Anda di halaman 1dari 40

AIR (H2O)

• Komposisi kimia air murni adalah atom dua H


dan satu atom O (Hidrogen monoksida)
• Garam dapur NaCl dilarutkan dalam air, terurai
manjadi Na+ dan Cl-, maka air bersifat
menghantarkan listrik.
• Zat pengotor yang berupa kation+ dan anion-
dapat larut dalam air
ZAT LARUT DALAM AIR (impurities)
KATION ANION
• Sodium (Na+) • Clorida (Cl-)
• Potassium (K+) • Sulfat (SO4-)
• Calsium (Ca++) • Carbinate (CO3-)
• Magnesium (Mg++) • Hydroxide (OH-)
• Iron (Fe++) • Gas Oxygen (O2)
• Barrium (Ba++) • Gas Hydrogen Sulfide (H2S)
• Strontium (Sr++) • Gas Carbon dioxide (CO2)
• Alumunium (Al+++)
• Manganese (Mn++)
AIR KOTOR (H2O+x)
• X= Kotoran, dapat berupa kontaminasi oleh
bakteri atau polusi oleh bahan organik,
mineral, warna, bau dan rasa.
• Untuk mengurangi X dilakukan penyisihan
(treatment)
• Peyisihan terhadap polusi, dapat dilakukan
dengan: SEDIMENTASI, KOAGULASI , FILTRASI,
AERASI, DESTILASI, PELUNAKAN, REVERSE
OSMOSIS, ELEKTROKIMIA DLL
• Air berwarna sulit dihilangkan
PEMISAHAN PARTIKEL 1μ=0,0001 Cm
SEDANG
APA
MEREKA?
Filtrasi

• Filtrasi adalah proses pemsahan partikel-partikel padatan dalam air


limbah melewati medium berpori (poreous) dari bahan butiran (granular)
dengan diamerer butiran tertentu dan disusun pada ketebalan tertentu.
• Filter digunakan untuk menyaring secondary efluen yang belum diolah
dan yang telah diolah secara kimiawi.
• Tujuan filtrasi adalah untuk memisahkan partikel-partikel padat atau zat-
zat yang berupa partikel koloid, bahan organik penyebab bau, warna, rasa
dan mikroorganisme seperti ganggang dan jamur termasuk bakteri.
• Bahan filter yang digunakan biasanya pasir (sand filter) atau batuan yang
berpori (ziolit). Ketebalan lapisan filter yang umum digunakan untuk
penyaringan air bervariasi antara 0,6-0,75 m (Peavy, 1986), sedangkan
laju filtrasi 200- 250 l/m2/jam
•  
DESAIN BAK FILTRASI

• Bahan filter yang digunakan biasanya pasir


(sand filter) atau batuan yang berpori
(ziolit). Ketebalan lapisan filter yang umum
digunakan untuk penyaringan air bervariasi
antara 0,6-0,75 m (Peavy, 1986),
sedangkan laju filtrasi 250 l/m2/jam
FILTER
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat
kita gunakan untuk mendapatkan air bersih

1. Saringan Kain Katun. 2. Saringan Kapas


3. Aerasi 4. Saringan Pasir Lambat (SPL)
5. Saringan Pasir Cepat (SPC) 6. Gravity-Fed Filtering System
Ukuran pasir:
1. Pasir sangat kasar , 2-1 mm
2. Pasir kasar 1-0,5 mm
3. Psir sedang 0,5-0,25 mm
4. Pasir halus 0,25-0,1 mm
5. Pasir sangat halus 0,1-0,05 mm

60-80 cm

Absorpsi dan adsorpsi :


1. absorpben, umumnya dipakai
karbon aktif: arang dll
2. adsorpben; zeolit, resin 25-30 cm

25-30 cm
7. Saringan Arang
DESAIN BAK FILTRASI
• Bahan filter yang digunakan biasanya
pasir (sand filter) atau batuan yang berpori
(ziolit). Ketebalan lapisan filter yang umum
digunakan untuk penyaringan air
bervariasi antara 0,6-0,75 m (Peavy,
1986), sedangkan laju filtrasi 250 l/m2/jam
KWALITAS AIR

Banyaknya zat pengotor didalam air


sehingga memenuhi abang batas
sesuai peruntukannya
Penyisihan Kontaminasi dengan desinfeksi

• Sinar Ultra Violet (UV)


• Gas OZON
• Gas Chlor (Cl2)
• Kaporit ( Ca(ClO)2
• Pemanasan
Gas Chlor (Cl2)

NaCl  elektrolisis  Na  Cl2 gas


Cl2  H 2O  HOCl  HCl
 
HOCl  H  (OCl ) de sin fek tan
 
HCl  H  Cl
KaporitCa (ClO)2 (Kalsium Hipoclorit)

Ca(ClO) 2  2 H 2O  Ca(OH ) 2  2 HCl  O


Oatom  pembunuh  bakteri
Dosis Chlor (kebutuhan Chlor) adalah DPC ditambah sisa Chlor (0,2-0,4 mg/l)

Contoh: air yang terkontaminasi bakteri patogen membutuhkan DPC 1,3 mg/l
dan sisa Chlor diberi 0,2 mg/l. Kaporit yang digunakan berkadar Chlor aktif
30%. Hitung dosis kaporit, dan apabila air yang akan didesinfeksi mengalir 50
l/det hitung kabutuhan kaporit setiap hari.

