Anda di halaman 1dari 7

AIR TERCEMAR

1 PENGERTIAN AIR TERCEMAR


Air tercemar adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia,
sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air
tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya;ditentukan juga oleh Status
mutu air, adalah tingkat kondisi mutu air yang menunjukkan kondisi cemar atau
kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan
membandingkan dengan baku mutu air yang ditetapkan;

2 KRITERIA AIR TERCEMAR

ciri-ciri air yang tercemar adalah sebagai berikut.

1. ADANYA BAHAN PELARUT DAN ENDAPAN


Bahan pelarut dan endapan dapat membuat air berbau, memiliki
derajat keasaman yang tinggi, memiliki rasa, dan berwarna.

2. BERBAU
Air yang murni dan sehat tidak akan menimbulkan bau. Jika sudah
tercemar oleh zat polutan, air tersebut akan menimbulkan bau busuk dan
menyengat.

3. DERAJAT KEASAMAN TIDAK NETRAL


Normalnya, derajat keasaman air adalah 7. Jika melebihi atau kurang
dari 7, air tersebut sudah tercemar.

4. MIKROORGANISME YANG BERLEBIH


Limbah atau sampah yang ada di dalam air akan diuraikan oleh
mikroorganisme. Untuk menguraikannya, mikroorganisme membutuhkan
pasokan oksigen. Semakin banyak limbah atau sampah, membuat jumlah
mikroorganisme dan pasokan oksigen yang dibutuhkan juga semakin banyak.
Hal ini akan membuat kandungan oksigen di dalam air berkurang sehingga
hewan dan tumbuhan yang hidup di dalamnya akan kekurangan oksigen.
5. MEMILIKI RASA
Air yang baik, murni, dan sehat adalah air yang tidak memiliki rasa

6. RADIOAKTIVITAS AIR MENINGKAT


Jika jumlah zat radioaktif sangat banyak, radioaktivitas air akan
meningkat yang kemungkinan besar air tersebut sudah tercemar

7. SUHU AIR BERUBAH


Dalam kondisi normal, suhu air lebih rendah dibandingkan dengan
suhu lingkungan.jika tidak berarti kemungkinan air tercemar

8. BERWARNA
Air yang bersih tidak akan berwarna dan terlihat bening. Jika zat
polutan sudah mencemarinya, air akan mudah berubah warna.

3 JENIS PENCEMAR AIR


Ada beberapa jenis pencemaran menurut ahli sebagai berikut:

1. PENCEMARAN OLEH MIKROORGANISME

Beberapa mikroorganisme seperti virus, bakteri, kuman, protozoa


dan parasit kerap kali juga mampu membuat pencemaran pada air. Berbagai
mikroorganisme tersebut terdapat di dalam air sebagai hasil dari buangan
limbah padat lainnya seperti limbah rumah tangga, limbah pertanian, limbah
rumah sakit, limbah industri dan limbah lainnya. adanya berbagai kuman di
dalam air ini sangat berbahaya bagi orang yang menggunakan air tersebut
karena sangat rawan menyebabkan berbagai jenis penyakit. Adapun
berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air tersebut
diantaranya adalah tifus, kolera dan juga disentri.

2. Pencemaran dari Bahan Arnorganik Nutrisi Tanaman


Penggunaan pupuk kimia ada dampak negatifnya yaitu dapat
mencemari air di sungai, danau hingga laut dengan menggunakan zat fosfat
yang ada di dalam pupuk tersebut.
3. Pencemar Bahan Kimia Anorganik
Bahan kimia anorganik di dalam air dapat membuat rasa dari air
tersebut berubah dan sangat disarankan untuk tidak dikonsumsi. Bahan
kimia anorganik tersebut misalnya saja logam, garam dan asam. ikan yang
berada pada air yang mengandung zat tersebut akan mati dan pertumbuhan
dari berbagai jenis tumbuhan yang dilalui oleh air tersebut akan terganggu.

4. Pencemar Bahan Kimia Organik


Terdapat sekitar 700 jenis bahan kimia organic yang terdapat di
dalam permukaan air dan jika terus dikonsumsi tanpa ada pemasakan yang
benar akan menimbulkan berbagai jenis penyakit misalnya saja ginjal,
berbagai jenis kanker dan juga menyebabkan cacat pada kelahiran.

