PADATAN TERSUSPENSI, DAN PADATAN TERLARUT, DAN PADATAN TOTAL Disusun Oleh: NAMA : SEARPHIN NUGROHO NIM : 13090403 KELOMPOK : ! "TU#UH$ ASISTEN : RE%KIE %UL&IKRI NIM : 11090401' PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN &AKULTAS TEKNIK UNI(ERSITAS MULA)ARMAN SAMARINDA *014 +A+ I PENDAHULUAN 1,1 L-.-/ +el-0-n1 Setiap hari, kadang kita melihat orang-orang membuat minuman seperti teh dan kopi dengan cara yang masih tradisional, yaitu dengan menggunakan saringan. Daun teh atau kopi bubuk diletakkan pada atas saringan dan gelas di bawah saringan, lalu dituangkan air ke dalam saringan. Kita melihat sebagian besar bubuk tetap di saringan, namun ada sedikit bubuk yang lolos dari saringan. Kita bisa umpamakan bubuk yang tertinggal pada saringan adalah padatan tersuspensi dan bubuk yang lolos dari saringan adalah padatan terlarut. Semua jenis padatan tersebut dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Baik di pedesaan maupun di perkotaan. Di desa atau daerah-daerah yang wilayahnya masih asri, sungai-sungai di sana masih jernih. Apabila warnanya tidak begitu jernih, hal itu dikarenakan adanya padatan yang berupa tanah hasil kikisan aliran sungai yang mengalir bersama dengan sungai. Beberapa padatan ada yang mengendap di sungai. Di kota, jarang sekali kita menemukan sungai yang jernih. Hal ini dikarenakan banyaknya kegiatan perindustrian di kota, yang terkadang memiliki sistem pembuangan limbah yang buruk, sehingga limbah dari kegiatan industri masuk ke sungai dan mencemari sungai. adatan-padatan tersebut menyebabkan dampak yang cukup besar bagi kehidupan makhluk hidup, khususnya mempengaruhi kualitas air. ermasalahan kualitas air di perkotaan jauh lebih rumit dibanding di pedesaan karena airnya tercemar oleh bahan-bahan kimia yang berasal dari kegiatan industri. !leh karena itu, diadakanlah percobaan ini untuk mengetahui cara-cara menetukan padatan total dengan menggunakan air sampel kolam "ni#ersitas $ulawarman sehingga dapat menambah wawasan dan keterampilan serta hasil percobaan ini dapat digunakan dalam upaya meningkatkan kualitas air agar dapat menjadi lebih baik. 1,* Tu2u-n P/-0.i0u3 a. $engetahui kerugian dari padatan sedimen dengan jumlah yang besar di dalam air. b. $engetahui hasil perhitungan padatan total dari air sampel kolam "ni#ersitas $ulawarman. c. $engetahui dampak dari adanya %S pada perairan.
+A+ II TIN#AUAN PUSTAKA *,1 P-/-3e.e/ Ku-li.-s Ai/ Air yang tercemar selalu mengandung padatan yang dapat dibedakan atas empat kelompok berdasarkan besar partikelnya atau si&at-si&at lainnya, terutama kelarutannya yaitu' (. adatan terendap )sedimen*. +. adatan tersuspensi dan koloid. ,. adatan terlarut. -. $inyak dan lemak. ).ardia/, (00+* Dalam analisis air, selain padatan-padatan tersebut di atas sering juga dilakukan analisis terhadap total padatan, yaitu semua padatan setelah airnya dihilangkan atau diuapkan ).ardia/, (00+*. %erdapat beberapa parameter-parameter dalam menentukan kualitas air yang meliputi cahaya, suhu kecerahan dan kekeruhan, warna, kondukti#itas, padatan total, padatan terlarut, padatan tersuspensi, dan salinitas. Kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai padatan tersuspensi, padatan terlarut, dan padatan total )1&&endi, +22,*. *,* P-4-.-n Te/sus5ensi T6.