Anda di halaman 1dari 34

BENY SUYANTO,SPd,MSi

MEKANISME PENGOLAHAN AIR FISIK, KIMIA DAN BIOLOGIS

SUMBER
AIR PERMUKAAN LIMBAH CAIR
PENGOLAHAN Alternatif pengol Air limbah &
Alternatif pengol Air &
Aplikasi
Aplikasi

Preliery Treatment Secandery treatment


Intake Limba cair Industri
Intake : screening,low water 
Aktivatif sluge
sluge Intake
canal 
Trickling filter, Koagulasi ; Pompa
Aerasi Aerator Pembubb kapur; Prasedimentasi
Prasedimentasi Oxidation dictc
Prasedimentasi Flash mix Sedimentasi
Sedimentasi Performent Pengol lumpur: Aktivated sluge
Flasmixing Pembubuhan bh kimia Slude draying bed
Thickener :
Garvitasi,Disolved
Sedimentasi
air,flotation, centrifugasi Limbah cair RS
Intake
Tertiery treatment Stabilisasi : Aerobib, an
Filtrasi Reaktor aerasi
aerobic
Amonium
Amonium striping Sedimentasi
Desinfeksi Dewatening : Vacum filter, Sludge draying bed
Desinfeksi
Desinfeksi
presure filter, centrifugasi Clarifer
Reservoir Denitrifikasi
Denitrifikasi Profil hydrolic

Nitrifikasi
Nitrifikasi
Bagan Proses
Transimisi Ion
Ion exchange Pengolahan tinja
Karakterisik, kapasitas,
Filtrasi
Filtrasi
Distribusi kualitas
Carbon
Carbon abasorsi
abasorsi Mekanisme penyeb
Elektrodialisis
Elektrodialisis penyakit
Macam metode
pembuangan
Desain septictank Th-6786

Pengol biologis, fisik


definisi :
 Intake unit : lokasi pengambilan air baku dalam hal ini dapat berupa saluran
pembawa air baku, grid chamber, parsall flume dan suorge well.
 Saluran pembawa air baku : pembawa unt membuat aliran dr turbulen menjadi
laminer dapat berupa pipa,saluran beton dsb
 Grid Chamber dan Parsall flume merupakan bak penangkap pasir dan biasa
lokasinya di gabung dengan alat ukur debit air baku.
 Sourge well unit berfungsi sebagai tempat pengendapan pasir/keriki,saluran
penenang ,aliran laminer dan reservoir sebelum air baku di pompa ke aerator).
 Water pump submersible and centrifugal alat yang digunakan untuk
mengangkat air dari sourge well ke aerator
 Aeration unit : berfungsi memasukan udara sebanyak-banyaknya pada titik air
sehingga bahan kimia tertentu dapat menguap dan mudah mengendap pada unit
prasedimentasi.
 Prasedimentasi unit : berfungsi untuk mengendapkan partikel diskrit dari suatu
Th-6786
suspensi secara gravitasi.
Flash mixing unit : berfungsi sebagai tempat percampuran antara bahan kimia
(koagulan) yang telah berbentuk cairan dengan air baku sehingga partikel koloid
terbentuk dan dpat dengan mudah diendapkan di sedimentasi (Coagulation and
flogulation )
Bak pembubuh bahan kimia berfungsi sebagai tempat larutan bahan
koagulan yang akan menyalurkannya ke flash mixer .
Sedimentasi unit berfungsi untuk memisahkan partikel-partikel yang tersuspensi
di dalam air agar mengendap secara gravitasi .
Filtration unit : unit ini berfungsi untuk menyaring flog-flog yang tidak terendap
pada bak sedimentasi yang terbawa aliran air sehingga diharapkan air yang
tersaring bersih.
Desinfetion unit berfungsi untuk menghilangkan mikrobilogis patogen air yang
telah melalui penyaringan ( filtrtion unit).
Ground reservoir and water tower : berfungsi untuk menampung air hasil proses
pengolahan siap untuk didistribusi.
Distribution pump : unit pompa ini menggunakan pumpa submersible yang Th-6786

digunakan untuk mengangkat air dari gruond reservoir ke water tower.


