Anda di halaman 1dari 22

BAB III

DASAR TEORI

3.1 Sewage Treatment Plant (Extendet Aeration System)

Sewage Treatment Plant (STP), Sewage artinya kotoran atau limbah,

Treatment artinya perawatan, Plant artinya bangunan atau instansi atau tempat,

maka Sewage Treatment Plant atau sering disingkat STP adalah proses

pengolahan limbah di suatu bangunan atau instansi. Sewage Treatment

Plant ,merupakan bangunan inslatasi sistem pengolah limbah industry,rumah

tangga maupun limbah cair domestic termasuk limbah dari dapur, air bekas, air

kotor maupun kotoran. Limbah yang mengandung logam berat akan mendapat

perlakuan khusus, bukan termasuk limbah domestik.

Tujuan dari system pengolahan limbah cair domestic adalah agar limbah

tidak mengandung zat pencemar lingkungan, sehinggalayak buang sesuai dengan

peraturan pemerintahyang berlaku. Sewage treatment plant ini biasanya digunakan

di hotel, gedung bertingkat dan sebagainya. Hasil-hasil buangan dari sewage

treatment plant seperti minyak dan lemak dari buangan dapur harus dipisahkan

dahulu minyak dan lemaknya dari air sebelum masuk ke bak-bak pengolahan.

Hasil buangan wc atau toilet diperlukan penghancur untuk benda-benda

kasar kemudian disaring, baru hasil buangan tersebut masuk ke dalam bak-bak

pengolahan sehingga effluent dari proses pengolahan sewage ini dapat dibuang ke

saluran kota dengan kualitas yang di syaratkan, bahkan dapat di recycling umtuk

penyiraman tanaman.
Gambar 3.1 : Sewage Treatment Plant (STP)

Menurut Ehless dan Steel, Air limbah atau air buangan adalah sisa

air  dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat

umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang

dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mangganggu lingkungan

hidup. Batasan lainnya mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari

cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan,

perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air pemukiman dan air

hujan yang mungkin ada (Haryoto Kusnoputranto, 1985).

Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah air yang

tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain

seperti industri, perhotelan, dan sebagainya. Meskipun merupakan air sisa, namun

volumenya besar, karena kurang lebih 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-

kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor

(tercemar). Selanjutnya air limbah ini akhirnya akan  kembali ke sungai dan laut
dan akan digunakan oleh manusia lagi. Oleh karena itu, air buangan ini harus

dikelola dan atau diolah secara baik. 

3.2 Sumber Air

Seperti kita ketahui bahwa sumber air merupakan komponen penting untuk

penyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu system penyediaan air

tidak dapat berfungsi.

Berikut sumber sumber air :

a) Air hujan

Air hujan sudah merupakan air bersih, asalkan penampunganya

dilakukan dengan cara yang benar.

b) Air permukaan

Air permukaan adalah air yang mengalir di permukaan bumi. Pada

umumnya air permukan ini akan mendapat pengotoran selama

pengalirannya, seperti lumpur, batang kayu, daun, kotoran, dan lain lain.

Ada beberapa macam air permukaan diantaranya :

c) Air laut

Air ini sifatnya asin karena mengandung garam (NaCl). Kadar garam

dalam air laut hanya 3%, dengan keadaan aini air laut memenuhi syarat

untuk dijadikan air minum.

d) Air sungai

Dalam penggunaan air sungai sebagai air minum, harus mengalami suatu

pengolahan yang sempurna, mengingat derajat pengotoran yang sangat

tinggi.
e) Air rawa

Air rawa biasanya berwarna kuning kecoklatan yang disebabkan oleh zat-

zat organic yang telah membusuk, seperti asam humus, dan lain lain.

f) Air danau

Danau adalah massa air yang seluruhnya dikelilingi daratan, berbentuk

cekungan yang permukaannya lebih tinggi dari laut.

g) Air tanah

Air tanah adalah air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah.

Kedalaman air tanah di berbagai tempat tidak sama, karena dipengaruhi

oleh tebal atau tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan

lapisan air tanah tersebut. Kedalaman air dapat dilihat dari sumur-sumur

yang di gali oleh penduduk.

h) Mata air

Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan

tanah.

