Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RURY RATNAFURI

NPM

: 230110130228

MANAJEMEN KUALITAS AIR


Kualitas air adalah kondisi kalitatif air yang diukur dan atau di uji berdasarkan parameterparameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
(Pasal 1 KEPMEN Negara Lingkungan Hidup No. 115 tahun 2003). Parameter ini meliputi parameter
fisik, kimia, dan mikrobiologis. Berdasarkan peruntukkannya air digolongkan menjadi:
1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa
pengolahan terlebih dahulu.
2. Golongan B, yaitu air baku yang baik untuk air minum dan rumah tangga dan dapat
dimanfaatkan untuk keperluan lainnya tetapi tidak sesuai untuk golongan A.
3. Golongan C, yaitu air yang baik untuk keperluan perikanan dan peternakan, dan dapat
dipergunakan untuk keperluan lainnya tetapi tidak sesuai untuk keperluan tersebut pada
golongan A dan B.
4. Golongan D, yaitu air yang baik untuk keperluan pertanian dan dapat dipergunakan untuk
perkantoran, industri, listrik tenaga air, dan untuk keperluan lainnya, tetapi tidak sesuai untuk
keperluan A, B, dan C.
5. Golongan E, yaitu air yang tidak sesuai untuk keperluan tersebut dalam golongan A, B, C,
dan D.
Parameter Kunci Kualitas Air
1. Parameter Fisik
a) Kecerahan
Kecerahan adalah sebagian cahaya yang diteruskan kedalam air dan dinyetakan dalam (%).
Kemampuan cahaya matahari untuk tembus sampai kedasar perairan dipengaruhi oleh kekeruhan
(turbidity) air. Pengurukan kecerahan dapat menggunakan sechi disk.
b) Suhu
Suhu mempengaruhi aktivitas metabolisme organisme, karena itu penyebaran organisme baik
dilautan maupun diperairan tawar dibatasi oleh suhu perairan tersebut. Suhu sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan kehidupan biota air. Secara umum, laju pertumbuhan meningkat sejalan
dengan kenaikan suhu, dapat menekan kehidupan hewan budidaya bahkan menyebabkan kematian
bila peningkatan suhu sampai ekstrim (drastis). Peningkatan suhu air menyebabkan: Peningkatan
viskositas, reaksi kimia, evaporasi, volatisasi, penurunan gas dalam air (O 2, CO2, N2, CH4).
Pengukurannya menggunakan termometer.
c) Kekeruhan
Semakin kecil tingkat kekeruhan suatu perairan, semakin dalam cahaya dapat masuk kedalam
badan air, dan demikian semakin besar kesempatan bagi vegetasi akuatis untuk melakukan proses
fotosintesis.
d) Kepadatan ( density/berat jenis)
Pada suhu 4 oC - (3,95oC ) air murni mempunyai kepadatan yang maksimum yaitu 1 (satu),
sehingga kalau suhu air naik, lebih tinggi dari 4 oC kepadatan/berat jenisnya akan turun, demikian juga
kalau suhunyanlebih rendah dari 4oC.
e) Salinitas
Salinitas adalah konsentrasi dari total ion yang terdapat didalam perairan. Salinitas dapat
dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat yang disebut dengan Refraktometer atau
salinometer. Satuan untuk pengukuran salinitas adalah satuan gram per kilogram (ppt) atau promil

