PENGOLAHAN AIR

(WATER TREATMENT)

Oleh : Hari Rudijanto IW

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
2018
 DAFTAR ISI

1. Latar belakang
2. Sumber air
3. Urutan proses pengolahan air
4. Tehnik pengolahan air I. Disinfection
A. Aeration J. Water Softening
B. Screening
K. Fluoride Control
C. pH Arrangement
L. Fe & Mn Control
D. Mixing & Floculation
E. Sedimentation M. Taste & Odor Removal
F. Floculator – Clarifier N. Dissolved Salt & Mineral Control
G. Filtration
O. Corrosion Control
H. Chemical Feeder
P. Water Treatment Waste Identification
5. Penutup

2
 LATAR BELAKANG
AIR PERMUKAAN STANDAR
KUALITAS
AIR SBG
AIR:
KOMPONEN
LINGKUNGAN AIR ANGKASA • EFFLUENT
ABIOTIK STD
AIR TANAH • STREAM STD

PENGOLAHAN
PENGOLAHAN AIR LIMBAH CAIR

PENGGUNAAN AIR
OLEH MANUSIA
LIMBAH CAIR

3
 SIKLUS HIDROLIKA

PRESIPITASI
EVAPORASI

AIR ANGKASA
PERKOLASI

AIR PERMUKAAN
AIR TANAH
AIR PERMUKAAN

INTRUSI
AIR TANAH

MEMUNCULKAN BERBAGAI SUMBER AIR DGN

KUALITAS YG BERVARIASI
4
 TINGKAT KUALITAS AIR & HUBUNGANNYA DGN
PENGOLAHAN AIR/LIMBAH CAIR

AIR TANAH PENYEDIAAN AIR

UNTUK UMUM

PENGGUNAAN
PEENURUNAN PENGAMBIILAN
PENGOLAHAN KEMBALI AIR
KUALITAS AIR KEMBALI AIR
AIR KARENA
PENGGUNAAN
AIR RUMAH TANGGGA
KISARAN AIR
PERMUKA & INDUSTRI PENGOLAHAN LC TK
KUALITAS AIR PERMUKAAN
AN LANJUT
KUALITAS AIR

DERAJAT PENGENCERAN
PEENGOLAHAN PENGLAHAN LC
KONVENSIONAL

LIMBAH CAIR PERKOTAAN

URUTAN PROSES & KEJADIAN

5
 TUJUAN PENGOLAHAN AIR (WATER TREATMENT)

UNTUK MENYEDIAKAN AIR YG SIAP DIMINUM (POTABLE WATER) YAKNI

YANG:

– AMAN SCR KHEMIK & BAKTERIOLOGIK UNTUK KONSUMSI

MANUSIA

– SCR AESTETIK DITERIMA UNTUK KEPERLUAN DOMESTIK, YAKNI

BEBAS DARI:
• KEKERUHAN
• WARNA
• BAU
• RASA
• YG TIDAK DIINGINKAN

6
 URUTAN PROSES PENGOLAHAN AIR TANAH & ALTERNATIFNYA

CHLORINE FLUORIDE
A

CHLORINE OR POTASSIUM PERMANGANATE

CHLORINE & FLUORIDE

B
CONTACT FILTER

MUNICIPAL WATER DISTRIBUTION SYSTEM

AERATOR
TANK
GROUNDWATER SUPPLY FROM WELL

C
SETTLING
AERATOR RAPID MIX FLOCULATOR
TANK

CARBON DIOXIDE CHLORINE & FLUORIDE

RECARBONATTION FILTER

7
 URUTAN PROSES PENGOLAHAN AIR PERMUKAAN & ALTERNATIFNYA
COAGULANT
ACTIVATED CARBON
CHLORINE AUXILIARY CHEMICALS CHLORINE & FLUORIDE

SETTLING
LAKE OR RAPID MIX FLOCULATOR FILTER DISTRIBUTION
TANK SYSTEM
RESEVOIR
SUPPLY

SETTLING
RIVER PRESEDIMEN- RAPID MIX FLOCULATOR
SUPPLY TATION BASIN TANK

AUXILIARY CHEMICALS ACTIVATED CARBON

COAGULANT CHLORINE & FLUORIDE

SETTLING
RAPID MIX FLOCULATOR FILTER DISTRIBUTION
TANK SYSTEM

8
 PENGHILANGAN BAHAN PADAT/KEKERUHAN

 Bahan padat yang kemungkinan terdapat dalam air baku (terutama

air permukaan) yang akan diolah menjadi air minum dapat berupa :
 Sampah padat (daun-daunan, kain bekas, batang pohon dll) yg
terbawa oleh aliran air permukaan
 Butiran tanah atau pasir yg terbawa oleh aliran air
 Bahan-bahan padat halus yg terlarut ataupun tersuspensi yg
terdapat dlm air
 Adanya kandungan berbagai komponen bahan padat itu akan
menyebabkan peningkatan kekeruhan air
 Kekeruhan, di samping berbagai parameter kualitas air lainnya,
merupakan parameter utama yang harus ditangani dalam
pengolahan air minum.
 Pengurangan kekeruhan di samping akan meningkatkan penerimaan
konsumen akan air tsb, sekali gus akan mengurangi pula kandungan
bh pencemar lainnya (Fe, Mn, Ca, Mg, P dll) yg hilang bersama bh
padat yg terbuang
 Proses pengurangan bh padat/kekeruhan meliputi : screening,
sedimentasi, koagulasi, flokulasi dan filtrasi

9
 B. SCREENING
 Digunakan microstraining untuk menghilangkan jazad renik hewan
(zoo) dan phytoplankton (algae)
 Digunakan bar screen dan/atau drum screen untuk menghilangkan
sampah kasar : bangkai binatang, sampah-sampah daun, kain-kain
bekas, sampah plastik, batang kayu dll.
 Bentuk microstrainer, bar screen dan drum screen dapat dilihat pada
gambar.
 Screen ini dipasang pada saluran dari air baku/air sungai yang menuju ke
rumah pompa di bagian water intake
 Sampah yang tertahan pd screen secara berkala dibersihkan secara
otomatis mekanis ataupun secara manual
 Pengambilan sampah kasardari air baku penting untuk memelihara
peralatan mekanik terutama mesin pompa agar lebih awet dan tidak
cepat rusak.

10
MICRO STRAINER
KEGUNAAN  Menghilangan jazad renik hewan & phytoplankton (algae)

Air mengalir dari dalam ke luar melalui screen (35µm)

Organisme yg tertangkap dihilangkan dgn disemprot air & dibuang secara terpisah

Tekanan
Biaya investasi tinggi
air

mahal Banyak pemeliharaan,

Biaya operasional tinggi
GAMBAR SKEMA BAR SCREEN & DRUM SCREEN UNTUK PENGHILANGAN
SAMPAH PADA AIR BAKU YANG AKAN DIOLAH
 C. pH ARRANGEMENT

• AIR (H2O) HANYA SEDIKIT TERURAI MENGHASILKAN KONSENTRASI ION H+

SEBESAR 10-7 MOL PER LITER , SEBAB AIR HANYA MENGHASILKAN 1 ION
HIDROKSIL (BASA) PER ION HIDROGEN (ASAM)
• AIR MURNI DIANGGAP NETRAL

H2O H+ + OH-
• SIFAT ASAM AIR BERHUBUNGAN DGN KONSENTRASI ION H+ DLM LARUTAN AIR,
DGN MENGGUNAKAN SIMBOL pH

pH = log 1/ [ H+ ]

• KARENA LOG 1/10-7 = 7, MAKA pH PD KONDISI NETRAL = 7

• RANGE pH

0 14
7
ASAM BASA 13
REAKSI ASAM-BASA (NETRALISASI) :

H2SO4 + 2NaOH = 2H2O + Na2SO4

DALAM KHLORINASI pH SANGAT PENTING, LARUTAN CHLORINE PD pH > 4,

KHLORIN BERGABUNG DGN MOLEKUL AIR MEMBENTUK ASAM
HIDROKHLORIC, DAN DITAMBAH ASAM HIDROKHLORAT
MENGHASILKAN ION HIDROKHLORIT. DERAJAT IONISASI TGT pH, DGN
HOCl TERJADI PD pH < 6, IONISASI HAMPIR SEMPURNA PD pH > 9. HOCl
LEBIH EFEKTIF DP OCl- DLM MEMBUNUH KUMAN PATOGEN.

pH >4 pH > 9
Cl2 + H2O HCl + HOCl H+ + OCl-
pH < 4 pH < 6

14
 D. MIXING & FLOCULATION
Dilakukan dengan :
 Pengadukan sempurna (complete mixing)
 Air baku disebarkan dgn cepat ke seluruh volume bak, dan
konsentrasi reaktan dlm air sama dgn reaktan dlm air yg bercampur
 Dilaksanakan pd tangki pengadukan cepat (rapid mix tanks) untuk
mencampur bh kimia dgn air baku untuk koagulasi pd zona
pencampuran & reaksi di flokulator-penjernih
 Bak penghalang aliran (plug flow basins)
 Pd sistem penghalang aliran yg ideal, air mengalir melalui bak yg
panjang dgn kecepatan tetap tanpa pencampuran. Konsentrasi
reaktan menurun sepanjang arah aliran diantara penghalang aliran
air melalui bak
 Dlm praktek, sulit untuk memperoleh penghalangan aliran yg ideal
karena adanya putaran aliran pendek & saling pencampuran krn
hambatan gesekan sepanjang tembok, kepekatan arus, & turbulensi

15
 E. SEDIMENTATION
Sedimentasi atau penjernihan adalah penghilangan bahan partikulat, flok
kimia, dan presipitat dari suspensi melalui pengendapan secara gravitasi.
Kriteria yang biasa digunakan untuk penentuan ukuran bak
pengendapan adalah : waktu penahanan, kecepatan peluapan,
pembebanan weir, dan kecepatan horizontal untuk tangki empat persegi
panjang.
Waktu penahanan (t) pd tangki pengendapan dihitung dgn rumus berikut :

V x 24
t =
Dimana : Q
t = Waktu penahanan, dalam jam
V = Volume bak, dalam m3
Q = Aliran rata-rata per hari, dalam m3/hari
24 = Jumlah jam per hari
16
Kecepatan peluapan atau pembebanan permukaan adalah sama dengan
aliran rata-rata per hari dibagi luas permukaan total bak pengendapan,
dihitung dengan rumus berikut :
Q
Vo =
A
Dimana :
Vo = Kecepatan peluapan atau pembebanan permukaan, dalam
m3/m2/hari
Q = Aliran rata-rata per hari, dalam m3/hari
A = Luas total permukaan bak pengendapan, dalam m2

Kebanyakan bak pengendapan pd pengolahan air adalah berupa bak

penjernih dgn aliran dari bawah ke atas (up-flow clarifier) di mana air
naik secara vertikal untuk pembuangan melalui saluran efluen; sehingga
bak ideal yg dpt dilihat pd gambar berikut dpt digunakan untuk
menjelaskannya

17
 Saluran efluen

Arah aliran air

Arah pengendapan
flok
Aliran masuk air yg
diflokulasi

Penghilangan secara mekanis

bahan padat yg terendapkan

GAMBAR SKEMA ALIRAN AIR PADA UP FLOW CLARIFIER

18
GAMBAR SKEMA BAK SEDIMENTASI YG TERGABUNG DGN BAK
PENGADUKAN CEPAT, FLOKULASI & KOAGULASI
19
Bak sedimentasi dapat berbentuk empat persegi panjang, silinder, ataupun
kubus, di desain untuk membuat aliran air yg seragam dan perlahan dgn aliran
pendek seminimal mungkin.
Bak pra-sedimentasi untuk mengendapkan air sungai yang berlumpur
biasanya berbentuk silinder dgn dasar berbentuk kerucut, dilengkapi dgn
tangkai-tangkai penghilang lumpur berbentuk “scrapper”.
Standar GLUMRB merekomendasikan waktu penahanan tidak kurang dari 3
jam.
Untuk bak yang dibuat setelah flokulasi kimiawi, standar merekomendasikan :
 waktu penahanan minimum 4 jam,
 kecepatan horizontal maksimum melalui bak pengendapan 2,5 mm/detik,
 pembebanan weir maksimum 250 m3/m panjang weir/hari.
 Angka peluapan biasanya dalam kisaran antara 20 - 33 m3/m2/hari

20
 F. FLOCULATOR – CLARIFIER
Disebut juga unit kontak bahan padat atau tangki up-flow, yg menggabungkan
proses pengadukan, flokulasi dan sedimentasi pada sebuah tangki gabungan
tunggal.
Pada unit tsb dimasukkan koagulan, atau bahan kimia pelunak air pd pipa air
baku, dan mengaduk air di bawah “rok” bentuk kerucut di tengah di mana
diusahakan konsentrasi tinggi dari flok .
Aliran air menembus bawah cerobong diarahkan melalui “selimut lumpur”
pada dasar tangki, untuk meningkatkan pertumbuhan kelompok
konglomerasi yang lebih besar, di mana partikel-partikel yg lebih berat telah
mengendap.
Peluapan naik ke atas pd zona pengendapan di bagian pinggir ke celah weir
yang melingkar, atau celah-celah pd papan yg melingkar yg ada
dipermukaan.
Standar GLUMRB menekankan bahwa unit kontak bh padat ini sangat baik
untuk diterapkan untuk penjernihan yg dikombinasikan dgn pelunakan air
untuk pengolahan air yg mempunyai karakteristik & kecepatan aliran
seragam.

21
Standar GLUMRB merekomendasikan ukuran unit-unit flokulator-penjernih
sbb :
 Waktu pengadukan dan flokulasi tidak kurang dari 30 menit
 Waktu penahanan minimum :
 2 jam untuk penjernihan yg mengkontakkan bh padat tersuspensi
 1 jam untuk pelunakan air pd kontak bahan padat tersuspensi
 Pembebanan weir :
 tidak lebih dari 180 m3/m/hari untuk unit-unit penjernih
 Tidak lebih dari 360 m3/m/hari untuk unit-unit pelunak air
 Kecepatan up-flow :
 Tidak lebih dari 60 m3/m2/hari untuk bak penjernih
 Tidak lebih dari 100 m3/m2/hari untuk pelunak air
 Volume lumpur yg dihilangkan dari unit-unit ini :
 tidak boleh lebih dari 3% dari air yg diolah untuk unit pelunakan air
 tidak boleh lebih dari 5% dari air yg diolah untuk unit penjernih air.

22
 G. FILTRATION
Saringan pasir cepat ataupun saringan gravitasi merupakan tipe
yg paling biasa digunakan dlm pengolahan air, untuk
menghilangkan flok yg tidak terendapkan koagulasi kimiawi
dan sedimentasi.
Saringan pasir yg dpt dilihat pd gambar ditempatkan pd kotak
beton dgn kedalaman sekitar 2,7 m
Saringan pasir berkedalaman sekitar 0,6 m didasari lapisan
kerikil yg di dalamnya apa pipa.
Selama penyaringan, air mengalir ke bawah melalui media
saringan oleh kombinasi tekanan air dari atas dan hisapan
dari dasar.
Saringan dibersihkan pencucian balik ke atas melalui media
saringan. Kotoran hasil pencucian terkumpul di permukaan
saringan dibuang ke luar dari kotak saringan
23
 Max 750 mm

400 - 600 mm
600 – 750 mm

GAMBAR SKEMA RAPID SAND FILTER

24
Contoh soal 3 :
Unit filtrasi berukuran luas permukaan 4,5 m x 9,0 m. Setelah menyaring air 10.000 m3/hari
selama periode waktu 24 jam, filter dicuci balik dgn kecepatan 10 liter/m2/detik selama 15
menit.
Hitung rata-rata kecepatan filtrasi, kuantitas dan persentase air bersih yg digunakan untuk
pencucian, dan kecepatan aliran air cucian pd masing-masing talang/saluran.
Jawaban :
10.000 m3/hari x 1.000 l/m3
Kecepatan filtrasi = = 2,9 l/m2/detik
4,5 m x 9,0 m x 86.400 det/hari

10 l/m2/det x 15 menit x 60 det x 4,5 m x 9,0 m

Banyaknya air cucian = = 360 m3
1.000 l/m3

360 m3
Persentase air cucian = x 100 = 3,6 %
10.000 m3

360 m3 x 1.000 l/m3

Aliran air cucian per saluran = = 100 l/detik
15 menit x 60 det/menit x 4 saluran

25
 H. CHEMICAL FEEDER
• Pembubuh bahan kimia (chemical feeder) adalah alat mekanis untuk mengukur
banyaknya bh kimia dan memasukkannya ke dlm air dgn kecepatan yg
diperhitungkan sebelumnya.
• Pembubuh cairan (liquid feeder) dipakai untuk bh kimia dlm bentuk larutan atau
suspensi : ferric chloride, polyphosphate, sodium silicate.
• Pembubuh kering (dry feeder) dipakai untuk pembubuhan bh kimia dlm bentuk
butiran atau bubuk : ferrous sulfate, alum
• Pembubuh larutan adalah merupakan pompa displacement positif yg mengirim
sejumlah tertentu cairan pd masing-masing gerakan piston atau putaran impeller.
Diafragma dan pompa ukur pengisap adalah dua jenis umum pompa yg
digunakan untuk pengiriman yg melawan tekanan.
• Beberapa tipe pompa rotary dikualifikasikan sbg pembubuh displacement positif
• Kriteria yg digunakan dlm pemilihan pembubuh larutan adalah : ketelitian,
keawetan, kapasitas, ketahanan thd korosi, dan kemampuan menekan.
• Dua tipe pembubuh kering adalah tipe volumetric dan tipe gravimetric, yg
pemakaiannya tergantung apakah bh kimia dlm ukuran volume atau berat.

26
 I. DISINFECTION

BIASA DILAKUKAN DENGAN KHLORINASI, KARENA KHLORIN:

– MAMPU MERUSAK KUMAN PATOGEN
– DPT UNTUK MENGHILANGKAN BAU, MIKROORGANISME &
– UNTUK OKSIDASI.

SBG OKSIDAN, KHLORIN DIGUNAKAN UNTUK:

– MENGHILANGKAN BESI & MANGAN
– MENGHILANGKAN SENYAWA PENYEBAB BAU & RASA, &
– MENGHILANGKAN NITROGEN AMMONIA

27
 REAKSI KIMIA KHLORINASI

Ph > 8
Cl2 + H2O HCl + HOCl H+ + OCl-
pH < 7

Ca(OCl)2 + H2O Ca++ + 2OCl- + H2O

HOCl + NH3 H2O + NH2Cl (MONOKHLORAMIN)

HOCl + NH2Cl H2O + NHCl2 ( DIKHLORAMIN)

HOCl + NHCl2 H2O + NCl3 ( TRIKHLORAMIN)

28
 KURVA BREAK POINT CHLORINATION
KHLOR YG
DIBERIKAN

PENGHANCURAN
SISA KHLOR

AMONIA
KEBUTUHAN
KHLOR

BREAK POINT

SISA KHLOR
BEBAS
SISA KHLOR TERIKAT

DOSIS KHLOR YG DIBERIKAN

29
 TABEL SISA KHLOR MINIMUM YANG DIANJURKAN UNTUK DPT
MEMBUNUH KUMAN PADA DESINFEKSI

NILAI pH SISA KHLOR BEBAS SISA KHLOR TERIKAT

MINIMUM YG TERSEDIA MINIMUM YG TERSEDIA
SETELAH KONTAK 10 SETELAH KONTAK
MENIT (MG/L) 60 MENIT
(MG/L)
6.0 0,2 1,0

7.0 0,2 1,5

8.0 0,4 1,8

9.0 0,8 > 3,0

10.0 0,8 > 3,0

30
 J. WATER SOFTENING
KEKERASAN AIR
ADALAH SIFAT DARI AIR YANG DISEBABKAN OLEH ADANYA KANDUNGAN ION CALCIUM
& MAGNESIUM AKIBAT DARI KONTAK AIR DGN LAPISAN GEOLOGIS.

TINGKAT KEKERASAN AIR YG DITERIMA MASYARAKAT BERVARIASI. BANYAK

PEMAKAI AIR YANG MENOLAK AIR DGN KEKERASAN AIR DI ATAS 150 MG/L.

TINGKAT KEKERASAN MAKSIMUM YG DIPERTIMBANGKAN UNTUK PENYEDIAAN AIR

BAGI UMUM ADALAH 300-500 MG/L.

KEKERASAN MENGGANGGU PROSES PENCUCIAN DGN MENINGKATKAN KONSUMSI

SABUN & MENIMBULKAN KERAK PD PERPIPAAN & PEMANAS AIR (WATER
HEATER)

USAHA MENGATASI YG BIASA DILAKUKAN: MENGGUNAKAN DETERJEN SINTETIS,

MEMPERKUAT PIPA PEMANAS AIR & MENCEGAH PENGERAKAN PD BAK PENDIDIH
AIR DI INDUSTRI

31
PELUNAKAN AIR DGN PROSES PENGENDAPAN (PRESIPITASI) MENGGUNAKAN:
• KAPUR (CaO) &
• SODA ABU (Na2CO3)
UNTUK MENGHILANGKAN Ca & Mg DARI LARUTAN.

