Anda di halaman 1dari 22

Pencemaran Lingkungan

Perairan
Kelompok 1
Alfira Arza 4411418024
Diana Lutfia Nita 4411419059
Laila Uyun Ihwania 4411419074
PENCEMARAN 01
LINGKUNGAN
DEFINISI

● UU RI No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk


atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup
oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku
mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
DEFINISI
R.T.M Sutamihardja
Pencemaran adalah penambahan bermacam macam bahan sebagai hasil dari
aktivitas manusia ke lingkungan dan biasanya memberikan pengaruh yang
berbahaya terhadap lingkungan itu

Munadjat Danusaputro
Pencemaran lingkungan sebagai suatu keadaan dalam mana suatu materi,
energi dan atau informasi masuk atau dimasukkan di dalam lingkungan oleh
kegiatan manusia dan/atau secara alami dalam batas batas dasar atau kadar
tertentu, hingga mengakibatkan terjadinya gangguan kerusakan dan atau
penurunan mutu lingkungan,
Sumber Pencemaran Air
Sumber Langsung Sumber Tidak Langsung
Sumber pencemaran yang berasal
Kontaminan yang memasuki badan
dari titik tertentu yang ada di
air dari tanah, air tanah atau
sepanjang badan air penerima
atmosfir berupa hujan
dengan sumber lokasi yang jelas
Komponen Pencemaran Air

1 2 3

Bahan Buangan Padat Bahan Buangan Bahan Buangan


Organik Anorganik

4 5 6

Bahan Buangan Cairan Bahan Buangan berupa Bahan Buangan Zat


Berminyak Panas Kimia
Parameter Kualitas Air
Parameter Fisika
1 - Suhu
- TSS
- TDS

Parameter Kimia
2 - DO
- BOD
- COD

Parameter Biologis
3
- Total Coliform
- Fecal Coliform
Dampak Pencemaran Air
1. Dampak Terhadap Nilai pH Pengaruh Umum
Kehidupan Biota Air 6,0 – 6,5 1. Keanekaragaman plankton dan bentos sedikit menurun
2. Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas tidak mengalami perubahan
• Banyaknya zat pencemar 5,5 – 6,0 1. Penurunan nilai keanekaragaman plankton dan bentos semakin tampak
pada air limbah akan 2. Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas masih belum mengalami
menyebabkan menurunnya perubahan yang berarti
kadar oksigen terlarut dalam
3. Alga hijau berfilamen mulai tampak pada zona litoral
air tersebut. Sehingga akan
5,0 – 5,5 1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis plankton, perifiton dan
mengakibatkan kehidupan
bentos semakin besar
d a l a m a i r y a n g
2. Terjadi penurunan kelimpahan total dan biomassa zooplankton dan bentos
membutuhkan oksigen
terganggu serta mengurangi 3. Alga hijau berfilamen semakin banyak
perkembangannya. 4. Proses nitrifikasi terhambat
• Pencemaran air juga dapat 4,5 – 5,0 1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis plankton, perifiton
menyebabkan pH air berubah dan bentos semakin besar
sehingga berakibat pada 2. Penurunan kelimpahan total dan biomassa zooplankton dan bentos
keanekaragaman biota di 3. Alga hijau berfilamen semakin banyak
ekosistem perairan. 4. Proses nitrifikasi terhambat
Dampak Pencemaran Air
2. Dampak Terhadap Kualitas Air

Pencemaran sungai dapat menyebabkan penurunan kualitas air. Sungai yang belum
tercemar memiliki air yang jernih, pH netral, tidak berbau, dan bisa diminum lansung.

3. Dampak Terhadap Kesehatan

Pencemaran sungai dapat menjadi media hidup suatu vektor penyakit. Ada
beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne diseases, atau penyakit-
penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di daerah-daerah.
Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba penyebabnya dapat masuk ke
dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air antara lain, bakteri,
protozoa dan metazoa.
Dampak Pencemaran Air
4. Dampak Terhadap Estetika Lingkungan

Pencemaran sungai dapat mengurangi estetika lingkungan karena dilihat dari


fisiknya sungai yang berisi sampah-sampah dan warna yang keruh mngurangi
keindahan sungai tersebut saat sebelum sungai tersebut tercemar. Jika semakin
banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan seperti sungai, maka
perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang
menyengat dan warna yang tidak jernih lagi.

5. Meledaknya Hama

Salah satu dampak pencemaran lingkungan adalah memutus rantai makanan pada
suatu ekosistem. Contohnya adalah penggunaan pestisida yang berlebihan dapat
menyebabkan banyak predator yang mati sehingga jumlah hama akan meledak.
Penanggulangan Pencemaran Air
Penanggulangan secara teknis bersumber pada perlakuan
industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan
Teknis
mengubah proses, mengelola limbah atau menambah alat
bantu yang dapat mengurangi pencemaran.

Usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara


menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, Non
mengatur, dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri Teknis
dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran.
STUDI 02
KASUS
ANALISIS PENCEMARAN AIR
SUNGAI MUSI AKIBAT AKTIVITAS
INDUSTRI (STUDI KASUS
KECAMATAN KERTAPATI
PELEMBANG)
Oleh :
Masayu Rosyidah
Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Palembang

Disajikan kembali oleh Kelompok 1


Pendahuluan
Air sungai merupakan salah satu komponen lingkungan yang memiliki fungsi penting bagi
kehidupan manusia

Di Kecamatan Kertapati berdiri industri besar, menegah, dan kecil yang dikelola masyarakat
secara pribadi maupun yang dikelola swasta berbadan hukum. Diantara industri tersebut
beberapa industri persis berada di pinggiran Sungai Musi, yang memanfaatkan sungai
sebagai pembuangan akhir maupun sebagai sarana transportasi.Saat ini keberadaan air
Sungai Musi sudah mengalami penurunan kualitas, secara kasat mata berdasarkan sifat
fisiknya.

Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah :


1. Bagaimana distribusi pencemaran air sungai Musi di Kecamatan Kertapati Palembang.
2. Bagaimana kondisi kuantitas fisik air sungai Musi menurut standar baku mutu kualitas air
yang ditetapkan pemerintah provinsi Sumatera Selatan.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :


1. Mengetahui kuantitas sifat fisik air Sungai Musi di Kecamatan Kertapati Palembang
2. Membandingkan hasil penelitian terhadap baku mutu yang ditetapkan pemerintah daerah,
baik sebagai air baku air sungai maupun sebagai kategori air bersih layak untuk dikonsumsi.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei lapangan

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive
sampling

Lokasi penelitian ini terletak di Kecamatan Kertapati Palembang, dan akan dilakukan
pemeriksaan sampel air sungai di laboratorium Program Studi Teknik Kimia Fakultas
Teknik UM Palembang, PDAM Tirta Musi Palembang dan laboratorium Dinas Kesehatan
Kota Palembang. Waktu pelaksanaan penelitian selama lebih kurang 6 (enam) bulan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif

Populasi dari penelitian ini adalah kecamatan Kertapati. Sampel dalam penelitian ini
adalah air sungai yang berada di titik-titik industri di Kecamatan Kertapati Palembang.
Hasil
Pembahasan
PH
Derajat keasaman (pH = potential of hydrogen) adalah logaritma negatif
dari kepekaan ion-ion H+ yang terlepas dalam suatu larutan. Tinggi
rendahnya pH dipengaruhi oleh fluktuasi kandungan O2 maupun CO2.
Tingkat pH lebih kecil dari 4,8 dan lebih besar dari 9,2 sudah dapat
dianggap tercemar (Sary, 2006). Pada konsentrasi yang besar CO2 juga
masuk kedalam perairan sehingga mengakibatkan perubahan parameter
kualitas air khususnya pH air dan sistem karbonat.
Pembahasan
Temperatur

Parameter T (temperatur) umumnya ditampilkan dalam satuan derajat


Celsius (°C). Batasan deviasi 3 dapat diartikan sebagai ± 3°C dari suhu
normal air alamiah. Artinya, jika T normal air 25°C, maka kriteria kelas 1
sampai kelas 3 membatasi T air di kisaran 22°C ± 28°C. Dari hasil
penelitian nilai suhu masih memenuhi baku mutu.
Pembahasan
Total Dissolve Solid (TDS)

Total Dissolve Solid (TDS) adalah bahan-bahan terlarut atau koloid yang
tidak tersaring pada kertas saring.
Konsentrasi TDS dalam air berikatan dengan granit, pasir silika, dan
bahan yang tidak terlarut lainnya. Menurut Pergub Sumsel no 16 tahun
2005 nilai baku mutu untuk TDS sebesar 1000 mg/l dan TSS sebesar 50
mg/l. Dari hasil penelitian didapat nilai TDS memenuhi baku mutu air
sungai
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
● Dari beberapa sampel parameter yang diteliti yaitu turbidity yang
melebihi baku mutu yang ditetapkan pemerintah berdasarkan PERGUB
sumsel dan PERMENKES.
● Parameter suhu, TDS, dan temperatur masih memenuhi baku mutu
yang ditetapkan.
● Begitupun warna yang melebihi baku mutu yang ditentukan.
Daftar Pustaka
1. BPS Kota Palembang tahun 2014-2015 (online).
2. Endi Ramadhani, dkk, 2016, Analisis Pencemaran Air Sungai Bengawan
Solo Akibat Limbah Industri di Kecamatan Kebak kramat Kabupaten
Karang anyar, Skripsi, Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
3. Sary, 2006. Bahan Kuliah Manajemen Kualitas Air. Politehnik Vedca.
Cianjur
4. Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005 Tentang Baku
Mutu Air Sungai.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai