Anda di halaman 1dari 20

PENCEMARAN

AIR
UDARA
TANAH
PENCEMARAN AIR
river polluted by sediment

river polluted by industrial wastes

A garbage collection boom


in an urban-area stream
factory farms
Pollutants in urban runoff

Insectisida

Retention basin for controlling urban runoff Solid waste in water


PENCEMARAN AIR

Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran


air didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah
masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,
energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh
kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1,
angka 2).
Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar
adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati
yang dapat digolongkan menjadi :
•Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran
air berdasarkan tingkat kejernihan air (kekeruhan),
perubahan suhu, warna dan adanya perubahan warna,
bau dan rasa
•Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan
pencemaran air berdasarkan zat kimia yang terlarut,
perubahan pH
•Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan
pencemaran air berdasarkan mikroorganisme yang ada
dalam air, terutama ada tidaknya bakteri pathogen.
Indikator yang umum diketahui pada pemeriksaan pencemaran air
adalah:
 pH atau konsentrasi ion hydrogen,
 oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO),
 kebutuhan oksigen biokimia (Biochemiycal Oxygen Demand,
BOD)
 serta kebutuhan oksigen kimiawi (Chemical Oxygen Demand,
COD).
 Alkalinitas (kapasitas air untuk menerima protein) air bersifat
basa, pH tinggi, komponen utama adalah ion bikarbonat HCO3-, ion
karbonat CO3-2, dan ion hidroksil OH-
 Aciditas (kapasitas air untuk menetralkan OH-) air bersifat asam,
penyebabnya asam2 lemah HPO4-2,H2PO4-, CO2, HCO3-, Fe3-
pH atau Konsentrasi Ion Hidrogen

Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai pH


sekitar 6,5 – 7,5. Air akan bersifat asam atau basa tergantung besar
kecilnya pH.
Pada pH < 4, sebagian besar tumbuhan air mati karena tidak dapat
bertoleransi terhadap pH rendah. Namun ada sejenis algae yaitu
Chlamydomonas acidophila mampu bertahan pada pH =1 dan algae
Euglena pada pH 1,6.
Oksigen terlarut (DO)

Tanpa adanya oksegen terlarut, banyak


mikroorganisme dalam air tidak dapat hidup, karena
oksigen terlarut digunakan untuk proses degradasi
senyawa organic dalam air.

Kelarutan oksigen dalam air tergantung pada


temperature dan tekanan atmosfir. Berdasarkan data-
data temperature dan tekanan, maka kalarutan oksigen
jenuh dalam air pada 0o C dan tekanan 1 atmosfir
adalah 14,6 mg/L dan pada 25o C dan tekanan 1
atmosfir adalah 8,32 mg/L (Manahan, 1994).
Kebutuhan Oksigen Biokimia (BOD)

BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh


mikroorganisme dalam lingkungan air untuk memecah
(mendegradasi) bahan buangan organic yang ada dalam air
menjadi karbondioksida dan air.
Penentuan BOD ditetapkan selam 5 hari inkubasi, maka biasa
disebut BOD5. contoh adalah kadar maksimum BOD5 yang
diperkenankan untuk kepentingan air minum dan menopang
kehidupan organisme akuatik adalah 3,0 – 6,0 mg/L berdasarkan
UNESCO/WHO/UNEP, 1992.
berdasarkan Kep.51/MENKLH/10/1995 nilai BOD5 untuk baku
mutu limbah cair bagi kegiatan industri golongan I adalah 50
mg/L dan golongan II adalah 150 mg/L.
Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD)

COD adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan


buangan yang ada dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi
kimia baik yang dapat didegradasi secara biologis maupun yang
sukar didegradasi.
Seperti pada BOD, perairan dengan nilai COD tinggi tidak
diinginkan bagi kepentingan perikanan dan pertanian. Nilai
COD pada perairan yang tidak tercemar biasanya kurang dari
20 mg/L, sedangkan pada perairan tercemar dapat lebih dari
200 mg/L dan pada limbah industri dapat mencapai 60.000
mg/L (UNESCO,WHO/UNEP, 1992).
jenis pencemar
•Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan
pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen
mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan
CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.
•Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri
menyebabkan 02 di air berkurang sehingga mengganggu
aktivitas kehidupan organisme air.
•Fosfat hasil pembusukan bersama N03 dan pupuk
pertanian terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi,
yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan
pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming alga).
Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat
berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.
Komponen Pencemaran Air
Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal
manusia, dan hampir 100.000 zat kimia telah
digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa zat
kimia tersebut dibuang ke badan air atau air tanah.

Sebagai contoh adalah pestisida yang biasa


digunakan di pertanian, industri atau rumah
tangga, detergen yang biasa digunakan di rumah
tangga atau PCBs yang biasa digunakan pada
alat-alat elektronik.
komponen pencemaran air dapat
dikelompokkan sebagai bahan buangan:

1. Padat, buangan sampah


2. organic dan olahan bahan makanan, buangan olahan bahan makanan yang
sebenarnya adalah juga bahan buangan organic yang baunya lebih menyengat.
3. Anorganik, unsur-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Cadmium (Cd),
air raksa atau merkuri (Hg), Nikel (Ni), Calsium (Ca), Magnesium (Mg) dll.
4. cairan berminyak, Lapisan minyak di permukaan akan mengganggu
mikroorganisme dalam air. Ini disebabkan lapisan tersebut akan menghalangi
diffusi oksigen dari udara ke dalam air, sehingga oksigen terlarut akan
berkurang.
5. berupa panas, buangan panas
6. zat kimia. .
• Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),
• Bahan pemberantas hama (insektisida),
• Zat warna kimia,
• Zat radioaktif
STANDAR KWALITAS AIR
Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan
sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan
air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.

Air dikatkan bersih dan dapat diminum serta


dapat digunakan untuk keperluan sehari-
hari, apabila secara fisik, kimia, dan biologi
memenuhi standar yang disyaratkan
STANDAR AIR MINUM
Di Indonesia standar air minum yg berlaku dibuat th 1975 dan diperbaiki th
1990 serta th 2002
•PER-MEN-KESRI NO:416/MENKES/PER/IX/1990, Berisi syarat air minum dan air
bersih
•Peraturan Menteri Kesehatan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 416
tahun 1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih.

•PER-MEN-KES NO: 907/ MENKES/ SK/VII/ 2002, Berisi


penggolongan air
•Kep Men Kes No. 907/Menkes/ SK/VII/2002 tentang Syarat-syarat Dan
Pengawasan Kualitas Air Minum;
•KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
1405/MENKES/SK/XI/2002
PARAMETER KW-AIR
• FISIK: kekeruhan, warna, rasa, bau, suhu, dan
padatan.
• KIMIA : PH, CO2, kation, anion, dan hantaran listrik.
• BIOLOGI : coliform, ganggang, jamur
• Dalam kesehatan unsur2 kimia dalam air kadang
diperlukan. Misal Tembaga dalam jumlah tertentu
diperlukan oleh tubuh manusia untuk membentuk
sel darah merah, kelebihan dapat menyebabkan
kerusakan hati.
PARAMETER YANG MELEBIHI AMBANG BATAS
1. KESADAHAN, disebabkan sebagian 4. NATRIUM, dapat menjadi toxix (racun)
besar oleh Ca dan Mg. Pengendapan tergantung senyawa ikatannya.
pada pipa, ketel, air sulit berbusa 5. SULFAT, bersifat iritan pada saluran
shg boros pemakaian sabun. gastro intestional bila dicampur dengan
2. KHLORIDA, tegantung ikatan dg ion Mg dan Na, MgSO4 yang tdk terlalu
lain, berikatan dengan Na tidak besar dpt menyababkan diare.
beracun, karbonil Clorida beracun, 6. BESI & MANGGAN, kadang air dari
dengan organik menjadi mata air atau sumur sudah cukup
karsinogenik-kanker, dan klorida jernih, tetapi sering masih terdapat
Fe& Mn.
penyebab rasa asin dan korosif.
7. MIKROBIOLOGI, dapt berupa: protozoa,
3. PH, air minum sebaiknya netral, hal
metazoa, tungau patogen, virus.
ini untuk mencegah pelarutan logam Kuman yang tdk dpt membentuk spora
berat atau elemen kimia yang mati pada T 70 C, yg membentuk spora
dilaluinya, dan korosi jaringan air T 100 C (10 menit)
minum

Anda mungkin juga menyukai