NAMA : RURY RATNAFURI


NPM

: 230110130228

(o/oo). Nilai salinitas untuk perairan tawar biasanya berkisar antara 05 ppt, perairan payau biasanya
berkisar antara 629 ppt dan perairan laut berkisar antara 3035 ppt.
f) Konduktivitas
Konduktivitas yaitu daya hantar listrik. Besarnya tergantu pada ion-ion organik.
Konduktivitas berguna untuk mengevaluasi pengolahan yang cocok dengan kondisi mineral air, dan
memperkirakan jumlah zat.
2. Parameter Kimiawi
a) pH (Derajat Keasaman)
Keasaman perairan mencirikan keseimbangan antara asama dan basa dalam air. Ph antara 7
9 sangat memadai kehidupan bagi air tambak. Namun, pada keadaan tertantu, dimana air dasar
tambak memiliki potensi keasaman, pH air dapat turun hingga mencapai 4. pH air mempengaruhi
tangkat kesuburan perairan karena mempengaruhi kehidupan jasad renik. Perairan asam akan kurang
produktif dapat membunuh hewan budidaya kandungan oksigan terlarut akan berkurang
konsumsi oksigen menurun aktivitas naik selera makan akan berkurang.
b) Oksigen Terlarut (DO)
konsentrasi gas oksigen sangat dipengaruhi oleh suhu, makin tinggi suhu, makin berkurang tingkat
kelarutan oksigen. DO di perairan minimal 3 ppm. Konsumsi oksigen tertinggi pada malam hari
karena adanya pernafasan pada tanaman dan binatang air, proses perombakan bahan organik, juga di
dasar air bersifat mereduksi O2.
c) Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida (CO2), merupakan gas yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan air renik
maupun tinhkat tinggi untuk melakukan proses fotosintesis. CO2 berbahaya pada kadar 20 ppm saat
DO < 5 ppm.
d) Ammonia (NH3)
Makin tinggi pH, air tambak/kolam, daya racun amnia semakin meningkat, sebab sebagian
besar berada dalam bentuk NH3, sedangkan amonia dalam molekul (NH3) lebih beracun daripada yang
berbentuk ion (NH4+). Sumber amonia dalam air kolam adalah eksresi amonia oleh ikan dan
crustacea. Nilai ammonia yang dapat menyebabkan toksisk bekisar 0,6 2,0 mg/L.
e) Nitrat Nitrogen
Senyawa kimia nitrogen urea (N-urea) ,algae memanfaatkan senyawa tersebut untuk
pertumbuhannya sebagai sumber nitrogen yang berasal dari senyawa nitrogen-organik. Konsentrsi
organik nitrogan umumnya dibawah 1mg/liter pada perairan yang tidak polutan. Dan pada perairan
yang planktonya blooming dapat meningkat menjadi 2-3 mg/liter.
PENCEMARAN PERAIRAN
1. Pencemaran Autoctonus
Pencemaran autoctonus adalah pencemaran yang berasal dari dalam badan perairan tersebut.
2. Pencemaran Alloctonus
Allochthonous adalah sesuatu yang dimulai atau terbentuk ditempat berbeda dengan dia ditemukan.
bahan allochthonous yang memasuki ekosistem menjadi bahan organik dan nutrisi, seperti nitrogen
dan fosfor. sumber allochthonous karbon atau nutrisi berasal dari luar sistem akuatik (seperti pabrik
dan material tanah). Suplai bahan organik ke sedimen yang berasal dari sumber luar (allochthonous)
adalah masukan dari daratan (terrestrial) melalui sungai, run-off, dan aktivitas manusia.
3. Pencemaran Organik
Pencemaran organik adalah limbah yang dapat membusuk atau mengalami proses degradasi oleh
mikroorganisme, akibatnya akan berkembang mikroorganisme, sehingga menimbulkan banyak

NAMA : RURY RATNAFURI


NPM

: 230110130228

mikroba patogen yang akan bertumbuh dan berkembangbiak dan akan menyebabkan timbulnya
berbagai macam penyakit.
Karakteristiknya adalah meningkatnya kandungan nutrien dan dapat menyebabkan eutrofikasi, dan
peningkatan kebutuhan oksigen.
4. Pemcemaran Toksik
Pencemaran Toksik merupakan pencemaran lingkungan dari bahan kimia berbahaya yang dapat
mengganggu kelangsungan hidup suatu organisme. Yang termasuk pencemaran toksik adalah logam,
senyawa organik, gas, anion, dan asam alkali.
KRITERIA PENCEMARAN ORGANIK

Anda mungkin juga menyukai