Anda di halaman 1dari 28

TEKNOLOGI PENGOLAHAN

AIR LIMBAH
PERTEMUAN 11
4 DESEMBER 2018

1
OUTLINE

Pendahuluan
Pengolahan Awal
Pengolahan Fisik-Kimia
Pengolahan Biologi
Pengolahan Lanjutan

2
PEMILIHAN PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

1.  Karakteristik limbah cair


[TSS, TDS, material yang biodegradable, komponen
organik / inorganik & material toksik]
Pertimbangan rasio BOD/COD rendah (<0.5) à Fisika dan Kimia
Pertimbangan rasio BOD/COD tinggi (>0.5) à Biologi

2.Kualitas efluen yang diinginkan


Surat Keputusan Gubernur Propinsi Jawa
Barat No. 6/1999, lampiran II & III

3.Biaya dan ketersediaan lahan


KARAKTERISTIK AIR LIMBAH INDUSTRI DI PROPINSI JAWA BARAT 3
Diagram Skematis Pengolahan Air LImbah Industri
FLOTASI

(Flotasi udara terlarut, Penyaringan cepat,


Flotasi gravitas) penyaringan
bertekanan
TANGKI
KOAGULASI SEPARASI & SEDIMENTASI
SEDIMENTASI FILTRASI AKHIR
(Koagulan inorganik,
polimer, bahan
penetralisas) PENGOLAHAN PENGOLAHAN
AIR PENYARINGAN
KASAR, LUMPUR TERSIER Karbon aktif
LIMBAH OKSIDASI Pertukaran ion
PENGENDAPAN
PASIR, REDUKSI electrodialysis
SEDIMENTASI Osmosis terbalik
(Oksidasi udara, Wet Separasi
electrolysis incinerator) DEWATERING,
Flotasi
PROSES
Iradiasi ion
INSINERASI
ultraviolet
PENGOLAHAN
AEROBIK

(Oksidasi udara, Wet PENGGUNAAN


electrolysis incinerator) KEMBALI ‘RECYCLE’ AIR

PENGOLAHAN
ANAEROBIK

(fermentasi) 4
AIR INDUSTRI
PENGOLAHAN AIR LIMBAH
(TAHAPAN-TAHAPAN PROSES)

Flotasi

Koagulasi-Flokulasi Pemisahan & Tangki


Sedimentasi Filtrasi Sedimentasi
Air Penyaringan
limbah Pengendapan pasir Akhir
Reduksi Pengolahan Pengolahan
Sedimentasi Oksidasi Lumpur Tersier
Pengolahan Karbon Aktif
Aerobik Proses Penukaran ion
Pengeringan & Electro-dialysis
Pengolahan Pembakaran Osmosis Terbalik
Anaerobik Gelembung Absorptif
Flotasi
Penggunaan Irradiasi ion
kembali ultraviolet

Air Industri
5

PRIMER - SEKUNDER - TERSIER


LUMPUR
PROSES FISIK
PROSES KIMIA
PROSES BIOLOGI

6
PROSES FISIKA

l  Sering digunakan mencakup sedimentasi, filtrasi, dan


transfer gas.
l  Proses penyisihan dasar digunakan untuk menyisihkan
material dalam air limbah atau untuk menyisihkan
produk yang dihasilkan dari proses kimia atau biologi.
l  Sedimentasi:
l  Menyisihkan partikel dan koloid dari air limbah.
l  Dibuat dalam tangki dimana aliran tersebar seragam
untuk meminimalkan turbulensi.
l  Ketika partikel terlalu kecil untuk mengendap, bahan
kimia perlu ditambahkan untuk membentuk partikel
yang berukuran lebih besar sehingga dapat
mengendap lebih cepat.
7
PROSES KIMIA

l  Bahan-bahan kimia ditambahkan untuk mengubah


kondisi kesetimbangan dan menyebabkan
pengendapan dari bahan-bahan yang tidak diinginkan
(pencemar).

l  Bahan-bahan pengoksidasi digunakan pada kondisi


dimana komponen yang direduksi akan disisihkan.

8
PROSES KIMIA (Lanjutan)

l  Koagulasi menggunakan bahan kimia sering digunakan


sebagai unit, terkait dengan proses sedimentasi atau
filtrasi, dimana kondisi partikel-partikel berukuran kecil
dan koloid akan membentuk partikel-partikel berukuran
lebih besar (flock) yang dapat mengendap.

l  Proses secara kimia merupakan proses konversi


sedangkan penyisihan aktual dilakukan melalui
pemisahan secara fisik produk-produk padatan, cairan,
atau gas hasil reaksi kimia yang terjadi.

9
PENGOLAHAN AWAL

TUJUAN:

Pengolahan untuk mendukung proses


selanjutnya.
1. Penyaringan kasar (Screening)
2. Penyisihan pasir (Grit chamber)
3. Tangki Aliran Rata-rata
4.  Netralisasi
10
PENYARINGAN KASAR (SCREENING)
Tujuan : untuk menyisihkan material kasar
Ukuran Kisaran Tipe dan
material ukuran material
kasar bukaan Screen

Gambar: Bar Screen

11
Gambar Tipe-tipe Screen

Inclined Fixed Screen


Rotary Drum Screen

Rotary Disc Screen Centrifugal Screen

12
GRIT CHAMBER
Tujuan : untuk menyisihkan pasir (grit & sand)

Pinorganic 1.5 – 2.7 kg/m3


Porganic 1.1 kg/m3

Td : (10 ~ 15)’ Scrapper


Vw : 0.3 m/s
13
TANGKI ALIRAN RATA-RATA
(EQUALIZATION TANK)
Tujuan : untuk menyeimbangkan/merata-rata
aliran dan konsentrasi (mengatasi
fluktuasi).

