Anda di halaman 1dari 67

KEBIJAKAN

PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR DI DAS


CITARUM
pada acara Workshop Kesehatan Lingkungan dalam Rangka Mendukung Program Citarum Harum

Luckmi Purwandari
Direktur Pengendalian Pencemaran Air

Direktorat Pengendalian Pencemaran Air


Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Jakarta, 31 Mei 2021


ISU LINGKUNGAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI
• KAWASAN
RESAPAN AIR
• BANTARAN
• mata air
SUNGAI • sungai
 Perambahan hutan
KERUSAKAN
• danau/waduk
 Illegal logging LINGKUNGAN • dll
 Kebakaran hutan dan lahan
 Alih fungsi lahan
Tambang Galian C
EROSI/ FLUKTUASI Musim Hujan
 dll
SEDIMENTASI DEBIT TINGGI
DEBIT
BESAR
Musim DEBIT
Kemarau KECIL
• INDUSTRI/HOTEL/
RESTORAN/RUMAH
SAKIT PENCEMARAN
• RUMAH TANGGA
AIR
• PERTANIAN/
PETERNAKAN
KRISIS AIR BANJIR

Too Much Pollution Too Much/Little Water


Rencana Aksi berdasarkan SPR (State, Pressure, Response)
SKEMA KEGIATAN KLHK DALAM PERCEPATAN PERBAIKAN
KUALITAS AIR DI SUNGAI CITARUM

AKSI PENURUNAN BEBAN PENCEMARAN


PERATURAN PELATIHAN, PEMBINAAN, SUPERVISI PEMDA DALAM PELAKSANAAN
PROPER UNTUK INDUSTRI PERATURAN DAN KEBIJAKAN (UU, PP, Peraturan Menteri LHK)
PENETAPAN
PEMBANGUNAN IPAL UNTUK TERNAK
BAKU MUTU SUPERVISI KEPADA PEMDA DALAM PEMENUHAN DTBP
PENETAPAN KELAS AIR DI SAPI DAN PABRIK TAHU DAN
AIR
CITARUM PENURUNAN BEBAN PENCEMARAN AIR
DARI PERTANIAN PENDAMPINGAN PENETAPAN BMAL DALAM IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH
MENGACU PADA DTBP DALAM SKM MENLHK No.:
PENETAPAN BAKU MUTU AIR SK.300/Menlhk/Setjen/PKL.l/6/2017
PEMULIHAN DAN
LIMBAH NASIONAL RESTORASI SUNGAI
PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENGEMBANGAN STANDAR KOMPETENSI PELAKSANA PPA
PENCEMARAN AIR PENETAPAN TARGET
PERBAIKAN KUALITAS AIR PER MENBANGUN ONLIMO di 13 + 12 LOKASI PEMBANGUNAN CLEARING HOUSE UNTUK PENYEDIAAN
TAHUN (JANGKA PENDEK) INFORMASI TENTANG TEKNOLOGI PENGELOLAAN AIR
PENETAPAN NSPK PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR KONSERVASI DAN REHABILITASI LAHAN LIMBAH
KRITIS DI DAS CITARUM
KUALITAS
PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN PENINGKATAN
EVALUASI DAN PENGUATAN KAPASITAS PELATIHAN. PENYULUHAN DAN AIR KLAS II
KOMPETENSI SDM DAN PENERAPAN STANDAR KOMPETENSI
MANAGER PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR (MPPA) KELEMBAGAAN KAMPANYE RAMAH AIR
PENYIAPAN TENAGA PENYULUH DAN
PEMBINAAN DAN PANUTAN (LEADER) DALAM
PENDAMPINGAN DAN SUPERVISI PENGUATAN KAPASITAS MENINGKATKAN PERILAKU
PENDAMPINGAN PEMDA UNTUK DALAM PENYUSUNAN RENCANA AKSI KOMUNITAS SUNGAI UNTUK MASYARAKAT RAMAH AIR
MENGIDENTIFIKASI PARTNER PEMENUHAN PENURUNAN BEBAN BERPERAN AKTIF DALAM
DALAM PPA PENCEMARAN AIR PERBAIKAN KUALITAS AIR
SUPERVISI DALAM MENGIDENTIFIKASI
SUPERVISI DALAM KOMUNITAS SUNGAI YANG POTENSIAL BERSAMA PROVINSI/GUBERNUR
PENGEMBANGAN SPATIAL MENGEMBANGKAN PATROLI SUNGAI
PLANNING

PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN PENURUNAN BEBAN PENCEMARAN


KELEMBAGAAN BERBASIS MASYARAKAT
INSTRUMEN KEBIJAKAN DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
No. KOMPONEN INSTRUMEN KEBIJAKAN