3.3 Syarat Air Bersih

Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk kebutuhan sehari hari.

Kebutuhan manusia akan air perlu diperhatikan standart kuantitas serta

kualitasnya.

a) Syarat kuantitas

Jumlah air untuk keperluan rumah tangga per hari, perkapita tidak sama

untuk tiap Negara. Pada umumnya di Negara maju lebih banyak daripada

di Negara berkembang, misalnya Amerika Serikat deperlukan ± 200


m3/hari/kapita, sedangkan di Indonesia untuk wilayah kota adalah ± 150

m3/hari/kapita dan untuk wilayah pedesaan adalah ± 100 m3/hari/kapita.

b) Syarat kualitas

Kualitas air harus memenuhi syarat kesehatan yang meliputi syarat fisik,

kimiawi, mikrobiologis, dan radioaktif sesuai dengan Peraturan Menteri

Kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990. Sesuai Peraturan Menteri

Kesehatan diatas, syarat-syarat air bersih adalah sebagai berikut :

c) Syarat Fisis

 Jernih, kadar maksimal kekeruhann 5 skala NTU (Nephelometric

Turbidity Units)

 Tidak berbau

 Tidak berasa

 Tidak berwarna, kadar warna maksimal 15 skala TCU (True Color

Units)

 Suhu sama dengan suhu udara, dengan penyimpanan maksimal  3º C,

di atas atau di bawahnya

d) Syarat kimiawi

 Tidak mengandung bahan bahan yang berbahaya atau beracun

 Tidak boleh mengandung zat-zat yang menimbulkan gangguan

kesehatan

 Tidak boleh mengadung zat dengan kadar yang melebihi batas tertentu

sehingga menimbulkan gangguan fisiologis, teknis, dan ekonomis.

v  NAB (Nilai Ambang Batas) untuk bahan-bahan kimia anorganik :

Air raksa                      = 0,001 mg/L


Besi                             = 0,3 mg/ L

Timah hitam                = 1,0 mg/L

Nitrit                           = 0,05 mg/L

Nitrat                           = 10 mg/L

Kesadahan CaCO3        = 500 mg/L

pH                               = 6,5-8,5

v  NAB (Nilai Ambang Batas) untuk bahan-bahan kimia organik :

Dieldrin                       = 0,0007 mg/L

Chlorodane                 = 0,0003 mg/L

KMnO4                                               = 10 mg/L

Detergen                     = 0,05 mg/L

e) Syarat Mikrobiologis

Air untuk keperluan rumah tangga atau air minum dikatakan memenuhi

syarat mikorbiologis bila air tersebut bebas dari segala bakteri patogen,

dan bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri coli

maka air tersebut memenuhi syarat mikrobiologis.

f) Syarat radioaktif

Kadar maksimum yang diperbolehkan yaitu aktivitas sinar Alpha (0,1

Bq/L) dan aktivitas sinar Betha (1,0 Bq/L).


3.4 Proses Pengolahan Air

Proses pengolahan air pada dasarnya dilakukan atas dasar proses sebagai

berikut :

a) Proses fisika, proses pengolahan ini dilakukan secara fisik, contoh untuk

proses fisika adalah :

 Screening atau penyaringan (untuk memisahkan benda dengan

diameter yang lebih besar agar tidak terikut dalam proses beikutnya).

 Sedimentasi fisik dengan gaya gravitasi (untuk benda benda yang

mempunyai berat jenis lebih besar dari air).

 Bak penampung lemak (Proses yang dilakukan dengan mengatur laju

alir air limbah, untuk memisahkan benda benda terapung atau berat

jenisnya lebih kecil dari berat jenis air).

 Proses perajangan ( untuk mengecilkan ukuran diameter dari padatan

yang terikut dalam air limbah).

b) Proses biologi, proses pengolahan ini dilakukan secara biologi untuk

mendegradasi limbah organik agar terurai menjadi lebih sederhana lagi.

Sebagai contoh pengolahan biologi adalah :

 Bak aerob pada pengolahan biologi, menguraikan kandungan senyawa

organik menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan

mikroba aerob.

 Bak Anaerob pada pengolahan biologi menguraikan kandungan

senyawa organik menjadi yang lebih sederhana dengan bantuan

mikroba an-aerob.
c) Proses kimia, adalah proses pengolahan dengan menambah bahan kimia

agar diperoleh baku mutu air yang sesuai dengan yang dikehendaki.

