Anda di halaman 1dari 8

Proses Industri Kimia_Tri Arwinda, S.

Si

JENIS-JENIS AIR INDUSTRI


Air yang ada di sekitar kita sangat bermanfaat untuk kehidupan. Di Dunia
industri pun sebagian besar bahan yang dibutuhkan adalah air. Air sangat vital
dibutuhkan karena sifat dan karakteristik dari air yang sangat menunjang untuk
proses kimia.
Berbagai jenis operasi di industri membutuhkan air yang disebut air
industri. Air industri ini meliputi: air proses, air umpan boiler, air pendingin
(cooling water), air sanitasi dan air limbah. Kelima jenis air ini memerlukan
tingkat pengolahan yang berbeda dan secara umum tingkat pengolahan air
industri, akan tergantung pada sumber air darimana air baku diambil dan juga
maksud penggunaan terhadap air hasil olahan tersebut. Pada prinsipnya,
pengolahan air bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi zat yang
terkandung dalam air yang berada dalam bentuk terlarut (ion), bentuk
tersuspensi ataupun bentuk koloid hingga dicapai kualitas air yang memenuhi
dengan persyaratan sesuai dengan maksud penggunaannya.
1. Air Proses
Air dari utilitas yang sudah di treatment bebas mineral pengotor dan pH
netral sehingga bisa digunakan untuk melarutkan atau mengencerkan zat dalam
proses reaksi kimia. Pada umumnya air untuk proses dari kegiatan industri
diperuntukan sebagai pelarut, pencampur, pengencer, media pembawa pencuci
dan lainnya. Dengan kualitas air proses yang berbeda tergantung fungsinya dan
sangat ditentukan oleh jenis industri lainnya. Parameter - parameter yang
dianggap penting sangat berbeda pada kegiatan industri yang berbeda,
demikian pula jumlah air yang diperlukan untuk setiap produk yang dihasilkan
sangat berbeda. Sebagai contoh: pada industri kertas memerlukan air proses
sekitar 70-90% dari total kebutuhan air untuk kegiatan industrinya. Demikian
juga untuk industri tekstil kebutuhan air untuk industri proses mencapai
persentasi yang sama untuk industri kertas. Sedang pada industri sabun
kebutuhan air prosesnya tidak sebesar industri kertas dan tekstil yaitu sekitar
30-50% dari total kebutuhan airnya dan untuk industri ban kebutuhan air proses
sangat rendah sekitar 5-10% dari kebutuhan air. 
Besi dan mangan merupakan parameter penting pada industri tekstil
karena kehadiran industri besi dan mangan akan mengganggu dalam proses
pewarnaan dan memberikan flek atau noda pada lembar kertas/ tekstil.
Demikian pula kesadahan merupakan parameter penting untuk industri tekstil
disamping parameter- parameter lain seperti alkalinitas, silika, padatan terlarut
dan lainnya.
2. Air Umpan Boiler (Boiler feed water)
Secara umum air yang akan digunakan sebagai air umpan boiler adalah
air yang tidak mengandung unsur yang dapat menyebabkan terjadinya endapan
yang dapat membentuk kerak pada boiler, air yang tidak mengandung unsur
yang dapat menyebabkan korosi terhadap boiler dan sistem penunjangnya dan
juga tidak mengandung unsur yang dapat menyebabkan terjadinya pembusaan
terhadap air boiler. Oleh karena itu untuk dapat digunakan sebagai air umpan
boiler maka air baku dari sumber air harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu
yang bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur atau padatan yang
terkandung didalam air baik dalam bentuk tersuspensi, terlarut, ataupun koloid
yang dapat menyebabkan terjadinya kerak, korosi dan pembusaan dalam boiler.
Disamping itu senyawa organik dapat menyebabkan berbagai masalah dalam
operasi boiler.
Kualitas air umpan boiler juga dipengaruhi oleh kondisi operasi boiler,
dimana semakin tinggi tekanan dan temperature operasi maka semakin murni
kualitas air umpan yang diperlukan. Batasan terhadap nilai parameter-
parameter penting untuk air umpan boiler, sering ditentukan oleh pihak
pembuat alat, atau dapat mengacu pada criteria dari badan-badan International
seperti ASME dan ABMA.
Boiler adalah tungku dalam berbagai bentuk dan ukuran yang digunakan
untuk menghasilkan uap dengan cara penguapan air untuk dipakai pada
pembangkit tenaga listrik lewat turbin, proses kimia, dan pemanasan dalam
produksi, dll. Dalam istilah lain biasa disebut ketel uap yaitu alat untuk
menghasilkan uap, yang terdiri dari dua bagian utama yaitu sisi api sebagai
penyedia panas dan sisi air sebagai bagian untuk proses penguapan air menjadi
uap. Uap kemudian keluar dari boiler untuk digunakan dalam berbagai aplikasi
seperti pemanas, turbin ,dll. Boiler feed water merupakan campuran dari Air
Make-up (Air baku yg telah di olah) dengan Air kondensat yang merupakan hasil
kondensasi uap yang telah dipakai. Air make-up adalah air baku yang telah
diolah melalui suatu proses.
Kondensat adalah hasil kondensasi uap (steam) yang telah dipakai dan
kulaitas kondensat relative murni. Boiler feed water yang merupakan campuran
dari air make-up dan kondensat komposisi ion-ion nya bervariasi tergantung
pada ratio perbandingan air make-up / kondensat yang dipergunakan. Pada
proses penguapan dalam ketel uap, air menjadi uap. Uap yang dihasilkan adalah
air murni dalam fasa uap (H2O) dimana ion-ion yang terkandung dalam air
boilernya tidak turut menguap. Sebagai akibatnya, konsentrasi ion-ion yang
berada dalam fasa cairnya (air boiler) semakin lama akan semakin tinggi dimana
apabila hal ini tidak dikendalikan kenaikan konsentrasi ion-ion tersebut akan
menuju bilangan tak terhingga,sehingga konsekwensinya pengerakan pada pipa
pipa boiler tidak akan bisa dihindarkan. Pengendalian ion-ion dalam air boiler
tersebut pada sistem boiler dilakukan dengan membuang sebagian dari air
boiler secara kontinyu dan disebut sebagai blow-down; Tujuan blow-down
adalah untuk menjaga agar ion-ion yang ada dalam air boiler tidak melebihi
batasan batasan yang telah di tentukan.
Batasan batasan air boiler (disebut sebagai parameter air boiler) dapat
dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 1.1 Parameter air boiler