Th-6786
UNIT POMPA .
1. FUNGSI
sebagai alat bantu yang digunakan untuk menaikan air dari sourge well ke
bak aerasi sehingga fungsi aerator berjalan dengan baik.
terkait dengan pompa :
•Kapasitas pompa : vulume zat cair yang dipompa peratuan waktu ( m 3/s )

•Statik head : perbedaan elevasi antara selevasi zat cair dischange head
dan elevasi zat cair suction head atau pertambahan statik suction head dan
statik dischange head.

•Statik suction head : perbedaan elevasi antara elevasi zat cair suction
dengan pusat pompa.

•Statik Dischange head : perbedaan elevasi antara elevasi zat cair


dischange head dengan pusat pompa.
Th-6786
UNIT POMPA .

•Statik suction head negatif : elevasi zat cair suction yang berada di
bawahpusat pompa.

•NPSH ( Statik positif Suction Head ) : head yang menyebabkan zat cair
mengalir melalui pipa suction dan akhirnya masuk ke pompa.

•NPSHr yang diperlukan. : NPSH yang diperlukan pompa yang digunakan


untuk mengatasi headloos internal dalam pompa. Nilai ini tersedia dalam
brosur pompa dan diberikan oleh pembuat pompa.

• NPSHa yang tersedia : Suction head yang dimiliki zat cair pada sisi
suction pompa , dikurasngi dengan tekanan uap jenuh zat cair pada
temperatur pemompaan.
•Daya pompa =  g H Q /0,75 (dalam House Power) Th-6786
Proses Aerasi adalah proses memasukan oksigen sebanyak-banyaknya pada titik air
agar dapat mengoksidasi bahan kimia tertentu sehingga mampu menurunkan bahan
tersebut .

Zat-zat yang mengalami penurunan setelah adanya aerasi:


1. Zat yang menghasilkan rasa dan bau seperti H­2­S dan beberapa senyawa organik
volatile lainnya.
2. Subtan yang dapat menaikkan aksi korosif air, seperti CO­2­dan H­2­S.
3. Zat-zat yang bereaksi dengan zat kimia yang digunakan dalam pengolahan air
termasuk didalamnya Karbon dioksida dalam proses pelunakan dan klorinasi.
4. Beberapa macam gas salah satunya gas methan.

Th-6786
Spray Aerator
Multytray Aerator
Th-6786
Cascade Aerator
Cone Aerator Th-6786
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aerasi
Perpindahan gas pada proses aerasi dari zat yang mudah menguap
ke atau dari air tergantung pada sejumlah faktor-faktor antara lain:

1.Karakteristik zat yang mudah menguap.


2.Temperatur air dan temperatur udara sekitarnya.
3.Resistansi perpindahan gas.
4.Tekanan parsial gas pada lingkungan aerator.
5.Turbelensi (pergerakan) pada fese gas dan cair.
6.Perbandingan luas permukaan kontak dengan volume aerator.
7.Waktu kontak.

Th-6786
FILTRASI :
proses penyaringan partikel secara fisik, kimia dan biologi untuk
memisahkan atau menyaring partikel yang tidak terendapkan di sedimentasi
melalui media berpori. (Tri Joko, 2010)

Tujuan : untuk menyempurnakan penurunan kadar kontaminan seperti


bakteri, warna, rasa, bau, Fe dan Mn sehingga diperoleh air yang bersih
memenuhi standar kualitas air minum.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Proses Filtrasi :

a.Debit Filtrasi
b. Konsentrasi Kekeruhan
c.Temperatur
d.Kedalaman media, Ukuran, dan Material
e.Tinggi Muka Air Di Atas Media dan Kehilangan Tekanan
Th-6786
Filter Cepat
Karakteristi
Filter Lambat
k Gravitasi Bertekanan
Kecepatan
2-5 m3/m2.hari 120-360 m3/m2.hari
Filtrasi
Ukuran bak Luas (2000m2) Small (100 m2)
Gravel 0,5 m, pasir 0,7-1,0m,
Ketebalan Gravel 0,3 m, pasir
stratified, antarsit dapat digunakan sebagai
media 1m, unstratified
dual media
Effective size
0,35 mm 0,6-1,2mm
(ES) pasir
Uniformity
2-2,5 1,5-1,7
Coef (UC)
Head Lose Sampai 1m Sampai 3m
Mengeruk lapisan
paling atas dan Backwash dengan air atau air dan
Metoda
mencuciya atau udara, dalam beberapa hal menggunakan
Pencucian
mengganti dengan pasir surface scour
baru
Kebutuhan air 0,2-0,6% dari
3-6% dari filtrat
pencuci filtrate
Penetrasi
suspended solid ke Superficial Dalam Th-6786
dalam media
Filter Cepat
Karakteris
Filter Lambat Bertekan
tik Gravitasi
an
Pretreatme
nt dengan No Yes Yes
koagulasi
Konstruksi
No Optional Yes
tertutup
Visieble
Yes Yes No
Operation
Biaya
Tinggi Tinggi Medium
investasi
Biaya
Rendah Tinggi Tinggi
Operasi
Penyisihan
99,99% 90-99%
bakteri
Keterampila Tidak begitu
Diperlukan
n operator penting

