Anda di halaman 1dari 29

TEKNIK DRAINASE

PERMUKAAN

DKK
DRAINASE
 PERUNTUKAN:
◦ (1) Drainase lahan pertanian;
◦ (2) Drainase perkotaan;
◦ (3) Drainase lapangan terbang;
◦ (4) Drainase lapangan olah-raga
 SIFATNYA
◦ (1) Drainase alami (natural drainage)
◦ (2) Drainase buatan (man-made drainage).
 SASARAN PENGENDALIAN
◦ (1) Drainase permukaan (surface drainage)
◦ (2) Drainase bawah permukaan (sub-surface drainage)
 GRAVITASI
◦ DRAINASE GRAVITASI
◦ DRAINASE POMPA (POLDER)

DKK
DRAINASE LAHAN PERTANIAN
 Definisi: pembuatan dan pengoperasian suatu sistem
dimana aliran air dalam tanah diciptakan sedemikian
rupa sehingga baik genangan maupun kedalaman air-
tanah dapat dikendalikan bermanfaat bagi kegiatan
usaha-tani.
 Definisi lainnya: drainase lahan pertanian adalah suatu
usaha membuang “kelebihan air” secara alamiah atau
buatan dari permukaan tanah atau dari dalam tanah
untuk menghindari pengaruh yang merugikan terhadap
pertumbuhan tanaman.
 Pada lahan bergelombang drainase lebih berkaitan
dengan pengendalian erosi, sedangkan pada lahan rendah
(datar) lebih berkaitan dengan pengendalian banjir (flood
control).

DKK
Diagram pengaruh drainase pada pertanian dan evaluasi ekonomi
BIAYA KERUGIAN

Hubungan
NEGATIF POSITIF
Ekonomi
Hubungan Fisik

Hubungan Sosial-
Politik MEMBUANG TUJUAN
KELEBIHAN AIR REKLAMASI
KONSERVASI
INSTALASI MENAIKKAN HASIL
OPERASI TANAMAN Keuntung
DAN PEMELIHARAAN DIVERSIFIKASI an
SISTEM TANAMAN
DRAINASE MEMUDAHKAN
OPERASI MESIN
DAN ALAT PERTANIAN
MENURUNKAN
MUKA AIR-TANAH

ANALISA BIAYA
KEUNTUNGAN DAN
KERUGIAN NEGATIF POSITIF

BIAYA KERUGIAN

DKK
Variabel keteknikan
Tipe Drainase Variabel keteknikan

1. Drainase bawah 1. kedalaman, spasing, ukuran


permukaan, gravitasi pipa
2. Drainase bawah 2. kedalaman, spasing,
permukaan, dengan sumur kapasitas pompa
pompa
3. Drainase permukaan, 3. panjang dan kemiringan
preventif lahan
4. Parit, kolektor 4. dimensi, kemiringan saluran

DKK
HUBUNGAN DRAINASE - PRODUKSI
Variasikan variabel engineering Ukur Produksi
Sistem Drainase Tanaman

Hubungan A

Engineering B Water-Table Crop


C
Variables Regime Productivity

C
Karakteristik Misal: Soil workability; soil
Tanah subsidence; Irrigation
possibility
D

Faktor Faktor
Pertumbuhan Pengelolaan

E
Produktivitas Farm Biaya
Tanaman Management Produksi

DKK
FAKTOR HUB D-E
INSTALASI SISTEM DRAINASE

B (Pengaruh Langsung)

Penurunan Muka Air-Tanah dan


Pengeringan Tanah
D
Pengaruh Tak-Langsung

FISIKA TANAH KIMIA/BIOLOGI HIDROLOGI


Aerasi Respirasi Akar Evaporasi
Struktur Kedalaman Perakaran Infiltrasi
Suhu Pasok Hara Run-off
Stabilitas Keasaman Tanah Rembesan
Workability Alkalinitas Tanah Kualitas Air
Subsidence Gulma/Hama/Penyakit Salinitas Tanah
E

RESPONS TANAMAN & PERUBAHAN SISTEM USAHA-TANI

DKK
METODA RASIONAL

Q  C. i . A
 Q : puncak limpasan (L3 T-1); C : koefisien limpasan ( 0 < C <1); i : intensitas hujan
maksimum dengan lama hujan sama dengan waktu konsentrasi (L.T-1); A: luas DAS
(L2).

