Anda di halaman 1dari 15

A.

JUDUL MAKALAH
Judul dari makalah ini adalah “Penyediaan Air Industri di PT Asahimas Chemical”.

B. LATAR BELAKANG
PT. Asahimas Chemical adalah perusahaan penanaman modal asing yang memproduksi
beberapa jenis bahan kimia dasar untuk memenuhi kebutuhan perkembangan industri
Nasional khususnya kebutuhan didalam negeri agar dapat mengurangi ketergantungan akan
impor. PT. Asahimas didirikan pada tanggal 8 september 1986 dengan nilai investasi awal
sebesar US $ 200 juta, yang peresmiannya baru dilaksanakan pada tanggan 26 agustus 1989
oleh mantan presiden RI yaitu Soeharto.
Beberapa bahan kimia dasar yang diproduksi seperti Caustic Soda (NaOH), Ethyene
Dicloride (EDC), Vinyl Chloride Monomer (VCM), Polyvinyl Chloride (PVC), Hydrocloride
Acid (HCl) dan Sodium Hypochlorite (NaClO) yang banyak dimanfaatkan oleh industry hilir.
Produk-produk ini merupakan bahan baku penting bagi sejumlah sector industry di
Indonesia.
Perusahaan yang pabriknya terletak di kawasan industry Krakatau Industrial Estate
Cilegon (KIEC) ini memperkerjakan lebih dari seribu orang karyawan.Mayoritas berasal dari
lingkungan sekitar termasuk daerah Cilegon dan Serang.Kepedulian social terhadap
lingkungan masyarakat secara terus-menerus dijalankan seperti program padat karya,
pembangun puskesmas, beasiswa berprestasi, kesempatan berusaha bagi pengusaha kecil dll.
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan di bumi, air
tersebut ada yang diperoleh dari air tanah, mata air, air sungai, danau, dan air laut. Sumber
air dari bumi tersebut berasal dari suatu siklus air dimana tenaga matahari merupakan sumber
panas yang mampu menguapkan air. Air baik yang berada di darat maupun laut akan
menguap oleh panas matahari. Uap kemudian naik berkumpul menjadi awan. Awan
mengalami kondensasi dan pendinginan akan membentuk titik – titik air dan akhirnya akan
menjadi hujan. Air hujan jatuh ke bumi sebagian meresap ke dalam tanah menjadi air tanah
dan mata air, sebagian mengalir melalui saluran yang disebut air sungai, sebagian lagi
terkumpul dalam danau / rawa dan sebagian lagi kembali ke laut.

1
Di PT. Asahimas Chemical terdapat proses penyediaan air dan pengolahan air untuk
keperluan pabrik. Air juga merupakan kebutuhan penting dalam proses produksi dan kegiatan
lain dalam industri. Untuk itu diperlukan penyediaan air bersih yang secara kualitas
memenuhi standar yang berlaku dan secara kuantitas harus memenuhi kebutuhan industri,
sehingga proses produksi tersebut dapat berjalan dengan baik. Dengan adanya standar baku
mutu untuk air bersih industri, setiap industri memiliki pengolahan air sendiri-sendiri sesuai
dengan kebutuhan industri. Karena setiap industri maupun segala aktivitas membutuhkan air
sebagai bahan baku utama atau bahan pembantu.

C. PERUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada makalah ini antara lain :
a. Darimana sumber penyediaan air pada PT. Asahimas Chemical ?
b. Untuk apa saja penggunaan air pada PT Asahimas Chemical ?
c. Bagaimana karakteristik air pada PT. Asahimas Chemical ?
d. Bagaimana proses pengolahan air yang diterapkan oleh PT. Asahimas Chemical?

D. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
a. Untuk mengetahui darimana sumber penyediaan air pada PT Asahimas Chemical
b. Untuk mengetahui penggunaan air pada PT Asahimas Chemical
c. Untuk mengetahui karakteristik air pada PT Asahimas Chemical
d. Untuk mengetahui bagaimana proses pengolahan air yang ada di PT. Asahimas Chemical

E. LANDASAN TEORI
1. Utilitas
Utilitas merupakan bagian yang menyediakan bahan pembantu proses atau biasa
disebut sebagai sarana penunjang proses. Unit penunjang (utilitas) yang ada di PT.
Asahimas Chemical dibagi menjadi beberapa unit meliputi :
a. Unit Penyediaan Air
b. Unit Penyediaan Uap (Steam)

2
c. Unit Penyediaan Tenaga Listrik
d. Unit Penyediaan Udara Tekan Kering dan Udara Instrument
e. Unit penyediaan Bahan Bakar

2. Total Solid (TS)


Total padatan (total solids) adalah semua bahan yang terdapat dalam contoh air
setelah dipanaskan pada suhu 103°-105°C selama tidak kurang dari 1 jam. Bahan ini
tertinggal sebagai residu melalui proses evaporasi. Total solid pada air terdiri daritotal
padatan terlarut (total dissolved solids) dan total zat padat tersuspensi total suspended
solids).

3. Total Suspended Solid (TSS)


Total suspended solid atau padatan tersuspensi total (TSS) adalah residu dari
padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2μm atau
lebih besar dari ukuran partikel koloid. Yang termasuk TSS adalah lumpur, tanah liat,
logam oksida, sulfida, ganggang, bakteri dan jamur.TSS umumnya dihilangkan dengan
flokulasi dan penyaringan.
TSS memberikan kontribusi untuk kekeruhan (turbidity) dengan membatasi
penetrasi cahaya untuk fotosintesis dan visibilitas di perairan.Sehingga nilai kekeruhan
tidak dapat dikonversi ke nilai TSS.Kekeruhan adalah kecenderungan ukuran sampel
untuk menyebarkan cahaya.Sementara hamburan diproduksi oleh adanya partikel
tersuspensi dalam sampel.Kekeruhan adalah murni sebuah sifat optik. Pola dan intensitas
sebaran akan berbeda akibat perubahan dengan ukuran dan bentuk partikel serta materi.
Sebuah sampel yang mengandung 1.000 mg / L dari fine talcum powder akan
memberikan pembacaan yang berbeda kekeruhan dari sampel yang mengandung 1.000
mg / L coarsely ground talc . Kedua sampel juga akan memiliki pembacaan yang berbeda
kekeruhan dari sampel mengandung 1.000 mg / L ground pepper. Meskipun tiga sampel
tersebut mengandung nilai TSS yang sama.

4. Total Padatan Terlarut (TDS)

3
Adalah semua bahan dalam contoh air yang lolos melalui saringan membran yang
berpori 2,0 m atau lebih kecil dan dipanaskan 180°C selama 1 jam. Total dissolved solids
yang terkandung di dalam air biasanya berkisar antara 20 sampai 1000 mg/L. Tidak
seperti pengukuran total solids yang dikeringkan dengan suhu 103 sampai 105°C, analisis
total dissolved solidsmenggunakan suhu 180°C. Digunakan suhu yang lebih tinggi agar
air yang tersumbat dapat dihilangkan secara mekanis.
Sumber utama untuk TDS dalam perairan adalah limpahan dari pertanian,limbah
rumah tangga, dan industri. Unsur kimia yang paling umum adalah kalsium, fosfat, nitrat,
natrium, kalium dan klorida.Bahan kimia dapat berupa kation, anion, molekul atau
aglomerasi dari ribuan molekul.Kandungan TDS yang berbahaya adalah pestisida yang
timbul dari aliran permukaan. Beberapa padatan total terlarut alami berasal dari
pelapukan dan pelarutan batu dan tanah. Standar kualitas air minum yang telah
ditentukan oleh Amerika Serikat sebesar 500 mg / l.