Sebagai contoh pengolahan secara kimia adalah :

 Penambahan chemical agent untuk menurunkan padatan yang terlarut

maupun yang terikut pada badan air, sebagai contoh penambahan

tersebut adalah : penambahan ferro sulfat, alum sulfat dan atau PAC.

Penambahan ini mengakibatkan terbentuknya flok –flok yang lebih

besar sehingga mengalami koagulasi yang akhirnya mengendap.

 Penambahan tersebut memerlukan bak sedimentasi untuk

mengendapkan koagu;an yang terbentuk, dengan mengatur debit air

dan bak koagulasi.

Dalam proses pengolahan air (Water Treatment process) terbagi

menjadi 4 proses pengolahan utama 4 proses tersebut adalah :

 Pendahuluan (Pre Treatment Process)

 Pengolahan pertama (Primary Treatment Process )

 Pengolahan kedua (Secondary Treatment Process)

 Pengolahan ketiga (Tertiary Treatment )

Semua proses pengolahan tersebut tidak semua terpakai secara

keseluruhan, tetapi berdasarkan tingkat pencemar atau tingkat

pengotor yang ke badan air.

d) Pendahuluan (Pre Treatment Process)

Proses ini merupakan proses awal dalam pembenahan limbah. Limbah

yang dimasukkan ke dalam alat yang disebut bar screen. Pada proses ini,

limbah diolah dengan menggunakan konsep gravitasi dimana limbah


padatan yang telah tersuspensi di dalam cairan akan mengalami

penurunan. Setelah limbah-limbah padatan tersebut terpisah dengan

larutanya, maka diadakan lagi proses screen, yang merupakan proses

penjernihan air. Material-material yang berada dalam limbah seperti pasir

atau batuan kecil dipisahkan dari larutannya agar peralatan-peralatan

yang digunakan pada proses preliminary treatment tidak mengalami

gangguan.

e) Pengolahan pertama (Primary Treatment Process )

Pembenahan pendahuluan terdiri dari penyaringan, pembuangan

pasir  dan sedimentasi terhadap limbah cair yang telah dimasukkan ke

dalam alat bar screen. Setelah tahapan-tahapan tersebut dilalui makaPada

proses ini dilakukan beberapa pengolahan tambahan seperti oksidasi.

Dalam pembenahan pendahuluan, ada beberapa tahapan yang harus

dilalui yaitu:

 Penyaringan

Proses ini merupakan proses pembuangan material padat yang kasar

dan besar dengan cara mengalirkan air limbah (wastewater) ke dalam

saringan-saringan, sehingga materil yang terkandung di dalam air

limbah tersebut dipecahkan dan dihancurkan menjadi potongan-

potongan kecil.

 Pembungan pasir

Pada proses ini, bahan-bahan berpasir yang  disebut dengan detritus,

dibuang melalui proses sedimentasi sebagian-sebagian dalam

beberapa ruangan berpasir atau tangki-tangki detritus, sehingga hanya


pasir saja yang dibiarkan mengendap dalam tangki-tangki tersebut

dengan penambahan sedikit zat-zat organik.

 Pembuangan minyak dan pelumas

Dalam mengatasi volume minyak yang dibuang secara terus-menerus

sebagai busa pada  skimming. Dimana di dalam tangki-

tangki skimming  tersebut buih-buih yang berasal dari minyak tersebut

dipisahkan  dengan meningkatkan peredaran udara khlorinasi dan

pengambangan sehingga limbah-limbah tersebut diubah menjadi

sabun sehingga dapat diolah lagi menjadi sumber daya alternatif.

 Tangki Septik

Tangki septik merupakan tangki sedimentasi dengan arus horizontal

yang tergabung atas beberapa tahapan  seperti pembusukan anaerobik

dengan menggunakan bakteri seperti Trichodherma sp. Yang

merupakan bakteri pemakan detritus sehingga material yang terdapat

pada tangki skimming  dapat diendapkan.