Parameter Satuan Pengendalian Batas


pH Unit 10.5 – 11.5
Conductivity µmhos/cm 5000, max
TDS Ppm 3500, max
P – Alkalinity Ppm -
M – Alkalinity Ppm 800, max
O – Alkalinity Ppm 2.5 x SiO2, min
T. Hardness Ppm -
Silica Ppm 150, max
Besi Ppm 2, max
Phosphat residual Ppm 20 – 50
Sulfite residual Ppm 20 – 50
pH condensate Unit 8.0 – 9.0
(Sumber: http://vionaadistie.blogspot.com/2011/01/air-industri-air-boiler.html)

Ketidaksesuaian kriteria air umpan boiler menurut baku mutu diatas akan
mempengaruhi berbagai hal, misalnya :
1. Korosi
Korosi adalah peristiwa elektrokimia, dimana logam berubah menjadi
bentuk asalnya akibat dari oksidasi yang disebabkan berikatannya oksigen
dengan logam, atau kerugian logam disebabkan oleh akibat beberapa kimia.
Beberapa penyebab korosi pada Boiller antara lain:
a. Adanya kadar Oksigen Terlarut yang melebihi batas pada Boiler feed water
( korosi pada pipa economizer)
b. pH/Alkalinity yang melebihi batasan ( Korosi pH tinggi pada Boiler tekanan
tinggi )
c. Karbon dioksida ( korosi asam karbonat pada jalur kondensat )
d. Korosi khelate ( EDTA sebagai pengolahan pencegah kerak )
e. Akibat dari peristiwa korosi adalah penipisan dinding pada permukaan boiler
sehingga dapat menyebabkan pipa pecah atau bocor.
2. Kerak ( Scale)
Pengerakan pada sistem boiler disebabkan antara lain oleh:
a. Pengendapan hardness dan mineral-mineral lainnya apabila batasan
konsentrasinya terlampaui.
b. Kerak lazim terdapat pada boiler antara lain : CaCO3, Ca3(PO4)2, Mg(OH)2,
MgSiO3, SiO2, Fe2(CO3)3, FePO4 . Kerak adalah senyawa berstruktur kristal
dan tidak tembus air, sehingga keberadaanya akan berfungsi seperti isolator
dan menurunkan effisiensi perpindahan panas sehingga effisiensi boiler akan
menjadi rendah dan akan lebih banyak mengkonsumsi bahan baker;
Konsekwensi lain dari adanya kerak adalah terjadinya “hot spot” yaitu panas
yang berlebih pada tempat kerak berada dan hal ini bisa mengakibatkan pipa
boiler menggelembung dan pecah.
3. Endapan (Foculant)
Endapan (foculant) adalah hasil pengendapan dari partikel tersuspensi
(suspended solid); Endapan berstruktur “porous” dan tembus air, sehingga
akibat yang ditimbulkan dari adanya endapan berbeda dengan akibat dari
adanya Kerak; Endapan menyebabkan terjadinya korosi yang sangat destruktif
di bawah endapan tersebut dan akan menyebabkan kebocoran pipa dalam
waktu relative singkat.
Beberapa contoh endapan yang umum terdapat pada boiler adalah:
a. Besi Hydroxide (Fe(OH)3 dimana ion Fe nya berasal dari hasil korosi.
b. Partikel padat tersuspensi dari feedwater (Lumpur & kotoran lain) yang
terbawa dalam feedwater.
c. Dari peristiwa- peristiwa ini mengakibatkan terbentuknya endapan pada pipa
boiler, menyebabkan terjadinya korosi dibawah endapan dan kebocoran
pada pipa.
3. Air Pendingin (Cooling Water)
Sistem pendinginan adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya
over heating (panas yang berlebihan) pada mesin agar mesin bisa bekerja secara
stabil. Air pendingin adalah air limbah yang berasal dari aliran air yang
digunakan untuk penghilangan panas dan tidak berkontak langsung dengan
bahan baku, produk antara dan produk akhir (KEP-49/MENLH/11/2010. Sistem
air pendingin merupakan bagian yang terintegrasi dari proses operasi pada
industri. Untuk produktifitas pabrik yang kontinu, sistem tersebut memerlukan
pengolahan kimia yang tepat, tindakan pencegahan, dan perawatan yang baik.
Kebanyakan proses produksi pada industri memerlukan air pendingin untuk
efisiensi dan operasi yang baik. Air pendingin sistem mengontrol suhu dan
tekanan dengan cara memindahkan panas dari fluida proses ke air pendingin
yang kemudian akan membawa panasnya. Total nilai dari proses produksi akan
menjadi berarti jika sistem pendingin ini dapat menjaga suhu dan tekanan
proses dengan baik. Memonitor & mengatur korosi, deposisi, pertumbuhan
mikroba, dan sistem operasi sangat penting untuk mencapai Total Cost of
Operation (TCO) yang optimal.
Air pendingin mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap
efisiensi total engine serta umur engine. Apabila temperatur air pendingin masuk
engine terlalu tinggi, maka efisiensi mekanis engineakan menurun dan
dikhawatirkan dapat terjadi over - heatingi pada engine. Sedang bila temperatur