5. pH

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman


atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai
kologaritmaaktivitasion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen
tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan
teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan
standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.Air murni bersifat
netral, dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan dengan pH
kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih daripada tujuh
dikatakan bersifat basa atau alkali.

6. Suhu
Suhu adalah besaran numerik untuk mengetahui derajat panas atau dingin pada
suatu benda. Suhu air akan mempengaruhi reaksi kimia dalam pengolahan dan
penerimaan penduduk akan air tersebut, terutama jika suhunya sangat tinggi. Air yang
baik harus memiliki temperatur sama dengan temperatur udara (20 – 26 OC). Air yang
secara mencolok mempunyai temperatur diatas atau dibawah temperatur udara berarti

4
mengandung zat-zat tertentu, atau sedang terjadi proses tertentu yang mengeluarkan atau
menyerap energi dalam air.

7. Kesadahan
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya
ionkalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garamkarbonat. Air sadah atau air
keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air
dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab
kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan
sulfat. Metode paling sederhana untuk menentukan kesadahan air adalah dengan sabun.
Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan busa yang banyak. Pada air sadah, sabun tidak
akan menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit sekali busa. Kesadahan air total
dinyatakan dalam satuan ppmberat per volume (w/v) dari CaCO3.

F. PEMBAHASAN
1. Penyediaan Air
Semua kebutuhan air untuk plant dan rumah tangga di PT Asahimas Chemical
diperoleh dari tiga sumber, yaitu :
- PT Krakatau Tirta Industri (KTI)
- Air tanah atau air sumur
- Air laut.
Tabel 1.1 Syarat Baku Mutu dan HasilAnalisa Air Bersih
No Parameter Karakteristik Syarat Mutu Karakteristik
Sebelum Sesudah
Analisa Analisa
1 pH 7.2 5,3 – 8 7
2 Total Kesadahan (ppm) 105 Max 20 65
3 Residu Chlorine (ppm) 0.16 < 0.1 0.08
4 TDS Mg/L 2700 2000-3100 2200
5 Kesadahan Ca(CaCO3) (ppm) 200 150 -350 100

5
6 Kekeruhan (ppm) 0.47 < 0,6 0.56
7 Besi (Fe) (ppm) 0.2 <1,5 1

2. Penggunaan Air
Air dari sumber-sumber tersebut diolah di unit pengolahan air agar dapat
memenuhi persyaratan yang diperlukan pabrik. Air yang diperlukan antara lain :
- Air industry / Industrial Water (WI)
- Air Demineralisasi / Demineralized Water (WD)
- Air keperluan rumah tangga / Portable Water (WP)
- Air Pemadam Kebakaran / Fire Water (WF)
Air yang telah diolah di unit pengolahan air dibagi berdasarkan kegunaannya
dengan kapasitas berbeda-beda. Tabel berikut menggambarkan kapasitas air berdasarkan
kegunaannya.

Tabel 1.2 Kapasitas air berdasarkan kegunaanya.

Normal Maksimum
No. Kegunaan
(ton/jam) (ton/jam)
1. Air saring (filtered water) 151,9 171
2. Industrial water 114,6 133,2
3. Air demineralisasi 56,6 73
4. Portable water 10 30
5. Fire water 0 570
( Sumber : PT Asahimas Chemical Quality Control Laboratory )

a. Air Industri (WI)


Air industry merupakan air yang kandungan organiknya sedikit. Air ini banyak
digunakan untuk proses industry. Syarat yang harus dipenuhi adalah :
- Turbiditas < 1 mg/L
- COD (Mn) < 2 mg/L
- Residu Cl2< 0,01 mg/L

6
Pengolahan air sebagai industrial water (WI) :

Air yang disuplai dari Krakatau Tirta Industri (KTI) ditampung dalam basin dan
diberi coagulant. Selanjutnya bahan baku air dari basin dikirim ke coagulant filter
untuk menyaring suspended solid yang terkoagulasi. Gas Cl 2 diinjeksikan kedalam air
untuk mengontrol pertumbuhan makhluk hidup di dalamnya. Air yang sudah
diinjeksikan gas Cl2 dipompakan kedalam tangki penampungan air industry melewati
karbon aktif. Zat organic dan Cl 2 terserap oleh karbon aktif. Air hasil proses ini
ditampung dalam tangki penampungan air industry. Air ini biasanya digunakan untuk
bahan baku air demineralisasi, bahan baku nonprocess water, kebutuhan air industry
secara umum untuk proses produksi.