-l adatan tersuspensi total )Total Suspended Solid atau %SS* adalah bahan-bahan tersuspensi )diameter 3 ( 4m* yang tertahan pada saringan millipore dengan diameter pori 2,-5 4m. %SS terdiri atas lumpur dan pasir halus serta jasad-jasad renik, yang terutama disebabkan oleh kikisan tanah atau erosi tanah yang terbawa ke badan air )1&&endi, +22,*. Dalam pengukuran %%S, ditetapkan dengan cara menyaring sejumlah air limbah melalui &ilter membran dalam cawan 6ouch. Berat kering dari padatan tersuspensi total diperoleh satu jam pada suhu (2, -(25 o 7 )8enie, (00,*. adatan tersuspensi terdiri dari partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil daripada sedimen, misalnya tanah liat, bahan-bahan organik tertentu, sel-sel mikroorganisme, dan sebagainya. Sebagai contoh, air permukaan mengandung tanah liat dalam bentuk suspensi yang dapat tahan sampai berbulan-bulan, kecuali jika keseimbangannya terganggu oleh /at-/at lain sehingga menyebabkan terjadinya penggumpalan, kemudian diikuti dengan pengendapan. Selain mengandung padatan tersuspensi, air buangan juga mengandung bahan-bahan yang bersi&at koloid, misalnya protein ).ardia/, (00+*. Air buangan industri mengandung sejumlah padatan tersuspensi dalam jumlah yang sangat ber#ariasi tergantung dari jenis industrinya. Air buangan dari industri-industri makanan, terutama industri &ermentasi, dan industri tekstil sering terdapat padatan tersuspensi dalam jumlah yang sangat tinggi. 8umlah padatan tersuspensi di dalam air dapat diukur dengan menggunakan turbidimeter. adatan tersuspensi akan mengurangi penetrasi sinar9cahaya ke dalam air sehingga mempengaruhi regenerasi oksigen secara &otosintesis ).ardia/, (00+*. *,3 P-4-.-n Te/l-/u. T6.-l adatan terlarut total )Total Dissolved Solid atau %DS* adalah bahan-bahan terlarut )diameter : (2 -; mm* dan koloid )diameter (2 -; - (2 -, mm* yang berupa senyawa- senyawa kimia dan bahan-bahan lain, yang tidak tersaring pada kertas saring berdiameter 2,-5 4m )1&&endi, +22,*. adatan terlarut adalah padatan-padatan yang mempunyai ukuran yang lebih kecil daripada padatan tersuspensi. adatan ini terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang larut air, mineral, dan garam-garamnya. Selain itu, air buangan juga mengandung sabun, deterjen, dan sur&aktan yang larut air ).ardia/, (00+*. adatan terlarut total atau residu yang dapat disaring, ditetapkan dengan berat contoh yang yang telah disaring dan die#aporasi atau sebagai perbedaan antara berat residu setelah e#aporasi dan berat padatan tersuspensi total. !leh karena polutan ini sulit dihilangkan dari air limbah, maka pengetahuan mengenai padatan terlarut total dalah penting bila menangani air limbah. enanganan padatan terlarut total membutuhkan mikroorganisme yang umumnya terdapat, untuk kon#ersi bahan partikulat )8enie, (00,*. %DS biasanya disebabkan oleh bahan anorganik yang berupa ion-ion yang biasa ditemukan di perairan. Adapun ion-ion yang biasa terdapat di dalam perairan ditunjukkan pada tabel berikut' %abel +.,.( <on-<on =ang Biasa Ditemkan Di erairan >o. <on "tama )(,2 - (222 mg9liter* >o. <on Sekunder )2,2( - (2,2 mg9liter* (. Sodium )>a* (. Besi ).e* +. Kalsium )7a* +. Strontium )Sr* ,. $agnesium )$g* ,. Kalium )K* -. Bikarbonat )H7! , * -. Karbonat )7! , * 5. Sul&at )S!-* 5. >itrat )>! , * ;. Klorida )7l* ;. .luorida ).