Anda di halaman 1dari 22

3.

Prinsip2 Pengolahan Air

SUMBER AIR di Bumi:


HUJAN

PENANGKAPAN AIR PERMUKAAN AIR BAWAH PERMUKAAN


AIR HUJAN
- WADUK,
- EMBUNG - MATA AIR
- SITU - SUNGAI - AKIFER BEBAS
- TELAGA - WADUK, EMBUNG dsb - AKIFER TERTEKAN
- LAUT - DANAU - SUNGAI BAWAH
- PENAMPUNG AIR HUJAN - LAUT
( PAH / TAHU ), dsb
TANAH

AIR : (H2O + x) PENGOLAHAN AIR…. Perlu !......supaya x (zat pengotor) dibatasi


sesuai standar mutu kualitas air
Tujuan Pengolahan Air :

Menghilangkan / meminimalkan zat pengotor air


 memenuhi syarat /standar mutu kualitas air (lihat file pada kuliah kemarin)

Standar Kualitas Air (minimal):


• Fisik: bau, warna, rasa, suhu, dan kekeruhan
• Kimiawi: korida, kesadahan, fluorida, besi, mangan, ph, dan lain-lain  dibatasi
hingga batas-batas tertentu, terutama dampak langsung terhadap kesehatan.
• Biologi: bakteri eschericia coli (E. Coli)
URUTAN PROSES PENJERNIHAN AIR BAKU
Secara garis besar, pengolahan air terbagi dalam 5 tahap:
1. Proses peng-kondisi-an air baku (menyaring partikel kasar, mengatur pH normal, menambah oksigen / aerasi)
2. Proses sedimentasi (material sedimen mengendap)
3. Proses koagulasi dan flokulasi
4. Proses filtrasi / penyaringan
5. Proses desinfeksi (dengan memberi klorin)

Proses Aerasi Hasil dekomposisi zat organik (C, H, O, N) oleh mikro-organisme (mo), kemudian larut kedalam air, shg
air mengandung CO2. Gas CO2>10mg/l menyebabkan pH air menjadi rendah dan air menjadi korosif
 C , H , O, N   CO2  NH 3  CH 4

1. Aerasi kolam dengan permukaan luas


2. Aerasi : CASCADE

3. Aerasi: Penyemprotan air ke udara 4. Aerasi: Penyemprotan udara ke dalam air

Udara
Proses Koagulasi / Flokulasi
adalah proses secara kimia untuk memisahkan partikel koloid dari dalam air dengan cara
menambahkan bahan koagulan sebelum dilakukan proses pengendapan material koloid

Ukuran partikel koloid sangat kecil, sekitar 0,001 – 0,1 mikron  kecepatan pengendapannya sangat kecil.
(Partikel koloid dengan ukuran besar yang diameternya 0,1 mikron mempunyai kecepatan pengendapan sebesar
0,3 m/tahun)

Proses Koagulasi:
• Penambahan bahan kimia koagulan (misal: garam aluminium (Aluminium Sulfat) dan garam besi (Ferosulfat ,
Feri sulfat dan Feri klorida), polimer yang berfungsi sebagai coagulant aid .misal PAC Al10(OH)15CL15.
• Aluminium Sulfat (Al2(SO4)3) atau yang sering disebut Alum merupakan bahan koagulan yang sering digunakan
dalam pengolahan air karena harganya murah dan mudah diperoleh di pasaran.
• Terjadi reaksi bahan koagulan dalam air
• Pengadukan cepat dilakukan
• Terjadi destabilisasi partikel koloid membentuk gumpalan (flok) yang besar dan memperbesar kecepatan
pengendapan.

Proses Floklasi Flokulasi


• Pembentukan dan pembesaran flok dengan pengadukan lambat
ZAT PADAT DALAM AIR

Terlarut Koloid Tersuspensi

Bakteri, Partikel deskrit


Atom Koloid ,
Molekul kwartsa (dpt mengendap)
tanah liat,
protein
Kasar Flok

10 10 10 9 10 8
10 7
10 6 10 5 10 4 10 3 10 2

Membran
F. kertas Filter pasir

Skala ukuran partikel dalam air serta efisiensi jenis filter


Waktu pengendapan lama  butuh Proses Koagulasi / Flokulasi
AIR KOTOR BELUM ADA PENAMBAHAN KOAGULAN