1.3. Tabel Analisa Baku Mutu dan Analisa Hasil Air Industri

No Parameter Karakteristi Syarat Karakteristi


k Sebelum Mutu k Sesudah
Analisa Analisa
1 pH 7.8 7–8 7.52
2 Turbidity (NTU) 1.22 <5 0.19
3 Hardness (ppm) 0.5 <2 0.25
4 TDS (ppm) 5 <300 2.0
5 TSS (ppm) 0.023 <300 0.01
6 SO4 (ppm) 0.22 < 200 0.16
7 SiO2 (ppm) 0,02 <49 0.01
8 COD (ppm) 0.50 <150 0.38
9 Ca (ppm) 0.17 <50 0.10

b. Air Demineralisasi (WD)

7
Air demineralisasi adalah air yang telah bebas dari mineral-mineral terlarut
seperti Mg2+, Ca2+, Na+, dan logam-logam lainnya. Air demineralisasi yang digunakan
harus memenuhi persyaratan :
- Konduktivitas listrik < 10µS/cm (25oC)
- Kadar silica < 0,1 mg/L
- Total Fe < 0,05 mg/L
- Padatan tersuspensi (SS) < 0,1 mg/L
- Residu oksigen < 1 mg/L

1.4 Tabel Syarat baku dan Analisa Hasil Air Demineralisasi


No Parameter Karakteristik Syarat Mutu Karakteristik
Sebelum Sesudah
Analisa Analisa
1 Konduktivitas Listrik 7.8 5,4 – 9 7.5
2 Kadar Silica (mg/L) 1.0 < 0.1 0.079
3 Fe (mg/L) 0.047 < 0.05 0.007
4 Padatan Tersuspensi (mg/L) 0.12 < 0.1 0.059
5 Residu Oksigen (mg/L) 0.95 <1 0.75

Pada umumnya air demineralisasi digunakan untuk air proses semua pabrik,
regenerasi dan proses backwash kolom resin pada plant CA.

c. Air Rumah Tangga / Portable Water (WP)


Portable water merupakan air yang dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga
yaitu kantin, toilet, dll. Pembuatan air ini relative mudah yaitu hanya dengan
menambahkan klorin 0,3 ppm ke dalam air industry. Kapasitas tangki penampungan
portable water ini adalah 30 m3.

1.5. Tabel Syarat Baku dan Analisa Hasil Air Keperluan Rumah Tangga

8
No Parameter Karakteristik Syarat Mutu Karakteristik
Sebelum Sesudah
Analisa Analisa
1 pH 7.5 5,4 – 9 7.1
2 kadar Cl 0.5 < 0.3 0.4
3 Kekeruhan (ppm) 4 <5 3

d. Air Pemadam Kebakaran / Fire Water (WF)

Fire Water merupakan air yang digunakan untuk keperluan disaat terjadi kebakaran pada
pabrik.