NSPK Koordinasi K/L Pembinaan dan


dan Daerah Supervisi kepada
Daerah
1. Pemantauan Kualitas Air Sungai v v v
secara manual dan otomatik,
kontinyu dan online
2. Penetapan Kelas Air, Baku Mutu v v v
Air dan Daya Tampung Beban
Pencemaran Air
3. Perhitungan status mutu air v v v
Indeks Kualitas Air (IKA) sebagai
bagian dari Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup (IKLH)
4. Penyusunan Rencana v v v
Perlindungan dan Pengelolaan
Mutu Air
INSTRUMEN KEBIJAKAN DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
No. KOMPONEN INSTRUMEN KEBIJAKAN
5 Pengendalian Pencemaran berdasarkan tipologi sumber pencemar
a. Sumber pencemar Instrumen Kebijakan:
badan/institusi (industri,  Perizinan berbasis Daya Tampung Beban Pencemaran
hotel, rumah  instrumen ekonomi (pelaksanaan denda/penalti
sakit,pertambangan): /polluter pay principles),
 Penerapan Efisiensi, 3R, dan Konservasi
 Pembinaan, pengawasan dan penegakan hukum
Tujuan: Peningkatan penaatan peraturan, perbaikan
kinerja penurunan beban pencemaran.

b. Sumber pencemar Instrumen Kebijakan:


pemukiman rumah tangga  Pembinaan,
dan usaha skala kecil (industri  penyediaan fasilitas publik,
kecil, peternakan, rumah  pemberdayaan masyarakat dan kemitraan
potong hewan,puskesmas): Tujuan: Peningkatan ketersediaan dan penggunaan
infrastruktur pengelolaan air limbah dan atau
ekoriparian
c. Sumber Pencemaran Non Instrumen Kebijakan: Pembinaan, penyediaan fasilitas
Point Source (air limbah publik, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan
pertanian, runoff pemukiman Tujuan: Peningkatan efektivitas pengelolaan limbah
dan perkotaan (storm water) non point source dan atau ekoriparian
INSTRUMEN KEBIJAKAN DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
No. KOMPONEN INSTRUMEN KEBIJAKAN
6. Peran serta Pembentukan kelembagaan, Bimbingan Teknis:
masyarakat teknik survey, identifikasi, inventarisasi
permasalahan dan potensi sumber daya, Pemetaan
permasalahan dan potensi sumber daya yang ada
untuk kesejahteraan masyarakat, Menyusun Rencana
Aksi dan Kegiatan, Implementasi Rencana Aksi dan
Kegiatan, Evaluasi dan monitoring.
Contoh: patrol sungai, bersih bersih sungai,
ekoriparian
STATE
PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI SECARA MANUAL PADA 7 LOKASI DI S. CITARUM

KOYOD
WANGISAGARA SETELAH IPAL CISIRUNG

NANJUNG

OUTLET JATILUHUR

BENDUNG WALAHAR

TUNGGAK JATI
Jembatan Alun-
alun Kab. PEMANTAUAN KUALITAS
Karawang
PJT2 Jatiluhur AIR OTOMATIS, KONTINYU,
Kab. Purwakarta
TERINTEGRASI, ONLINE
Cihampelas Kota
Bandung (ONLIMO) DI DAS CITARUM
PDAM Bantar Awi : TA 2015-2020: ONLIMO 15 Unit
Kota Bandung
(13 APBN + 2 DAK)
Dayeuh Kolot Kab.
Bandung
: TA 2021, Rencana ONLIMO 9 Unit
Sapan Ciparay
Kab. Bandung
(APBN) dan 3 unit (DAK)
Bendung
Wangisagara Kab.
Bandung
PDAM Cibangoak
Kab. Bandung

Perum Jasa Tirta II


Kab. Karawang

PDAM Bantar Awi


Kota Bandung

PDAM Tirta
Wening Kota
Bandung (2)
Perum Jasa Tirta II
10
Kab. Bandung
13 Lokasi ONLIMO yang telah dibangun di Sungai Citarum 2015-2020 dengan APBN
No. Lokasi Tahun Pembangunan

1. Lokasi Sungai Citarum Majalaya, Kab. Bandung, Bandung, Jawa Barat 2015
2. Lokasi Sungai Citarum Dayeuh Kolot, Kab. Bandung, Bandung, Jawa Barat 2015
3. Lokasi Sungai Citarum Jembatan Alun-Alun Kabupaten Karawang 2019
4. Lokasi Sungai Citarum Intake PLTA PJT II Kabupaten Purwakarta 2019
5. Lokasi Sungai Citarum Intake Bantar Awi Dago Pakar PDAM Kota Bandung 2019
6. Lokasi Sungai Citarum Intake Cibangoak Ciparay PDAM Kabupaten Bandung 2019
7. Lokasi Sungai Citarum di Kelurahan Rancakemit,Kecamatan Solokan Jeruk, Kab. 2020
Bandung
8. Lokasi Sungai Citarum di Kelurahan Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kab, Bandung 2020

