BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
d) Backwash
h) Proses Filtrasi
a) Persyaratan Biologis
Persyaratan biologis berarti air bersih itu tidak mengandung
mikroorganisme yang nantinya menjadi infitran tubuh
manusia. Mikroorganisme itu dapat dibagi dalam empat
group, yakni parasit, bakteri, virus, dan kuman. Dari
keempat jenis mikroorganisme tersebut umumnya yang
menjadi parameter kualitas air adalah bakteri seperti
Eschericia coli.
b) Persyaratan Fisik
5
Persyaratan fisik air bersih terdiri dari kondisi fiki air pada
umumnya, yakni derajat keasaman, suhu, kejernihan,
warna, dan bau. Aspek fisik ini sesungguhnya selain
penting untuk aspek kesehatan langsung yang terkait
dengan kualitas fisik seperti suhu dan keasaman tetapi juga
penting untuk menjadi indikator tidak langsung pada
persyaratan biologis dan kimiawi, seperti warna air dan
bau.
c) Persyaratan Kimia
Persyaratan kimia penting karena banyaknya kandungan
kimiawi air yang memberi akibat buruk pada kesehatan
karena tidak sesuai dengan proses biokimiawi tubuh. Bahan
kimiawi seperti nitrat, arsenic, dan berbagai macam logam
berat khususnya air raksa, timah hitam, dan cadnium dapat
menjadi gangguan pada tubuh.
d) Persyaratan Radioaktif
Persyaratan radioaktif sering juga dimasukkan sebagai
bagan persyaratan fisik, namun sering dipisahkan karena
jenis pemeriksaannya sangat berbeda, dan pada wilayah
tertentu menjadi sangat serius seperti di sekitar reaktor
nuklir.
2.1.3. Sumber sumber air minum
a) Air Laut
Air Laut adalah air yang terdapat di laut atau berada di
permukaan laut. Air laut memiliki rasa asin karena
6
a. Suhu
Suhu sangat berpengaruh terhadap proses-proses yang
terjadi dalam badan air. Pengamatan suhu air
dimaksudkan untuk mengetahui kondisi perairan dan
interaksi antara suhu dengan aspek kesehatan habitat
biota air lainnya. Kenaikkan suhu akan menimbulkan
beberapa akibat sebagai berikut : (1) jumlah oksigen
terlarut didalam air menurun. (2) kecepatan reaksi kimia
meningkat. (3) kehidupan hewan air terganggu.
b. Daya Hantar Listrik
Daya hantar listrik adalah bilangan yang menyatakan
kemampuan larutan cair untuk menghantarkan arus
listrik. Kemampuan ini tergatung keberadaan ion, total
konsentrasi ion, valensi konsentrasi relative ion dan
suhu saat pengukuran. Makin tinggi konduktivitas
dalam air, maka air akan terasa payau sampai asin.
c. Total padatan tersuspensi (TSS) dan total padatan
terlarut (TDS).
Padatan total adalah bahan yang tersisa setelah air
sampel mengalami evaporasi dan pengeringan pada
suhu tertentu.
d. Kekeruhan dan Kecerahan
Kekeruhan perairan umumnya disebabkan oleh adanya
partikel-partikel suspensi seperti tanah liat, lumpur,
bahan-bahan organik terlarut, bakteri, plankton dan
organisme lainnya. Effendi (2003), menyatakan bahwa
tingginya nilai kekeruhan juga dapa menyulitkan usaha
penyaringan dan mengurangi efektivitas desinfeksi pada
proses penjernihan air.
14
Suhu - 30o C -
5.
Warna TCU 50 -
6.
2.1.6.2 Intake
2.1.6.3 Channel
2.1.6.6 Clearator.
Air yang dipompakan raw water pump masuk ke
clearator (bangunan untuk proses penjernihan air) melalui pipa
inlet yang secara bersamaan terjadi penyuntikan bahan
koagulan aluminium sulfat / tawas degan kebutuhan rata-rata
22,5 45 gr/m3 air. Clearator yang berfungsi sebagai tempat
terjadinya koagulasi terdiri dari 5 unit dan dilengkapi dengan
agiator (pengaduk lambat) sesuai dengan fungsinya. Kapasitas
masing-masing unit adalah 350 l/det dan sesuai dengan
fungsinya disini terjadi proses pembentukkan dan
pengendapan flok serta pemisahan flok- flok dari air bersih.
22
2.1.7.2 Tawas
H2O H+ + OH-
2.1.7.3 Kapur
Ada dua metode atau cara yang umum dipakai dalam usaha
menyelidiki dan mencari letak sumber kehilangan air ditinjau dari
segi pengambilan inisiatif adalah sebagai berikut:
29
2) Pengendalian Tekanan