ASVIE HERMAWAN

1
KETIDAK SEIMBANGAN ANTARA PENDAPATAN DAN PENGELUARAN

 TEKNIS
› NRW tinggi
› Cakupan rendah
› Konsumsi rendah
 KEUANGAN
› Tarif rendah
› Utang Jangka Panjang Tinggi
 MANAJEMEN
› Kolektibilitas rendah
› Ratio karyawan/pelanggan tinggi

2
 BIAYA
BIAYA
ADM,
AIR
SDM
BAKU Umum

TRANSMISI
PENGOLAHAN
LISTRIK
DISTRIBUSI
Rp
Tercatat meter
& terbayar

KIMIA
Kebocoran Teknis
Sambungan tdk sah
Tidak melalui meter
PENGELUARAN / BIAYA Tidak tercatat meter
Tidak tertagih 3
 KEHILANGAN AIR

KEHILANGAN
Air Bersih yang diproduksi
AIR SECARA
KEHILANGAN AIR Air Bersih yang dikonsumsi KOMERSIAL
SECARA FISIK (NON FISIK)
Air Bersih yang
SAMBUNGAN TIDAK
Melalui meter SAH
Air Bersih yang KONSUMSI OLEH MASY.
Tercatat dalam meter TIDAK MELALUI METER
KEBOCORAN
PEMAKAIAN YANG TIDAK
TERCATAT DLM METER
Air Berekening PEMAKAIAN TIDAK BEREKENING

TERCATAT dan BEREKENING

BUKU N- = 4
NRW REDUCTION– AIR TAK BEREKENING
01
 AIR YANG AIR YANG
= - NRW
MENJADI Rp DIPRODUKSI

FISIK
NON FISIK
BIAYA
RP
YANG
HILANG
5
 Langkah awal untuk memulai program
Pengendalian NRW.

 audit air merupakan “suatu rangkaian

kegiatan yang dilakukan untuk
menghitung air yang dimasukkan ke
dalam system distribusi dan
pendistribusiannya, baik yang dapat
dilacak penggunaannya maupun
hilang”.
 AUDIT AIR  peta persebaran air 
mengetahui air yang termanfaatkan
dan air yang hilang

 Audit air bermanfaat bagi PDAM dalam

upaya memahami distribusi atau
persebaran air yang disuplai ke dalam
system jaringan distribusi dan sebagai
data yang dapat digunakan untuk
merancang rencana bisnis/keuangan.
 Audit Air  memanfaatkan NERACA
AIR

 Neraca Air (Water Balance)

merupakan kesetimbangan antara
jumlah air yang disuplai dengan
jumlah air yang di distribusikan, atau
juga dapat dimaknai sebagai
distribusi/persebaran air yang disuplai.
 Neraca
air mampu merinci dengan
dan mengidentifikasi komponen-
komponen dalam NRW dengan baik

 Menghitung neraca air  kerangka

untuk menilai tingkat kehilangan air 
membantu dalam memahami
besaran, sumber dan biaya NRW.
 Mengungkap ketersediaan/keandalan data
dan tingkat pemahaman terhadap situasi NRW
 Hasil persebaran air yang tercatat dalam
neraca air dapat dijadikan acuan dalam
penyusunan strategi penurunan kehilangan air
atau menunjukkan arah langsung menuju
perbaikan.
 Besaran dan arah persebaran air di dalam
neraca air memberikan penyadaran arti
penting penurunan kehilangan air.
 Neraca air bisa dijadikan alat analisis untuk
memperkirakan komponen kehilangan air.
 Persoalan : Banyak perbedaan definisi
dalam menggunakan: ketiadaan
standar akuntansi “alat” terminologi,
indikator  % dari input merupakan
indikator yang digunakan secara
meluas

 Tantangan: mencapai persetujuan

tentang suatu standarisasi penetapan
definisi komponen neraca air untuk :
› Menetapkan terminologi dan indikator
umum
› Memungkinkan perbandingan diantara
perusahaan (benchmarking)
 KEHILANGAN AIR = INPUT AIR – KONSUMSI RESMI