9. Lokasi Sungai Citarum di Kelurahan Pangauban Kecamatan Ketapang, Kab. Bandung 2020

10. Lokasi Sungai Citarum di Kelurahan Sukasari, Kecamatan Pameungpeuk, Kab, 2020
Bandung
11. Lokasi Sungai Citarum Situ Cisanti Kelurahan Tarumajaya, Kecamatan Kertasari 2020
Kabupaten Bandung
12. Lokasi Sungai Citarum Cikapundung Coblong Intake PDAM Tirta Wening Kota 2020
Bandung
13. Lokasi Sungai Citarum Cikapundung Parumpung Intake PDAM Tirta Wening Kota 2020
Bandung
PEMANTAUAN KUALITAS AIR OTOMATIS, KONTINYU,
TERINTEGRASI, ONLINE (ONLIMO)

MANFAAT Mendapatkan data kualitas air secara realtime dan


01
online
Mendapatkan trend perubahan status mutu
02 dalam waktu cepat

Sebagai early warning system ketika terjadi


03 pencemaran yang sangat tinggi (darurat)

04 Mengurangi biaya dan waktu dalam pemantauan

05 Meningkatkan kesadaran masyarakat dan memenuhi hak


masyarakat untuk mendapat informasi
Meningkatkan kemudahan dan mengurangi resiko
06
kecelakaan dalam pengambilan sample
SISTEM PEMANTAUAN KUALITAS AIR OTOMATIS, KONTINYU & ONLINE
 KOMPONEN :
1. Sensor untuk mengukur secara otomatis, kontinyu dan online parameter
kualitas air yaitu: BOD, COD, DO (RDO), pH, Temperature, TDS, TSS,
Nitrat, Turbidity, Ammonium, tinggi muka air dengan parameter wajib
kualitas air sesuai dengan kebutuhan pada setiap stasiun
2. Data logger dan Telemetry Sistem
3. Sumber energi/kelistrikan
4. CCTV yang terkoneksi dengan Pusat Data ONLIMO di KLHK Jakarta
5. Display Monitor untuk menampilkan informasi data pemantauan
6. Sistem pengambilan sample air berupa sistem celup langsung dan bisa
juga menggunakan pemompaan
7. Bangunan pelindung
8. Pusat Data
2. RENCANA LOKASI PEMASANGAN ONLIMO Tahun 2021 MELALUI APBN
KLHK
No. Provinsi Kab/Kota DAS Jumlah
1 Jawa Barat Kab.Bekasi Citarum dan Cileungsi 2
2   Kab.Cianjur Citarum 1
3   Kab.Karawang Citarum 1
4   Kab.Purwakarta Citarum dan Cilamaya 2 9 unit di
5   Kab.Subang Citarum 1 Sungai
6   Kab.Sumedang Citarum 1 Citarum
7   Kab.Bogor Citarum, Cisadane, Ciliwung 3
8   Kota Cimahi Citarum 1
9   Kab.Bandung Barat Citarum dan Cirata 2
10 Banten Kab. Lebak Cisadane 1
11   Kab. Tangerang Cisadane 1
12 DKI Jakarta Jakarta Timur Ciliwung 1
Jawa
13 Tengah Kota Surakarta Bengawan Solo 1
14 Jawa Timur Kab. Gresik Brantas 1
15   Kab. Magetan Bengawan Solo 1
16   Kab. Bojonegoro Bengawan Solo 1
      21
Rencana Pembangunan ONLIMO TAHUN 2021 (dengan DAK fisik)
NO Sungai/Danau Kab/ Kota Provinsi Jumlah
Jumlah
NO Sungai/Danau Kab/ Kota Provinsi Unit
Unit