Dosis Chlor (kebutuhan Chlor) =1,3+0,2=1,5 mg/l


Kebutuhan kaporit =(100:30)x1,5 =5 mg/l

Kebutuhan kaporit per hari =50x5 x60x60x24 = 21.600.000 mg


KAPORIT
KAPORIT

A B

100 ml 100 ml

AIR SAMPEL AIR KEMASAN

MASING-MASING GELAS DI UJI KANDUNGAN CHLOR (Cl2)

DPC= Kebutuhan Chlor - sisa Chlor

DPC= Chlor di B - sisa Chlor di A


EFEK ADANYA Fe & Mn YANG BERLEBIHAN

Hasil cucian agak warna kuning kecoklatan, timbulnya warna tsb dapat dijelaskan sbb:

4 Fe ( HCO3 ) 2  2 H 2O  O2  Fe (OH )3  8CO2


endapan

endapan

2M n ( HCO3 ) 2  O2  2M nO2  2 H 2O  4CO2

Endapan dapat merusak instalasi IPA Solusi : direaksi kan


Endapan dapat menyempitkan pipa dengan O2 direaksikan
Menambah kebutuhan Chlor dengan gas Cl2

REAKSI DENGAN O2: Aerasi


REAKSI DENGAN O2: Aerasi : kolam dengan
permukaan luas

Hasil dekomposisi zat organik (C, H, O, N) oleh mikro-organisme (mo),


kemudian larit kedalam air, shg air mengandung CO2. Gas CO2>10mg/l
menyebabkan pH air menjadi rendah dan air menjadi korosif

C , H , O , N   CO 2  NH 3  CH 4
mo
REAKSI DENGAN O2: Aerasi : CASCADE
AERASI: Penyemprotan air ke udara
AERASI: Penyemprotan udara ke dalam air

Udara

Air
c. Pengolahan kimia

• Pengolahan secara kimia dengan penambahan


senyawa alkalis membentuk endapan
diantaranya dilakukan dengan metode
flokulasi-koagulasi.
• Flokulasi-koagulasi adalah proses pemisahan
partikel koloid dari dalam air dengan cara
menambahkan bahan koagulan sebelum
dilakukan proses pengendapan.
Mengingat ukuran partikel koloid sekitar 0,001 – 0,1 mikron ,
sehingga kecepatan pengendapannya sangat kecil.. Partikel
koloid dengan ukuran besar yang diameternya 0,1 mikron
mempunyai kecepatan pengendapan sebesar 0,3 m/tahun.

Untuk itu pengendapan dapat dilakukan dengan


penambahan bahan kimia koagulan maka akan terjadi proses
destabilisasi dari partikel koloid yang ada dalam air.

Penambahan bahan koagulan akan dimungkinkan proses


penggabungan antar partikel koloid atau terjadi pengikatan
partikel koloid oleh flok hasil reaksi bahan koagulan dalam air
membentuk gumpalan yang besar dan memperbesar
kecepatan pengendapan.
PARTIKEL STABIL

AIR KOTOR

- - -
PARTIKEL TIDAK STABIL

Destabilisator ++
AIR KOTOR

- - -
+ + +
d. Bahan koagulan

• Bahan koagulan yang umum dipergunakan dalam pengolahan air atau air
limbah adalah garam aluminium (Aluminium Sulfat) dan garam besi
(Ferosulfat , Feri sulfat dan Feri klorida). Bahan-bahan lain yang sering
digunakan untuk membantu proses koagulasi adalah bahan seperti
polimer yang berfungsi sebagai coagulant aid .
• Contoh bahan koagulan diantaranya :Aluminium Sulfat (Al2(SO4)3) atau
yang sering disebut Alum merupakan bahan koagulan yang sering
digunakan dalam pengolahan air karena harganya murah dan mudah
diperoleh di pasaran.
• Bahan ini berfungsi efektif pada kisaran pH = 5,0 – 7,5.
• Soda abu sering ditambahkan untuk memperbesar alkalinitas air agar
proses koagulasi berlangsung dengan baik. Tetapi penambahan kapur
sering menimbulkan masalah baru yaitu kesadahan.
REAKSI
PEMBENTUKAN
FLOK

Al2 (SO4)3 14H2O + 6H2O - 2 Al(OH)3 +3H2SO4+14H2O

Endapan floc
Larutan tawas
(alum)
PERCOBAAN Masing-masing gelas ditetesi alum dengan volume
berbeda, kemudian diaduk cepat 1menit, aduk
JAR-TES lambat 5menit, diamkan 10 menit. Perhatikan
masing-masing, galas yang paling jernih

500 ml 500 ml 500 ml 500 ml 500 ml 500 ml

3 4 5 6
1 2

500 ml air contoh Alum= larutan tawas


dalam beker-glass
DOSIS TAWAS OPTIMUM (DTO)

Volume air sampel = 500 ml = a


b.c
Volume alum = 6 ml = b
Dosis alum = 10 g/l = c
DTO  mg/ l
a

DESAIN BAK KOAGULASI-FLOKULASI


Waktu tinggal air di dalam bak koagulasi flokulasi kurang lebih 2 jam
Penjernihan Air

Pengadukan cepat Pengadukan lambat

Pembubuhan KOAGULAN

Efluen

Influen

BAK KOAGULASI BAK FLOKULASI

Gambar 1. Unit pengolahan koagulasi -flokulasi


Penjernihan Air

1. Zeolit
2. Pasir

efluen dari unit


koagulasi flokulasi ZEOLIT
PASIR

Efluen

BAK FILTRASI

Gambar 2. Unit pengolahan filtrasi


A A

B B

BAK KOAULASI-FLOKULASI-DAN FILTRASI


POT A-A
buffel tegak
POT B-B
POT A-A
buffel miring
POT B-B
POT
A-A

Anda mungkin juga menyukai