• Dimasa lalu banyak definisi yang berbeda

• % dari input merupakan salah satu indikator yang
digunakan secara meluas
• Kebutuhan indikator kinerja yang lebih baik,
mencerminkan parameter yang ada dalam sistem
penyediaan air minum

12
SYARAT INDIKATOR KINERJA
• Telah mendapat kesepakatan secara luas
• Mewakili tujuan pengukuran kinerja
• Jelas dan mudah dipahami, memiliki dasar
rasionalitas dalam neraca air
• Tersedia data cukup untuk pengukuran
kinerja
• Tersedia indikator/alat ukur
• Tersedia tolok ukurnya
• Selalu konsisten, bisa diterapkan pada setiap
kasus
• Bisa dibandingkan dari satu sistem ke sistem
yang lain
13
 1995/1996; IWA (dulu IWSA)
menyadari akan kebutuhan
IK yang lebih baik
 1996; Task Force terhadap
masalah NRW
 1997; perumusan IK
ditetapkan
 1997-2000; > 100 peserta dari
> 50 negara > 20 workshop
 2000; Manual Best Practice

14
NEGARA PENDUKUNG
 Amerika  AWWA
 Afrika Selatan  Komisi Riset Air
 Jerman  DVGW manual w392
 Australia  AWA
 Selandia Baru
 Kanada

DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN INI

15
 KONSUMSI MELALUI METER BISA
KONSUMSI DIREKENINGKAN AIR BISA
RESMI DIREKENINGKAN
BEREKENING KONSUMSI TANPA METER BISA
(ABR)
DIREKENINGKAN
KONSUMSI
RESMI KONSUMSI MELALUI METER TIDAK
KONSUMSI BISA DIREKENINGKAN
RESMI TAK KONSUMSI TANPA MELALUI
BEREKENING METER TIDAK BISA
INPUT DIREKENINGKAN AIR TAK BISA
SISTEM KONSUMSI TAK RESMI
DIREKENINGKAN
KEBOCORAN (ATBR)
NON FISIK METER TAK AKURAT DAN atau
KESALAHAN DATA
NRW
KEBOCORAN PADA PERPIPAAN (NON REVENUE
KEHILANGAN
DAN PERALATANNYA WATER)
AIR
KEBOCORAN KEBOCORAN PADA PIPA DINAS
FISIK SAMPAI METER PELANGGAN
LUAPAN PADA TANGKI DAN
RESERVOAR

16
 KONSUMSI MELALUI METER BISA
KONSUMSI DIREKENINGKAN AIR BISA
RESMI DIREKENINGKAN
BEREKENING KONSUMSI TANPA METER BISA
(ABR)
DIREKENINGKAN
KONSUMSI
RESMI KONSUMSI MELALUI METER TIDAK
KONSUMSI BISA DIREKENINGKAN
RESMI TAK KONSUMSI TANPA MELALUI
BEREKENING METER TIDAK BISA
INPUT DIREKENINGKAN AIR TAK BISA
SISTEM KONSUMSI TAK RESMI DIREKENINGKAN
KEBOCORAN (ATR)
NON FISIK METER TAK AKURAT DAN
atau
KESALAHAN DATA
NRW
KEBOCORAN PADA PERPIPAAN (NON REVENUED
KEHILANGAN
DAN PERALATANNYA
AIR WATER)
KEBOCORAN KEBOCORAN PADA PIPA DINAS
FISIK SAMPAI METER PELANGGAN
LUAPAN PADA TANGKI DAN
RESERVOAR

17
 Referensi yang lebih baik untuk
menilai tingkat NRW pada setiap
sistem penyediaan air minum
 Bisa dibandingkan
 Bisa memperkirakan komponen
NRW dengan lebih baik
 Penyusunan strategi penurunan
NRW
 Menimbulkan kesadaran pentingnya
penurunan NRW
18
 KONSUMSI MELALUI METER BISA
KONSUMSI DIREKENINGKAN AIR BISA
RESMI DIREKENINGKAN
VOLUME AIR MELALUI METER KONSUMSIATAU
BEREKENING
DIREKENINGKAN
TIDAK
TANPA METER BISA
(ABR)
BERMETER YANG DIKONSUMSI
KONSUMSI
RESMI
OLEH
KONSUMSI MELALUI PARA
METER TIDAK