PENGOLAHAN AIR MENGGUNAKAN KAPUR JUGA MEMBERIKAN KEUNTUNGAN

SEWAKTU-WAKTU BERUPA:
• PEMBUNUHAN KUMAN,
• PENGHILANGAN BESI &
• MEMBANTU PENJERNIHAN AIR PERMUKAAN YG KERUH.

PELUNAKAN AIR DGN PERTUKARAN ION (ION EXCHANGE) MENGGUNAKAN

RESIN UNTUK MENGHILANGKAN ION BERVALENSI DUA (BIVALENT) &
MENGGANTINYA DGN ION NATRIUM (Na). INI MERUPAKAN PROSES YG BIASA
DIGUNAKAN PD PELUNAKAN AIR RUMAH TANGGA

32
REAKSI KIMIA PELUNAKAN AIR DGN PROSES PENGENDAPAN ADALAH SBB:

CO2 + Ca (OH)2 CaCO3 + H2O (1)

Ca (HCO3)2 + Ca(OH)2 2 CaCO3 + 2 H2O (2)
Mg (HCO3)2 + Ca(OH)2 CaCO3 + MgCO3 + 2 H2O
Mg CO3 + Ca(OH)2 CaCo3 + Mg (OH)2

Mg (HCO3)2 + 2 Ca (OH)2 2 CaCO3 + Mg (OH)2 + 2 H2O (3)

Mg SO4 + Ca (OH)2 Mg (OH)2 + Ca SO4 (4)
Ca SO4 + Na2 CO3 CaCO3 + Na2 SO4 (5)

KAPUR DITAMBAHKAN KE DLM AIR PERTAMA-TAMA BEREAKSI DGN CO2 BEBAS, MEMBENTUK
ENDAPAN Ca CO3 (1)
KEMUDIAN, KAPUR BEREAKSI DGN Ca (HCO3)2 YG ADA (2)
DI KEDUA PERSAMAAN INI, SATU EKIVALEN KAPUR BERGABUNG DGN SATU EKIVALEN CO2 ATAU Ca
(HCO3)2.
KARENA Mg MENGENDAP SBG Mg (OH)2, DUA EKIVALEN KAPUR DIPERLUKAN UNTUK
MENGHILANGKAN SATU EKIVALEN Mg (HCO3)2 (3)
KEKERASAN NONKARBONAT (Ca & Mg SULFAT AT KHLORIDA) MEMERLUKAN TAMBAHAN SODA ABU
UNTUK PENGENDAPAN.
33
PERSAMAAN (5) MENUNJUKKAN BAHWA SATU EKIVALEN SODA ABU MENGHILANGKAN SATU EKIVALEN
CaSO4
Mg SO4 MEMERLUKAN KAPUR (4) DAN SODA ABU (5)

ION Ca DPT DIKURANGI SECARA EFEKTIF DGN PENAMBAHAN KAPUR SPT DITENTUKAN PD PERSAMAAN DI
ATAS, DAN MENAIKKAN pH AIR SP KIRA-KIRA 10,3.
TETAPI, PENGENDAPAN ION Mg MEMERLUKAN Ph LEBIH TINGGI & ADANYA KELEBIHAN KAPUR SEJUMLAH
KIRA-KIRA 35 MG/L CaO DI ATAS KEBUTUHAN STOICHIOMETRIK.

BATAS PRAKTIS PELUNAKAN AIR DGN PENGENDAPAN ADALAH 30 – 40 MG/L CaCO3, DAN 10 MG/L Mg
(OH)2 SBG CaCO3, SEMENTARA KELARUTAN TEORITIS SENYAWA-SENYAWA INI KURANG, KIRA-KIRA 1/5
BATAS-BATAS INI.

KEUNTUNGAN UTAMA PELUNAKAN AIR DGN PENGENDAPAN ADALAH BAHWA KAPUR YG DITAMBAHKAN
DIHILANGKAN BERSAMAAN DGN KEKERASAN YG DIHILANGKAN DARI LARUTAN. SEDEMIKIAN, SEHINGGA
KANDUNGAN BAHAN PADAT TERLARUT TOTAL (TDS) DLM AIR TERKURANGI SECARA DRAMATIS.

APABILA SODA ABU DITAMBAHKAN (5), ION Na TINGGAL DLM AIR BERSAMAAN DGN ANION SULFAT &
KHLORIDA YG MENYERTAINYA. KEKERASAN NON KARBONAT YG MEMERLUKAN SODA ABU TAMBAHAN
UMUMNYA HANYA MERUPAKAN BAGIAN KECIL DARI KEKERASAN TOTAL DLM AIR YG BELUM DIOLAH.
REAKSI KIMIA PELUNAKAN AIR DGN SODA & KAPUR DPT DIGUNAKAN JUGA UNTUK MEMPERKIRAKAN
BANYAKNYA BH PADAT YG DIHASILKAN PD LUMPUR LIMBAH

34
REKARBONASI DIGUNAKAN UNTUK MENSTABILKAN AIR YG DIOLAH DGN KAPUR,
MENGURANGI POTENSI PEMBENTUKAN KERAK PD PERPIPAAN.
CO2 YG MENETRALISIR KELEBIHAN KAPUR MENGENDAPKANNYA SBG CaCO3.
REKARBONASI SELANJUTNYA MENGUBAH KARBONAT MENJADI BIKARBONAT

Ca (OH)2 + CO2 Ca CO3 + H2O (6)

Ca CO3 + CO2 + H2O Ca (HCO3)2 (7)

KELEBIHAN PEMBERIAN KAPUR DIGUNAKAN UNTUK MENGURANGI KEKERASAN Ca DAN Mg

SAMPAI BATAS PRAKTIS KIRA-KIRA 40 MG/L
PENAMBAHAN KAPUR & SODA ABU DIPERKIRAKAN DGN MENGGUNAKAN REAKSI KIMIA TSB,
DITAMBAH KELEBIHAN PENAMBAHAN KAPUR YG DIPERLUKAN UNTUK MENGHILANGKAN Mn.
SETELAH FLOKULASI & SEDIMENTASI, AIR BERPOTENSI MEMBENTUK KERAK, DAN HRS
DINETRALISIR SAMPAI pH KIRA-KIRA 9,5 DGN MENGGUNAKAN CO2

35
 PELUNAKAN AIR DGN PERTUKARAN ION

DALAM PROSES INI, ION JENIS TERTENTU DIPINDAHKAN DARI BAHAN TIDAK
LARUT YG MENGALAMI PERTUKARAN, OLEH ION JENIS YG BERBEDA DARI
LARUTAN.

DALAM PRAKTEK, AIR YG SEDANG DIOLAH DILEWATKAN BAK SARINGAN YG

TERBUAT DARI BAHAN PERTUKARAN ION. JIKA KAPASITAS PERTUKARAN
ION TELAH MENURUN, LARUTAN UNTUK MEMULIHKAN KEMBALI DGN ION
ASLI DLM KONSENTRASI TINGGI DIPOMPAKAN MELALUI BAK TSB. PROSES
INI MENGHILANGKAN ION PENCEMAR & MEREMAJAKAN PENUKARNYA.

