Anda di halaman 1dari 28

Disusun Oleh:

Hafis Pamungkas 175060700111005


Wira Farras Afifah 175060700111029
Ahmad Amirul 175060701111001
Maria Crizandita 175060701111034
Tri Nanda Rahmasari 175060707111008
Norman Haris R 175060707111031
Rafika Aulia Alim 175060707111038
Karenina Aurielle 175060707111047

1
PT. KAWASAKI
MOTOR
INDONESIA
3
Profil Perusahaan
PT Kawasaki Motor Indonesia 1 4
PROFIL PERUSAHAAN
◉ Berdiri pada 18 Februari 1994 sebagai perusahaan joint
venture antara Kawasaki Heavy Industries, Ltd. Jepang
dengan PT. Sumber Selatan Nusa.

◉ Produksi pertama pada Maret 1995.

5
MAPS

Lokasi

Lokasi
Kelapa Gading, Jakarta Utara

6
PRODUK YANG DIHASILKAN

7
Limbah Perusahaan
PT Kawasaki Motor Indonesia 2 8
AKIBAT LIMBAH

Pandangan Penurunan Nilai Bahan-Bahan Hasil Produksi


Kurang Air Tanah Buangan Dapat
Menyenangkan Disekitar Mengotori Mempengaruhi
Industri Udara, Air, dan Pola Hidup
Tanah Masyarakat

9
Pengolahan Perusahaan
PT Kawasaki Motor Indonesia 3 10
KAWASAKI IN JAPAN
(ECO TOWN)

11
HOW?

12
13
14
PT. Kawasaki Motor Indonesia
Mendapat Predikat Baik dalam
Ketaatan Terhadap Ketentuan
Pembuangan Limbah Cair
Oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup DKI Jakarta
Tahun 2000, 2001, 2002, 2003, dan 2005

15
JUMLAH AIR BUANGAN DI DKI JAKARTA
JUMLAH LIMBAH CAIR

Limbah Domestik Limbah Perkantoran Limbah Industri

10%

15%

75%

16
JUMLAH AIR BUANGAN DI DKI JAKARTA
JUMLAH BEBAN POLUTAN ORGANIK DI
LIMBAH CAIR
Limbah Rumah Tangga Limbah Perkantoran Limbah Industri

16%

14%

70%

17
UPAYA PENGURANGAN LIMBAH
SUMBER LIMBAH SEBAB

Wastafel Downtime

Proses Painting Keterbatasan ketrampilan SDM

Ceceran bahan kimia SOP

Air pembersih lingkungan Kurang terpenuhinya fasilitas

18
19
20
PENGOLAHAN LIMBAH
(PRE-TREATMENT)
Pengolahan air limbah
merupakan upaya pemisahan
padatan tersuspensi (solid–liquid
separation), pemisahan senyawa
koloid, serta penghilangan
senyawa polutan terlarut.

21
TIGA JENIS PENGOLAHAN LIMBAH PROSES
PRE-TREATMENT PT. KAWASAKI MOTOR
INDONESIA
Pengolahan Primer Pengolahan Sekunder Pengolahan Tersier
Digunakan sebagai Digunakan untuk Digunakan untuk
pengolahan pendahuluan menghilangkan senyawa menghasilkan air olahan
untuk menghilangkan polutan organik terlarut dengan kualitas yang
padatan tersuspensi, yang umumnya lebih bagus sesuai
koloid, serta penetralan dilakukan secara proses dengan yang
yang umumnya biologis. diharapkan. Prosesnya
menggunakan proses dapat dilakukan baik
fisika atau proses kimia. secara biologis, secara
fisika, kimia atau
kombinasi ke tiga proses
tersebut.
22
PENGOLAHAN LIMBAH (SECARA FISIKA & KIMIA)
1. Proses Screening (Penyaringan)
Di dalam proses pengolahan air limbah, screening atau saringan dilakukan
pada tahap paling awal. Saringan untuk penggunaan umum (general porpose
screen) dapat digunakan untuk memisahkan bermacam-macam benda padat
yang ada di dalam air limbah, misalnya kertas, plastik, kain, kayu dan benda
dari metal serta lainnya. Benda-benda tersebut jika tidak dipisahkan dapat
menyebabkan kerusakan pada sistem. Terdapat 2 macam unit pemisah yaitu
Unit Pemisah Pasir (Grit Removal) Unit Pemisah Minyak (Oil Trap)

23
PENGOLAHAN LIMBAH ( SECARA FISIKA & KIMIA)
2. Proses Pengontrolan pH
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai
kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion
hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan
pada perhitungan teoritis. Salah satu pengukuran yang sangat penting dalam
berbagai cairan proses (industri, farmasi, manufaktur, produksi makanan dan
sebagainya) adalah pH, yaitu pengukuran ion hidrogen dalam suatu larutan.
Proses pengontrolan pH diperlukan agar proses
koagulasi-flokulasi dapat berjalan secara optimal, sebab
bahan kimia koagulan/flokulan akan berkerja pada pH
optimum tertentu. Jika pH optimal tercapai, maka akan
terjadi penghematan pemakaian bahan kimia dan flok-flok
akan terbentuk dengan ukuran maksimal, sehingga akan
sangat mudah untuk dilakukan pemisahan/sedimentasi.

24
PENGOLAHAN LIMBAH ( SECARA FISIKA & KIMIA)
3. Proses Koagulasi – Flokulasi
Koagulasi adalah proses destabilisasi partikel koloid dengan cara penambahan senyawa
kimia yang disebut koagulan. Koloid mempunyai ukuran tertentu sehingga gaya tarik
menarik antara partikel lebih kecil dari pada gaya tolak menolak akibat muatan listrik.
Pada kondisi stabil ini penggumpalan partikel tidak terjadi dan gerakan Brown
menyebabkan partikel tetap berada sebagai suspensi. Melalui proses koagulasi terjadi
destabilisasi, sehingga partikel-partikel koloid bersatu dan menjadi besar. Dengan
demikian partikel-partikel koloid yang pada awalnya sukar dipisahkan dari air, setelah
proses koagulasi akan menjadi kumpulan partikel yang lebih besar sehingga mudah
dipisahkan dengan cara sedimentasi, filtrasi atau proses pemisahan lainnya yang lebih
mudah.
Fungsi flokulator adalah untuk pembentukan flok-flok agar menjadi besar dan stabil
sehingga dapat diendapkan dengan mudah atau disaring. Untuk proses pengendapan
dan penyaringan maka partikel-partikel kotoran halus maupun koloid yang ada dalam air
baku harus digumpalkan menjadi flok-flok yang cukup besar dan kuat untuk dapat
diendapkan atau disaring.

25
PENGOLAHAN LIMBAH ( SECARA BIOLOGIS)
1. Secara Anaerob
Polutan-polutan organik komplek seperti lemak, protein dan karbohidrat pada kondisi
anaerobic akan dihidrolisa oleh enzim hydrolase yang dihasilkan bakteri pada tahap pertama.
Enzim penghidrolisa seperti lipase, protease dan cellulase. Hasil hidrolisa polimer-polimer
diatas adalah monomer seperti manosakarida, asam amino, peptida dan gliserin. Selanjutnya
monomer-monomer ini akan diuraikan menjadi asam-asam lemak (lower fatty acids) dan gas
hidrogen.

2. Secara Aerob
Di dalam proses pengolahan air limbah organik secara biologis aerobik, senyawa komplek
organik akan terurai oleh aktifitas mikroorganisme aerob. Mikroorganisme aerob tersebut di
dalam aktifitasnya memerlukan oksigen atau udara untuk memecah senyawa organik yang
komplek menjadi CO2 (karbon dioksida) dan air serta ammonium, selanjutnya ammonium
akan dirubah menjadi nitrat dan H2S akan dioksidasi menjadi sulfat.

26
OUTPUT LIMBAH
Berikut merupakan output limbah yang dihasilkan
◉ Limbah segar : merupakan limbah yang berada di unit equalisasi limbah
produksi, yaitu campuran limbah dari proses painting dan limbah dari
blodown boiler yang telah melewati oil trap.
◉ Limbah outlet kimia : merupakan limbah yang telah dilakukan proses
koagulasi, flokulasi dan pengendapan lumpur.
◉ Outlet biologi : merupakan limbah yang telah diproses secara biologi di
biofilter (outlet biofil).
◉ Outlet unit re-use : merupakan limbah dari outlet ultra filtrasi yang siap
digunakan.
Dengan ini Limbah pada PT. Kawasaki Motor Indonesia dapat disalurkan dengan
baik ke IPAL Kawasan Industri MMI 20001

27
THANKS!
Any questions?

28

Anda mungkin juga menyukai