PELANGGAN TERDAFTAR,
KONSUMSI
RESMI TAK
ATAU PIHAK-PIHAK
BISA DIREKENINGKAN
KONSUMSI TANPA MELALUI
YANG DIBERI KEWENANGAN OLEH
BEREKENING
PENYEDIA
METER TIDAK BISA
AIR TAK BISA
INPUT DIREKENINGKAN
AIR UNTUK MELAKUKAN DISTRIBUSI
SISTEM KONSUMSI TAK RESMIAIR
DIREKENINGKAN
KEBOCORAN (ATR)
NON FISIK METER TAK AKURAT DAN atau
KESALAHAN DATA
NRW
KEBOCORAN PADA PERPIPAAN (NON REVENUE
KEHILANGAN
DAN PERALATANNYA WATER)
AIR
KEBOCORAN KEBOCORAN PADA PIPA DINAS
FISIK SAMPAI METER PELANGGAN
LUAPAN PADA TANGKI DAN
RESERVOAR

19
 KONSUMSI MELALUI METER BISA
KONSUMSI DIREKENINGKAN AIR BISA
RESMI DIREKENINGKAN
SELISIH
KONSUMSI
antara VOLUME INPUT
KONSUMSI TANPA METER BISA
BEREKENING
DIREKENINGKAN SISTEM (ABR)

RESMI dan KONSUMSI

KONSUMSI
RESMI
KONSUMSI MELALUI METER TIDAK
BISA DIREKENINGKAN
RESMI TAK KONSUMSI TANPA MELALUI
BEREKENING METER TIDAK BISA
INPUT DIREKENINGKAN AIR TAK BISA
SISTEM KONSUMSI TAK RESMI
DIREKENINGKAN
KEBOCORAN (ATR)
NON FISIK METER TAK AKURAT DAN atau
KESALAHAN DATA
NRW
KEBOCORAN PADA PERPIPAAN (NON REVENUE
KEHILANGAN
DAN PERALATANNYA WATER)
AIR
KEBOCORAN KEBOCORAN PADA PIPA DINAS
FISIK SAMPAI METER PELANGGAN
LUAPAN PADA TANGKI DAN
RESERVOAR

21
 KONSUMSI MELALUI METER BISA
KONSUMSI DIREKENINGKAN AIR BISA
PASOKAN AIR KEPADA PELANGGAN,
RESMI DENGAN
KONSUMSI TANPA METER BISA
BEREKENING
DIREKENINGKAN
(ABR)
DASAR PENGHITUNGAN KONSUMSI
KONSUMSI
DIREKENINGKAN
MELALUI
KONSUMSI MELALUI METER TIDAK
METER MAUPUN
RESMI
DENGANBISADASAR
KONSUMSI TAKSIRAN
DIREKENINGKAN
RESMI TAK KONSUMSI TANPA MELALUI
BEREKENING METER TIDAK BISA
INPUT DIREKENINGKAN AIR TAK BISA
SISTEM KONSUMSI TAK RESMI
DIREKENINGKAN
KEBOCORAN (ATR)
NON FISIK METER TAK AKURAT DAN atau
KESALAHAN DATA
NRW
KEBOCORAN PADA PERPIPAAN (NON REVENUE
KEHILANGAN
DAN PERALATANNYA WATER)
AIR
KEBOCORAN KEBOCORAN PADA PIPA DINAS
FISIK SAMPAI METER PELANGGAN
LUAPAN PADA TANGKI DAN
RESERVOAR

22
 KONSUMSI MELALUI METER BISA
KONSUMSI DIREKENINGKAN AIR BISA
RESMI DIREKENINGKAN
• PEMADAM KEBAKARAN
KONSUMSI TANPA METER BISA
BEREKENING
DIREKENINGKAN
(ABR)
KONSUMSI
• FLUSHING
RESMI /
KONSUMSI
PENGGLONTORAN
KONSUMSI MELALUI METER TIDAK
BISA DIREKENINGKAN
RESMI TAK KONSUMSI TANPA MELALUI
• PEMBERSIHAN JALAN
BEREKENING METER TIDAK BISA
AIR TAK BISA
INPUT DIREKENINGKAN
DIREKENINGKAN
SISTEM
• PENYIRAMAN
KEBOCORAN TAMAN
KONSUMSI TAK RESMI
METER TAK AKURAT DAN
(ATR)
NON FISIK atau
KESALAHAN DATA
• AIR MANCUR
KEHILANGAN
KEBOCORAN PADA PERPIPAAN
NRW
(NON REVENUE
DAN PERALATANNYA WATER)
AIR
KEBOCORAN KEBOCORAN PADA PIPA DINAS
FISIK SAMPAI METER PELANGGAN
LUAPAN PADA TANGKI DAN
RESERVOAR

23
Datalah segala pekerjaan resmi yang
berpotensi membuang air
 KONSUMSI MELALUI METER BISA
KONSUMSI DIREKENINGKAN AIR BISA
RESMI DIREKENINGKAN
NILAI BAGI SEMUA JENIS
BEREKENING KERUGIAN AKIBAT
KONSUMSI TANPA METER BISA
DIREKENINGKAN
(ABR)

METER
KONSUMSI
RESMI PELANGGAN KONSUMSITIDAK AKURAT,
MELALUI METER TIDAK
BISA DIREKENINGKAN
KESALAHAN KONSUMSI
PENANGANAN
RESMI TAK DATA DAN
KONSUMSI TANPA MELALUI
KONSUMSI TIDAK
BEREKENING
RESMIMETER
(SAMBUNGAN
TIDAK BISA
DIREKENINGKAN
LIAR)
AIR TAK BISA
INPUT
SISTEM KONSUMSI TAK RESMI
DIREKENINGKAN
KEBOCORAN (ATBR)
NON FISIK METER TAK AKURAT DAN atau
KESALAHAN DATA
NRW
KEBOCORAN PADA PERPIPAAN (NON REVENUE
KEHILANGAN
DAN PERALATANNYA WATER)
AIR
KEBOCORAN KEBOCORAN PADA PIPA DINAS
FISIK SAMPAI METER PELANGGAN
LUAPAN PADA TANGKI DAN
RESERVOAR

25
26
 KONSUMSI MELALUI METER BISA
KONSUMSI DIREKENINGKAN AIR BISA
RESMI DIREKENINGKAN
KEHILANGAN AIR AKIBAT
BEREKENING AIR YANG BOCOR
KONSUMSI TANPA METER BISA
DIREKENINGKAN
(ABR)

PADA
RESMIPIPA UTAMA DISTRIBUSI,
KONSUMSI
PIPA
KONSUMSI MELALUI METER TIDAK DINAS
BISA DIREKENINGKAN
DAN LUAPAN
KONSUMSI
RESMI TAK PADA RESERVOAR
KONSUMSI TANPA MELALUI
BEREKENING METER TIDAK BISA
INPUT DIREKENINGKAN AIR TAK BISA
SISTEM KONSUMSI TAK RESMI
DIREKENINGKAN
KEBOCORAN (ATR)
NON FISIK METER TAK AKURAT DAN atau
KESALAHAN DATA
NRW
KEBOCORAN PADA PERPIPAAN (NON REVENUE
KEHILANGAN
DAN PERALATANNYA WATER)
AIR
KEBOCORAN KEBOCORAN PADA PIPA DINAS
FISIK SAMPAI METER PELANGGAN
LUAPAN PADA TANGKI DAN
RESERVOAR

27
28
Bocor pipa SR Bocor acc pipa
 KONSUMSI MELALUI METER BISA
KONSUMSI DIREKENINGKAN AIR BISA
RESMI DIREKENINGKAN
SAMA DENGANKONSUMSI
KONSUMSI
BEREKENING RESMI
TANPA METER BISA
DIREKENINGKAN
(ABR)
KONSUMSI
RESMI KONSUMSI MELALUI METER TIDAK
KONSUMSI BISA DIREKENINGKAN
RESMI TAK KONSUMSI TANPA MELALUI
BEREKENING METER TIDAK BISA
INPUT DIREKENINGKAN AIR TAK BISA
SISTEM KONSUMSI TAK RESMI
DIREKENINGKAN
KEBOCORAN (ATR)
NON FISIK METER TAK AKURAT DAN atau
KESALAHAN DATA
NRW
KEBOCORAN PADA PERPIPAAN (NON REVENUE
KEHILANGAN
DAN PERALATANNYA WATER)
AIR
KEBOCORAN KEBOCORAN PADA PIPA DINAS
FISIK SAMPAI METER PELANGGAN
LUAPAN PADA TANGKI DAN
RESERVOAR

30
 KONSUMSI MELALUI METER BISA
KONSUMSI DIREKENINGKAN AIR BISA
RESMI DIREKENINGKAN
ATR INPUT KONSUMSI TANPAKONSUMSI
BEREKENING METER BISA RESMI (ABR)
= -
DIREKENINGKAN
(NRW) KONSUMSI SISTEM KONSUMSI MELALUIBEREKENING
METER TIDAK
RESMI
KONSUMSI BISA DIREKENINGKAN
RESMI TAK KONSUMSI TANPA MELALUI
BEREKENING METER TIDAK BISA
INPUT DIREKENINGKAN AIR TAK BISA
SISTEM KONSUMSI TAK RESMI
DIREKENINGKAN
KEBOCORAN (ATR)
NON FISIK METER TAK AKURAT DAN atau
KESALAHAN DATA
NRW
KEBOCORAN PADA PERPIPAAN (NON REVENUE
KEHILANGAN
DAN PERALATANNYA WATER)
AIR
KEBOCORAN KEBOCORAN PADA PIPA DINAS
FISIK SAMPAI METER PELANGGAN
LUAPAN PADA TANGKI DAN
RESERVOAR

31
 Langkah 1 – Menentukan volume input sistem
 Langkah 2 – Menentukan Konsumsi Resmi
› Pemakaian air yang diizinkan terekening
› Pemakaian air yang diizinkan tidak
terekening
 Langkah 3 – Menaksir Kebocoran Non Fisik
› Pencurian air, kecurangan
› Meter tidak tercatat/teregister
› Kesalahan pengolahan data
 Langkah 4 – menghitung Kebocoran Fisik
 Mudah jika semua input tercatat dengan akurat,
dalam kondisi tidak ada meter :
› Pengukuran pengaliran menggunakan
peralatan yang mudah dibawa (portable
devices)
› Pengetesan penurunan reservoir
› Menganalisa kurva pompa, tekanan dan waktu
pemompaan
› Akurasi/ketepatan volume input sistem adalah
sangat penting untuk keakuratan neraca air
 Akurasi +/- 1-2% memungkinkan dengan meter
yang baik, tetapi sebaliknya sangat diragukan
Peralatan/Cara Rentang akurasi
Electromagnetic Flow Meters < 0.15 – 0.5 %
Ultrasonic Flow Meters 0.5 – 1 %
Insertion Probes ≥2%
Mechanical Meters 1.0 – 2 %
Venturi Meters 0.5 – 3 %
Meas. Weirs in open channels 10 – 50 %
Volume dihitung dengan kurva pompa 10 – 50 %

Catatan : Kebenaran akurasi meter akan tergantung pada

banyak faktor (seperti bentuk aliran, kalibrasi, pemasangan
meter, perbaikan) dan harus diuji kasus per kasus.
 Definisi: Volume tahunan dari air yang ada
meter dan/atau tidak ada meter yang diambil
dari pelanggan resmi, penyedia air dan yang
lainnya yang mempunyai izin untuk
melakukannya
 Komponen:
› Pemakaian air ada meter terekening
› Pemakaian air tidak ada meter terekening
› Pemakaian air ada meter tidak terekening
› Pemakaian air tidak ada meter tidak
terekening
 Data dari bagian rekening
 Penting :
› Memeriksa hubungan antara
pembacaan meter dan
cetak rekening dengan
periode dimana neraca air
ditetapkan
› Melakukan koreksi jika
diperlukan
 Definisi: Menyediakan air ke
pelanggan , tanpa dikenakan

04/06/2023
pembayaran, tetapi ada meter
 Pokok persoalan/hasil:
› Secara umum tidak signifikan
› Dapat menjadi signifikan jika
sebagian besar dari pelanggan
yang ada meter menerima air
tanpa dikenakan pembayaran
 Dua perbedaan yang besar:
› Situasi normal : Suatu komponen yang
sangat kecil, contoh : Persatuan Perusahaan
air Minum Australia hanya dapat
menggunakan 0.5% dari input sistem kecuali
jika mereka dapat menggunakannya lebih
banyak.
› Situasi yang luar biasa : dapat menjadi
komponen yang sangat besar; di beberapa
tempat pemakaian air tidak ada meter tidak
terekening adalah paling besar dalam
neraca air
 Seringkali menaksir terlalu tinggi untuk menutupi
kehilangan lain
 Komponen – komponen yang diperkirakan secara
perseorangan :
› Kran kebakaran (seberapa sering? Berapa
banyak?)
› Pencucian pipa dan saluran air kotor
(pertanyaan yang sama!)
› Air mancur (mengapa tidak ada meter?)
› Pencucian jalan (seberapa sering? Berapa
banyak?)
› Pengairan taman – taman kota (Mengapa tidak
ada meter?)
 Penyediaan air tanpa dikenakan
pembayaran, contoh:
› Brazil: SABESP mempertimbangkan semua
penyediaan air untuk pemukiman liar
“diizinkan”, tidak mencuri
› Negara bekas Uni Soviet: seringkali air
dalam jumlah besar diberikan gratis untuk
sekelompok penduduk dan institusi
› Penyediaan air untuk “istana” dan
perkebunan di Timur Tengah
› “Ditoleransi” Tanki air mengisi stasion -
stasion
 Pemakaian yang tidak diizinkan
› Sambungan ilegal
› Penyalahgunaan kran kebakaran dan sistem
pemadaman kebakaran
› Pengrusakan atau pemakaian air bypass
› Mengubah / korupsi pembacaan meter
 Pengeluaran air yang tidak diketahui untuk sistem
distribusi luar – membuka valve/katup isolasi
 Meter pelanggan tidak akurat
 Perkiraan yang terlalu rendah untuk rekening,
pelanggan tidak ada meter
 Kesalahan pengolahan data
 Definisi: kehilangan air dari sistem tekanan
sampai dengan pipa dinas pelanggan
 Perhitungan matematika yang sederhana :

Kehilangan fisik = Volume input sistem –

Konsumsi Resmi – Kehilangan administratif

 Tetapi, menghasilkan ketidakakuratan yang

sangat tinggi dan tidak dapat dipercaya
pada sistem dengan sedikit/tidak ada
meter, atau kehilangan administratif yang
tinggi
 Neraca air merupakan alat yang penting untuk
mengerti hubungan dasar
 Batasan ketidakgunaan dalam penaksiran
kehilangan fisik

04/06/2023
› Banyak perusahaan kekurangan informasi
untuk membangun sebuah pengertian
neraca air
› Tidak ada informasi tentang bentuk dan
lokasi kebocoran
 Harus mempercayakan cara lain untuk
memperoleh taksiran yang lebih akurat
tentang kehilangan fisik
 Tetapi seberapa jauh perkiraan kita?
 Banyak unsur dalam neraca air diperkirakan
terlalu tinggi
 Analisa kemungkinan yang memungkinkan
penaksiran yang dapat dipercaya dari tiap
unsur neraca air dengan menggunakan
kemungkinan statistik untuk melakukan
analisa
 Tingkat kepercayaan yang menunjukkan
akurasi relatif :

tingkat 95 % berarti saya 95 % percaya bahwa suatu

nilai input adalah dalam X% dari nilai kebenaran
 Contoh
Komponen neraca air 95%
Volume
Batasan
M3/hari
kepercayaan (%)
Input Sistem 300,000 +/- 2%
Pemakaian air yg diizinkan
200,000 +/- 1%
terekening
NRW 100,000 ???
Pemakaian air yang diizinkan tidak 5,000 +/- 50%
terekening
Kehilangan air 95,000 ???
Kehilangan Administratif 30,000 +/-30%
Kehilangan Fisik 65,000 ???

04/06/2023
 Volume 95% Standar Variasi (Va)
(V) Batasan Deviasi (SD) [= SD^2]
[m3/hari] kepercayaa [=V x CL x 0.5]
n (CL)
Volume Input 300,000 +/- 2 % 3,000 9,000,000
Sistem +
Pemakaian air 200,000 +/- 1 % 1,000 1,000,000
yang diizinkan
terekening
NRW 100,000 +/- 6 % 3,162 10,000,000
[=SD/V/0.5] [=√ Va] +
Pemakaian air 5,000 +/- 50 % 1,250 1,562,500
yang diizinkan
tidak terekening
Kehilangan air 95,000 +/- 7 % 3,400 11,562,500+
Kehilangan fisik 30,000 +/- 30 % 4,500 20,250,000

Kehilangan nyata 65,000 +/- 17 % 5,640 31,812,500

 Volume 95% Standar Variasi (Va)
(V) batasan Deviasi (SD) [= SD^2]
[m3/hari] kepercayaa [=V x CL x 0.5]
n (CL)
Volume Input 300,000 +/- 2 % 3,000 9,000,000
Sistem +
Pemakaian 200,000 +/- 1 % 1,000 1,000,000
diizinkan
terekening
Non-Revenue 100,000 +/- 6 % 3,162 10,000,000
Water [=SD/V/0.5] [=√ Va] +
Pemakaian 5,000 +/- 50 % 1,250 1,562,500
diizinkan tidak
terekening
Kehilangan air 95,000 +/- 7 % 3,400 11,562,500
Kehilangan 30,000 +/- 30 % 4,500 20,250,000
administratif
 Volume 95% Standar Variasi (Va)
(V) Batasan Deviasi (SD) [= SD^2]
[m3/hari] kepercayaa [=V x CL x 0.5]
n (CL)
Volume Input 300,000 +/- 2 % 3,000 9,000,000
Sistem +
Pemakaian 200,000 +/- 1 % 1,000 1,000,000
diizinkan
terekening
Non-Revenue 100,000 +/- 6 % 3,162 [=√ Va] 10,000,000
Water [=SD/V/0.5]
Pemakaian 5,000 +/- 50 % 1,250 1,562,500
diizinkan tidak
terekening
Kehilangan air 95,000 +/- 7 % 3,400 11,562,50
Kehilangan 30,000 +/- 30 % 4,500 20,250,000
administratif
Kehilangan nyata 65,000 +/- 17 % 5,640 31,812,500
 Volume 95% Standar Variasi (Va)
(V) batasan Deviasi (SD) [= SD^2]
[m3/hari] kepercayaa [=V x CL x 0.5]
n (CL)
Volume Input 300,000 +/- 2 % 3,000 9,000,000
Sistem +
Pemakaian 200,000 +/- 1 % 1,000 1,000,000
diizinkan
terekening
Non-Revenue 100,000 +/- 6 % 3,162 10,000,000
Water [=SD/V/0.5] [=√ Va] +
Pemakaian 5,000 +/- 50 % 1,250 1,562,500
diizinkan tidak
terekening
Kehilangan air 95,000 +/- 7 0 1,500
Kehilangan 30,000 +/- 30 % 4,500 20,250,000
administratif
Kehilangan nyata 65,000 +/- 17 % 5,640 31,812,500
 Volume 95% Standar Variasi (Va)
(V) batasan Deviasi (SD) [= SD^2]
[m3/hari kepercayaa [=V x CL x 0.5]
] n (CL)

Volume Input 300,000 +/- 2 % 3,000 9,000,000

Sistem +
Pemakaian 200,000 +/- 1 % 1,000 1,000,000
diizinkan
terekening
Non-Revenue 100,000 +/- 6 % 3,162 10,000,000
Water [=SD/V/0.5] [=√ Va] +
Pemakaian 5,000 +/- 50 % 1,250 1,562,500
diizinkan tidak
terekening
Kehilangan air 95,000 +/- 7 % 3,400 11,562,500
Kehilangan 30,000 +/- 30 % 4,500 20,250,000
administratif
Kehilangan nyata 65,000 5,640 31,812,500
 Volume 95% Standar Variasi (Va)
(V) batasan Deviasi (SD) [= SD^2]
[m3/hari kepercayaa [=V x CL x 0.5]
] n (CL)
Volume Input 300,000 +/- 2 % 3,000 9,000,000
Sistem +
Pemakaian 200,000 +/- 1 % 1,000 1,000,000
diizinkan
terekening
Non-Revenue 100,000 +/- 6 % 3,162 10,000,000
Water [=SD/V/0.5] +
Pemakaian 5,000 +/- 50 % 1,250 1,562,500
diizinkan tidak
terekening
Kehilangan air 95,000 +/- 7 % 3,400 11,562,500
Kehilangan 30,000 +/- 30 % 4,500 20,250,000
Administratif
 Volume 95% StandarDeviasi Variasi (Va)
(V) Batasan n (SD) [=V x CL [= SD^2]
[m3/hari] Kepercayaa x 0.5]
n (CL)
Volume Input 300,000 +/- 2 % 3,000 9,000,000
Sistem +
Pemakaian 200,000 +/- 1 % 1,000 1,000,000
diizinkan
terekening
Non-Revenue 100,000 +/- 6 % 3,162 10,000,000
Water [=SD/V/0.5] +
Pemakaian 5,000 +/- 50 % 1,250 1,562,500
diizinkan tidak
terekening
Kehilangan air 95,000 +/- 7 % 3,400 11,562,500
Kehilangan 30,000 +/- 30 % 4,500 20,250,000
Administratif
 Volume 95% Standar Variasi (Va)
(V) Batasan Deviasi (SD) [= SD^2]
[m3/hari] Kepercayaa [=V x CL x 0.5]
n (CL)
Volume Input 300,000 +/- 2 % 3,000 9,000,000
Sistem +
Pemakaian 200,000 +/- 1 % 1,000 1,000,000
diizinkan
terekening
Non-Revenue 100,000 +/- 6 % 3,162 10,000,000
Water [=SD/V/0.5] +
Pemakaian 5,000 +/- 50 % 1,250 1,562,500
diizinkan tidak
terekening
Kehilangan air 95,000 +/- 7 % 3,400 11,562,500
Kehilangan 30,000 +/- 30 % 4,500 20,250,000
Administratif
 Volume 95% Standar Variasi (Va)
(V) Batasan Deviasi (SD) [= SD^2]
[m3/hari] Kepercayaa [=V x CL x 0.5]
n (CL)
Volume Input 300,000 +/- 2 % 3,000 9,000,000
Sistem +
Pemakaian 200,000 +/- 1 % 1,000 1,000,000
diizinkan
terekening
Non-Revenue 100,000 +/- 6 % 3,162 10,000,000
Water [=SD/V/0.5] +
Pemakaian 5,000 +/- 50 % 1,250 1,562,500
diizinkan tidak
terekening
Kehilangan air 95,000 +/- 7 % 3,400 11,562,500
+
Kehilangan 30,000 +/- 30 % 4,500 20,250,000
Administratif
 Volume 95% Standar Variasi (Va)
(V) Batasan Deviasi (SD) [= SD^2]
[m3/hari] Kepercayaa [=V x CL x 0.5]
n (CL)
Volume Input 300,000 +/- 2 % 3,000 9,000,000
Sistem +
Pemakaian 200,000 +/- 1 % 1,000 1,000,000
diizinkan
terekening
Non-Revenue 100,000 +/- 6 % 3,162 10,000,000
Water [=SD/V/0.5] +
Pemakaian 5,000 +/- 50 % 1,250 1,562,500
diizinkan tidak
terekening
Kehilangan air 95,000 +/- 7 % 3,400 11,562,500
+
Kehilangan 30,000 +/- 30 % 4,500 20,250,000
Administratif
 Neraca air adalah suatu alat yang penting
untuk mengerti tentang air yang masuk,
pemakaian air dan kehilangan air
 Bagaimanapun, ada masalah:
› Kebanyakan perusahaan kekurangan informasi yang
dibutuhkan
› Tidak ada informasi tentang bentuk dan lokasi kebocoran

 Neraca air dikembangkan dengan dua

metode lain :
› Analisa komponen kehilangan fisik
› Ukuran kebocoran pada sistem
 Jangan tunda sampai besok apa yang
mungkin dikerjakan hari ini

59
Perusahaan Daerah Air Minum