1 Sungai Siak 1 13 Sungai Bengawan Solo 1


Kab. Kampar Riau Kab. Lamongan Jawa Timur
2 Danau Kerinci 1 14 Sungai Moyo 1
Kab. Kerinci Jambi Kab. Sumbawa Nusa Tenggara Barat
3 Sungai BAtang Asai 1 15 Sungai Kapuas 1
Kab. Merangin Jambi Kab. Sintang Kalimantan Barat
4 Sungai Citarum 1 16 Sungai Kapuas 1
Kab. Kapuas Hulu Kalimantan Barat
Kab. Sukabumi Jawa Barat
17 Sungai Kapuas 1
5 Sungai Citarum 1 Kab. Gunung Mas Kalimantan Tengah
Kab. Cianjur Jawa Barat 18 Sungai Mahakam 1
6 Sungai Citarum 1 Kab. Kutai Kartanegara Kalimantan Timur
Kab. Garut Jawa Barat 19 Sungai Jeneberang Sulawesi Selatan 2
7 Sungai Serayu 1 Kab. Takalar
Kab. Cilacap Jawa Tengah 20 Sungai Jeneberang Sulawesi Selatan 1
8 Sungai Serayu 1 Kab. Gowa
Kab. Purbalingga Jawa Tengah 21 Sungai Saddang Sulawesi Selatan 1
9 Sungai Serayu 1 Kab. Tana Toraja
Kab. Wonosobo Jawa Tengah 22 Sungai Saddang Sulawesi Selatan 1
Kab. Toraja Utara
10 Sungai Bengawan Solo 1
23 Sungai Limboto Gorontalo 1
Kab. Klaten Jawa Tengah Kab. Gorontalo
11 Sungai Bengawan Solo 1 24 Sungai Limboto Gorontalo 2
Kab. Blora Jawa Tengah Kab. Bone Bolango
12 Sungai Brantas 1     TOTAL 26
Kab. Nganjuk Jawa Timur  
PRESSURE
Inventarisasi Sumber Pencemar dan
Perhitungan beban pencemar
PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG
BEBAN PENCEMARAN AIR
NAMA SUNGAI CITARUM

Beban Pencemar BOD eksisting 430.996,1


(kg/hari)

DTBP BOD (kg/hari) 127.443,8

Penurunan Beban Pencemaran (kg 303.552,3


BOD/hr)

KETERANGAN DTBP Terlewati

Persentase Penurunan Beban BOD (%) 70,43

NO KEPMEN LHK 300/2017


DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN (DTBP) /PENGELOLAAN BEBAN PENCEMARAN SUNGAI
CITARUM (Keputusan Menteri LHK No: SK.300/Menlhk/Setjen/PKL.l/6/2017)

Kontribusi
Beban Pencemar Penurunan Beban Beban
Segmen Kab/kota Sub DAS Eksisting (kg/hr) DTBP (kg/hr) (kg/hr) Beban Per
Pencemar Per Segmen (%)
Segmen
(kg/hr)
Kab.Bandung Cirasea 22.873,91 5.718,48 17.155,43
Kab.Sumedang Citarik 20.382,82 5.095,71 15.287,12
Kota Bandung Cikeruh 24.788,34 6.197,08 18.591,25
1 Kab.Bandung Cisangkuy 19.482,94 4.870,73 14.612,20 218.683,85 50,74
Kota Bandung Cikapundung 77.341,19 19.335,30 58.005,89
Kab.Bandung Ciwidey 8.282,60 2.070,65 6.211,95
Kota Cimahi Cihaur 45.532,04 11.383,01 34.149,03
Bandung Barat Ciminyak 10.929,27 5.464,64 5.464,64
2 Bandung Barat Cimeta 10.076,68 5.038,34 5.038,34 53.225,76 12,35
Kab.Cianjur Cisokan 32.219,81 16.109,91 16.109,91
3 Kab.Cianjur Cikundul 7.803,99 3.901,99 3.901,99
25.553,31 5,93
Purwakarta DTA Jatiluhur 17.749,33 8.874,66 8.874,66
Purwakarta Cikao 13.985,97 3.496,49 10.489,48

4 Kab.Bogor,Kab.Karawang Cibeet 39.452,75 9.863,19 29.589,56 133.533,17 30,98

Kab.Karawang, Kab.Bekasi Citrarum Hilir 80.094,45 20.023,61 60.070,84


      430.996,09 127.443,79 303.552,30 430.996,09 100,00
70.13%
RESPONS
REVITALISASI PROGRAM KALI BERSIH (PROKASIH)

• Meningkatkan kapasitas DLH provinsi dan kabupaten/kota di DAS Citarum


dalam percepatan pemulihan kualitas air Citarum melalui PROGRAM KALI
BERSIH (PROKASIH)
• Lingkup PROKASIH: (a) Pembinaan, (b) Monitoring dan (c) Evaluasi serta
(d) Pemberian insentif dan disinsentif
• Aspek yang dievaluasi: (a) Indeks State menggunakan penilaian Indeks
Kualitas Air di level kabupaten/kota dan provinsi) (b) Indeks Pressure
(Besarnya beban pencemaran yang menunjukan tingkat kesulitan dalam
pengendalian pencemaran air) (3) Indeks Respons (Penilaian program dan
kegiatan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air serta
kualitas kelembagaan/ manajemen untuk level kab/kota dan provinsi
CONTOH CONTOH KEGIATAN
INDUSTRI
PROPER PENURUNAN BEBAN PENCEMAR AIR
DARI INDUSTRI/HOTEL/Rumah Sakit