air terlalu rendah, maka efisiensi termal akan menurun (Handoyo, 1999). Proses
pendinginan melibatkan pemindahan panas dari satu substansi ke substansi
yang lain. Substansi yang kehilangan panas disebut cooled, dan yang menerima
panas disebut coolant. Beberapa faktor yang membuat air menjadi coolant yang
baik adalah :
1. Sangat berlimpah dan tidak mahal.
2. Dapat ditangani dengan mudah dan aman digunakan.
3. Dapat membawa panas per unit volume dalam jumlah yang besar.
4. Tidak mengembang ataupun menyusut (volumenya) pada perubahan
suhu dalam range normal.
5. Tidak terdekomposisi.
Beberapa parameter penting dalam sistem air pendingin :
1. Konduktivitas mengindikasikan jumlah dissolved mineral dalam air.
2. pH, menunjukkan indikasi dari tingkat keasaman atau kebasaan dari air.
3. Alkalinitas, berupa ion carbonate (CO3-2) dan ion bicarbonate (HCO3-).
4. Hardness / kesadahan, menunjukkan jumlah ion calcium dan magnesium
yang ada dalam air.
Pada umumnya air digunakan sebagai media pendingin karena faktor-
faktor sebagai berikut:
1. Air merupakan malcri yang dapat diperoleh dalam jumlah besar.
2. Mudah dalam pcngaturan dan pengolahan.
3. Menyerap panas yang relatif tinggi persatuan volume.
4. Tidak mudah menyusut secara berarti dalam batasan dengan adanya
perubahan temperatur pendingin.
5. Tidak terdekomposisi.
Adapun syarat-syarat air yang digunakan sebagai media pendingin:
1.Jernih, maksudnya air harus bersih, tidak terdapat partikel-parlikel kasar
yaitu batu, krikil atau partikel-partikel halus seperti pasir, tanah dan lumut
yang dapat menyebabkan air kotor.
2. Tidak menyebabkan korosi.
3.Tidak menyebabkan fouling, fouling disebabkan oleh kotoran yang terikut
saat air masuk unit pengolahan airseperti pasir, mikroba dan zat-zat
organik.
4. Air Sanitasi
Air bersih (Sanitasi) adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang
bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau
dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari dan memenuhi persyaratan
untuk pengairan sawah, untuk treatment air minum dan untuk treatmen air
sanitasi. Persyaratan disini ditinjau dari persyaratan kandungan kimia, fisika dan
biologis.
Pengertian Air Bersih:
1. Secara Umum: Air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia.
2. Secara Fisik : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
3. Secara Kimia:
a.PH netral (bukan asam/basa)
b.Tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-
syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak
mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh
manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar
oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun
bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat
berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini, dibunuh
dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam,
tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.
5. Air Limbah
Air limbah industri tahu adalah salah satu jenis industri yang membuang
hasil pengolahan limbah cair dan padat nya baik secara langsung maupun tidak
langsung ke badan air, dimana didalam proses produksi tahu banyak sekali
membutuhkan air untuk proses produksinya. Sehingga diperlukan pengolahan
air limbah, salah satunya yaitu dengan menggunakan teknologi plasma. Plasma
dibuat dengan pemanfaatan tegangan listrik, yaitu dengan menghadapkan dua
elektroda. Dengan memberikan tegangan listrik searah yang cukup tinggi, yaitu
< 10 kV. Teknologi plasma dalam limbah cair merupakan loncatan-loncatan ion,
loncatan ini membentuk spesies aktif (OH, O, H, H2O2) yang memiliki sifat
radikal dimana mudah bereaksi dengan senyawa organik tanpa terkecuali.
Pengolahan limbah cair industri tahu dengan menggunakan proses
teknologi plasma dilakukan dengan beberapa variasi waktu kontak antara 10
sampai 160 menit dan luas penampang antara 18 cm2 sampai 90 cm2. Hasil
terbaik yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu pada waktu kontak 160 menit
dan luas penampang 90 cm2 yang menghasilkan penyisihan COD 75.29 % dan
TSS sebesar 77.27 %. Dengan konstanta yang paling tinggi yaitu 0.000003 untuk
penyisihan COD dan dengan konstanta yang paling tinggi yaitu 0.000009 untuk
penyisihan TSS.