Th-6786
UNIT PRASEDIMENTASI

KONSEP DASAR
mengendapkan partikel-partikel diskrit
dari suatu suspensi secara gravitasi
Partikel Diskert
Adalah salah satu partikel penyebab kekeruhan yang dapat mengendap secara
gravitasi dan tidak berubah bentuk dan ukurannya selama pengendapan.
Karakteristik partikel diskret mempunyai Ss = 2,65 , d > 0,001 cm ; Vs ( 10 0 c ) =
0,0069 cm/s.

Partikel flok :
Adalah partikel hasil penggabungan antara partikel koloit dengan bahan koagulan.
Bentuk dan ukuran dapat berubah selama pengendapan. Karakteristik partikel flog
adalah Ss = 1,002 ; d > 0,1 cm ; Vs ( 10 0 c ) = 0,083 cm/s.

Th-6786
UNIT PRASEDIMENTASI

KONSEP DASAR
mengendapkan partikel-partikel diskrit
dari suatu suspensi secara gravitasi
Partikel Diskert
Adalah salah satu partikel penyebab kekeruhan yang dapat mengendap secara
gravitasi dan tidak berubah bentuk dan ukurannya selama pengendapan.
Karakteristik partikel diskret mempunyai Ss = 2,65 , d > 0,001 cm ; Vs ( 10 0 c ) =
0,0069 cm/s.

Partikel flok :
Adalah partikel hasil penggabungan antara partikel koloit dengan bahan koagulan.
Bentuk dan ukuran dapat berubah selama pengendapan. Karakteristik partikel flog
adalah Ss = 1,002 ; d > 0,1 cm ; Vs ( 10 0 c ) = 0,083 cm/s.

Th-6786
UNIT PRASEDIMENTASI

Kecepatan mengendap partikel. ( Vs )


Beban permukaan . ( Q/A )
Kecepatan horisontal.
Kecepatan scoursing ( Vsc )
Koefisien drag ( Cd )
Pembagian zone pada bak pra sedimentasi.

•Zone inlet : Terjadi distribusi aliran yang menuju zone settling


( + 25 % panjang bak

•Zone Settling : terjadi pengendapan yang sesungguhnya.

Th-6786
UNIT PRASEDIMENTASI

•Zone lumpur : Sebagai ruang lumpur, kofigurasi dan


kedalamannya tergantung metode pengurasan dan jumlah endapan
lumpur . Untuk partikel flog 75 % mengendap pada 1/5 vulume bak.
Pengurasan secara manual 1 kali dalam 3 – 6 bulan (slope 5 – 10 % ),
pengurasan secara mekanis slope 1 %.

•Zone Outlet : Pada daerah ini dihasilkan air yang jernih tanpa
suspensi yang ikut terbawa , sebaiknya didesain dengannn
mempertimbangkan kemungkinan terjadi penggerusan

Gambar :

Th-6786
UNIT PRASEDIMENTASI
Weir loading

outet zone
Inlet zone

Settling zone

Sludge zone

Sludge drain

Th-6786
UNIT FLASH MIXING

berfungsi untuk proses koagulasi dan flogulasi pada air baku dengan
menggunakan bahan kimia koagulan tertentu agar terbentuk
partikel-partikel koloit yang mudah diendapkan pada bak sedimentasi

Pada proses koagulasi akan terjadi punurunan :


Penurunan surface potensial dengan absorsi dan netralisasi muatan.
Presipitasi dari koagulan akan menyapu koloid.
Adsorsi dan pembentukan jembatan antar partikel.