PROPER merupakan
instrumen penaatan alternatif
yang dikembangkan untuk
bersinergi dengan instrumen
penaatan lainnya guna
mendorong penaatan perusahan
melalui penyebaran informasi
kinerja kepada masyarakat
(public disclosure)
PENGENDALIAN PENCEMARAN INDUSTRI .. 1

1.Penerapan Keputusan Menteri LHK No: SK.300/Menlhk/ Setjen/PKL.l/ 6/2017) Daya Tampung
Beban Pencemar (DTBP) dan Alokasi Beban Pencemaran (ABP) untuk sektor industri terkait acuan
dalam pemberian Izin Pembuangan Air Limbah (IPLC)

2.Sosialisasi dan Implementasi Peraturan Menteri LHK No.16 Tahun 2019 Tentang BMAL industri
tekstil. Diberlakukan Baku Mutu Air Limbah tekstil yang lebih ketat sesuai dengan besarnya debit
air limbah serta memasukan Parameter Warna dan temperatur.

3.Pendampingan kepada industri dalam perbaikan proses IPAL-nya, dan pembinaan industri dalam
pengelolaan air limbah industri. Mengundang ahli di bidangnya. Inovasi teknologi pengolahan air
limbah tekstil diperlukan untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi pengolahan air limbah
sehingga BMAL dapat dipenuhi dengan biaya investasi, operasional dan perawatan yang
terjangkau oleh industri. Disamping itu diutamakan juga pemilihan teknologi yang tidak
membutuhkan lahan yang luas.
PENGENDALIAN PENCEMARAN INDUSTRI….2
4. Sosialisasi dan Implementasi peraturan Menteri terkait pemantauan air limbah. Kekurangan tenaga
pengawas dapat diatasi dengan dioperasikannya sistem pemantauan kuallitas air limbah secara terus
menerus dan dalam jaringan (SPARING) sehingga pembuangan air limbah secara langsung tanpa
pengolahan dapat dihindari. PermenLHK No.P93/MenLHK/Setjen/Kum.1/8/2018 ttg pemantauan
kualitas air limbah secara terus menerus dan dalam jaringan bagi usaha dan/atau kegiatan.

5. Meningkatkan kapasitas DLH provinsi dan industri dalam pelaksanaan Restorasi Sungai melalui
penerapan Program Ekoriparian

6. Pemetaan. Profil industri, inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar kegiatan industry. Dilakukan
di HULU DAS CITARUM (Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung,
Kabupaten Sumedang)

7. Penghitungan beban pencemar pada Hulu DAS Citarum. Basis pelingkupan percepatan pembangunan
IPAL Komunal (Lokasi dan Kapasitas IPAL Komunal). Dilakukan di di HULU DAS CITARUM (Kabupaten
Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Sumedang)
Ketaatan Industri Peserta PROPER DI PROVINSI JAWA BARAT-BADAN AIR PENERIMA DAS CITARUM Tahun 2017 S/D
2019

80 75 74
Data List industri yang membuang air limbah ke DAS Citarum
70
hasil koordinasi dengan DLH Provinsi Jawa Barat.
60
Peringkat Biru: Taat terhadap peraturan Lingkungan Hidup yang berlaku
50 Peringkat Hijau dan Emas: Beyond Compliance (lebih dari taat)
40 Peringkat Merah dan Hitam: tidak taat pada peraturan Lingkungan Hidup yang berlaku
30
20
6 8 9
10 5 4 4 4 5 5 2 4
0 0 0 0 1
0

2017 2018 2019


LIMBAH DOMESTIK
Definisi
Air Limbah Domestik
PermenLHK No. P 68 Tahun 2016

Air Limbah yang berasal dari aktivitas hidup


sehari-hari manusia yang berhubungan
dengan pemakaian air
Pengolahan Air iimbah domestik

Skala Rumah Tangga

Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah


menyediakan dan mengelola sarana dan prasarana
pengolahan air limbah domestik

Pasal 8 P.68/2016
Target peningkatan akses cakupan 100% Limbah
domestik:
On site - Off site, (proyeksi th. 2016)
Tingkat Cakupan
Limbah Domestik dalam DAS Citarum

Jumlah Target
Jumlah penurun
Penddk Jumlah KK
Penddk an Jumlah
No Kota/ Kab. dalam DAS Jumlah jiwa (1 KK= 5 Nilai
Kota/Kab. beban IPAL
Citarum belum jiwa) belum pembiayaan
(Jiwa) /2016 Prosent pencem Komunal
(Jiwa)/ 2016 memiliki memiliki (IPAL
ase (%) aran air (IPAL
akses limbah akses komunal=320
Citarum kapasitas
cair domestik limbah cair juta)
oleh 50 KK)
domestik
domesti
k
1 Kab. Bandung 4,699,422 3,454,566 1,561,464 45.2 312,293 100% 6,246 1,998,673 (jt)