TIGA KATION PENUKAR YG BIASA DIGUNAKAN ADALAH:

– PASIR HIJAU (GREENSAND)
– ZEOLIT JENIS GEL SILICAT &
– RESIN POLYSTIRENE

36
REAKSI KIMIA PELUNAKAN AIR DGN PERTUKARAN ION:

Ca ++ Ca R
+ Na2 R + Na+
Mg ++ Mg R

Ca R garam Ca ++
+ Na Cl Na R +
Mg R berlebihan Mg++

PADA PERSAMAAN TSB DI ATAS, DIMANA R BERPERAN SBG UNSUR ANIONIK

DARI ION PENUKAR, MENUNJUKKAN REAKSI YG BERLANGSUNG DLM
PELUNAKAN AIR DGN PERTUKARAN KATION.

37
 K. FLUORIDE CONTROL

• FLUORIDASI (PENAMBAHAN KADAR F) DILAKUKAN UNTUK

MENGENDALIKAN KADAR FLUORIDE DLM AIR MINUM
YANG AKAN DIKONSUMSI PENDUDUK, AGAR KONSUMEN
TERHINDAR DARI PENYAKIT DENTAL CARIES (BILA KADAR F
< 1 MG/L)

• DEFLUORIDASI (PENGURANGAN KADAR F) DILAKUKAN

UNTUK MENCEGAH KASUS DENTAL FLUOROSIS YG BERAT
(KADAR F > 1,5 MG/L- 5 MG/L).

38
 KARAKTERISTIK TIGA SENYAWA FLUORIDE YG BIASA DIGUNAKAN

SODIUM SODIUM FLUOSILICIC

FLUORIDE SILICOFLUORIDE ACID

RUMUS KIMIA NaF Na2SiF6 H2SiF6

ION FLUORIDE, 45 61 79
PERSEN
BERAT MOLEKUL 42 188 144

KADAR MURNI YG 90 - 98 98 - 99 22 - 30
DIPEDAGANGKAN,
PERSEN
BENTUK BUBUK ATAU BUBUK ATAU CAIR
DIPERDAGANGKA KRISTAL KRISTAL HALUS
N
DOSIS (MG/L) YG 2,26 (98%) 1,67 (98,5%) 4,21 (30%)
DIPERLUKAN
UNTUK MENCAPAI
KADAR 1 MG/L
39
 L. Fe & Mn CONTROL

• BESI FERO (Fe++) & MANGAN MANGANO (Mn++) ADALAH BENTUK SENYAWA
YG TERLARUT & TIDAK TERLIHAT YG BISA BERADA PD AIR SUMUR AT AIR
RESERVOIR YG DLM KONDISI ANAEROBIK. BILA BERKONTAK DGN UDARA,
BENTUK INI AKAN BERUBAH MENJADI BESI FERI (Fe+++) DAN MANGAN
MANGANI (Mn++++) YG TIDAK LARUT& DPT DILIHAT.

• KECEPATAN OKSIDASI TGT PD : Ph, KEBASAAN, KANDUNGAN ORGANIK &

ADANYA BAHAN OKSIDATOR.

• BILA TDK DIHILANGKAN DGN PENGOLAHAN, BESI & MANGAN TEROKSIDASI

YG BERWARNA COKLAT AKAN MENIMBULKAN KONDISI YG TDK AESTETIK &
DPT TERCAMPUR DGN AIR YG DIGUNAKAN.

40
TINDAKAN PENCEGAHAN YG BIASA DILAKUKAN :
PENAMBAHAN SODIUM HEXAMETAPHOSPHAT (NaPO3)n YG
• TDK MENCEGAH TERJADINYA OKSIDASI ION LOGAM
• MENJAGA KEBERADAAN ION LOGAM DLM LARUTAN
• MEMBIARKAN ION LOGAM MELEWATI SYSTEM TANPA
MENIMBULKAN AKUMULASI YG BERANGSUR-ANGSUR
MENYEBABKAN AIR BERWARNA JELEK
KEBERHASILANNYA SULIT DIPREDIKSI, SEBAB TGT PD :
• KONSENTRASI Fe & Mn
• TINGKAT KANDUNGAN SISA CHLORINE DARI DESINFEKSI
• WAKTU YG DIPERLUKAN UNTUK MELALUI SISTEM DISTRIBUSI
• KONDISI SISTEM DISTRIBUSI
• UKURAN PIPA
• LOKASI & VOLUME RESERVOIR PENYIMPANAN

41
BESI TEREDUKSI (Fe++ ) DLM AIR MENDORONG PERTUMBUHAN
BAKTERI AUTOTROPHIC DLM PIPA DISTRIBUSI UTAMA.
PENGGLONTORAN BERKALA PIPA –PIPA DISTRIBUSI KECIL
MUNGKIN EFEKTIF DLM PENGHILANGAN AKUMULASI PERTIKEL-
PARTIKEL KARAT, NAMUN BAGAIANAPUN JUGA PENGHILANGAN
BAKTERI BESI PD UMUMNYA SUKAR & MAHAL. PERTUMBUHAN
BIOLOGIS TERUTAMA MENJIJIKKAN APABILA MENGALAMI
DEKOMPOSISI PD SISTEM PERPIPAAN, KARENA MENGELUARKAN
RASA & BAU BUSUK.
KHLORINASI BERAT PD BAGIAN TERTENTU DARI PIPA UTAMA
DIIKUTI PENGLONTORAN TERBUKTI EFEKTIF DLM BEBERAPA
KASUS.
SATU-SATUNYA CARA YG PERMANEN UNTUK MENGATASI MASALAH
BESI & MANGAN ADALAH PENGHILANGAN DENGAN
PENGOLAHAN AIR TERSEBUT MELALUI :
• AERASI, SEDIMENTASI & FILTRASI
• AERASI, OKSIDASI KIMIAWI, SEDIMENTASI & FILTRASI
• PROSES Mn ZEOLIT
42
• PELUNAKAN AIR
AERASI, SEDIMENTASI & FILTRASI

BENTUK PALING SEDERHANA OKSIDASI BESI PD PENGOLAHAN

AIR SUMUR ADALAH AERASI SEDERHANA. AERATOR TIPE DULANG
AT PENAMPAN MEMPUNYAI PIPA VERTIKAL KE ATAS YG
MENDISTRIBUSIKAN AIR KE ATAS NAMPAN-NAMPAN YG TERSUSUN
SECARA SERI, DARI MANA AIR MENETES & MEMERCIK KE BAWAH
MELALUI TABUNG. PENAMPAN-PENAMPAN ITU SERINGKALI DIBERI
DATARAN KONTAK BERISI ARANG BATU ATAU BATU YG
MENGEMBANGKAN & MENDUKUNG TERBENTUKNYA LAPISAN
OKSIDA YG MEMPERCEPAT REAKSI OKSIDASI :

Fe++ (ferrous) + Oxygen FeOx (ferric oxides)