opsional

Inlet Q max

Q ave
mixer
aerator
Q min

14

Outlet
NETRALISASI
Tujuan : Untuk menetralkan pH yang diperlukan
untuk proses-proses selanjutnya
Jenis-jenis bahan kimia yang digunakan untuk menetralkan pH:
menurunkan pH à H2SO4, HCl
Menaikkan pH àNaOH, kapur

Acid

Alkali

Gambar 7-9 Penyesuaian pH

15
OUTLINE

Pendahuluan
Pengolahan Awal
Pengolahan Fisika-Kimia
Pengolahan Biologi
Pengolahan Lanjutan

16
PENGOLAHAN FISIKA-KIMIA

A. Fisika untuk menyisihkan /mengurangi


zat-zat pencemar melalui:
§  Gaya gravitasi
§  Karakteristik fisik
[sedimentasi, flotasi, penyaringan,
pemisah minyak, filtrasi]

B. Kimia Untuk penyisihan polutan


melalui:
§  Penambahan zat kimia
[koagulasi, flokulasi, netralisasi]
17
KOAGULASI & FLOKULASI
Tujuan: untuk menyisihkan bahan-bahan
tersuspensi /koloid

Colloidal Coagulation Reaction Flocculation Reaction


Kolloidal Reaksi Reaksi
Koagulasi Flokulasi

Penambahan zat kimia


1. Koagulan : garam-garam logam (metal salts)
[FeCl3, FeSO4, Al2(SO4).n H2O]
Marmer /kapur 18

2. Flokulan : polimer-polimer
JAR TEST
•  FUNGSI: MEMPEROLEH DOSIS OPTIMUM KOAGULAN
DAN FLOKULAN DI DALAM AIR LIMBAH YANG
MAMPU MENGHASILKAN SISA KEKERUHAN PALING
SEDIKIT DAN ENDAPAN LUMPUR PALING BANYAK.

19
Pertimbangan Utama

A. Jar Test 1. Konsentrasi Koagulan & flokulan


2. Kekeruhan
3. Lumpur

B. Koagulasi 1. Volume tangki pengadukan, waktu


detensi (1-3)’
2. Tipe pencampur (mixer), rpm & nilai G
3. Tipe /bentuk
4. Pengadukan cepat (mekanis /hidrolis)
C. Flokulasi 60-100 rpm
1. Volume tangki flokulasi, td (20-30)’
2. Pengadukan lambat [mekanis / 20

hidrolis], G (20-80) s-1 40-50 rpm


Gambar: Unit Koagulasi-Flokulasi-Sedimentasi

Unit Terpisah Unit Gabungan

Gambar: Tipe pengadukan

21

Mekanis Hidrolis
Parameter-parameter Operasi
Koagulasi dan Flokulasi
1. Efisiensi [%]
2. Laju alir
3. Nilai G
4. Dosis koagulan
5. Dosis flokulan
6. pH (nilainya sangat dipengaruhi oleh
buffering capacity).
Buffering capacity limbah cair: kemampuan limbah
cair untuk menetralisir nilai pH

22
SEDIMENTASI
Tujuan : Untuk menyisihkan padatan
tersuspensi melalui pengendapan
Prinsip pengendapan secara gravitasi

Ps >1
V > Vo [perbedaan arah aliran]

Prinsip selimut lumpur (sludge blanket) Gambar Pengaruh arus terhadap


sedimentasi

Pemisahan TSS/TDS dari air melalui pembentukan selimut


lumpur yang berfungsi sebagai filter
23
V = Vo [perbedaan arah aliran]
TIPE TANGKI SEDIMENTASI
1. Persegi 2.Lingkaran

Parameter- 1.  Efisiensi [%]


2.  Beban permukaan (overflow rate), [So]
parameter
= Q/A = Flow/luas permukaan tangki
operasi ( biasanya kurang dari 1,000 gal/day-ft.2 )
3.  Waktu tinggal [td] 24
FLOTASI
Tujuan : Untuk menyisihkan pencemar yang
dapat mengapung [komponen
Prinsip
hidrokarbon /TDS]
Inlet
Material yang mengapung /minyak & lemak >>
Pengambilan material terapung
Ps <1 di permukaan Inlet /Material yang mengapung
V < Vo [Perbedaan arah aliran] /minyak & lemak <<

Tipe-tipe unit flotasi

Model Sederhana
1.  Flotasi gravitasi
2.  Corrugated Plate Interceptor (CPI)
Outlet Inlet
3.  Flotasi Udara Terlarut /Dissolve Air
flotation [DAF]

Corrugated Plate
25
Floating Area

Model CPI
Koagulasi Tangki Koagulasi Lapisan Lumpur
(thickened sludge)
Air
kondisi
awal

Air
terolah
Tangki Flotasi
terpisah Pembuangan
Lumpu
akhir
r

Udara terlarut
Reservoir

Katup
Katup
Pompa
tekan
Kompresor
Udara

Flotasi udara Terlarut


Dissolved Air Flotation (DAF)

26
FILTRASI
Tujuan: Untuk menyisihkan ukuran TSS yang
sangat kecil melalui filtrasi media [pasir,
kerikil, dll]

Proses 1.  Filtrasi gravitasi


filtrasi 2.  Filtrasi tekanan

Butir
Flok
Butir pasir Fe-Al 10 µm
Prinsip pasir
1.  Filtrasi Sthaphylococus
2.  Sedimentasi Ukuran butir pasir
1 µm
Tanah Diatom
3.  Adsorpsi 500µm
30 µm
4.  Biofilm Fresh Water
Chlorela
5~10µm
Partikel Silika
20 µm
Butir
pasir
27
END OF SESSION

28

Anda mungkin juga menyukai