Q  0.0028 C. i . A
 i (mm/jam); A (hektar); Q (m3/det)
0.385
 Kirpich (1940) Tc  0.0195L 0.77
S
 Tc : waktu konsentrasi (menit); L: maksimum panjang aliran (m); S: gradient DAS
(meter perbedaan elevasi dibagi meter panjang (L)

DKK
INTENSITAS HUJAN
 MONONOBE: pendugaan intensitas
hujan dengan lama hujan kurang dari 24
jam
 
R24 24 n
rt  t
24

 rt : intensitas hujan dengan t jam (mm/jam); R24 : maksimum hujan 24 jam


(mm); n : koefisien yang besarnya antara 1/3 - 2/3

DKK
Sumber :Schwab, Frevert and Barnes (1966), Soil and Water Conservation
Engineering, Wiley, New York.

Lempung Liat dan debu


Liat berat
Lereng (%) berpasir berlempung
(tight clay)
(sandy loam) (clay and silt loam)
HUTAN
0-5 0.10 0.30 0.40
5 - 10 0.25 0.35 0.50
10 – 30 0.30 0.50 0.60
Padang Rumput
0-5 0.10 0.30 0.40
5 - 10 0.15 0.35 0.55
10 – 20 0.20 0.40 0.60
Lahan Pertanian
(Arable land)
0-5 0.30 0.50 0.60
5 - 10 0.40 0.60 0.70
10 – 20 0.50 0.70 0.80

DKK
Digunakan sebagai standard di Austin, Texas, USA.
Sumber :Ven Te Chow; D.R. Maidment; L.W. Mays (1988). Applied Hydrology. Mc Graw Hill,
Singapore

Periode Ulang (tahun)


Karakter Permukaan
2 5 10 25 50 100 500
Daerah telah berkembang :
Aspal 0.73 0.77 0.81 0.86 0.90 0.95 1.00
Beton/atap 0.75 0.80 0.83 0.88 0.92 0.97 1.00
Rerumputan (taman) :
 Kondisi Jelek (penutupan < 50%):
- Datar (0-2%) 0.32 0.34 0.37 0.40 0.44 0.47 0.58
- Sedang (2-7%) 0.37 0.40 0.43 0.46 0.49 0.53 0.61
- Curam (>7%) 0.40 0.43 0.45 0.49 0.52 0.55 0.62
 Kondisi Sedang (penutupan 50-70%):
- Datar 0.25 0.28 0.30 0.34 0.37 0.41 0.53
- Sedang 0.33 0.36 0.38 0.42 0.45 0.49 0.58
- Curam 0.37 0.40 0.42 0.46 0.49 0.53 0.60
 Kondisi baik (penutupan > 70%):
- Datar 0.21 0.23 0.25 0.29 0.32 0.36 0.49
- Sedang 0.29 0.32 0.35 0.39 0.42 0.46 0.56
- Curam 0.34 0.37 0.40 0.44 0.47 0.51 0.58

DKK
Sumber: ASCE and WPCF (1969)
Tipe Areal Koefisien C Tipe Areal Koefisien C
Areal bisnis: Pavement:
- Downtown 0.70 - 0.95 - Asphal atau concrete 0.70 - 0.95
- Neighborhood 0.50 - 0.70 - Pasangan bata (bricks) 0.70 - 0.85
Perumahan (residential) Atap rumah (Roofs):
- Single family 0.30 - 0.50 Lawns, tekstur tanah
berpasir
- Multiunits, detached 0.40 - 0.60 - Datar, 2% 0.05 - 0.10
- Multiunits, attached 0.60 - 0.75 - Medium 2-7% 0.10 - 0.20
Residential (suburban) 0.50 - 0.70 - Curam > 7% 0.15 - 0.20
Apartment 0.50 - 0.70 Lawns, tekstur tanah liat
berat
Daerah Industri - Datar, 2% 0.13 - 0.17
- Industri Ringan 0.50 - 0.70 - Medium 2-7% 0.18 - 0.22
- Industri Berat 0.60 - 0.90 - Curam > 7% 0.25 - 0.35
Taman (parks), kuburan 0.10 - 0.25 Kerikil lintasan kendaraan 0.15 - 0.30
(cemetries) dan pejalan kaki
Taman bermain (playgrounds) 0.20 - 0.35
Railroad yard 0.20 - 0.35
Unimproved 0.10 - 0.30

DKK
DDF DAN MODULUS DRAINASE

Kurva Depth-Duration-Frequency
Hujan Harian
300

250
Hujanl (mm)

200

150

100

50

0
0 1 2 3 4 5 6 7

Hari berturutan (hari)

T = 25 T = 10 T=5
Poly. (T = 5) Poly. (T = 10) Poly. (T = 25)

DKK
Debit Rencana
DATAR
Qd  f . Dm . A
untuk luas areal <= 400 ha, f = 1.0
untuk luas areal > 400 ha , f = 1.62 A-0,08

Berbukit
Qd  0,116. a. f . R(1)5 . A
Qd: l.det-1; a : koefisien limpasan; R(1)5: hujan sehari maksimum periode
ulang 5 tahun (mm.hari-1); A : luas areal drainase (ha).