Besi terlarut Besi tidak terlarut

Mn TIDAK SEMUDAH Fe UNTUK DIOKSIDASI, DAN UMUMHYA

AERASI SEDERHANA TIDAK EFEKTIF. KADANG-KADANG,
PENINGKATAN Ph SP SEKITAR 8,5 DGN PENAMBAHAN KAPUR AT
SODA ABU MENINGKATKAN OKSIDASI Mn DI ATAS DATARAN
ARANG BATU YG TERLAPISI OLEH OKSIDA Mn, NAMUN
PENGHILANGAN DLM JUMLAH BESAR TDK DIJAMIN.
43
PENGHILANGAN Mn YG TIDAK EFISIEN DPT MENIMBULKAN
MASALAH YG SERIUS PD PELAKSANAAN POST-KHLORINASI
UNTUK MENIMBULKAN SISA KHLORINE PD SISTEM DISTRIBUSI.
Mn JUGA TIDAK TERAMBIL DENGAN PROSES AERASI-FILTRASI
YG MUNGKIN MENGOKSIDASINYA PD MEKANISME PEMASUKAN
LARUTAN KHLORINE DARI KHLORINATOR & DPT MENYUMBAT
UNIT TSB. ATAU PD PIPA DISTRIBUSI, EFEK OKSIDASI DARI SISA
KHLORINE DAPAT MENIMBULKAN AIR BERWARNA

AERASI, OKSIDASI KIMIAWI, SEDIMENTASI & FILTRASI

INI MERUPAKAN PROSES BERURUTAN YG MERUPAKAN METODE

YG BIASA DILAKUKAN UNTUK PENGHILANGAN Fe DAN Mn DARI
AIR SUMUR TANPA PERLAKUAN PELUNAKAN. AERASI
PENDAHULUAN MEMECAH GAS-GAS TERLARUT &
MENAMBAHKAN OKSIGEN.
Fe DAN Mn TEROKSIDASI SECARA KIMIAWI OLEH SISA KHLORINE
BEBAS (PERS-1), AT OLEH POTASSIUM PERMANGANATE (KMnO4)
(PERS-2 & 3) PADA LAJU OKSIDASI LEBIH BESAR DP OKSIGEN
TERLARUT.
44
JIKA KHLORINE DIGUNAKAN, SISA KHLORINE BEBAS DIPELIHARA
SEPANJANG PROSES PENGOLAHAN. DOSIS SPESIFIK YG
DIPERLUKAN TERGANTUNG PD KONSENTRASI ION-ION LOGAM,
pH, KONDISI PENGADUKAN & FAKTOR-FAKTOR LAIN.
POTASSIUM PERMANGANATE (KMnO4) BERUPA KRISTAL ATAU
BUBUK BERWARNA UNGU/MERAH GELAP YG TERSEDIA DI
PASARAN DLM KADAR 97-99 %.
SECARA TEORITIS, 1 MG/L KMnO4 MENGOKSIDASI 1,06 MG/L Fe++
AT 0,52 MG/L Mn++.
DALAM PRAKTEK, JUMLAH YG DIPERLUKAN SERINGKALI LEBIH
KECIL DARI KEBUTUHAN TEORITIS.
OKSIDASI PERMANGANATE DPT MENGUNTUNGKAN UNTUK AIR-
AIR TERTENTU, KARENA KECEPATAN REAKSINYA RELATIF TIDAK
TERGANTUNG PD pH.

45
 Sisa Khlorine bebas
Fe++ + Mn++ + Oxygen FeOx + MnO2 (1)
Ion-ion terlarut Oksida-oksida logam tidak terlarut

Fe(HCO3)2 + KMnO4 Fe(OH)3 + MnO2 (2)

Ferrous Potassium Ferric Manganese
Bicarbonate Permanganate Hydroxide Dioxide

Mn(HCO3)2 + KMnO4 MnO2 (3)

Manganous Potassium Manganese
Bicarbonate Permanganate Dioxide

46
FILTRASI YG EFEKTIF MENGIKUTI OKSIDASI KIMIAWI
SANGAT PENTING, SEBAB OKSIDA LOGAM BERUPA FLOK
DLM JUMLAH YG BESAR TIDAK CUKUP BERAT UNTUK
MENGENDAP DGN GRAVITASI.
Fe & Mn TERBAWA MELALUI FILTER, MELAPISI MEDIA
DENGAN OKSIDA YG MENINGKATKAN PENGHILANGAN
DGN FILTRASI.
PENGALAMAN PRAKTEK MENUNJUKKAN BAHWA FILTER
YG BARU DILALUI BEGITU SAJA OLEH Mn O2 SP DENGAN
TERSELAPUTINYA BUTIRAN MEDIA OLEH OKSIDA YG
BERKEMBANG SECARA ALAMIAH SELAMA FILTRASI AIR
YG MENGANDUNG MnO2.

47
 PROSES ZEOLIT Mn

ZEOLIT Mn ADALAH PASIR HIJAU (GREENSAND) ALAMIAH YG TERLAPISI

MnO2 YG MENGHILANGKAN Fe & Mn TERLARUT DARI LARUTAN. SETELAH
ZEOLIT MENJADI JENUH DGN ION LOGAM, KEMUDIAN DIREGENERASI
DGN KMnO4. GAMBAR 1 BERIKUT INI MENUNJUKKAN SISTEM ALIRAN
KONTINYU UNTUK MELAKSANAKAN INI.
LARUTAN KMnO4 DIMASUKKAN KE DLM FILTER YG BERISIKAN MEDIA
GANDA ANTHRACITE & ZEOLIT Mn DENGAN TEKANAN.
Fe & Mn YG DIOKSIDASI OLEH KMnO4 DIHILANGKAN OLEH LAPISAN
FILTER BAGIAN ATAS. ION-ION YG TIDAK TEROKSIDASI DITANGKAP OLEH
LAPISAN ZEOLIT Mn YG TERLETAK DI BAWAH.
APABILA PEMBUBUHAN KMnO4 BERLEBIHAN KE DLM AIR DILAKUKAN
KURANG HATI-HATI, KMnO4 AKAN MENEMBUS MEDIA BATU BARA (COAL)
& MEREGENERASI PASIR HIJAU.
APABILA MEDIA FILTER SDH JENUH DGN OKSIDA LOGAM, KEMUDIAN
DILAKUKAN PENCUCIAN KEMBALI (BACKWASHING) UNTUK
MENGHILANGKAN BAHAN-BAHAN PARTIKEL DARI LAPISAN PERMUKAAN
DAN MEREGENERASI ZEOLIT DGN KMnO4.

48
 GAMBAR 1 : DIAGRAM ALIR PROSES
ZEOLIT Mn

AERASI
(OPTIONAL)

MEDIA
ANTHRACITE
KMnO4 KERING

ZEOLIT Mn

SALURAN BAWAH

FILTER
TANGKI PELARUTAN & BERTEKANAN
PEMBUBUH LARUTAN
AIR YG SDH
DIOLAH

49
 PELUNAKAN AIR

PENGENDAPAN PADA PELUNAKAN AIR YG MENGGUNAKAN

KAPUR MENGAMBIL Fe & Mn DARI LARUTAN.
KALAU PERLAKUAN PEMISAHAN AIR DILAKUKAN PD
PELUNAKAN AIR TANAH YG MENGANDUNG Fe & Mn,
KMnO4 DPT DIGUNAKAN UNTUK MENGOKSIDASI ION-ION
LOGAM DLM AIR YG MENGALIR MELALUI PERLAKUAN
PEMBERIAN KAPUR TAHAP PERTAMA.
PENGOLAHAN DGN KAPUR TELAH DIGUNAKAN UNTUK
TUJUAN UTAMA PENGHILANGAN Fe & Mn YANG TERIKAT
PD SENYAWA ORGANIK DLM PENGOLAHAN AIR
PERMUKAAN

