Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BAKU MUTU AIR UMPAN BOILER

PT. CIPTA

FUTURA TAHUN

2022 DISUSUN

OLEH :

NAMA : Ali Hanafiah Amin

PANGKAT 502

JABATAN SEKARANG : Mill Operation

Asisten JABATAN SEBELUMNYA : Mill SPV

Segmen I NO ANGGOTA 624

Page | 1
RANGKUMAN

Pencapaian baku mutu air umpan boiller penting untuk dikelola dan jaga dengan
baik. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan masa pakai boiler. Air yang umum digunakan
sebagai umpan boiler adalah air baku yang sebelumnya sudah dilakukan pengolahan terlebih
dahulu yang bertujuan untuk menghilangkan unsur atau padatan baik dalam bentuk
tersuspensi ataupun terlarut. Ketidaksesuaian terhadap baku mutu air umpan boiler dapat
menyebabkan korosi, kerak, endapan.

GAMBAR FLOWCHAT AIR UMPAN BOILER

Page | 2
ISI

Gambar utilitas boiller

A. DEFINISI
1. Boiller adalah : Suatu perangkat mesin yang berfungsi
untuk mengubah air menjadi uap.
2. Air adalah : Media yang berguna untuk mengalirkan
panas ke suatu proses.
3. Baku mutu air umpan boiler adalah : Parameter yang dinyatakan dalam satuan
tertentu yang digunakan sebagai acuan batasan dari nilai kualitas uji air umpan
boiler yang harus dicapai.

Page | 3
B. BAKU MUTU AIR UMPAN BOILLER
Parameter uji Satuan Batasan control

pH 10,50 – 11,50

Palkalinity Ppm 300 maksimal

Hydrate alkalinity Ppm 200 -400

Total hardness Ppm 700 maksimal

Silica Ppm 150 maksimal

Sulfite Ppm 30 – 50

Iron Ppm 2,00 maksimal

Conduktivity Micromhos 3000 maksimal

TDS Ppm 2100 maksimal

C. DAMPAK KETIDAK SESUAIAN BAKU MUTU AIR UMPAN BOILLER


1. Korosi
Korosi adalah peristiwa elektrokimia, dimana logam berubah menjadi bentuk
asalnya akibat dari oksidasi yang disebabkan berikatannya oksigen dengan
logam, atau kerugian logam oleh akibat beberapa bahan kimia. Akibat dari
peristiwa korosi adalah penipisan dinding pada permukaan pipa boiler sehingga
menyebabkan pipa pecah atau bocor.
Beberapa penyebab korosi pada boiler antara lain:
 Adanya kadar oksigen terlarut yang melebihi batas pada boiler feed water.
 pH alkalinity yang melebihi Batasan (korosi pH tinggi pada boiler tekanan
tinggi).

Page | 4
 Adanya bikarbonat dalam air sehingga terjadi gas CO 2 yang lama kelamaan
membentuk besi karbonat

2. Kerak (scale)
Kerak adalah senyawa berstruktur kristal dan tidak tembus air, sehingga
keberadaannya akan berfungsi sebagai isolator dan menurunkan efisiensi
perpindahan panas sehingga efisiensi boiler menjadi rendah dan akan banyak
mengkonsumsi bahan bakar. Disamping itu juga adanya kerak akan terjadinya
“hot spot” yaitu panas yang berlebih pada tempat kerak sehingga
mengakibatkan pipa boiler menggelembung dan pecah.
Pengerakan pada system boiler disebabkan antara lain :
 Pengendapan hardness dan mineral – mineral lainnya apabila Batasannya
terlampaui.
 Kerak yang umumnya ada pada pada boiler : CaCo 3, Ca3(PO4)2, Mg(OH)2,
MgSio3, SiO2, Fe2(CO3), FePO4.

3. Endapan (foculant)
Endapan (fokulant) adalah hasil pengendapan dari partikel tersuspensi,
endapan berstruktur “porous” dan tembus air, sehingga akbat yang ditimbulkan
dari endapan adalah korosi yang yang sangat merusak dibawah nendapan
tersebut sehingga pipa boiler akan bocor dalam waktu yang singkat.
Contoh endapan yang umum terdapat pada boiler antara lain
 Besi hydroxide (FeOH)3 dimana ion Fe nya berasal dari hasil korosi.
 Partikel padat tersuspensi dari feed water (lumpur dan kotoran lain) yang
terbawa dalam feed water tank.

Page | 5
D. UPAYA MENJAGA BAKU MUTU AIR UMPAN BOILLER
1. Menjaga kualitas air kation.
Parameter air kation Satuan Satndart

pH 2,5 – 3,5

TDS (Total Disolved Solid) Ppm < 100

TA (Total Alkalinity) Trace Trace

TH (Total Hardness) Trace Trace

Gambar tabung kation


 Regent setiap 500 - 550 ton tbs olah.
 Mencuci resin setiap 1 tahun sekali.

2. Menjaga kualitas air anion.


Parameter air anion Satuan Standart

pH 8,5 – 9,5

TDS (Total Disolved Solid) Ppm < 100

TA (Total Alkalinity) Trace Trace

Page | 6
TH (Total Hardness) Trace TRace

Gambar tabung anion


 Regent setiap 300 -350 ton tbs olah.
 Cuci resin setiap setahun sekali.

3. Menjaga suhu feed water tank.

Gambar feed water tank

Page | 7
 Kisaran suhu dijaga 60c – 80c.
 Menguras FWT setiap setahun sekali.

4. Menjaga suhu deaerator tank.

Gambar deaerator tank


 Kisaran suhu dijaga 80c – 100c.
 Menguras deaerator setiap satu tahun sekali.

5. Injeksi chemical

Gambar tabung chemical

Page | 8
 Injeksi chemical dilakukan setiap 18 – 20 liter/jam.
 Chemical yang digunakan :
HLAS 15 : 2,7 Kg/250 liter air, (berfungsi untuk pencegah
terjadinya pembentukan kerak pada pipa boiler).
HPOS 10 : 3,8 kg/250 liter air, (berfungsi sebagai penangkap
oksigen terlarut yang terdapat dalam air).
HL SCL : 1,25 kg/250 liter air, (berfungsi untuk mengendalikan
korosi pada after boiler section dengan menetralisir keasaman condensate).
HLA 12 : Tentative sesuai kebutuhan, (berfungsi untuk
menaikkan dan menstabilkan pH air boiler).

6. Manual blow down.

Gambar valve manual blow down


Tujuan dari perlakuan ini adalah mencegah pengendapan padatan terlarut
dengan menempel pada permukaan boiler yang panas, sehinnga membentuk
kerak. Blow down metode normal untuk menjaga proporsi padatan terlarut dan
tidak terlarut dalam boiler dalam batas yang direkomendasikan. Biasanya
dilakukan selama 4 – 8 jam.

Page | 9
7. Continous blow down.

Gambar valve continuous blow down

8. Menguras drum boiller.

Gambar bagian dalam drum boiler


Dosis awal :
HLAS = 4 kg
HPOS = 2 kg
HSCL = 1 kg

Page | 10
KESIMPULAN

Dalam industri pabrik kelapa sawit utilitas boiller harus dikelola dan dijaga proses
pengoperasiannya dengan baik, untuk itu air yang diumpankan ke boiler harus sudah
memenuhi baku mutu yang sudah ditentukan sehingga masa pakai utilitas boiler lebih
Panjang.

Page | 11
DAFTAR PUSTAKA

 SOP BOILLER

 HTTP://WWW.WIKIPEDIA.COM

Page | 12

Anda mungkin juga menyukai