Anda di halaman 1dari 20

TEKNOLOGI AIR DAN

LIMBAH INDUSTRI
Sumber Sumber Air
Pengolahan Air Limbah
Tujuan

Pengolahan air limbah bertujuan untuk


menetralkan air dari bahan-bahan tersuspensi
dan terapung, menguraikan bahan organic
biodegradable, meminimalkan bakteri patogen,
serta memperhatikan estetika dan lingkungan.

tekim.ftumj.ac.id
Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

(1)secara alami dan,


(2) secara buatan.

tekim.ftumj.ac.id
Pengolahan air limbah secara alami
1. Pengolahan air limbah secara alamiah dapat dilakukan dengan pembuatan kolam
stabilisasi. Dalam kolam stabilisasi, air limbah diolah secara alamiah untuk
menetralisasi zat-zat pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai.
2. Kolam stabilisasi yang umum digunakan adalah kolam anaerobik, kolam fakultatif
(pengolahan air limbah yang tercemar bahan organik pekat), dan kolam maturasi
(pemusnahan mikroorganisme patogen).
3. Karena biaya yang dibutuhkan murah, cara ini direkomendasikan untuk daerah
tropis dan sedang berkembang

tekim.ftumj.ac.id
Pengolahan air limbah buatan

1. Pengolahan air limbah dengan buatan alat


dilakukan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL).
2. Pengolahan ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu
primary treatment (pengolahan pertama),
secondary treatment (pengolahan kedua), dan
tertiary treatment (pengolahan lanjutan).

tekim.ftumj.ac.id
SUMBER ASAL AIR LIMBAH
Air Limbah Rumah Tangga

• Daerah Perumahan
• Daerah Perdagangan
• Daerah Kelembagaan
• Daerah Rekreasi

Air Limbah Industri

Air Limbah Rembesan dan Tambahan

tekim.ftumj.ac.id
Air Limbah Rumah Tangga
Daerah Perumahan

• Untuk perumahan kecil diperhitungkan melalui kepadatan penduduk dan rata-rata per-orang
dalam membuang air limbah (See table)
• Untuk daerah yang luas/besar, perlu diperhatika jumlah air limbah dengan dasar penggunaan
daerah, kepadatan penduduk, serta ada ata tidaknya daerah industri

Daerah Perdagangan

• Aliran limbah di daerah perdagangan secara umum dihitung dalam meter kubik per hektar/hari
didasarkan pada data perbandingan, dapat bervariasi dari 4-1500 liter/hari (See table)

Daerah Kelembagaan
• Seperti halnya sumber air limbah lainnya, daerah terdiri dari lembaga-lembaga pemerintah
mempunyai sifat-sifat yg juga agak berlainan (See table)

Daerah Rekreasi

• Jumlah aliran limbah yang berasal dari daerah rekreasi, perlu diperhatikan juga bagi daerah yang
arealnya terdapat daerah rekreasi (See table)

tekim.ftumj.ac.id
Air Limbah Industri
Jumlah aliran air limbah yang berasal dari industri sangat bervariasi
tergantung dari jenis dan besar kecilnya industri, pengawasan proses industri,
derajat penggunaan air, derajat pengolahan limbah yang ada.

tekim.ftumj.ac.id
Batasan Air Limbah untuk Industri
Parameter Konsentrasi (mg/L)
COD 100 – 300
BOD 50 – 150
Minyak nabati 5 – 10
Minyak mineral 10 – 50
Zat padat tersuspensi (TSS) 200 – 400
pH 6.0 – 9.0
Temperatur 38 – 40 [oC]
Ammonia bebas (NH3) 1.0 – 5.0
Nitrat (NO3-N) 20 – 30
Senyawa aktif biru metilen 5.0 – 10
Sulfida (H2S) 0.05 – 0.1
Fenol 0.5 – 1.0
Sianida (CN) 0.05 – 0.5
Sumber: Kepmen LH No. KEP-51/MENLH/10/1995

tekim.ftumj.ac.id
Air Limbah Rembesan dan Tambahan
Apabila turun hujan di suatu daerah, maka air yang turun secara cepat akan mengalir
masuk ke dalam saluran pengering atau saluran air hujan. Apabila saluran ini tidak
mampu menampungnya, maka limpahan air hujan akan digabung dengan saluran air
limbah, dengan demikian akan merupakan tambahan yang sangat besar. Oleh karena itu,
perlu diketahui curah hujan yang ada sehingga banyaknya air yang akan ditampung
melalui saluran air hujan atau saluran pengering dan saluran air limbah dapat
diperhitungkan (Sugiharto, 1987).

Selain air yang masuk melalui limpahan, maka terdapat air hujan yang menguap, diserap
oleh tumbuh-tumbuhan dan ada pula yang merembes ke dalam tanah. Air yang
merembes ini akan masuk ke dalam tanah yang akhirnya menjadi air tanah. Apabila
permukaan air tanah bertemu dengan saluran air limbah, maka bukanlah tidak mungkin
terjadi penyusupan air tanah tersebut ke saluran air limbah melalui sambungan-
sambungan pipa atau melalui celah-celah yang ada karena rusaknya pipa saluran.
Besarnya aliran ini diperkirakan sebesar 0,0094 sampai 0,94 m 3 setiap diameter (mm)
setiap km. Dengan demikian, banyaknya air yang masuk ke dalam aliran air limbah
sebanyak 0,0094-0,94 dikalikan dengan diameter pipa (mm) dikalikan lagi dengan
panjangnya pipa (km) akan dihasilkan jumlah air limbah dalam satuan m 3 (Sugiharto,
1987).

tekim.ftumj.ac.id
Jenis Pengolahan Air Limbah
Pengolahan air limbah dapat digolongkan
menjadi tiga yaitu:
1.Pengolahan secara fisika,
2.Pengolahan secara kimia,
3.Pengolahan secara biologi.