2 Kota Bandung 2,605,814 2,605,814 620,184 23.8 124,037 100% 2,481 793,835 (jt)

3 Kota Cimahi 645,848 645,848 329,382 51.0 65,876 100% 1,318 421,609 (jt)

4 Kab. Bandung Barat 1,713,315 1,713,315 806,971 47.1 161,394 100% 3,228 1,032,923 (jt)

5 Kab. Sumedang 1,387,687 474,305 193,516 40.8 38,703 100% 774 247,700 (jt)

6 Kab. Bogor 5,387,976 609,607 304,194 49.9 60,839 100% 1,217 389,367 (jt)

7 Kab. Cianjur 3,343,795 2,687,267 1,593,550 59.3 318,710 100% 6,374 2,039,7439 (jt)

8 Kab. Purwakarta 1,043,457 966,200 338,170 35.0 67,634 100% 1,353 432,857 (jt)

9 Kab. Karawang 2,342,278 1,703,537 993,162 58.3 198,632 100% 3,973 1,271,247 (jt)

10 Kab. Bekasi 2,957,107 1,340,599 882,114 65.8 176,423 100% 3,528 1,129,105 (jt)

Total 26,126,699 16,201,058 7,622,707 47.6 1,524,541 30,491 9,757,065 (jt)


PENGOLAHAN AIR
LIMBAH DOMESTIK

Setiap usaha dan/atau kegiatan yang


WAJIB menghasilkan air limbah domestik

tidak mampu
mengolah sendiri

Diserahkan kepada pihak lain yang usaha dan/atau


kegiatannya mengolah air limbah domestik

PermenLHK No. P 68 Tahun 2016


BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK

Pengolahan air Pengolahan air Pengolahan air


limbah domestik limbah domestik limbah proses

TERSENDIRI TERINTEGRASI

LAMPIRAN I LAMPIRAN II
PermenLHK No. P 68 Tahun 2016
PENGELOLAAN
Pasal 3
AIR LIMBAH DOMESTIK
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan air limbah domestik
WAJIB melakukan pengolahan air limbah domestik yang dihasilkan

Rumah susun, penginapan, asrama, pelayanan Kesehatan, Lembaga Pendidikan, perkantoran, perniagaan, pasar,
rumah makan, balai pertemuan, arena rekreasi, permukiman, industry, IPAL Kawasan, IPAL permukiman, IPAL
perkotaan,, Pelabuhan, bandara, stasiun kereta api, terminal dan Lembaga permasyarakatan

Tanpa menggabungkan Melalui penggabungan air limbah dari


dengan pengolahan air limbah kegiatan lainnya kedalam satu system
dengan kegiatan lain pengolahan air limbah
Lampiran I Lampiran II
=
Qmax
Σni Qi + ... .Qm
Parameter Satuan Kadar maksimum*

pH – 6–9
BOD mg/L 30
n CiQi + CnQn
COD mg/L 100
Cmax =
TSS mg/L 30 Σi Qi + Qn
Minyak & lemak mg/L 5

Amoniak mg/L 10
Total Coliform jumlah/ 3000
100mL
Parameter tambahan
Debit L/orang/hari 100
ditambahkan kadar paling ketat
PENGECUALIAN
Kawasan Industri
Dalam hal kawasan melakukan IPAL terpadu, maka BM
menggunakan BM Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 03/2010 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan
Industri

Dalam hal pengolahan air limbah domestik terpisah dengan limbah proses,
maka BM air limbah domestik menggunakan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016

Kegiatan MIGAS Dalam hal kegiatan migas berada di off shore, maka
menggunakan BM Peraturan Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 19/2010 tentang Baku Mutu Air Limbah
Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas serta Panas
Bumi
Dalam hal pengolahan air limbah domestik berada di on shore, maka
menggunakan BM pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan No. P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016
PERSYARATAN TEKNIS
 Air limbah domestik yang dihasilkan diolah ke IPAL; 
 IPAL domestik dan saluran air limbah domestik kedap air
sehingga tidak terjadi perembesan air limbah domestik; 
 Memisahkan saluran pengumpulan air limbah domestik dengan
saluran air hujan; 
 Melakukan pengolahan air limbah domestik, shg mutu air
limbah domestik tidak melampaui BMAL domestik; 
 Tidak melakukan pengenceran air limbah domestik ke dalam
aliran buangan air limbah domestik; 
 Menetapkan titik penaatan dan koordinat titik penaatan; dan
 Memasang alat ukur debit atau laju alir air limbah domestik di
titik penaatan.
PEMANTAUAN DAN PELAPORAN

• Pemantauan kualitas air limbah domestik dilakukan paling


sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan

• Pelaporan secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam


3 (tiga) bulan kepada Bupati/Walikota dengan tembusan
Gubernur, Menteri dan instansi terkait sesuai dengan
ketentuan peraturan PUU