* ?. Boron )B* @. Silika )Si* )1&&endi, +22,* *,4 P-4-.-n T6.-l adatan total )residu* adalah bahan yang tersisa setelah air sampel mengalami e#aporasi dan pengeringan pada suhu tertentu. Aesidu dianggap sebagai kandungan total bahan terlarut dan tersuspensi dalam air. Selama penentuan residu ini, sebagian besar bikarbonat yang merupkan anion utama di perairan telah mengalami trans&ormasi menjadi karbon dioksida dan gas-gas lain yang hilang pada saat pemanasan tidak tercakup dalam nilai padatan total )1&&endi, +22,*. adatan yang terdapat di perairan diklasi&ikasikan berdasarkan ukuran diameter partikel, seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut' %abel +.-.( Klasi&ikasi adatan di erairan Berdasarkan "kuran Diameter Klasi&ikasi adatan "kuran diameter )4m* "kuran Diameter )mm* (. adatan terlarut : (2 -, : (2 -; +. Koloid (2 -, - ( (2 -; - (2 -, ,. adatan tersuspensi 3 ( 3 (2 -, )1&&endi, +22,* *, P-4-.-n Se4i3en adatan terendap adalah padatan dalam limbah cair yang mengendap pada dasar selama ( jam. adatan ini biasanya diukur dalam kerucut <mho&& berskala dan dilaporkan sebagai ml padatan terendap per liter )8enie, (00,*. adatan yang mengendap tersebut terdiri dari partikel-partikel padatan yang mempunyai ukuran yang relati& besar dan berat sehingga dapat mengendap dengan sendirinya. Sedimen yang terdapat di dalam air biasanya terbentuk sebagai akibat dari erosi, dan dan merupakan padatan yang umum terdapat di dalam air permukaan ).ardia/, (00+*. Adanya sedimen dalam jumlah yang tinggi di dalam air akan sangat merugikan karena hal-hal sebagai berikut. (. Sedimen dapat menyebabkan penyumbatan saluran air dan selokan, dan dapat mengendap di dalam bak penampung air sehingga mengurangi #olume air yang dapat ditampung di bak tersebut. +. Sedimen yang mengendap di dasar sungai atau dapat mengurangi populasi ikan dan hewan-hewan lainnya karena telur-telur ikan dan sumber-sumber makanan mungkin terendam di dalam sedimen. ,. Adanya sedimen mengurangi penetrasi sinar ke dalam air sehingga mengurangi kecepatan &otosintesis oleh tanaman air menurun. -. Sedimen menyebabkan air menjadi keruh sehingga menambah biaya penjernihan air jika air tersebut akan digunakan untuk keperluan industri. ).ardia/, (00+*. adatan terendap merupakan indikator jumlah padatan limbah yang akan mengendap dalam alat penjernih dan kolam pengendapan. %eknik penetapan endapan ini mudah dilakukan dan berguna bila kita akan merancang sistem penanganan )8enie, (00,*. *,7 Hu8un1-n An.-/- TDS 4en1-n S-lini.-s Berdasarkan si&at #olatilitas )penguapan* pada suhu ;22 o 7, padatan tersuspensi dan terlarut dibedakan menjadi #olatile solids dan non #olatile atau &iBed solids. Colatile solids adalah bahan organik yang teroksidasi pada pemanasan dengan suhu ;22 o 7, sedangkan non #olatile solids adalah &raksi bahan anorganik yang tertinggal sebagai abu pada suhu tersebut. Air laut memiliki nilai %DS yang tinggi karena banyak mengandung senyawa kimia, yang juga mengakibatkan tingginya nilai salinitas ditunjukkan pada tabel berikut. %abel +.;.