DKK
GABUNGAN Qd dan Qp
 Pada pertemuan dua saluran pembuang di mana debit puncak
bertemu, maka debit puncak yang tergabung dihitung sebagai
berikut :
 Apabila dua daerah yang akan dibuang airnya luasnya kurang lebih
sama (40%-50% dari luas total), maka debit puncak gabungan
dihitung sebagai 0,8 kali jumlah kedua debit puncak.
 Jika luas daerah yang satu lebih kecil dari yang lainnya (kurang dari
20% dari luas total), maka gabungan kedua debit puncak dihitung
sebagai luas total
 Bila persentase luas areal antara 20%-40% dari luas total, maka
gabungan debit puncak dihitung dengan interpolasi antara nilai yang
didapat dari kasus 1 dan kasus 2.
 Untuk menghitung debit rencana pada pertemuan dua saluran
pembuang, maka debit rencana gabungan dihitung sebagai jumlah
debit rencana dari masing-masing saluran pembuang.

DKK
PERENCANAAN SALURAN

V  kmR
B
2 / 3 1/ 2
I FB

1
A  b. h  z. h  h (w  z ) 2 2 h

P  b  2. h 1  z  2
  h. w  2 1  z   2
F
 w  z  5/ 3
w  2 1  z  
2/3
2

A h w  z
R 
 
3/ 8
P w  2 1 z2  Q 
h 1/ 2 
 F . k m I 
 h w  z 
2/ 3

Q  A. k m . R 2/ 3
.I 1/ 2
 kmI 1/ 2
 w  z h 
2

 w  2 (1  z ) 
2

DKK
Pembulatan Nilai b
B

FB

h
h 1
z

b x h = - h x B = - h x (b + 2 z h) = - h (w + 2 z)h

 b
h 
 w  2z

DKK
Faktor-faktor yang mempengaruhi
rancangan :

 maksimum talud
 kecepatan maksimum yang diijinkan
 kecepatan minimum
 lebar dasar minimum untuk mencegah
penyumbatan dan kemudahan konstruksi
 perbandingan b/h

DKK
Koefisien Manning “n”
Jenis bahan saluran Minimum Normal Maksimum

Pipa dan Saluran Berlapis :


1. logam,kayu,plastik, 0,010 0,013 0,015
semen,beton
2. bata 0,025 0,030 0,035
3. pipa bergelombang 0,024
(corrugated)
Saluran tanah galian :
1. saluran tanah,lurus,seragam
bersih tanpa rumputan 0,016 0,018 0,020
berumput pendek 0,022 0,027 0,023
2. saluran tanah, tidak lurus 0,023 0,025 0,030
tanpa vegetasi
3. berumput 0,025 0,030 0,033
4. berumput rapat dan gulma 0,030 0,035 0,040
air
Sumber : Ven Te Chow, 1959. Open Channel Hydraulics. McGraw Hill, New York
DKK
Kecepatan minimum
 Batas kecepatan terrendah yang mengakibatkan
adanya sedimentasi, pertumbuhan gulma dan
perkembang-biakan nyamuk yang dapat
menyebabkan penyakit malaria.
 Untuk mencegah pertumbuhan gulma air
diperlukan kecepatan minimum 0,75 m/detik,
sedangkan untuk mencegah malaria dan bilharzia
(penyakit kaki gajah) kecepatan minimum 0,4
m/detik.

DKK
V maksimum
Saluran Tipe tanah/Bahan Kecepatan maksimum
pelapis (m/det)

Tanah tak berlapis lempung berpasir 0,5 - 0,7


lempung berliat 0,6 - 0,9
liat 0,9 - 1,0
kerikil 0,9 - 1,5
batu (rock) 1,2 - 1,8

Berlapis beton pasangan 1,5 - 2,0


PCC blocks 1,5 - 2,0
bata pasangan 1,2 - 1,8

DKK
Q (m3/det) h(m) b/h
Tabel 3.6. Hubungan
<0,5 < 0,5 1 antara Q, h dan b/h
0,5 - 1,1 0, - 0,75 2 untuk saluran
1,1 - 3,5 0,75 - 1,0 2,5 pembuang
> 3,5 > 1,0 3