1.6. Tabel Syarat Baku dan Analisa Air Pemadam Kebakaran

No Parameter Karakteristik Syarat Mutu Karakteristik


Sebelum Sesudah
Analisa Analisa
1 pH 7.8 5,4 – 9 7.5
2 Turbidity (NTU) 1.22 <5 0.9
3 Alkalinity (ppm) 45 < 35 40
4 Total Hardness (ppm) 69.44 >60 65.41
5 Zinc (ppm) 1.23 0.3 -2 0.29
6 Chloride (ppm) 195 < 200 169.4
7 Fe (ppm) 0.12 <2 0.05

e. Penyediaan Air Pendingin

Utilitas air pendingin terdiri dari tiga unit yaitu :


- Water Cooling System

9
Bahan baku Water Cooling System adalah air pendingin yang telah digunakan
oleh air industri. Air industri disalurkan ke water cooling system menggunakan
pompa sebagai arus recycle. Air ini diproses dalam cooling tower. Cooling tower
dikirim ke unit-unit proses menggunakan pompa cooling tower. Kegunaan utama
cooling water ini sebagai pendingin reactor. Bahan-bahan kimia tertentu
ditambahkan pada cooling water secara sinambung dengan cara penyuntikan di
unit chemical injection.
- Sea Water Supply
Air laut diambil langsung dari laut dengan menggunakan pipa yang dihubungkan
dengan pompa. Sodium hipokhlorit (NaClO) diinjeksi kedalam penampungan
untuk mencegah penggerakan dan pertumbuhan kerang laut dan ubur-ubur dalam
system.Benda-benda yang mengapung dan padatan yang tersuspensi disaring
menggunakan bar screen dan fine screen. Air laut yang mengalami peningkatan
temperature akan dikembalikan lagi ke laut. Kualitas air pendingin dikontrol
dengan injeksi senyawa kimia tertentu dan penyaringan padatan tersuspensi untuk
melindungi permukaan Heat Exchanger dari korosi, penggerakan dan
pertumbuhan mikroorganisme. Air yang disirkulasi hilang sebanyak ± 0,05% dan
volume air pendingin diasumsikan meningkat karena adanya kenaikan
temperature.
- Chilled Water
Bahan baku adalah air demineralisasi. Digunakan sebagai pendingin terutama
pada plant CA, plant VCM-2, dan plant PVC.
Tabel 1.7. Syarat Baku Mutu dan HasilAnalisa Air Pendingin
No Parameter Karakteristik Syarat Mutu Karakteristik
Sebelum Sesudah
Analisa Analisa
1 pH 7.8 5.4 – 8 7.3
2 Total Kesadahan (ppm) 200 Max 200 105
3 Residu Chlorine (ppm) 0.5 < 0.1 0.03
4 TDS Mg/L 3500 2000-3100 2700
5 Kesadahan Ca(CaCO3) (ppm) 200 150 -350 195

10
6 Kekeruhan (ppm) 2.8 < 0,7 0.45
7 Besi (Fe) (ppm) 0.2 <1,5 0.02
3. Unit Pengolahan Air
Blok diagram pengolahan air di PT Asahimas Chemical :

Pada Unit pengolahan Air di PT Asahimas Chemical air diperoleh dari tiga
sumber yaitu dari PT Krakatau Tirta Industri (KTI), air tanah atau air sumur dan air laut.
Kemudian air tanah dan air yang disuplai dari Krakatau Tirta Industri ditampung dalam
basin dan diberi coagulant. Selanjutnya bahan baku air dari basin dikirim ke coagulant
filter untuk menyaring suspended solid yang terkoagulasi. Gas Cl 2 diinjeksikan kedalam
air untuk mengontrol pertumbuhan makhluk hidup di dalamnya. Air yang sudah
diinjeksikan gas Cl2 dipompakan ke dalam tangki penampungan air industry melewati

11
karbon aktif. Zat organic dan Cl2 terserap oleh karbon aktif. Air hasil proses ini
ditampung dalam tangki penampungan air industry. Air ini biasanya digunakan untuk
bahan baku air demineralisasi, bahan baku nonprocess water, dan untuk proses produksi.