50
 M. TASTE & ODOR REMOVAL
• SALAH SATU TUJUAN PENGOLAHAN AIR ADALAH MENGHASILKAN AIR
YG ENAK YG SECARA AESTETIK MENYENANGKAN. TERDAPATNYA SECARA
TERUS-MENERUS RASA, BAU AT WARNA DLM PENYEDIAAN AIR DPT
MENIMBULKAN PERTANYAAN MASYARAKAT TENTANG KEAMANAN
PENGGUNAANNYA.
• BAU & RASA DPT DISEBABKAN OLEH GARAM-GARAM ANORGANIK ATAU
ION-ION LOGAM, BERBAGAI BH KIMIA ORGANIK YG TERDAPAT SECARA
ALAMIAH AT EFEK DARI LIMBAH INDUSTRI, AT OLEH BAHAN HASIL
PERTUMBUHAN BIOLOGIS.
• ALGAE MERUPAKAN PENYEBAB YG PALING SERING TIMBULNYA
MASALAH RASA & BAU PD AIR YG BERASAL DARI AIR PERMUKAAN.
AKTIFITAS METABOLIKNYA MENGELUARKAN SENYAWA BERBAU YG
MENIMBULKAN BAU AMIS, RUMPUT, APEK, AT BUSUK.
• ACTINOMYCETES ADALAH BAKTERI SEPERTI JAMUR YANG
MENYEBABKAN BAU TANAH

51
 MASALAH YG BERHUBUNGAN DGN ENAKNYA AIR UMUMNYA UNIK UNTUK
TIAP SISTEM, DAN HARUS DIPELAJARI SECARA INDIVIDUAL UNTUK
MENENTUKAN PENDEKATAN YG TERBAIK UNTUK PENCEGAHAN &
PENANGANANNYA.
 PADA PENGOLAHAN AIR TANAH, AERASI SERINGKALI EFEKTIF, SEBAB
SENYAWA YG BERBAU SERINGKALI BERUPA GAS-GAS TERLARUT YG DPT DI
PISAHKAN DARI LARUTAN.
 NAMUN, AERASI JARANG EFEKTIF UNTUK PENGOLAHAN AIR PERMUKAAN
DIMANA BAHAN-BAHAN PENYEBAB BAU UMUMNYA TIDAK BERUBAH
MENJADI GAS (NON VOLATILE).
 PERTIMBANGAN PERTAMA HARUS DIBERIKAN PD UPAYA PENCEGAHAN PD
PENYEDIAAN AIR PERMUKAAN.
 BILA GANGGUAN DILACAK BERASAL DARI BUANGAN LIMBAH INDUSTRI,
SUMBERNYA HARUS DIHILANGKAN.
 BILA SUMBERNYA BERUPA TELAGA AT TANDON AIR, PEMBERIAN COPPER
SULFATE (CuSO4) SECARA TERATUR PD AIR TSB AKAN EFEKTIF UNTUK
MENEKAN PERTUMBUHAN ALGAE YG MENYEBABKAN RASA, BAU DAN
PENYUMBATAN FILTER.
52
 OKSIDASI DGN BREAK POINT CHLORINATION MERUPAKAN CARA YG PALING
BIASA DILAKUKAN UNTUK PENGHILANGAN BAU. PROSES INI SBG LANGKAH
PERTAMA PENGOLAHAN YG BERFUNGSI UNTUK PENGENDALIAN BAU &
DESINFEKSI.
 KADANG-KADANG, KMnO4 LEBIH EFEKTIF DP KHLORINE SBG BAHAN
OKSIDATOR, DAN DPT DIGUNAKAN BERSAMAAN DGN KHLORINASI UNTUK
MENGHILANGKAN RASA & BAU.
 OZONE JUGA MERUPAKAN OKSIDAN KUAT YG DPT DIGUNAKAN, MESKIPUN
JARANG DITERAPKAN.
 KARBON AKTIF DPT DIGUNAKAN BERSAMAAN DGN PROSES KOAGULASI,
SEDIMENTASI & FILTRASI UNTUK PENGENDALIAN RASA & BAU. KARBON AKTIF
TERSEDIA DLM BENTUK BUBUK AT BUTIRAN. PERLAKUAN KARBON AKTIF DPT
DITERAPKAN PD SETIAP TAHAP PENGOLAHAN SEBELUM FILTRASI DIMANA
PENGADUKAN YG CUKUP TERLAKSANA UNTUK MENYEBARKAN KARBON, DAN
DIMANA WAKTU KONTAK ADALAH 15 MENIT AT LEBIH SEBELUM SEDIMENTASI
AT FILTRASI. TITIK PERLAKUAN OPTIMUM DITENTUKAN DGN “TRIAL & ERROR”
& PENGALAMAN SEBELUMNYA.
 KARBON MENYERAP KHLORINE, OLEH KARENANYA KEDUA BH KIMIA ITU TIDAK
BOLEH DIGUNAKAN SERENTAK, AT SECARA BERURUTAN TANPA INTERVAL
WAKTU YG TEPAT.
53
 N. DISSOLVED SALT & MINERAL CONTROL

• PROSES DEMINERALISASI SPT DESTILASI, ELEKTRODIALISIS, PERTUKARAN ION &

REVERSE OSMOSIS DPT MEMISAHKAN GARAM-GARAM DARI LARUTAN.
• DESTILASI ADALAH PENGUBAHAN UAP MENJADI CAIRAN DIMANA UAP AIR
DIBUAT DGN PEMANASAN PD ALAT PENYULINGAN, DIIKUTI DGN
PENGEMBUNAN. INI MERUPAKAN METODE YG DIGUNAKAN UNTUK
PENGHILANGAN GARAM DARI AIR LAUT.
• ELEKTRODIALISIS MENERAPKAN INDUKSI ARUS LISTRIK UNTUK MEMISAHKAN
ION-ION POSITIF & NEGATIF DLM LARUTAN DGN MENGGUNAKAN MEMBRAN
TERTENTU YG MEMUNGKINKAN ION-ION MENEROBOSNYA MELALUI BAHAN
DARI LARUTAN YG DIENCERKAN PD SATU SISI KE LARUTAN YG PEKAT PD SISI YG
LAIN.
• MASALAH YG TERKAIT DGN DIALISIS DLM RENOVASI AIR ADALAH
PENGENDAPAN KIMIAWI GARAM-GARAM DGN TKT KELARUTAN RENDAH &
PENYUMBATAN MEMBRAN KRN ADANYA BAHAN-BAHAN KOLOID
• UNTUK MENGURANGI BAU BUSUK MEMBRAN, HRS DILAKUKAN PENGOLAHAN
PENDAHULUAN THD AIR PERMUKAAN DGN PRESIPITASI KIMIAWI & KARBON
AKTIF UNTUK MENGHILANGKAN MOLEKUL & KOLOID ORGANIK
• DEMINERALISASI DGN PERTUKARAN ION TELAH DIJELASKAN PD SESI
TERDAHULU.