Q (m3/det) Z b/h km
<0,5 1,0 1,0 30
0,15 - 0,30 1,0 1,0 35 Tabel 3.7. Hubungan
0.30 - 0,50 1,0 1,0 - 1,2 35
antara Q, z, b/h dan km
0.50 - 0,75 1,0 1,2 - 1,3 35
0.75 - 1,0 1,0 1,3 - 1,5 35 untuk saluran irigasi
1,0 - 1,5 1,0 1,5 - 1,8 35
1,5 - 3,0 1,5 1,8 - 2,3 40
3,0 - 4,5 1,5 2,3 - 2,7 40
4,5 - 5,0 1,5 2,7 - 2,9 40
5,0 - 6,0 1,5 2,9 - 3,1 42,5
6,0 - 7,5 1,5 3,1 - 3,5 42,5
7,5 - 9,0 1,5 3,5 - 3,7 42,5
9,0 - 10,0 1,5 3,7 - 3,9 42,5
10,0 - 11,0 2,0 3,9 - 4,2 45
11,0 - 15,0 2,0 4,2 - 4,9 45
15,0 - 25,0 2,0 4,9 - 6,5 45
25,0 - 40,0 2,0 6,5 - 9,0 45
DKK
Jenis Tanah Kemiringan
Tabel 3.9. Kemiringan
talud talud berdasarkan jenis
horizontal : tanah di mana saluran
vertikal tersebut dibuat
Batuan (rock) 0
Tanah gambut (peat soil) 1/4
matang
Liat lekat atau berlapis beton 1/2 - 1
Tanah dengan berlapis batu 1
Tanah untuk saluran besar 1
Liat teguh (firm clay) 1,5
Pasir 2
Lempung berpasir atau liat 3
porous

DKK
Jagaan Sal Pembuang

DKK
Paramater yang diketahui/diduga

 Nilai kehalusan Strickler km


 Nilai Debit Rancangan (Q) (m3/det)
 Nilai talud (z) yang dipilih
 Nilai w = b/h yang dipilih
 Nilai Kecepatan maximum (Vmax) (m/det)
 Nilai Kecepatan minimum (Vmin) (m/det)
 Kemiringan lahan di mana trace saluran berada

DKK
RANCANGAN ELEVASI MUKA AIR DI
SALURAN
 IRIGASI

 ELEVASI MUKA AIR DIRANCANG


SERENDAH MUNGKIN, TAPI CUKUP TINGGI
SESUAI DENGAN YANG DIPERLUKAN

 DRAINASE

 ELEVASI MUKA AIR DIRANCANG


SETINGGI MUNGKIN, TAPI CUKUP
RENDAH SESUAI DENGAN YANG
DIPERLUKAN

DKK
PERHITUNGAN DAN
PENGGAMBARAN
1. Hitung F 3. Elevasi tanggul
2. Hitung h (dengan menggunakan I yang 4. Elevasi lahan di trace saluran
ada) 5. Nama ruas saluran
3. Hitung A, cek V = Q/A ? 6. Karakteristik hidrolik : b, z, h, FB,
4. Apabila V > Vmax  kembali ke 2 B,V, I, km
dengan I yang lebih kecil 7. Lokasi bangunan lainnya yang
5. Apabila V < Vmin  kembali ke 2 diperlukan (bangunan terjun,
dengan I yang lebih besar gorong-gorong, jembatan, siphon
6. Pilih V dan I yang optimum dll)
7. Cek b, perlu di sesuaikan atau tidak? 11. Gambarkan penampang
(diperbesar/diperkecil) melintang (cross-section) saluran
8. Kalau b disesuaikan, Hitung kembali di beberapa ruas saluran :
penyesuaian h ◦ Garis poros (center line)
9. Dimensi saluran optimum : b, h, z, I, ◦ Elevasi dasar saluran, tanggul
FB, B, V, km ◦ Elevasi lahan di titik pusat saluran
10. Gambarkan penampang memanjang dan sebelah kiri/kanan (pofil
(longitudinal) saluran di lokasi trase melintang)
saluran yang direncanakan: 12. Hitung luas penampang galian
1. Elevasi dasar saluran atau timbunan
2. Elevasi muka air rencana

DKK
Contoh 1:
 Saluran Drainase: Q = 3,5 m3/det; z = 1;Vmax = 1,2 m/det;Vmin = 0,6
m/det; I tersedia = 0,001; km = 35

 h = 1,07, b = 2,67,V = 0,87

 Apabila V sudah cukup baik maka b dapat dibulatkan menjadi 2,70 m, h =


1,06, sehingga dimensi sekarang : b = 2,70; h = 1,06; z = 1; I = 0,001;V =
0,87; d = 1,74; B = 6,2 m.

 Apabila diinginkan V mendekati Vmax, maka I harus diperbesar :


 I = 0,002 maka h = 0,94 b = 2,35 V = 1,13
 I = 0,003 maka h = 0,87 b = 2,18 V = 1,32
 I = 0,0025 maka h = 0,90 b = 2,25 V = 1,23

 Pilih I = 0,002; b dibulatkan menjadi b = 2,5 m; maka h = 0,91 m;V = 1,13


m/det, d = 1,59 m; B = 5,7 m.

DKK
TERIMA KASIH

DKK

Anda mungkin juga menyukai