Pada flogulasi , kontak antar partikel melalui tiga mekanisme , yaitu :


Thermal motion, yang dikenal denga gerak brown motion atau difusi atau disebut
sebagai perikinetik flocculation .
Gerakan cairan oleh pengadukan. Th-6786

Kontak selama pengendapan


UNIT FLASH MIXING
Karakteristik Partikel koloid
Ukuran partikel 1 – 10 m .
Bermuatan listrik untuk partikel yang berasal dari anorganik bermuatan positif dan
untuk organik muatannya negatif.
Ada type koloid yaitu hidrofobik yang sulit bereaksi dengan air dan koloid hidrofilik
yang mudah bereaksi dengan air

Dalam proses koagulasi dibutuhkan proses pengadukan cepat dengan tujuan sbb :
Melarutkan koagulan ke dalam air.
Mendistribusikan koagulan secaracukup dan merata dalam air
Menghasilkan partikel-partikel halus sebagai inti koagulan ( coagolating egent )
sebelum reaksi koagulasi selesai

Th-6786
UNIT FLASH MIXING
Menggunakan pengaduk cepat/mekanik.
 
G = 700 - 1000 per secon.
Td = ( tergantung proses ).
Suhu air 0 24 C .
Dinamik viskositas : 0,9186 10 -6 m 2/s
Densitas ; 0,9973 gr/ m 3.
Debit : lt/s
Formula P = G 2 .  . V = G 2 . Q . t .  watt

ALTERNATIF : Baffle cannal

Th-6786
UNIT BAHAN KOAGULAN
Kekeruhan air baku tidak selalu dapat dihilangkan dengan cara pengendapan dan
penyaringan , karena di dalam air tersebut terdapat partikel koloit yang tinggi. Koloid
tersebut hanya bisa diendapkan dengan bahan kimia , yang prosesnya disebut koagulasi

Bahan koagulan yang ada di pasaran antara lain :


Aluminium sulfat / tawas (( Al 2 (SO 4 ) 3 18 H 2 O ))
Sodium Aluminate ( Na 3 Al O 3 )
Ferrosus Sulfate ( FeSO 4 7 H 2 O )
Ferric Sulfate ( Fe 2 (SO 4 ) 3 )
Chlorinated copperos (( FeCl 2 Fe 2 (SO 4 )3 )).

Kretiria Desain.
Masing-masing proses fash mixer injection dari tangki pembubuh .
Vulume bak pembubuh liter larutan koagulan. Th-6786
UNIT BAHAN KOAGULAN
Bahan yang digunakan tawas (( Al 2 ( SO 4 ) 3 18 H 2 O )) Kadar %.
Temperatur air baku 0 C  (gr/cm. s) tabel.
Density tawas 1,05 kg/lt.

Perhitungan : Studi kasus


Kebutuhan Tawas = dosis tawas (mg/lt) x Q lt/s = kg/hr.
W = kebutuhan tawas dibagi prosentase kandungan (% ) = kg/hr.
Vulume tawas V = W / density (lt/hr).
Vulume air lt/hr.(gunakan perbandingan air dengan tawas)
Vulume tangki = V (air) + V (tawas) (lt/hr).
Untuk debit tetesan (ml/s)
Studi kasus :

Th-6786
UNIT SEDIMENTASI
 berfungsi untuk mengendapkan partikel tersuspensi ( flog-flog ) yang terbentuk dari
proses koagulasi dan flogolasi. Proses sedimentasi didahului oleh proses koagulasi dan
flogulasi dengan panambahan bahan kimia , digunakan untuk menghilangkan warna,
kekeruhan dan kesadahan air baku

Untuk meningkatkan efisiensi biasanya digunakan plate setler dengan kemiringan 45


- 60 0 agar lumpur yang terbentuk di plate setler mudah jatuh meluncur di zone
setling sehingga mudah dipisahkan.