 Tangki Imhoff dan flokulasi mekanis

Tangki Imhoof merupakan tangki yang terdiri atas dua ruangan

terpisah yang digunakan untuk pembutiran secara mekanis dengan

menggunakan koloid dan beberapa zat-zat kimia dengan harga

ekonomis. Sehingga akan terbentuk lumpur dibagian bawah dan

samapah padabagian atasnya. Keadaan tersebut mengakibatkan

kadar Biochemical Oxigen Demand (BOD)nya akan mengalami

penurunan.
f) Pengolahan kedua (Secondary Treatment Process)

Pembenahan sekunder merupakan pembenahan sebelum pembuangan

akhir, dimana limbah dan sampah-sampah industri dibuang ke dalam

perairan alamiah seperti sungai. Dalam pembenahan sekunder limbah

cair digunakan bakteri yang berfungsi untuk mencerna polutan yang

tersisa. Bakteri Coliform yang  terdapat di dalam limbah diberikan

suplemen sehingga dapat meningkatkan kinerjanya dalam menguraikan

lumpur-lumpur aktif yang terkandung dalam limbah. Akan tetapi,

beberap pabrik pengolahan adayang menggunakan filter pasir, untuk

menghilangkan polutan tambahan.

Air yang terdapat di dalam tangki kemudian di desinfeksi dengan klorin,

ozon, atau sinar ultraviolet yang bertujuan agar air yang dibuang memang

telah memenuhi kriteria air bersih. Sedangkn lumpur yang dikeluarkan

dari tangki pengendapan dan sampah yang telah terpisah dengan

larutannya. Sebelum dipergunakan sebagai pupuk kandang atau pupuk

organik maka perlu dilakukan lagi proses pemanasan dengan suhu 38

derajat Celcius dengan menambahkan bakteri anaerob selama 10 sampai

dengan 20 hari.  Dalam proses pengurangan bau pada lumpur

menghasilkan gas mudah terbakar dengan kandungan metana dan

karbondioksida, sehingga gas yang dihasilkan dapat dijadikan sumber

energi, terutama dalam perawatan tanaman dan lumpur yang terdapat alat

pengurangan bau disentrifugal dengan memaksa cairan untuk terpisah

dari padatannya.
g) Pengolahan ketiga (Tertiary Treatment )

Pembenahan tersier merupakan proses  menghilangkan zat-zat terlarut,

seperti warna, logam, bahan kimia organik dan nutrisi seperti fosfor dan

nitrogen. Pada proses ini terdapat beberapa perawatan fisik, kimia dan

biologi. Salah satu proses biologis yang terdapat dalam proses ini disebut

Removal Gizi Biologi (BNR) dengan langkah-langkah pengolahan

sebagai berikut

Pada proses BNR digunakan bakteri dalam kondisi yang berbeda-beda

pada beberapa tank, dimana fosfor akan dihapuskan dan amonia dipecah

menjadi nitrat dan gas nitrogen. Air yang terdapat di dalam tank

berproses selama 9 jam dalam bioreaktor sebelum memasuki clarifier,

yang merupakan bak pengendapan lumpur pada dasar tangki.

3.5 Sumber Air Limbah

Air limbah ini dapat berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat

dikelompokkan menjadi sebagai berikut:

a) Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water),

yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk.

b) Air limbah rumah tangga terdiri  dari 3 fraksi penting, yaitu :

 Tinja (faeces), berpotensi mengandung mikroba pathogen

 Air seni (urine), umumnya mengandung Nitrogen (N) dan Fosfor,

serta kemungkinan kecil mikro-organisme.

 Grey water, merupakan air bekas cucian dapur, mesin cucidan kamar

mandi. Grey water sering juga disebut dengan istilah sullage.


Campuran faeces  dan urine disebut sebagai excreta, sedangkan

campuran excreta dengan air bilasan toilet disebut sebagai black

water. Mikroba pathogen banyak terdapat pada excreta. Excreta ini

merupakan cara transport utama bagi penyakit bawaan.

c) Air buangan industri (industrial wastes water), yang berasal dari

berbagai jenis industry akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung

di dalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai

oleh masing-masing industri, antara lain: nitrogen, sulfide, amoniak,

lemak garam-garam zat pewarna, mineral, logam berat,  zat pelarut dan

sebagainya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengolahan jenis air limbah

ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan menjadi lebih rumit.