DAFTAR PUSTAKA
Zulkarnain, Iskandar.03121403046. Paper Air Industri.

Anonym1.2011. Air Industri (Air Boiler). (online) tersedia:


http://vionaadistie.blogspot.com/2011/01/air-industri-air-boiler.html
(Diakses pada tanggal 5 September 2014 pukul 23.00 WIB)
Anonym2.Air Pendingin (Cooling Water).(online) tersedia:
http://www.academia.edu/5206679/Air_Pendingin_Cooling_Water_M
akalah_Disusun_untuk_memenuhi_tugas_mata_kuliah_Utilitas .
(Diakses pada tanggal 6 September 2014 pukul 20.18 WIB)
Anonym3.2012. Jenis Air Industri. (online) tersedia:
http://caesarvery.blogspot.com/2012/12/tentang-air-industri.html
(Diakses pada tanggal 5 September 2014 pukul 23.12 WIB)
Anonym4.Pengolahan Air Industri.(online) tersedia:
http://www.academia.edu/5181100/PROSES_PENGOLAHAN_AIR_IN
DUSTRI_FARMASI (Diakses pada tanggal 5 September 2014 pukul
22.05 WIB)
Anonym5.Sistem Pengolahan Air.(online) tersedia:
http://priyambodo1971.wordpress.com/cpob/sarana-penunjang-kritis-
industri-farmasi/sistem-pengolahan-air-spa/ (Diakses pada tanggal 5
September 2014 pukul 23.20 WIB)
Anonym6.Pengolahan Air Sanitasi.(online) tersedia:
http://nanosmartfilter.com/pengolahan-air-bersih-untuk-industri/
(Diakses pada tanggal 5 September 2014 pukul 23.40 WIB)

Anda mungkin juga menyukai