Gambar :

Th-6786
UNIT SEDIMENTASI

Plate setler

Th-6786
UNIT DESINFEKSI
 langkah terakhir pengolahan air terutama air minum . Desinfeksi menghilangkan
seluruh mikroorganisme patogen dalam air. Beberapa kuman yang tidak berbahaya
mungkin masih tertinggal dalam air karena desinfeksi tidak sama dengan strerilisasi.,
yang emnghilngkan seluruh kuman yang ada dalam suatu dalam media.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses desinfeksi :


Konsentrasi dari organisme yang hendak dilenyapkan.
Konsentrasi bahan desinfeksi.
Temperatur, semakin naik semakin cepat proses.
Waktu kontak , semakin lama semakin baik.
Kondisi air yang akan di desinfekai, air yang banyak koloit dan bahan organik
akanmenghambat desinfeksi.
Cara pemcampuran , semakin tecampur baik antara bahan disinfeksi dengan air
semakin baik prosesnya.
Th-6786
UNIT DESINFEKSI
Bahan-bahan yang lazim dipergunakan adalah :
Khlorine ( Cl 2 ) .
Chlorinatid lime atau bleaching powder
Sodium Hypochlorite ( NaOCl ).
Hight test Hypochlorites.

Metode khlorinasi.
Sisa khor.
Posisi Pembubuhan
Chlorine Demand.

Kriteria Desain
Calsium hypochlorote (( Ca ( Ocl ) 4 H 2 O )) kadar 50 %.
Density 1200 s/d 1500 kg/ m 3 .= 1,2 sd 1,5 kg/lt Th-6786

DPC = mg/lt.
UNIT DESINFEKSI
Perhitungan :

Dosis Kaporit (DK) = DPC + Sisa clor (mg /lt)


% kaporit

Kebutuhan = Q x DK (mg/s)
Vulume kaporit = kg / s dibagi Density (kg/lt) adalah (lt/hr)
Vulume air sebagai pelarut (perbandingan dengan kaporitnya) lt/hr
Vulume bak = Vul. Air + Vul. Kaporit (lt/hr)
Debit larutan (ml/ menit)

Studi kasus :
Th-6786
UNIT DESINFEKSI DEFUSER
Prinsip Kerja Desinfeksi Diffuser
penerapan dari proses diffuse yaitu gerakan penyebaran molekul dari zat yang
konsentrasinya lebih tinggi mengalir menyebar ke zat yang konsentrasinya lebih
rendah.
Yang dimaksud zat dengan konsentrasi yang lebih tinggi disini adalah larutan
konsentrasi kaporit dalam ppm (part per million). Sedangkan untuk zat dengan
konsentrasi lebih rendah adalah air sumur.
Sebelum menyebar ke dalam air, larutan/konsentrasi kaporit akan melewati sebuah
saringan pasir. Saringan pasir pada chlorine diffuser berguna untuk menghambat
terjadnnya penyebaran larutan/konsentrasi kaporit secara cepat.

Hal ini disebabkan oleh beberapa factor :


a. Larutan / konsentrasi kaporit (ppm) terlalu tinggi / pekat
b. Saringan pasir pada chlorine diffuser kurang padat / banyak
Th-6786
c. Lubang pada pipa besar terlalu banyak/besar ukurannya
UNIT DESINFEKSI DEFUSER
Dan jika penyebaran larutan/konsentrasi kaporit kedalam air terlalu lambat, maka yang
memungkinkan hal ini terjadi adalah sebagai berikut :
Larutan/konsentrasi kaporit terlalu rendah
Saringan pasir pada Chlorine Diffuser terlalu padat/banyak
Lubang pada pipa besar Terlalu banyak/terlalu besar ukurannya
Lubang pada pipa kecil kurang banyak / terlalu kecil ukurannya.

Th-6786
UNIT DESINFEKSI DEFUSER

Desinfektan bodi
Pengait
cap
PVC 4 dim, Panjang 40 cm

lubang defusi
pasir silica Biji keramik

Skesa alat desinfeksi defuser untuk air sumur gali


Pasir Ø 0,25 mm - Ø 0,5 mm Pasir Ø 0,5 mm - Ø 1 mm
Pipa PVC Ø 4 dim
Open valve 30 cm
Panjang 70 cm
3,4 kg pasir
12,5 kg pasir
Kepadatan 1454
Kepadatan 2284 kg/m3 kg/m3

Pipa PVC Ø 3/4 dim

valve
Pompa intake
air baku
Proses sedimentasi

Unit desinfeksi dan arang batok kelapa

Gambar 1: Alat Presure Sand Filtre Pump

Anda mungkin juga menyukai