Kemudian dari air industry dapat dibuat air rumah tangga dengan cara
menambahkan klorin 0,3 ppm ke dalam air industry. Kapasitas tangki penampungan air
rumah tangga ini adalah 30 m3. Selain itu, dari air industry juga dapat dihasilkan air
demineralisasi dengan cara air industry diproses pada alat ion exchanger untuk
menghilangkan mineral-mineral seperti Mg2+, Ca2+, Na+, dan logam-logam lainnya yang
terlarut pada air tersebut. Kemudian ada Water Cooling System dimana bahan bakunya
adalah air pendingin yang telah digunakan oleh air industri. Air industri disalurkan ke
water cooling system menggunakan pompa sebagai arus recycle. Air ini diproses dalam
cooling tower. Cooling tower dikirim ke unit-unit proses menggunakan pompa cooling
tower. Kegunaan utama cooling water ini sebagai pendingin reactor. Bahan-bahan kimia
tertentu ditambahkan pada cooling water secara sinambung dengan cara penyuntikan di
unit chemical injection.

Air laut diambil langsung dari laut dengan menggunakan pipa yang dihubungkan
dengan pompa. Sodium hipokhlorit (NaClO) diinjeksi kedalam penampungan untuk
mencegah penggerakan dan pertumbuhan kerang laut dan ubur-ubur dalam system.
Benda-benda yang mengapung dan padatan yang tersuspensi disaring menggunakan bar
screen dan fine screen. Air laut yang mengalami peningkatan temperature akan
dikembalikan lagi ke laut. Sedangkan air laut yang telah memenuhi syarat akan
digunakan sebagai air pendingin pada cooling water system. Kualitas air pendingin
dikontrol dengan injeksi senyawa kimia tertentu dan penyaringan padatan tersuspensi
untuk melindungi permukaan Heat Exchanger dari korosi, penggerakan dan pertumbuhan
mikroorganisme. Air yang disirkulasi hilang sebanyak ± 0,05% dan volume air pendingin
diasumsikan meningkat karena adanya kenaikan temperature.

G. KESIMPULAN
PT Asahimas Chemical memproduksi Caustic Soda (NaOH), Ethyene Dicloride
(EDC), Vinyl Chloride Monomer (VCM), Polyvinyl Chloride (PVC), Hydrocloride Acid

12
(HCl) dan Sodium Hypochlorite (NaClO). Di PT. Asahimas Chemical terdapat proses
penyediaan air dan pengolahan air untuk keperluan pabrik. Air juga merupakan kebutuhan
penting dalam proses produksi dan kegiatan lain dalam industri. Untuk itu diperlukan
penyediaan air bersih yang secara kualitas memenuhi standar yang berlaku dan secara
kuantitas harus memenuhi kebutuhan industri, sehingga proses produksi tersebut dapat
berjalan dengan baik. Kebutuhan air untuk plant dan rumah tangga di PT Asahimas Chemical
diperoleh dari tiga sumber, yaitu : PT Krakatau Tirta Industri (KTI), Air tanah atau air sumur,
dan Air laut. Penggunaan air pada PT Asahimas Chemical antara lain untuk : Air industry /
Industrial Water (WI), Air Demineralisasi / Demineralized Water (WD), Air keperluan
rumah tangga / Portable Water (WP), dan Air Pemadam Kebakaran / Fire Water (WF).

13
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Kesadahan Air. https://id.wikipedia.org/wiki/kesadahan_air (diakses pada 17


November 2015)

Anonim. 2015. pH. https://id.wikipedia.org/wiki/PH (diakses pada 17 November 2015)

Abrar. 2015.Suhu. https://abrar4lesson4tutorial4ever.wordpress.com/teknik-lingkungan/ (diakses


pada 17 November 2015)

Kana. 2014.Pemeriksaan TS-TSS dan TDS.


kana_hapaki.blogspot.co.id/2014/01/pemeriksaanTS-TSSdanTDS.html (diakses pada 17
November 2015)

NurE.2008. Laporan Kerja Praktek PT. Asahimas Chemical Plant VCM-1 Cilegon Banten.

14
REVISI

15

Anda mungkin juga menyukai