Ketiga proses tersebut tidak selalu berjalan


sendiri­sendiri tetapi kadang-kadang harus
dilaksanakan secara kombinasi antara satu
dengan yang lainnya. Ketiga proses tersebut
yaitu (Daryanto, 1995):
tekim.ftumj.ac.id
Jenis Pengolahan Air Limbah

Pengolahan secara fisika


• Pengolahan ini terutama ditujukan untuk air limbah yang tidak larut
(bersifat tersuspensi), atau dengan kata lain buangan cair yang
mengandung padatan, sehingga menggunakan metode ini untuk
pimisahan.
• Pada umumnya sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap
air buangan diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran
besar dan mudah mengendap atau bahan-bahan yang mengapung
mudah disisihkan terlebih dahulu.
•Proses flotasi banyak digunakan untuk menyisihkan bahan­bahan
yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu
proses berikutnya (Tjokrokusumo, 1995

tekim.ftumj.ac.id
Pengolahan secara kimiawi
Pengolahan secara kimia adalah proses pengolahan yang menggunakan bahan kimia
untuk mengurangi konsentrasi zat pencemar dalam air limbah.

Proses ini menggunakan reaksi kimia untuk mengubah air limbah yang berbahaya
menjadi kurang berbahaya.

Proses yang termasuk dalam pengolahan secara kimia adalah:


1.Netralisasi,
2.Presipitasi,
3.Khlorinasi,
4.Koagulasi dan flokulasi.

Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-
partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa phospor
dan zat organik beracun, dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan.
Pengolahan secara kimia dapat memperoleh efisiensi yang tinggi akan tetapi biaya
menjadi mahal karena memerlukan bahan kimia (Tjokrokusumo, 1995. (see

tekim.ftumj.ac.id
Pengolahan secara biologi

Semua polutan air yang biodegradable dapat diolah secara biologis, sebagai
pengolahan sekunder, pengolahan secara biologis dipandang sebagai pengolahan yang
paling murah dan efisien.
Dalam beberapa dasawarsa telah dikembangkan berbagai metoda pengolahan biologis
dengan segala modifikasinya (Tjokrokusumo, 1995).

Pengolahan air limbah secara biologis, antra lain bertujuan untuk menghilangkan
bahan organik, anorganik, amoniak, dan posfat dengan bantuan mikroorganisme.

tekim.ftumj.ac.id
Proses Pengolahan Air Limbah Secara Biologis
,

tekim.ftumj.ac.id
Proses pengolahan air limbah secara biologis tersebut dapat dilakukan pada kondisi
aerobik (dengan udara), kondisi anaerobik (tanpa udara) atau kombinasi anaerobik dan
aerobik.

Proses biologis aeorobik biasanya digunakan untuk pengolahan air limbah dengan beban
BOD yang tidak terlalu besar, sedangkan proses biologis anaerobik digunakan untuk
pengolahan air limbah dengan beban BOD yang sangat tinggi.

Pengolahan air limbah secara bilogis secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga yakni
proses biologis dengan biakan tersuspensi (suspended culture), proses biologis dengan
biakan melekat (attached culture) dan proses pengolahan dengan sistem lagoon atau
kolam.

tekim.ftumj.ac.id
Jenis Kegiatan dalam Pengolahan Air Limbah
Secara garis besar kegiatan pengolahan air limbah dapat dikelompokkan
menjadi 5;

Pengolah pendahuluan (pre treatment)

Pengolahan pertama (primary treatment)

Pengolahan kedua (secondary treatment)

Pengolahan ketiga (tertiary treatment)

Pengolahan Lumpur (sludge treatment)

tekim.ftumj.ac.id
1. Pengolahan Awal (Pretreatment) ; Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang
bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah.
Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah screen and grit
removal, equalization and storage, serta oil separation.
2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment) ; Pada dasarnya pengolahan tahap
pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak
perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi pada pengolahan
tahap pertama ialah neutralization, chemical addition and
coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration.
3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment) ; Pengolahan tahap kedua dirancang
untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan
proses fisik biasa. Peralatan pengolahan yang umum digunakan pada pengolahan tahap
ini ialah activated sludge, anaerobic lagoon, tricking filter, aerated lagoon, stabilization
basin, rotating biological contactor, serta anaerobic contactor and filter.
4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment) ; Proses-proses yang terlibat dalam
pengolahan air limbah tahap ketiga ialah coagulation and
sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane separation,
sertathickening gravity or flotation.
5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment) ; Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat
tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet
combustion, pressure filtration, vacuum filtration, centrifugation, lagooning or drying
bed, incineration, atau landfill.

tekim.ftumj.ac.id
Wastewater Treatment
( Pengolahan Air Limbah)

tekim.ftumj.ac.id
TUGAS 1

Mencari dan mendefinisikan krakteristik limbah industri


berdarakan jenis industrinya.

1 Kelompok = 2 orang
Diketik format A4 Spasi 1,5 pt
Minimal 1 lembar A4, Maksimal 2 Lembar A4
Dikumpulkan paling lambat pada pertemuan
selanjutnya.

tekim.ftumj.ac.id

Anda mungkin juga menyukai