d)  Air buangan kotapraja (municipal wastes water), yaitu air buangan yang

berasal dari daerah; perkantoran,perdagangan, hotel, restoran, tempat-

tempat umum, tempat-tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya

zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini  sama dengan jenis air

limbah rumah tangga. Air limbah rumah tangga  sebagian besar

mengandung bahan-bahan organik sehingga memudahkan di dalam

pengelolaannya. Sebaliknya, limbah industri lebih sulit pengelolaannya

karena mengandung pelarut mineral, logam berat, dan zat-zat organic lain

yang bersifat toksik. Volume air limbah yang dihasilkan pada suatu

masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

 Kebiasaan manusia

Makin banyak orang menggunakan air, makin banyak air limbah yang

dihasilkan.
 Penggunaan system pembuangan kombinasi atau terpisah

Pada sistem kombinasi, volume air limbah bervariasi dari 80-100

galon atau lebih per kapita, sedangkan pada sistem terpisah volume air

limbah mencapai rata-rata 25-50 galon per kapita.

 Waktu

Air  limbah tidak mengalir merata sepanjang hari, tetapi bervariasi

pada waktu dalam sehri dan musim. Di pagi hari, manusia cenderung

menggunakan air , yang menyebabkan aliran air limbah lebih banyak

dibandingkan pada tengah  hari yang volumenya sedikit, dan pada

malam hari agak meningkat lagi.

3.6 Karakteristik Air Limbah

Karakteristik air limbah penting untuk diketahui, karena hal ini akan

menentukan pengolahan yang tepat, sehingga tidak mencemari lingkungan hidup.

Secara garis besar dapat digolongkan sebagai berikut:

a) Karakteristik fisik

Air limbah terdiri dari 99,9% air, sedangkan kandungan bahan padatnya

mencapai 0,1% dalam bentuk suspensi padat (suspended solid) yang

volumenya bervariasi antara 100-500 mg/l.  Apabila volume suspensi

padat kurang dari 100mg/l, air limbah disebut lemah, sedangkan bila

lebih dari 500mg/l disebut kuat.

Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram seperti

larutan sabun, bekas cucian beras dan sayur, dan sebagainya.


b) Karakteristik kimiawi

Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik

yang berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat organik berasal

dari penguraian tinja, urine, dan sampah-sampah lainnya. Oleh sebab itu,

pada umumnya bersifat basa pada waktu masih baru, dan cenderung ke

asam apabila sudah mulai membusuk. Substansi organik dalam air

buangan terdiri dari 2 golongan, yakni:

 Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya; urea, protein, atau

asam amino.

 Gabungan yang tidak mengandung nitrogen, misalnya: lemak, sabun,

atau karbohidrat.

 Karakteristik bakteriologis

 Bakteri dalam air limbah berfungsi untuk menyeimbangkan DO dan

BOD. Sedangkan bakteri pathogen banyak terdapat dari hasil buangan

dari peternakan, rumah sakit, laboratorium, sanatorium, buangan

rumah tangga khususnya dari kamar mandi/wc. Kandungan bakteri

pathogen serta organism golongan E. coli terdapat juga dalam air

limbah tergantung dari mana sumbernya, namun keduanya tidak

berperan dalam proses pengolahan air limbah. Limbah industri tidak

banyak mengandung bakteri kecuali dari bahan produksinya memang

berhubungan dengan potensi adanya bakteri diantaranya industri

makanan/minuman, pengalengan ikan dan daging, abbatoir. Beberapa

mikroorganisme dalam air limbah, antara lain:

 Kelompok protista : virus, bakteri, jamur, protozoa


 Kelompok tanaman dan bintang :algae, cacing

3.7 Parameter  Air Limbah

Berikut adalah parameter yang dapat digunakan berkaitan dengan air

limbah.

 Kandungan zat padat (total solid, suspending solid, dissolved solid)

 Kandungan zat organik

 Kandungan zat anorganik (mis; P, Pb, Cd, Mg)

 Kandungan gas (mis: O2, N, CO2)

 Kandungan bakteri (mis: E.coli)

 Kandungan pH

 Suh

v  Pengukuran kadar oksigen dalam air limbah Berikut beberapa

parameter yang digunakan untuk mengukur  kandungan oksigen dalam

air limbah.

a) Chemical oxygen demand (COD)

COD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi

bahan-bahan organik secara kimiawi, baik .ang dapat didekomposisi

secara biologis maupun yang sukar didekomposisi secara biologis.