- - -

PARTIKEL STABIL
PENAMBAHAN KOAGULAN KURANG
PARTIKEL KOAGULAN

AIR KOTOR

PARTIKEL TIDAK STABIL

- - -
+ +
PARTIKEL STABIL
KONDISI OPTIMUM: PENAMBAHAN KOAGULAN TEPAT PENAMBAHAN KOAGULAN BERLEBIH

AIR KOTOR -
+
- - -
+ + +
+
- -
+ +

REAKSI PEMBENTUKAN FLOK


Al2 (SO4)3 14H2O + 6H2O - 2 Al(OH)3 +3H2SO4+14H2O
Larutan tawas

Endapan floc
(alum)
Proses Sedimentasi

Contoh sistim penjernihan air dengan filter Pasir / kerikil


PROSES KOAGULASI - FLOKULASI
Waktu tinggal 30-45 menit

Pengadukan cepat
Pengadukan lambat

Efluen
Pembubuhan KOAGULAN

Influen

BAK KOAGULASI BAK FLOKULASI

Unit pengolahan koagulasi – flokulasi


PERCOBAAN JAR-TES
• Tujuan percobaan jar-tes: untuk menentukan dosis koagulan yang optimum.
• Nilai dimana dengan penambahan koagulan, air kotor akan semakin jernih hingga batas
tertentu, yang akhirnya air menjadi keruh kembali karena kelebihan koagulan yang
ditambahkan.
Masing-masing gelas ditetesi alum (larutan tawas) dengan volume berbeda, kemudian diaduk
cepat 1menit, aduk lambat 5menit, diamkan 10 menit.
Perhatikan masing-masing, gelas yang paling jernih

Contoh: 500 ml air di


500 ml 500 ml 500 ml dalam gelas
500 ml 500 ml 500 ml

1 2 3 4 5 6

DOSIS TAWAS OPTIMUM (DTO = mg/l)


= vol. alum (ml) x konsentrasi alum (mg/l) / vol. air (ml) = mg/l

Volume air sampel = 500 ml; Volume alum = 6 ml; Dosis / konsentrasi alum = 10 mg/l
FILTRA
SI
• Filtrasi adalah proses pemIsahan partikel-partikel padatan dalam air limbah yang
melewati medium berpori (poreous) dari bahan butiran (granular) dengan diamerer
butiran tertentu dan disusun pada ketebalan tertentu.
• Filter digunakan untuk menyaring secondary efluen yang belum diolah dan yang
telah diolah secara kimiawi.
• Tujuan filtrasi adalah untuk memisahkan partikel-partikel padat atau zat-zat yang
berupa partikel koloid, bahan organik penyebab bau, warna, rasa dan
mikroorganisme seperti ganggang dan jamur termasuk bakteri.
• Bahan filter yang digunakan biasanya pasir (sand filter) atau batuan yang berpori
(ziolit). Ketebalan lapisan filter yang umum digunakan untuk penyaringan air
bervariasi antara 0,6-0,75 m (Peavy, 1986), sedangkan laju filtrasi 250 l/m2/jam
FILTRA
SI

efluen dari unit


koagulasi
ZEOLIT
flokulasi
PASIR

Efluen

BAK FILTRASI

Unit Pengolahan filtrasi dengan Zeolit dan Psir


Ukuran pasir:
1. Pasir sangat kasar , 2-1 mm Absorpsi dan adsorpsi:
2. Pasir kasar 1-0,5 mm sama-2 proses penyerapan, bedanya pada
3. Psir sedang 0,5-0,25 mm tempat berkumpulnya zat yg diserap.
4. Pasir halus 0,25-0,1 mm 1. Absorpsi: proses masuknya z. cair ke dalam
5. Pasir sangat halus 0,1-0,05 mm
z. padat / z. cair lain
Zat yg menyerap (absorpben), umumnya
dipakai karbon aktif: arang dll

2. Adsorpsi: proses menempelnya molekul,


60-80 cm ino, atom pd permukaan
Proses ini menghasilkan lapisan tipis adsorbat
(zat yg diserap) pada permukaan adsorpben
(zat yg menyerap, misalnya: ziolit, resin)
25-30 cm

25-30 cm

Absorpsi Adsorpsi
Koagulasi dengan pengaduk
Hidrolik

Koagulasi dengan pengaduk


Mekanik
Desinfeksi:
untuk menghilangkan mikroorganisme pathogen

Pengadukan

Air
Bersih
Efluen dari
saringan
pasir

Penyisihan dapat dengan metode:


Unit pengolahan desinfeksi • Sinar Ultra Violet (UV)
• Gas OZON
• Gas Chlor (Cl2)
• Kaporit ( Ca(ClO)2
• Pemanasan
A A
Filter pasir Pembubuhan
koagulan

B
Filter pasir
DENAH BAK KOAULASI-FLOKULASI-DAN FILTRASI

POT A-A

POT B-B
Contoh Fluktuasi Pemakaian Air
DESAIN (VOLUME) BAK SEDIMENTASI:

Debit yg disediakan (Q)


= Jumlah user (orang) x Besar kebutuhan air (l/orang/hari) = liter/hari = liter /jam

Jika direncanakan waktu tinggal di dalam bak utk pengendapan (t = jam)


 Volume bak = Q x t = liter/jam x jam = liter = m3

KEBUTUHAN TAWAS:
= Q (liter/jam) x DTO (mg/liter) = mg/jam = mg/hari = kg/hari

•Bahan filter yang digunakan biasanya pasir (sand filter) atau batuan yang berpori (ziolit).
•Ketebalan lapisan filter yang umum digunakan untuk penyaringan air bervariasi antara 0,6-0,75 m (Peavy,
1986),
• Laju filtrasi 250 l/m2/jam

LUAS FILTER :
= Q (liter/jam) / Laju Infiltrasi (liter/m2/jam) = m2

Anda mungkin juga menyukai