Pasal 4 PERMENLHK P.68/2016


PETERNAKAN DAN PERTANIAN
PERMASALAHAN, STRATEGI PROGRAM DAN KEGIATAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR UNTUK PETERNAKAN
URAIAN Kotoran hewan (Kohe) dibuang langsung Pengetahuan Petani/Peternak Pengetahuan Petani
ke sungai tentang Kohe masih terbatas. tentang BIOGAS terbatas

TUJUAN Kualitas air Sungai Citarum makin bersih Kualitas air Sungai Citarum Kualitas air Sungai
karena bebas dari pencemaran Kohe makin bersih karena Kohe Citarum makin bersih
dijadikan BIOGAS karena Kohe dijadikan
BIOGAS

STRATEGi Meningkatkan Pengendalian Pencemaran Meningkatkan Pengendalian Mengembangkan


Pencemaran kerjasama Pemberdayaan
Masyarakat

PROGRAM Penanganan Limbah Peternakan Penanganan Limbah Penanganan Limbah


Peningkatan Kesadaran Masyarakat Peternakan Peternakan
Peningkatan Ekonomi
Masyarakat
KEGIATAN Memanfaatkan Kohe untuk: Pembuatan Biogas: Melakukan Pendampingan
Pupuk kompos Individual untuk Kelompok Peternak
Bahan baku Biogas Communal
Beternak cacing untuk obat Massal
PERIOD 2 5 8
(Years)
Pengolahan Kotoran Ternak Sapi Perah di Batu Lonceng
(Lembang) dan Dusun Lodaya, Hulu Sungai Citarum Jawa
Barat TA 2020

Media
cacing
untuk
farmasi
Settling Pond (PPA untuk limbah pertanian
Empang rusa gunung karuembi, bandung
PERAN AKTIF MASYARAKAT
Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2021
Lingkup Bahasan Bab III Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air

Bagian Kesatu: Ketentuan Umum, pasal 107


Bagian Kedua: Perencanaan, pasal 108
 Paragraf 1: Inventarisasi Badan Air, pasal 109-112
 Paragraf 2: Penyusunan dan Penetapan BMA, pasal 113-115
 Paragraf 3: Perhitungan dan Penetapan Alokasi beban Pencemar Air, pasal 116
 Paragraf 4: Penyusunan dan Penetapan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air, pasal 117-
124
Bagian Ketiga: Pemanfaatan, pasal 125-126
Bagian Keempat: Pengendalian
 Paragraf 1: Umum, pasal 127
 Paragraf 2: Pencegahan Pencemaran Air, pasal 128-150
 Paragraf 3: Penanggulangan, pasal 151-152
 Paragraf 4: Pemulihan Mutu Air, pasal 153-155
Bagian Kelima: Pemeliharaan, pasal 156
Bagian Keenam: Hak, Kewajiban, dan Larangan, pasal 157-159
Bagian Ketujuh: Peran Serta Masyarakat, pasal 160-161
Ketentuan lebih lanjut, pasal 162
Lampiran VI Baku Mutu Air
Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2021 BAB III tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air
Setiap orang wajib:
pasal 157-
HAK 159
 memelihara dan menjaga kelestarian
KEWAJIBAN dan fungsi Air;
Setiap orang berhak:  melakukan pencegahan pencemaran
 mendapatkan informasi RPPMA & pendidikan Air;
ttg sumber pencemar, bahaya pencemaran air,  ikut berpartisipasi dalam
& upaya PPMA penanggulangan dan pemulihan Air.
 berpartisipasi dalam memantau kualitas Air
 menyampaikan pengaduan dan mengajukan pasal 160-
keberatan atas pencemaran Air PERAN MASYARAKAT 161
 mendapatkan perlindungan hukum dalam Masyarakat berperan aktif:
rangka memperjuangkan PPA  memantau Badan Air secara mandiri di
lingkungan masing-masing;
 melakukan upaya pengurangan bahan pencemar
LARANGAN air di lingkungan masing-masing;
Setiap orang dilarang:  menyampaikan informasi hasil pemantauan
 memasukkan Air Limbah ke air tanah, mata air dan danau yang benar dan akurat;
tertutup;  menyebarluaskan gerakan pengurangan
 memasukkan sampah, limbah padat, limbah lumpur, B3 pencemar air;
dan/atau LB3 ke Badan Air;  melakukan kemitraan dengan para pihak dalam
 merusak kondisi fisik dan fungsi Badan Air; rangka pengurangan pencemar air; dan/atau
 melakukan perbuatan yang menimbulkan pencemaran Air;  melakukan program ekoriparian untuk
 melepaskan spesies asing, invasif, produk rekayasa genetik
pemulihan ekosistem Badan Air.
ke Badan Air yang bertentangan dengan Peraturan;
Pemerintah dan Pemda: memfasilitasi
dan/atau
terbentuknya kemitraan antara masyarakat dg
 memberikan informasi palsu, menyesatkan,
badan usaha dlm pengurangan pencemar air.
menghilangkan informasi, merusak informasi, atau
memberikan keterangan yang tidak benar.
Kemitraan dituangkan dlm bentuk perjanjian.
EKORIPARIAN
Kombinasi kegiatan restorasi dan penataan sempadan sungai dengan kegiatan
penurunan beban pencemaran khususnya dari limbah domestik dan sampah, dan
selanjutnya menjadikan tempat tersebut sebagai pusat edukasi lingkungan dan
ekowisata sungai.