( Hubungan Antara >ilai %DS dan Salinitas >ilai %DS )mg9liter* %ingkat Salinitas 2 - (222 Air tawar (22( - ,222 Agak asin9payau ,22( - (2222 Keasinan sedang (222( - (22222 Asin 3 (22222 Sangat asin )1&&endi, +22,* >ilai %DS pada perairan sangat dipengaruhi oleh pelapukkan batuan, limpasan dari tanah, dan pengaruh antropogenik bahan-bahan tersuspensi pada perairan alami tidak bersi&at toksik, akan tetapi jika berlebihan, terutama %SS, dapat meningkatkan nilai kekeruhan, yang selanjutnya akan menghambat penetrasi cahaya matahari ke kolam air dan akhirnya akan berpengaruh terhadap proses &otosintesis pada perairan )1&&endi, +22,*. +A+ III METODOLOGI PER9O+AAN 3,1 )-0.u 4-n Te35-. Pel-0s-n--n elaksanaan praktikum adatan %otal, adatan %ersuspensi, D adatan %erlarut dilaksanakan pada hari 8umat tanggal - April +2(- pukul (;.22 - (@.22 E<%A. raktikum ini dilaksanakan di Faboratorium Aekayasa Fingkungan .akultas %eknik "ni#ersitas $ulawarman, Samarinda. 3,* Al-. 4-n +-h-n 3,*,1 Al-. (. Desikator +. !#en ,. >eraca analitik -. ipet gondok 5 mF 5. inset ;. 7awan petri ?. Bulb 3,*,* +-h-n (. Air sampel kolam "ni#ersitas $ulawarman +. %issue ,. Akuades -. 7aS! - 3,3 9-/- Ke/2- 3,3,1 Pe/si-5-n 9-:-n Pe./i (. Dicuci cawan petri hingga bersih. +. Dilap cawan dengan menggunakan lap. ,. Dimasukkan cawan ke dalam o#en selama ( jam dengan suhu (2- o 7. -. Diambil cawan dari dalam o#en, kemudian dimasukkan ke dalam desikator selama , menit. 5. Ditimbang cawan dengan menggunakan neraca analitik. 3,3,* Penen.u-n Total Solids "P-4-.-n T6.-l$ (. Dihomogenkan larutan sampel )air kolam "ni#ersitas $ulawarman*. +. Diambil larutan sampel sebanyak 5 mF menggunakan pipet gondok dan dimasukkan ke dalam cawan. ,. Dimasukkan cawan yang berisi sampel air ke dalam o#en selama ( jam dengan suhu (2- o 7. -. Diambil cawan dari dalam o#en, kemudian dimasukkan ke dalam desikator selama - menit. 5. Ditimbang cawan dengan menggunakan neraca analitik. ;. Dihitung berat padatan total dari cawan ?a dan cawan ?b. +A+ I( HASIL DAN PEM+AHASAN 4,1 H-sil P/-0.i0-n %abel -.(.( erlakuan dan engamatan >o. erlakuan engamatan (. ersiapan 7awan etri a. Dicuci cawan petri hingga bersih. b. Dilap cawan dengan menggunakan lap. c. Dimasukkan cawan ke dalam o#en selama ( jam dengan suhu (2- o 7. d. Diambil cawan dari dalam o#en, kemudian dimasukkan ke dalam desikator selama , menit, setelah itu diberi label. e. Ditimbang cawan dengan menggunakan neraca analitik hingga berat konstan. a. 7awan bersih. b. 7awan kering. c. 7awan menjadi panas. d. 7awan menjadi dingin. e. Didapat berat' - 7awan ( G -,,-0;5 gr - 7awan + G -,,+@5( gr +. enentuan Total Solids )adatan %otal* a. Dihomogenkan larutan sampel )air kolam "ni#ersitas $ulawarman*. b. Diambil larutan sampel sebanyak 5 mF menggunakan pipet gondok dan dimasukkan ke dalam cawan. c. Dimasukkan cawan yang berisi sampel air ke dalam o#en selama ( jam dengan suhu (2- o 7. d. Diambil cawan dari dalam o#en, kemudian dimasukkan ke dalam desikator selama - menit. a. Farutan sampel homogen. b. Didapat larutan sampel sebanyak 5 mF. c. 7awan yang berisi sampel air dipanaskan. d. 7awan dingin e. Ditimbang cawan dengan menggunakan neraca analitik. &. Dihitung berat padatan total dari cawan ( dan cawan +. e. Didapat berat' - 7awan ( G -,,,,?- gr - 7awan + G -,,+?02 gr