Oksigen yang dikonsumsi setara jumlah dikromat yang diperlukan untuk

mengoksidasi air sampel.

b) Biochemical oxygen demand (BOD)

BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk

melakukan proses dekomposisi aerobik terhadap bahan organic dari

larutan, di bawah kondisi suhu tertentu (umumnya 20 o) dan waktu


tertentu (umumnya 5hari).  Hasil pengukuran BOD dapat dinyatakan

dalam mg/l. Kebutuhan BOD bervariasi antara 100-300 mg/l .Apabila

hasil pengukuran menunjukkan angka lebih dari 300mg/l, BOD

dinyatakan kuat, sedangkan bila kurang dari 100mg/l disebut lemah.

c) Dissolved Oxygen (DO)

DO adalah banyaknya oksigen yang terkandung di dalam air dan diukur

dalam satuan milligram per liter. Oksigen terlarut ini digunakan sebagai

tanda derajat pengotoran limbah yang ada. Semakin besar oksigen

terlarut, maka menunjukkan derajat pengotoran ytang relative kecil.

d) Hardness (kesadahan)

Kesadahan adalah gambaran kation logam ekivalen yang terdapat dalam

air. Kation-kation ini dapat bereaksi dengan sabun membentuk endapan

maupun anion-anion yang terdapat di dalam air membentuk endapan atau

karat pada peralatan logam.

e) Settleable solid

Adalah lumpur yang mengendap dengan sendirinya pada kondisi yang

tenang selama 1 jam secara gaya beratnya sendiri.

f) Total suspended solid

Adalah jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yang ada dalam air

limbah setelah mengalami penyaringan dengan membran berukuran 0,45

mikron. Suspended solid dapat dibagi menjadi zat padat dan koloid.

Selain suspended solid ada juga istilah dissolved      solid.


g) Mixed Liquor Suspended Solid (MLSS)

Adalah jumlah TSS yang berasal dari bak pengendap lumpur aktif setelah

dipanaskan pada suhu 103o-105o C.

h) Mixed Liquor Volatile Suspended Solid (MLVSS)

Adalah kandungan organic matter yang terdapat dalam MLSS     pada

suhu 600oC, benda volatile menguap disebut MLVSS.

i) Turbidity  (kekeruhan)

Adalah ukuran yang menggunakan efek cahaya sebgai dasar untuk

mengukur keadaan air sungai, kekeruhan ini disebabkan oleh   adanya

benda tercampur atau benda koloid dalam air.

3.8 Dampak Pembuangan Air Limbah

Air limbah yang tidak menjalani proses pengolahan yang benar tentunya

dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Dampak tersebut antara

lain:

a) Gangguan Kesehatan

Air limbah dapat mengandung bibit penyakit yang dapat menimbulkan

penyakit bawaan air. Selain itu di dalam air limbah mungkin juga

terdapat zat-zat berbahaya dan beracun yang dapat menimbulkan

gangguan kesehatan bagi makhluk hidup yang mengkonsumsinya.

Adakalanya, air limbah yang tidak dikelola dengan baik juga dapat

menjadi sarang vector penyakit (misalnya nyamuk, lalat, kecoa, dan lain-

lain).

b) Penurunan Kualitas Lingkungan


Air limbah yang dibuang langsung ke air permukaan (misalnya sungai

dan danau) dapat mengakibatkan pencemaran air permukaan tersebut.

Sebagai contoh, bahan organic yang terdapat dalam air limbah bila

dibuang langsung ke sungai dapat menyebabkan penurunan kadar

oksigen yang terlarut didalam sungai tersebut. Dengan demikian

menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen akan

terganggu, dalam hal ini akan mengurangi perkembangannya.