4 TEKNIK ANALISIS AIR TERCEMAR

A. Analisi pencemaran air


Identifikasi Pencemar :

1. Langsung
Penggunaan panca indera untuk mengidentifikasi adanya
pencemaran, misalnya bau, rasa tidak enak, kekeruhan,
pertumbuhan tanaman,dll
2. Tidak Langsung

Keluhan penduduk dalam mengonsumsi air dan adanya


bioindikator dalam air
3. Sampling

Dilakukan minimal di 2 lokasi, yaitu di hulu di mana air


diperkirakan belum tercemar dan di muara(hilir) di mana air
diperkirakan telah tercemar.Sampling di daerah muara
diusahakan lebih banyak daripada di hulu.
B. Pengambilan contoh untuk pengujian kualitas air
a) siapkan alat pengambil contoh sesuai dengan saluran
pembuangan;
b) bilas alat dengan contoh yang akan diambil, sebanyak 3 (tiga)
kali;
c) ambil contoh sesuai dengan peruntukan analisis
an campurkan dalam penampung sementara, kemudian
homogenkan;
d) masukkan ke dalam wadah yang sesuai peruntukan analisis;
e) lakukan segera pengujian untuk parameter suhu, kekeruhan dan
daya hantar listrik, pH dan oksigen terlarut yang dapat berubah
dengan cepat dan tidak dapat diawetkan;
f) hasil pengujian parameter lapangan dicatat dalam buku catatan
khusus;
g) pengambilan contoh untuk parameter pengujian di
laboratorium dilakukan pengawetan seperti pada tabel dibawah
ini

5 TEKNIK DASAR ANALISIS AIR LIMBAH


Enam tahapan pengelolaan limbah cair adalah sebagai berikut:
1) Pengolahan pendahuluan (pre treatment), dilakukan sebelum proses
pengolahan dengan cara pengambilan benda-benda terapung maupun
benda yang mengendap dengan tujuan untuk mempercepat dan
memperlancar proses selanjutnya;
2) Pengolahan pertama (primary treatment), bertujuan untuk menghilangkan
bahan padat tersuspensi dengan cara pengapungan atau pengendapan.
Sedimentasi merupakan pengolahan primer yang banyak digunakan.
Partikel-partikel tersuspensi diberi kesempatan utuk mengendap di dasar
bak penampungan;
3) Pengolahan kedua (secondary treatment), merupakan proses biologis yang
berfungsi untuk menghilangkan bahan organik dalam limbah cair mellaui
oksidasi biokemis, melalui metode lumpur aktif (activated sludge) dan
trickling filter;
4) Pengolahan tingkat ketiga (tertiry treatment), bertujuan untuk
menghilangkan kontaminan tertentu agar limbah cair dapat digunakan
kembali. Beberapa metode pengolahan tertier yang digunakan adalah;
penghilangan senyawa fosfor melalui koagulasi; penghilangan senyawa
nitrogen menggunakan amnonia stripping dengan udara atau “nitrifikasi-
denitrifikasi” dalam reaktor biologi; penghilangan bahan organik dan
senyawa yang menimbulkan warna dengan menggunakan “activated
carbon”; dan menghilangan bahan padat terlarut menggunakn “membrane
process”. Sebelum di buang ke tanah atau badan air, dilakukan
pengolahan dengan chlorine atau ozon untuk menghamciurkan
mikroorganisme phatogen.
5) Pengolahan fisika kimiawi, merupakan alternatif lain dari proses biologis
yang dapat dilakukan melalui koagulasi kimiawi, absorbsi karbon dan
penyaringan. Metode ini digunakan untuk pengelolaan limbah cairyang
menganding senyawa-senyawa toksis atau senyawa non
boidegradebleyang tidak dapt diatasi dengan proses biologi.
6) Pembuangan lumpur (sludge disposal), bertujuan untuk mengurangi
volume, menurunkan mikrooganisme pathogen, menurunkan kandunagn
air, membentuk lempengan lumpur lembab dan kering, mengurangi bau
dan penggunaan/ pembuangan lumpur padat untuk penutupan lahan.

6 PARAMETER ANALISIS AIR TERCEMAR


Secara prinsip, karakteristik air limbah terbagi menjadi karakteristik fisik,
kimia dan bakteriologis.

A. Karakteristik fisik :
Menurut Djabu (1991), karakteristik fisik yang sangat penting adalah
kandungan total solid yang tersusun dari zat terapung, zat dalam suspense, zat
colloidal dan zat dalam solution. Karakteristik fisik yang lain termasuk bau,
temperature, kekeruhan dan warna

B.Karakteristik kimia :
Menurut Ginting (2008), karakteristik kimia air limbah antara lain :
1. Biochemical Oxygen Demand (BOD): adalah kebutuhan oksigen bagi
sejumlah bakteri untuk mengurai atau mengoksidasi semua zat-zat organik
yang terlarut maupun sebagai tersuspensi dalam air menjadi bahan organik
yang lebih sederhana. Nilai ini hanya merupakan jumlah bahan organik yang
dikonsumsi bakteri. Aktifnya bakteri-bakteri menguraikan bahanbahan rganik
bersamaan engannya habis pula terkonsumsi oksigen. Habisnya oksigen
terkonsumsi membuat biota lainnya yang membutuhkan oksigen menjadi
kekurangan dan akibatnya biota yang memerlukan oksigen ini tidak dapat
hidup. Semakin tinggi angka BOD semakin sulit bagi mahkluk air yang
membutuhkan oksigen bertahan hidup.
2. Chemical Oxygen Demand (COD): adalah sejumlah oksigen yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi zat-zat anorganis dan organis sebagaimana pada BOD,
angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat anorganik.
3. pH (keasaman air): Menurut Slamet (2010), air buangan yang mempunyai pH
tinggi atau rendah dapat membunuh mikroorganisme air yang diperlukan untuk
keperluan biota tertentu. Air yang netral dapat mencegah terjadinya pelarutan
logam berat, pH yang tidak netral dapat melarutkan berbagai element kimia
yang dilaluinya (Slamet, 2000). Sementara menurut Sanropie (1984), jika pH
lebih kecil dari 6,5 atau lebih besar dari pada 9,2 maka akan menyebabkan
korosifitas pada pipa¬pipa air yang dibuat dari logam dan dapat mengakibatkan
beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang dapat mengganggu
kesehatan manusia.
4. Oksigen terlarut (DO): Dissolved Oxygen atau DO tinggi menunjukkan
keadaan air semakin membaik. Pengertian DO berlawanan dengan BOD.
Semakin tinggi BOD semakin rendah oksigen terlarut. Kondisi oksigen terlarut
dalam air dapat dijadikan indikator kehidupan ikan dan biota dalam perairan.
Kemampuan air untuk mengadakan pemulihan secara alami banyak tergantung
pada tersedianya oksigen terlarut.
5. Amoniak. Keberadaan amonia merupakan indikator masuknya buangan
permukiman (Sastrawijaya, 2000). Senyawa organik yang terdapat dalam
limbah dan buangan, seperti protein, karbohidrat dan lemak dimanfaatkan oleh
bakteri sebagai sumber makanan (Lutfi, 2006).
6. Nitrit: Keberadaan nitrit merupakan salah satu indikator proses pengolahan
berlangsung tidak sempurna. Nitrit tidak dapat bertahan lama dan merupakan
keadaan sementara proses oksidasi antara amoniak dan nitrit. Nitrit tidak
ditemukan dalam air limbah yang segar melainkan dalam limbah yang sudah
basi atau lama. Nitrit bersumber dari bahan-bahan yang bersifat korosif dan
banyak dipergunakan di pabrik-pabrik.
7. Nitrogen: Nitrogen dalam air limbah pada umumnya terdapat dalam bentuk
organik dan oleh bakteri dirubah menjadi nitrogen ammonia.
8. Logam Berat: Logam berat dalam air limbah seperti tembaga, cadmium, air
raksa, timah, chromium, besi dan nikel, arsen, selenium, cobalt, mangan dan
aluminium.

C.Karakteristik biologi:
Terkait dengan karakteristik biologi ini, secara umum
beberapa mikroorganisme penting dalam air limbah dan air permukaan antara
lain bakteri, jamur, protozoa dan algae. Mereka berperan penting dalam proses
dekomposisi atau stabilisasi organik matter.

Anda mungkin juga menyukai