Tanah yang memiliki derajat keasaman (pH) sangat tinggi tidak dapat digunakan untuk menanam tanaman yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, hewan, dan makhluk
hidup lainnya.
Tanah yang baik dan subur pasti mengandung banyak mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan hewan tanah untuk hidup. Namun, jika sudah tercemar, jumlah kandungan
mineral-mineral tersebut sangat sedikit dan digantikan oleh zat polutan yang kadarnya melebihi ambang batas.
3. Tanah Mengandung Plastik Dan Bahan Lain yang Tidak Dapat Diuraikan
Jika tanah mengandung plastik dan bahan lain yang tidak dapat diuraikan dalam jumlah besar, dapat dipastikan tanah tersebut sudah tercemar.
Tanah yang subur menjadi tempat tinggal yang baik untuk mikroorganisme dan jamur. Satu di antara ciri tanah yang tercemar adalah tidak adanya pertumbuhan
mikroorganisme dan jamur, baik di permukaan maupun dalam tanah.
• Remediasi on-site:
• Pembersihan di lokasi pencemaran dengan langkah-langkah seperti pembersihan dan venting (injeksi).
• Remediasi off-site:
• Penggalian tanah tercemar dan membersihkannya di tempat yang aman dengan bantuan instalasi pengolah air limbah.
• Bioremediasi:
• Menggunakan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri untuk mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang
kurang beracun.
PENGERTIAN PENCEMARAN AIR
Bahan pelarut dan endapan dapat membuat air berbau, memiliki derajat keasaman yang tinggi, memiliki rasa, dan berwarna.
2. Berbau
Air yang murni dan sehat tidak akan menimbulkan bau. Jika sudah tercemar oleh zat polutan, air tersebut akan menimbulkan bau busuk
dan menyengat.
Normalnya, derajat keasaman air adalah 7. Jika melebihi atau kurang dari 7, air tersebut sudah tercemar.
Limbah atau sampah yang ada di dalam air akan diuraikan oleh mikroorganisme. Untuk menguraikannya, mikroorganisme membutuhkan
pasokan oksigen. Semakin banyak limbah atau sampah, membuat jumlah mikroorganisme dan pasokan oksigen yang dibutuhkan juga semakin banyak.
Hal ini akan membuat kandungan oksigen di dalam air berkurang sehingga hewan dan tumbuhan yang hidup di dalamnya akan kekurangan oksigen.
CIRI-CIRI PENCEMARAN TANAH
5. Memiliki Rasa
Air yang baik, murni, dan sehat adalah air yang tidak memiliki rasa. Jika memiliki rasa, baik itu asam, manis, atau pahit, dapat
dipastikan air tersebut tercemar.
6. Radioaktivitas Air Meningkat
Jika jumlah zat radioaktif sangat banyak, radioaktivitas air akan meningkat yang kemungkinan besar air tersebut sudah tercemar.
Jika tidak segera ditangani, zat-zat yang berasal dari aktivitas manusia dan aktivitas mesin ini dapat merusak lingkungan.
7. Suhu Air Berubah
Dalam kondisi normal, suhu air lebih rendah dibandingkan dengan suhu lingkungan. Karena itulah, air akan terasa dingin saat
disentuh. Jika dalam kondisi normal suhu air terus berubah, dapat dipastikan air tersebut sudah tercemar.
8. Berwarna
Air yang bersih tidak akan berwarna dan terlihat bening. Jika zat polutan sudah mencemarinya, air akan mudah berubah warna.
PENYEBAB PENCEMARAN AIR
1. Sampah
2. Limbah pabrik
3. Senyawa anorganik
4. Senyawa organic
5. Endapan tanah
• 1. Membuat kolam stabilisasi Kolam stabilisasi bermanfaat untuk mengolah air limbah secara
alamiah sehingga zat-zat pencemar dapat dinetralkan sebelum air limbah dialirkan ke sungai.
Kolam stabilisasi yang umum digunakan adalah kolam anaerobik, kolam fakultatif (untuk air
limbah yang tercemar bahan organik pekat), dan kolam maturasi (untuk menghilangkan
mikroorganisme patogen).
• 2. Menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pengolahan air limbah dengan cara
ini membutuhkan alat-alat khusus. Menanggulangi pencemaran air dengan IPAL dilakukan
melalui tiga tahapan, yakni primary treatment (pengolahan pertama), secondary treatment
(pengolahan kedua), dan tertiary treatment (pengolahan lanjutan). Primary treatment adalah
PENCEMARAN AIR tahap awal yang bertujuan untuk memisahkan zat padat dan zat cair dengan menggunakan filter
dan bak sedimentasi.Secondary treatment adalah tahap kedua untuk mengoagulasikan,
menghilangkan koloid, dan menstabilisasikan zat organik dalam limbah. Terakhir, tertiary
Cara mengatasi treatment adalah lanjutan dari tahap kedua, yaitu penghilangan nutrisi atau unsur hara,
khususnya nitrat dan fosfat, serta penambahan klor untuk menghilangkan mikroorganisme
Pembuatan kolam stabilisasi patogen.
IPAL • 3. Pengelolaan kotoran Biasanya, kotoran, tinja, atau excreta banyak terkandung dalam air
limbah rumah tangga. Tinja bisa mengandung bakteri patogen penyebab penyakit. Jika tidak
Pengelolahan excrexta dikelola dengan baik, ini dapat menimbulkan berbagai penyakit. Pengelolaannya dapat
dilakukan dengan menampung dan mengolahnya pada jamban atau septictank yang ada di
sekitar tempat tinggal, dialirkan ke tempat pengelolaan, atau dilakukan secara kolektif.
Pengelolaan kotoran dalam septictank dapat diolah secara anaerobik menjadi biogas yang dapat
digunakan sebagai sumber gas untuk rumah tangga.
THANK YOU FOR WACHING