54
• REVERSE OSMOSIS DILAKUKAN DGN MENDORONG AIR MELALUI MEMBRAN MELAWAN
TEKANAN OSMOTIK ALAMIAH UNTUK MEMISAHKAN AIR DAN ION-ION. PROSES
OSMOSIS DIGAMBARKAN DGN SKEMA DI BAWAH INI

P P > Po
o

• PD GAMBAR DI ATAS, MEMBRAN TIPIS DARI CELLULOSE ACETATE (PLASTIC)

MEMISAHKAN DUA LARUTAN GARAM. AIR DARI SISI KONSENTRASI GARAM YG RENDAH
MENGALIR MELEWATI MEMBRAN KE LARUTAN DGN KONSENTRASI YG LEBIH TINGGI,
BERUSAHA UNTUK MENYAMAKAN KANDUNGAN GARAMNYA, SEMENTARA MEMBRAN
MEMBOLEHKAN ALIRAN AIR MENGHAMBAT LEWATNYA ION-ION GARAM.

55
 BILA TEKANAN DIBERIKAN PD SISI DGN KANDUNGAN GARAM TINGGI, ALIRAN AIR DPT
DICEGAH. : TEKANAN INI, PD SAAT TIDAK ADA ALIRAN, DISEBUT SEBAGAI TEKANAN
OSMOTIK.
 BILA TEKANAN DITAMBAH, ALIRAN AIR BERBALIK DARI AIR GARAM KE AIR SEGAR,
SEDEMIKIAN SEHINGGA MEMISAHKAN GARAM DARI LARUTANNYA. PROSES INI
DISEBUT REVERSE OSMOSIS.
 KECEPATAN PERPINDAHAN AIR TERGANTUNG TERUTAMA PD PERBEDAAN
KONSENTRASI GARAM ANTARA KEDUA LARUTAN, KARAKTERISTIK MEMBRAN &
BESARNYA TEKANAN YG DIBERIKAN
 ALAT REVERSE OSMOSIS YG DIPERDAGANGKAN ADA DALAM BERBAGAI DESAIN, YG
MASING-MASING MEMPUNYAI KEUNTUNGAN TERSENDIRI. ALAT TSB TERDIRI DARI :
PERMEATOR YG DILENGKAPI DGN PRETREATMENT, POMPA UNTUK MEMBERIKAN
TEKANAN PD OPERASI, TANGKI & PERLENGKAPAN PEMBERSIHAN & PENGGLONTORAN,
& SISTEM PEMBUANGAN UNTUK LIMBAH AIR ASIN.
 PD PRETREATMENT MUNGKIN PERLU DILAKUKAN PENGHILANGAN BH PADAT
TERSUSPENSI DGN FILTRASI ATAU DATARAN ABSORPSI KARBON UNTUK MENCEGAH
BAU BUSUK PD MEMBRAN & /AT PENYESUAIAN PH & PENAMBAHAN SODIUM
HEXAMETAPHOSPHATE ((NaPO3)n) UNTUK MENGURANGI PRESIPITASI GARAM.

56
 POST TREATMENT MUNGKIN DIPERLUKAN UNTUK MENSTABILISIR AIR YG
TELAH DIOLAH, SEBAB CO2 DPT MENEMBUS MELALUI MEMBRAN BERSAMA
AIR YG DIHASILKAN.
 AERATOR ATAU ALAT PENGHISAP GAS MUNGKIN DIPERLUKAN UNTUK
MENGHILANGKAN GAS-GAS YG TERLARUT, SEMENTARA TAMBAHAN KAPUR
AT SODA ABU MENDUKUNG PENYESUAIAN pH AKHIR.
 PEMBERSIHAN MEMBRAN SECARA BERKALA PERLU DILAKUKAN UNTUK
MEMELIHARA EFISIENSI YG TINGGI PERPINDAHAN AIR.
 UNIT-UNIT DIGLONTOR DGN ASAM PENCUCI & BAHAN PEMBERSIH UNTUK
MENGHILANGKAN ION-ION LOGAM YG TERBENTUK, PRESIPITAT GARAM &
BAHAN ORGANIK.
 PEMBUANGAN AIR BEKAS YG PEKAT DARI PROSES REVERSE OSMOSIS DPT
DITANGANI DLM BEBERAPA HARI, DGN DIINJEKSIKAN KE SUMUR DALAM AT
KOLAM-KOLAM PENGUAPAN.

57
 P. WATER TREATMENT WASTE IDENTIFICATION

LIMBAH YG BERASAL DARI PENGOLAHAN AIR DIPERKIRAKAN BERUPA :

 SISA DARI KOAGULASI KIMIAWI
 ENDAPAN DARI PELUNAKAN
 AIR CUCIAN KEMBALI FILTER
 BAHAN PADAT TERENDAP DARI PRESEDIMENTASI
 OKSIDA DARI PENGHILANGAN BESI & MANGAN
 AIR ASIN REGENERASI PD UNIT PERTUKARAN ION

LIMBAH-LIMBAH INI SANGAT BERVARIASI DLM KOMPOSISI KANDUNGANNYA AKAN

BAHAN-BAHAN YG TERPEKATKAN YG TERAMBIL DARI AIR YG BELUM DIOLAH & BH
KIMIA YG DITAMBAHKAN DLM PENGOLAHAN.

LIMBAH INI DIHASILKAN TERUS MENERUS & DIBUANG SECARA BERKALA. FLOK YG
DIENDAPKAN DIBIARKAN TERAKUMULASI DLM TANGKI PENJERNIHAN SELAMA WAKTU
YG RELATIF LAMA, SEMENTARA PENCUCIAN KEMBALI FILTER MENGHASILKAN ALIRAN
LIMBAH CAIR YG BESAR SELAMA BEBERAPA MENIT, BIASANYA SEKALI SEHARI TIAP
FILTER.

58
 BAHAN KIMIA
SUMBER BAK SARINGAN SISTEM
AIR PENGENDAPAN
KOAGULASI DISTRIBUSI

LUMPUR BUANGAN
AIR CUCIAN YG AIR CUCIAN
POLYMER
DIKEMBALIKAN KEMBALI
DIKEMBALIKAN KE SARINGAN
BANG LUAPAN
PENGOLAHAN BAK PENJERNIHAN
POLYMER

LUAPAN
BAK PENJERNIHAN
ATAU PADATAN
& PENEBAL TERENDAP

DIBUANG KE FILTRAT YG
SUNGAI LUMPUR YG TELAH DIKEMBALIKAN
POLYMER
DITEBALKAN
PENGAMBILAN
KEMBALI BH KIMIA
PENGHILANGAN
AIR SECARA
MEKANIS BH PADAT YG PEMBUANGAN
TELAH DIAMBIL
AIRNYA

DIAGRAM ALIR SISTEM PENGHILANGAN AIR PD LUMPUR HASIL PENGENDAPAN DGN ALUM DARI
BANGUNAN PENGOLAHAN AIR
59
 SUMBER:

• HAMMER, MARK J, 1977, WATER AND WASTEWATER TECHNOLOGY, NEW

YORK: JOHN WILEY & SONS

• STEEL, EW & TERENCE J. MCGHEE, 1979, WATER SUPPLY AND SEWERAGE,

TOKYO: MCGRAW HILL LTD

60