Infrastruktur atau fasilitas yang bisa diterapkan di ekoriparian tersebut antara lain
adalah kolam kolam retensi untuk mencegah banjir, pengembangan perikanan
darat, taman taman untuk mengembalikan kawasan hijau di sepanjang bantaran
sungai, taman obat keluarga (TOGA), sarana olah raga sederhana seperti jogging
track, tubing, renang, dan pusat edukasi lingkungan sederhana maupun kuliner
setempat.

Jika memungkinkan, Instalasi Pengolahan Air Limbah domestik juga bisa dibangun
dengan konsep ramah lingkungan dan memperhatikan ketersediaan lahan yang
terbatas. Pembangunan ekoriparian ini dimaksudkan juga untuk mendorong
kepedulian masyarakat terhadap kebersihan sungai. Juga mendorong pelaku usaha
untuk berkontribusi dalm pembanguna ekoriparian bersama dengan semua pihak.
Manfaat lingkungan, ekonomi, dan sosial
EKORIPARIAN TELUK JAMBE, KABUPATEN KARAWANG TA 2018
- Penurunan beban pencemar BOD sebesar 93,98 Kg/Hari
- Meningkatkan pendapatan masyarakat Rp. 60 juta/sebulan dari pengolahan sampah
- Pusat belajar pengelolaan lingkungan
EKORIPARIAN
BINTANG ALAM
KARAWANG
CONTOH CONTOH DI LOKASI LAIN
CONTOH PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK (MCK & DAPUR)

@Kota Batu, pembangunan oleh


KLHK bersama warga
EKPORIPARIAN @Sungai Ciliwung, 2019
Kegiatan peduli Sungai Ciliwung segmen Kota Depok dengan komunitas peduli Ciliwung Depok
CONTOH PENGOLAHAN AIR LIMBAH DI PONDOK PESANTREN
SEBELUM SESUDAH

MCK dan IPAL DIGESETER

BIOGAS
YANG
DIHASILKAN

@pondok pesantren Darul Hijrah, Kab. Banjar,


Kalimantan Selatan
Pengolahan air limbah MCK dan Dapur

Sebagai sarana
pendidikan dan
wisata
Pengendalian Pencemaran Air dari Sumber Pencemarnya:
sarana pengolahan air limbah

Biodigester untuk
air limbah
domeskik (MCK &
dapur), indudtri
tempe & tahu,
peternakan

IPAL domeskik
(MCK & dapur)
MENGURANGI TIMBULAN SAMPAH DAN BERSIH
BERSIH SUNGAI
PATROLI SUNGAI OLEH MASYARAKAT Hasil Survey Inventarisasi Sumber
identifikasi & pemetaan permasalahan dan Pencemaran
potensi SDA di DAS Citarum Sub DAS Sungai
Cianjur Tahun 2018
Bersih bersih sampah di sungai di Kab Kediri, Jawa Timur
Sharing informasi, pengetahuan, dan
pengalaman dalam menjaga alam dan
sungai. Bersama komunitas ecovillage
DAS Ciliwung tahun 2019.
Pengelolaan sampah (reduse, reuse,
recycle), dan pengolahan air limbah
rumah tangga
Perilaku ramah lingkungan dalam melestarikan air bagi warga
masyarakat

 Gunakan peralatan makan dan • Hemat air


minum sendiri
 Makan secukupnya dan habiskan • Memanfaatkan air hujan
 Simpan makanan tersisa (ditampung, dimanfaatkan,
 Utamakan makan makanan lokal dan diresapkan) biopori dll
 Hindari beli makanan ketika lapar • Jaga air dari sampah
 Hindari kantong belanja dan plastik
sekali pakai
 Hindari penggunaan Styrofoam
• Kurangi, pilah, daur ulang, dan
manfaatkan sampah
 Sumbangkan barang layak pakai
 Kurangi pemakaian barang barang
sekali pakai
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DAN MENYIMPAN AIR DENGAN
LUBANG RESAPAN BIOPORI @MA Taqwiyatul Wathon, Kab. Demak
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai