1,! m.
Penyelasian1
1. $ihitung %lokulator pertama dengan gradient kecepatan, B 5 menit. B :( detik dan ?aktu tinggal hidrolik, td
a. b.
14
!
a. c. d.
3ebar tiap kompartemen + W B 16 m 3 B 6,: m Pada suhu !( 8 nilai p B 0,5; C 10-3 kg m.det dan pB;;: kg m3 <umlah kanal dalam %lokulator pertama +
66
35
440
3;
a. e.
'
2.
$engan cara yang sama dapat dihitung untuk kompartment kedua dan ketiga .ompartmen kedua + B 3( detik - Td B 5 menit - <umlah sekat B 1; - <arak antar sekat B 0,63 m )ead loss B 0,0( m .ompartmen ketiga + B !0 detik - Td B 5 menit - <umlah sekat B 13 - <arak antar sekat B 0,;! m - )ead loss B 0,0! m 'otal head loss B 0,!( 7 0,0( 7 0,0! B 0,3! m 6 selisih muka air di inlet dan outlet
3.
60
Penyelasian1
1.
B !( detik dengan persamaan ((.1) Pada suhu !( 8 nilai jt B 0,5; C 10-3 kg m.det dan pB;;: kg m3 P B
,VB
(!( detik) C (0,5; C 10 kg m.det) C (15 m C 6,( m C 6,( m) B !03 =-m detik =ilai P ini adalah tenaga total yang dihasilkan oleh tiga kompartemen.
2.
6!
!03 =-m detik B (1 !) C 1,; C (! C 6,( m C 0,1 m) C (;;: kg m 3) C M(5,;( n)3 7 (5,01 n)3 7 (:,0: n)3 7 (6,13 n)3 7 (5,;( n)3 7 (5,01 n)3 7 (:,0: n)3 7 (5,;( n)3 7 (:,0: n)3N m detik
63
5.0. S$al-s$al
1. Pengaduk mekanis berupa propeller 3 blades berdiameter 60 cm diputar dengan kecepatan 6!( rpm.
a. 'entukan dimensi bak agar diperoleh gradient kecepatan 5!( m detik-m b. 4erapa debit air yang dapat diolah O
!. 'angki pengaduk cepat berbentuk bu*ur sangkar dengan debit 5 C 10 3 m3 hari, memiliki kedalaman 1,!( kali lebar. =ilai B 1000 detik dan suhu !08, ?aktu detensi 30 detik. Pengaduk berupa #ans disk impeller dengan 6 blade. 'entukanlah+ $imensi tangki, kebutuhan po?er input, kecepatan impeller *ika diameter impeller (0 > lebar tangki. 3. 4erapa debit udara yang diperlukan untuk men*aga nilai suhu air !0 8. sebesar (00 detik dalam suatu tangki dengan kedalaman !,:( m dan ?aktu tinggal air selama ( menit,
6. Pada percobaan *ar test digunakan gelas beaker berisi 1 liter air dengan paddle berukuran seperti gambar berikut+
2,5 cm
66
8,0 cm
Pertanyaan+
a. b. 5. 6.
4ila paddle diputar dengan kecepatan 100 rpm selama 1 menit, hitunglah gradien kecepatan yang dihasilkan oleh putaran paddle tersebut. 4ila akan digunakan sebagai pengaduk lambat, berapakah kecepatan paddle harus diputarO
)itung kembali contoh soal (.! untuk pengadukan lambat tiga kompartemen dengan nilai , masing-masing :0, 3(, !0 det-1 dan td total 30 menit. 4uatlah rancangan alat pengaduk mekanis tipe paddle ?heel untuk mengaduk air ( slo& mi4in') dengan debit 100 l detik sehingga dihasilkan Td yang menurun masing-masing :0000, ((000, dan 6(000 (?aktu detensi total 6( menit). 0ancangan meliputi+ - bentuk dan dimensi bak dan alat pengaduk - kecepatan putaran - po?er motor yang diperlukan 'emperatur air B 30o8
7.
6(
Ah3 Ah4
Ah1 A h2
66
6:
65
6;
(0
.edalaman air + 1,( meter Pan*ang bak + 1( meter 3ebar bak + ! meter )eadloss + lihat gambar, Ah1BAh6B 6 cm, Ah!BAh3B : cm )itunglah bilangan 8ampF
8.
&istem @PA2 memiliki %lokulator seperti gambar di ba?ah untuk mengolah air dengan debit 1!.000 m3 hari. 9lokulator terdiri dari tiga kompartemen dengan ukuran yang sama, pan*ang total 15 m dan tinggi 6,( m dan lebar 6,( m. .ompartemen pertama memiliki 6 buah paddle dengan *arak dari poros sebesar 1,; L 1,: L 1,(L 1,3 m. .ompartemen kedua memiliki 3 buah paddle dengan *arak dari poros 1,; L 1,:L 1,( m, sedangkan kompartemen ketiga memiliki ! buah paddle dengan *arak dari poros sebesar 1,; dan 1,( m. &etiap paddle memiliki ukuran lebar 0,1 m dan pan*ang 6,( m. Pada suhu !( 8, hitung kecepatan putar poros agar nilai , rata rata !( detik.
H
8.
.oagulasi-9lokulasi di lakukan dalam satu sistem ba%%led chamel horisontal %lo? dengan debit air yang diolah 1(0 lt dt. v B 10-6 m! dt
(1
P
, B 500 dt-1 td B 1 menit , B 50 @ td B :,( menit , B 60 @@ :,( menit , B !0 @@@ :,( menit
(!
.oagulasi
9lokulasi
(3
a.
K$a'u lasi - )itung berapa luas area (Pb4 +b) koagulasi *ika kedalaman air 1 meter
- )itung berapa headloss yang diperlukan di unit koagulasi ( ' B ;,51 m dt!) )itung berapa *umlah sekat horisontal
b.
Fl$kulasi
)itung berapa luas (Pb4 +b) pada unit %lokulasi *ika
pan*ang bak disesuaikan dengan bak koagulasi - )itung berapa !eadloss yang diperlukan di masing-masing bak %lokulasi )itung berapa *umlah sekat horisontal
1. 2. 3. 4. 5. 6.
, Water Treatment Handbook, 6th edition, Iolume 1, $egremont /ater and the En#ironment, 1;;1 8asey. '.<., 5nit Treatment Pro%esses in Water and Waste&ater 6n'ineerin' , <ohn /iley D &ons, &ingapore, 1;;:. $roste, 0onald 3., T!eor7 and Pra%ti%e o" Water and Waste&ater Treatment , <ohn /iley D &ons, =e? Pork, 1;;: Aasim, &yed 0, Ed?ard 2. 2otley, dan ,uang Qhu, Water Works 6n'ineerin': Plannin'# *esi'n dan 8peration , Prentice )all P'0, 1pper &addle 0i#er, =< 0:6(5, !000. 0eynolds, 'om $. dan 0ichards, Paul A., 5nit 8perations and Pro%esses in 6n(ironmental 6n'ineerin' , !nd edition, P/& Publishing 8ompany, 4oston, 1;;6. 9air, ,ordon 2., ,eyer, <ohn 8., dan -kun, $aniel A., Water and Waste&ater 6n'ineerin'# Volume 9: Water Puri"i%ation and Waste&ater Treatment and *isposal, <ohn /iley and &ons @nc. =e? Pork, 1;51
(6