%abel -.(.+ Hasil raktikum 7awan mF sampel Berat cawan )gr* Berat cawan H sampel )gr* 7awan ( 5 mF -,,-0;5 -,,,,?- 7awan + 5 mF -,,+@5( -,,+?02 4,* Pe/hi.un1-n 4,*,1 Pe/hi.un1-n 9-:-n 1 Diketahui ' A G -,,,,?- gr G -,,,?,- mg B G -,,-0;5 gr G -,-0;,5 mg C G 5 mF Ditanya ' %S G ......I 8awab ' %S G V B A (222 * ) %S G %S G %S G %S G -,(@+2 mg9F 5 (222 * 5 , -,-0; - , -,,,? ) 5 (222 ( , (50 +22 ( , (50 4,*,* Pe/hi.un1-n 9-:-n * Diketahui ' A G -,,+?02 gr G -,+?0 mg B G -,,+@5,( gr G -,+@5,( mg C G 5 mF Ditanya ' %S G ......I 8awab ' %S G %S G V B A (222 * ) 5 (222 * ( , -,+@5 -,+?0 ) %S G %S G %S G -(++2 mg9F 4,3 Pe38-h-s-n ada praktikum kali ini, kami melakukan percobaan %S, %SS, dan %DS dengan menggunakan air sampel dari kolam "ni#ersitas $ulawarman. "ntuk persiapan, kami 5 (222 ( , ; +22 ( , ; mencuci + buah cawan petri hingga bersih, kemudian dikeringkan, Setelah itu, kedua cawan dimasukkan ke dalam o#en selama ( jam dengan suhu (2- o 7. Falu, kedua cawan didinginkan dengan desikator masing-masing selama , menit. Setelah itu, kedua cawan ditimbang dengan menggunakan neraca analitik. %ahap berikutnya kami memasukkan air sampel ke dalam kedua cawan masing-masing 5 mF. Dengan perlakukan yang sama seperti sebelumnya, dengan pengecualian pada saat pendinginan dengan desikator yang dilakukan selama - menit. Kemudian, kami menentukan %S pada masing-masing cawan. Air sampel yang telah dihomogenkan disaring dengan menggunakan kertas saring yang sebelumnya telah ditimbang. Aesidu yang tertinggal pada kertas saring dikeringkan di dalam o#en hingga mencapai berat konstan dengan suhu (2, - (25 o 7. Kenaikan berat kertas saring mewakili padatan tersuspensi total. 8ika padatan tersuspensi menghambat kertas saring dan memperlambat proses penyaringan, diameter pori-pori dari kertas saring perlu diperlebar atau mengurangi air sampel. "ntuk mengetahui estimasi dari %SS, dihitung perbedaan antara padatan total dengan padatan terlarut total. adatan tersuspensi total )Total Suspended Solid atau %SS* adalah bahan-bahan tersuspensi )diameter 3 ( 4m* yang tertahan pada saringan millipore dengan diameter pori 2,-5 4m. adatan terlarut total )Total Dissolved Solid atau %DS* adalah bahan- bahan terlarut )diameter : (2 -; mm* dan koloid )diameter (2 -; - (2 -, mm* yang berupa senyawa-senyawa kimia dan bahan-bahan lain, yang tidak tersaring pada kertas saring berdiameter 2,-5 4m. adatan total )residu* adalah bahan yang tersisa setelah air sampel mengalami e#aporasi dan pengeringan pada suhu tertentu. Aesidu dianggap sebagai kandungan total bahan terlarut dan tersuspensi dalam air. Hasil praktikum yang kami dapat adalah padatan total dari cawan ( sebesar -,(@+2 mg9F dan padatan total dari cawan + adalah -((+2 mg9F. Apabila kita membandingkannya dengan baku mutu air permukaan yang ada, kualitas air kolam ini masih cukup bagus. 6ra#imetri adalah proses isolasi serta penimbangan suatu unsur atau suatu senyawaan tertentu dari unsur tersebut, dalam bentuk yang semurni mungkin. "nsur atau senyawaan tersebut dipisahkan dari suatu porsi /at yang sedang diselidiki, yang telah ditimbang.sebagian besar penetapan pada analisis gra#imetri menyangkut pengubahan unsur atau radikal yang akan ditetapkan menjadi sebuah senyawaan yang murni dan stabil, yang dapat dengan mudah untuk diubah menjadi satu bentuk yang sesuai untuk ditimbang. Desikator adalah sebuah wadah kaca tertutup yang berbentuk panci bersusun dua dan dirancang untuk menyimpan objek dalam suatu atmos&er kering. Di bagian bawah desikator diisi dengan suatu bahan pengering, seperti kalsium klorida anhidrat, silica gel, alumina terakti&kan, atau kalsium sul&at anhidrat. Dampak adanya %S bagi kehidupan sangat besar, terutama padatan-padatan yang berupa /at kimia yang berasal dari kegiatan industri maupun rumah tangga mengendap dan mencemari air bersih sehingga menjadi tercemar dan tidak layak untuk digunakan lagi. 7awan penguap digunakan sebagai media untuk menimbang, untuk menguapkan cairan, serta melebur atau mencampurkan larutan. 