Si
Ketidaksesuaian kriteria air umpan boiler menurut baku mutu diatas akan
mempengaruhi berbagai hal, misalnya :
1. Korosi
Korosi adalah peristiwa elektrokimia, dimana logam berubah menjadi
bentuk asalnya akibat dari oksidasi yang disebabkan berikatannya oksigen
dengan logam, atau kerugian logam disebabkan oleh akibat beberapa kimia.
Beberapa penyebab korosi pada Boiller antara lain:
a. Adanya kadar Oksigen Terlarut yang melebihi batas pada Boiler feed water
( korosi pada pipa economizer)
b. pH/Alkalinity yang melebihi batasan ( Korosi pH tinggi pada Boiler tekanan
tinggi )
c. Karbon dioksida ( korosi asam karbonat pada jalur kondensat )
d. Korosi khelate ( EDTA sebagai pengolahan pencegah kerak )
e. Akibat dari peristiwa korosi adalah penipisan dinding pada permukaan boiler
sehingga dapat menyebabkan pipa pecah atau bocor.
2. Kerak ( Scale)
Pengerakan pada sistem boiler disebabkan antara lain oleh:
a. Pengendapan hardness dan mineral-mineral lainnya apabila batasan
konsentrasinya terlampaui.
b. Kerak lazim terdapat pada boiler antara lain : CaCO3, Ca3(PO4)2, Mg(OH)2,
MgSiO3, SiO2, Fe2(CO3)3, FePO4 . Kerak adalah senyawa berstruktur kristal
dan tidak tembus air, sehingga keberadaanya akan berfungsi seperti isolator
dan menurunkan effisiensi perpindahan panas sehingga effisiensi boiler akan
menjadi rendah dan akan lebih banyak mengkonsumsi bahan baker;
Konsekwensi lain dari adanya kerak adalah terjadinya “hot spot” yaitu panas
yang berlebih pada tempat kerak berada dan hal ini bisa mengakibatkan pipa
boiler menggelembung dan pecah.
3. Endapan (Foculant)
Endapan (foculant) adalah hasil pengendapan dari partikel tersuspensi
(suspended solid); Endapan berstruktur “porous” dan tembus air, sehingga
akibat yang ditimbulkan dari adanya endapan berbeda dengan akibat dari
adanya Kerak; Endapan menyebabkan terjadinya korosi yang sangat destruktif
di bawah endapan tersebut dan akan menyebabkan kebocoran pipa dalam
waktu relative singkat.
Beberapa contoh endapan yang umum terdapat pada boiler adalah:
a. Besi Hydroxide (Fe(OH)3 dimana ion Fe nya berasal dari hasil korosi.
b. Partikel padat tersuspensi dari feedwater (Lumpur & kotoran lain) yang
terbawa dalam feedwater.
c. Dari peristiwa- peristiwa ini mengakibatkan terbentuknya endapan pada pipa
boiler, menyebabkan terjadinya korosi dibawah endapan dan kebocoran
pada pipa.
3. Air Pendingin (Cooling Water)
Sistem pendinginan adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya
over heating (panas yang berlebihan) pada mesin agar mesin bisa bekerja secara
stabil. Air pendingin adalah air limbah yang berasal dari aliran air yang
digunakan untuk penghilangan panas dan tidak berkontak langsung dengan
bahan baku, produk antara dan produk akhir (KEP-49/MENLH/11/2010. Sistem
air pendingin merupakan bagian yang terintegrasi dari proses operasi pada
industri. Untuk produktifitas pabrik yang kontinu, sistem tersebut memerlukan
pengolahan kimia yang tepat, tindakan pencegahan, dan perawatan yang baik.
Kebanyakan proses produksi pada industri memerlukan air pendingin untuk
efisiensi dan operasi yang baik. Air pendingin sistem mengontrol suhu dan
tekanan dengan cara memindahkan panas dari fluida proses ke air pendingin
yang kemudian akan membawa panasnya. Total nilai dari proses produksi akan
menjadi berarti jika sistem pendingin ini dapat menjaga suhu dan tekanan
proses dengan baik. Memonitor & mengatur korosi, deposisi, pertumbuhan
mikroba, dan sistem operasi sangat penting untuk mencapai Total Cost of
Operation (TCO) yang optimal.