Adakalanya, air limbah juga dapat merembes ke dalam air tanah,

sehingga menyebabkan pencemaran air tanah. Bila air tanah tercemar,

maka kualitasnya akan menurun sehingga tidak dapat lagi digunakan

sesuai peruntukannya.

c) Gangguan Terhadap Keindahan

Adakalanya air limbah mengandung polutan yang tidak mengganggu

kesehatan dan ekosistem, tetapi mengganggu keindahan. Contoh : air

limbah yang mengandung pigmen warna yang dapat menimbulkan

perubahan warna pada badan air penerima. Walaupun pigmen tersebut

tidak menimbulkan gangguan terhadap kesehatan, tetapi terjadi gangguan

keindahan terhadap badan air penerima tersebut.

Kadang-kadang air limbah dapat juga mengandung bahan-bahan yang

bila terurai menghasilkan  gas-gas yang berbau. Bila air limbah jenis ini

mencemari badan air, maka dapat menimbulkan gangguan keindahan

pada badan air tersebut.


d) Gangguan terhadap kerusakan benda

Adakalanya air limbah mengandung zat-zat yang dapat dikonversi oleh

bakteri anaerobik menjadi gas yang agresif seperti H2S. Gas ini dapat

mempercepat proses perkaratan pada benda yang terbuat dari besi (mis.

Pipa saluran air limbah) dan bangunan air kotor lainnya. Dengan cepat

rusaknya air tersebut maka biaya pemeliharaannya akan semakin besar

juga, yang berarti akan menimbulkan kerugian material.

Untuk menghindarkan terjadinya gangguan-gangguan diatas, air limbah

yang dialirkan ke lingkungan harus memenuhi ketentuan seperti yang

disebutkan dalam Baku Mutu Air Limbah. Apabila air limbah tidak

memenuhi ketentuan tersebut, maka perlu dilakukan pengolahan air

limbah sebelum mengalirkannya ke lingkungan.

3.9 Pengelolaan Air Limbah

Air limbah sebelum dilepas ke pembuangan akhir harus menjalani

pengolahan terlebih dahulu. Untuk dapat melaksanakan pengolahan air

limbah yang efektif diperlukan rencana pengelolaan yang baik. Pengelolaan

air limbah dapat dilakukan secara alamiah maupun dengan bantuan

peralatan. Pengolahan air limbah secara alamiah biasanya dilakukan dengan

bantuan kolam stabilisasi sedangkan pengolahan air dengan bantuan

peralatan misalnya dilakukan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah/ IPAL

(Waste Water Treatment Plant / WWTP).


3.10 Purifikasi Air Limbah

Tujuan purifikasi air limbah, antara lain :

a) Untuk menstabilkan bahan-bahan organik melalui proses stabilisasi.

Materi organik akan diurai oleh bakteri menjadi bahan-bahan sederhana

yang tidak akan didekomposisi.

b)  Untuk menghasilkan effluent yang bebas dari keadaan patogen.

c)  Air dapat digunakan tanpa menimbulkan risiko gangguan kesehatan.

Dekomposisi materi organik di dalam air limbah terjadi melalui proses

aerob dan anaerob, seperti berikut.

 Proses aerob

Proses aerob merupakan proses paling efisien untuk menurunkan

kandungan materi organik di dalam air limbah. Proses ini memerlukan

pasokan oksigen terlarut yang kontinu. Bahan-bahan organik dipecah

menjadi bahan yang lebih sederhana, seperti CO2, air, ammonia, nitrit,

nitrat, dan sulfat melalui kerja bakteri, jamur dan protozoa.

 Proses anaerob

Proses ini sangat efektif untuk air limbah yang mengandung banyak

benda padat. Reaksi dekomposisi anaerob berlangsung lebih lambat

dan sangat kompleks. Produk akhir dari dekomposisi tersebut adalah

metana, ammonia, CO2, dan H2.


Dalam melakukan purifikasi air limbah, terdapat 3 cara berikut yang

dapat dipilih.

 Modern sewage treatment ,terdiri dari:

 Pengolahan primer, yang meliputi screening, grit chamber, dan

primary sedimentation.

 Pengolahan sekunder yang meliputi biological treatment,

secondary sedimentation dan klorinasi.

 Traditional sewage treatment (oxidation pond)

 Land treatment atau sewage farming. Metode ini memanfaatkan

sebidang tanah yang dikelilingi parit berisi air limbah yang

mengalir secara intermiten. Tanah tersebut ditanami tumbuhan

kentang dan pohon buah-buahan.

Anda mungkin juga menyukai