7awan petri digunakan untuk membiakkan sel. Alasan penggunaan cawan petri adalah karena ukurannya yang ringkas sehingga bisa muat di dalam desikator.
Berikut ini adalah penjelasan dari &ungsi perlakuan yang telah dilakukan selama percobaan. engeringan cawan di dalam o#en yang berisi air sampel bertujuan untuk menguapkan air sampel hingga hanya tersisa padatan saja pada cawan petri. endinginan cawan yang telah dikeringkan dengan desikator untuk menurunkan suhu cawan hingga mencapai suhu ruangan. Air sampel yang dikocok )dihomogenkan* untuk meratakan padatan yang ada pada air sampel. Berikut ini adalah &aktor kesalahan yang mempengaruhi hasil praktikum. >eraca analitik yang agak error pada saat penimbangan cawan petri. Saat mempersiapkan cawan petri, cawan tidak dikeringkan dengan bersih sehingga ada kemungkinan berat cawan bertambah. Saat pendinginan dengan menggunakan desikator, di mana waktu pendinginan terlalu sebentar atau terlalu lama atau kurangnya kadar silica gel pada desikator untuk mendinginkan cawan.
+A+ ( PENUTUP ,1 Kesi35ul-n a. Kerugian adanya padatan sedimen dalam jumlah yang besar di dalam air antara lain sedimen dapat menyebabkan penyumbatan saluran air dan selokan, dan dapat mengendap di dalam bak penampung air sehingga mengurangi #olume air yang dapat ditampung di bak tersebut. Sedimen yang mengendap di dasar sungai atau dapat mengurangi populasi ikan dan hewan-hewan lainnya karena telur-telur ikan dan sumber-sumber makanan mungkin terendam di dalam sedimen. Adanya sedimen mengurangi penetrasi sinar ke dalam air sehingga mengurangi kecepatan &otosintesis oleh tanaman air menurun. b. Besar padatan total air sampel kolam "ni#ersitas $ulawarman pada masing- masing cawan adalah - ,(@+2 mg9F dan -(++2 mg9F. Hasil itu didapat dengan menggunakan 5 mF sampel air ke dalam masing-masing cawan dan dengan berat kosong dari cawan ( sebesar -,-0;,5 mg dan cawan + sebesar -,+@5,( mg, yang V B A (222 * ) kemudian dikeringkan dan didinginkan. Setelah ditimbang didapat berat cawan ( sebesar -,,,?.- mg9F cawan + sebesar -,+?0 mg9F. Digunakanlah rumus %S G untuk mencari padatan total dari masing-masing cawan. c. Dampak adanya %S bagi kehidupan sangat besar, terutama padatan-padatan yang berupa /at kimia yang berasal dari kegiatan industri maupun rumah tangga mengendap dan mencemari air bersih sehingga menjadi tercemar dan tidak layak untuk digunakan lagi. ,* S-/-n Air sampel yang diuji sebaiknya lebih ber#ariasi lagi untuk melihat apakah ada perbedaan dengan bahan yang telah diuji pada praktikum ini. DA&TAR PUSTAKA (. 1&&endi, He&ni., +22,. Telaah Kualitas Air, Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan Kanisius. =ogyakarta. +. .ardia/, Srikandi., (00+. olusi Air dan "dara. Kanisius. =ogyakarta. ,. 8enie, B.S.F, dan E.. Aahayu., (00,. enanganan Fimbah <ndustri angan. Kanisius. =ogyakarta