Air pendingin mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap
efisiensi total engine serta umur engine. Apabila temperatur air pendingin masuk
engine terlalu tinggi, maka efisiensi mekanis engineakan menurun dan
dikhawatirkan dapat terjadi over - heatingi pada engine. Sedang bila temperatur
air terlalu rendah, maka efisiensi termal akan menurun (Handoyo, 1999). Proses
pendinginan melibatkan pemindahan panas dari satu substansi ke substansi
yang lain. Substansi yang kehilangan panas disebut cooled, dan yang menerima
panas disebut coolant. Beberapa faktor yang membuat air menjadi coolant yang
baik adalah :
1. Sangat berlimpah dan tidak mahal.
2. Dapat ditangani dengan mudah dan aman digunakan.
3. Dapat membawa panas per unit volume dalam jumlah yang besar.
4. Tidak mengembang ataupun menyusut (volumenya) pada perubahan
suhu dalam range normal.
5. Tidak terdekomposisi.
Beberapa parameter penting dalam sistem air pendingin :
1. Konduktivitas mengindikasikan jumlah dissolved mineral dalam air.
2. pH, menunjukkan indikasi dari tingkat keasaman atau kebasaan dari air.
3. Alkalinitas, berupa ion carbonate (CO3-2) dan ion bicarbonate (HCO3-).
4. Hardness / kesadahan, menunjukkan jumlah ion calcium dan magnesium
yang ada dalam air.
Pada umumnya air digunakan sebagai media pendingin karena faktor-
faktor sebagai berikut:
1. Air merupakan malcri yang dapat diperoleh dalam jumlah besar.
2. Mudah dalam pcngaturan dan pengolahan.
3. Menyerap panas yang relatif tinggi persatuan volume.
4. Tidak mudah menyusut secara berarti dalam batasan dengan adanya
perubahan temperatur pendingin.
5. Tidak terdekomposisi.
Adapun syarat-syarat air yang digunakan sebagai media pendingin:
1.Jernih, maksudnya air harus bersih, tidak terdapat partikel-parlikel kasar
yaitu batu, krikil atau partikel-partikel halus seperti pasir, tanah dan lumut
yang dapat menyebabkan air kotor.
2. Tidak menyebabkan korosi.
3.Tidak menyebabkan fouling, fouling disebabkan oleh kotoran yang terikut
saat air masuk unit pengolahan airseperti pasir, mikroba dan zat-zat
organik.
4. Air Sanitasi
Air bersih (Sanitasi) adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang
bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau
dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari dan memenuhi persyaratan
untuk pengairan sawah, untuk treatment air minum dan untuk treatmen air
sanitasi. Persyaratan disini ditinjau dari persyaratan kandungan kimia, fisika dan
biologis.
Pengertian Air Bersih:
1. Secara Umum: Air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia.
2. Secara Fisik : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
3. Secara Kimia:
a.PH netral (bukan asam/basa)
b.Tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-
syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak
mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh
manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar
oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun
bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat
berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini, dibunuh
dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam,
tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.
5. Air Limbah
Air limbah industri tahu adalah salah satu jenis industri yang membuang
hasil pengolahan limbah cair dan padat nya baik secara langsung maupun tidak
langsung ke badan air, dimana didalam proses produksi tahu banyak sekali
membutuhkan air untuk proses produksinya. Sehingga diperlukan pengolahan
air limbah, salah satunya yaitu dengan menggunakan teknologi plasma. Plasma
dibuat dengan pemanfaatan tegangan listrik, yaitu dengan menghadapkan dua
elektroda. Dengan memberikan tegangan listrik searah yang cukup tinggi, yaitu
< 10 kV. Teknologi plasma dalam limbah cair merupakan loncatan-loncatan ion,
loncatan ini membentuk spesies aktif (OH, O, H, H2O2) yang memiliki sifat
radikal dimana mudah bereaksi dengan senyawa organik tanpa terkecuali.
Pengolahan limbah cair industri tahu dengan menggunakan proses
teknologi plasma dilakukan dengan beberapa variasi waktu kontak antara 10
sampai 160 menit dan luas penampang antara 18 cm2 sampai 90 cm2. Hasil
terbaik yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu pada waktu kontak 160 menit
dan luas penampang 90 cm2 yang menghasilkan penyisihan COD 75.29 % dan
TSS sebesar 77.27 %. Dengan konstanta yang paling tinggi yaitu 0.000003 untuk
penyisihan COD dan dengan konstanta yang paling tinggi yaitu 0.000009 untuk
penyisihan TSS.
DAFTAR PUSTAKA
Zulkarnain, Iskandar.03121403046. Paper Air Industri.