Anda di halaman 1dari 19

PENGENDALIAN DAYA RUSAK

kurang >>> kekeringan


Banyak >>> kebanjiran
Pertumbuhan
penduduk

Produksi sampah Kebutuhan tempat


tinggal/Rumah Lahan untuk usaha,
pertanian, perkebunan,
dll.

Perubahan
Manajemen sampah Erosi lahan tataguna lahan
tidak baik meningkat

Limpasan
Pembuangan permukaan
sampah ke saluran Sedimentasi meningkat Debit banjir
saluran meningkat

Penurunan Saluran meluap,


kapasitas saluran banjir

Permasalahan drainase
Amblesan tanah Genangan perkotaan
lokal

Pasang surut

Kebutuhan air
Pengambilan air Pengisian air tanah
bersih Penurunan air
tanah berlebihan menurun
tanah
PENGELOLAAN DAS
(TIDAK TERKENDALI)

• Erosi tinggi Pada musim kemarau


• Longsor air sungai nyaris kering

• Banjir bandang
• Masalah banjir meluas

• Peresapan air berkurang


• Muka air tanah turun,
• Mata Air kering
• Terjadi intrusi air laut
Misi 4: PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

Upaya/ Kegiatan Indikator Kinerja


1. Pencegahan: Terkuranginya resiko
1) upaya fisik/ struktur prasarana yang timbul (jumlah korban
2) upaya non struktur. jiwa dan harta benda) akibat
daya rusak air.
2. Penanggulangan:
1) kesiagaan, forecasting & warning
2) pemeliharaan darurat.
3) mitigasi dan evakuasi
Akuntabilitas pengendalian
3. Evaluasi dampak banjir:
daya rusak air.
1) pendataan dampak banjir
2) pemetaan kejadian banjir
3. Pemulihan:
1) usulan penanganan
2) rehabilitasi lingkungan
3) rehabilitasi prasarana
POTRET PERMASALAHAN
DRAINASE
Masyarakat masih
menganggap bahwa
badan air merupakan
tempat pembuangan
sampah. Sampah
dibaung sembarangan,
berserakan di jalan, dan
akhirnya disapu air hujan
masuk ke saluran.
Air menjadi kotor, jorok,
dan saluran menjadi
penuh sampah, mampet
dan meluber pada
musim hujan.
SAMPAH
Seluruh anggota masyarakat, disadari atau tidak, sedikit atau banyak,
ikut berperan dalam penumpukan sampah di saluran.
Maka pembersihannya juga perlu peran serta seluruh lapisan
masyarakat
Bangunan Liar
Penyerobotan lahan umum,
bantaran sungai, saluran drainase
jalan raya, dll, untuk bangunan:
rumah-gubug liar untuk tempat
tinggal maupun kiosk jualan,
mengakibatkan penampang
sungai/saluran berkurang,
pemeliharaan sulit. Ancaman
luapan air banjir selalu
mengintai.
Alih fungsi lahan: penebangan
hutan yang serampangan, dan
bekas penambangan yang
dibiarkan terbuka merupakan
sumber bencana banjir dan
kekeringan
Genangan rob

Kawasan pantai sangat rawan


terhadap genangan pasang surut
(rob) terutama daerah yang
elevasinya rendah.
Pada banyak kasus hal ini terjadi
akibat proses penurunan tanah
(land subsidence).
Pengambilan air tanah dalam
yang berlebiah sering sebagai
penyebab utama terjadinya
penurunan tanah.
Posisi air di sungai/saluran berada di atas perkampungan,
sistem drainase yang memungkinkan hanya dengan sistem
pompa
Prioritas & kemungkinan tindakan
KEGIATAN METODA
PENGENDALIAN TUJUAN
BANJIR STRUKTURAL NON STRUKTURAL
Memperlambat Fasilitas penahan air Langkah institutional Tindakan darurat
(1) limpasan masuk ke hujan: ▪konservasi lahan
MODIFIKASI sungai •Tipe Penyimpanan ▪regulasi tata guna lahan / subsidi
•Tipe Peresapan
LIMPASAN

Mencegah banjir Regulasi banjir:


(2) •waduk Perlawanan banjir
MODIFIKASI Mengurangi air banjir •kolam penahan banjir
Meningkatkan kapasitas
ALIRAN saluran:
BANJIR ▪Perbaikan sungai
▪Saluran by pass
▪Tanggul, dll SISTEM
Mengurangi kerusakan KOMUNIKASI
(3) BENCANA
banjir
MINIMALISASI Evakuasi
Bangunan tahan
DAMPAK banjir
BANJIR Penyelamatan
regulasi tata guna korban banjir
lahan / subsidi
Pemetaan bencana
(4) Mengurangi kerugian
asuransi banjir Pekerjaan perbaikan
banjir
MENGURANGI
KERUGIAN
BANJIR
Fasilitas Pemanen Air Hujan
Retarding basin

Penyimpanan Kolam regulasi (Regulation


di luar lokasi pond)
(Off-site
Tipe storage) Taman
penyimpan
(Storage Halaman sekolah
Types)
Penyimpanan Lahan terbuka (Open
Fasilitas di dalam space)
lokasi (nf-site Lahan parkir
penahan air
hujan (Rainfall storage) Lahan antra blok rumah
retention Ruang terbuka lainnya
facilities)

Parit resapan (Infiltration Tranch)

Tipe peresapan Sumur resapan (Infiltration well)


(Infiltration Types)
Kolam resapan (Infiltration pond)

Perkerasan resapan (Infiltration


pavement)
Sumur resapan

Sumur resapan dapat berupa :


• sumur dangkal, maupun
• sumur dalam
Sumur resapan dangkal

Fungsi sumur resapan:


• Memperluas bidang
resapan, memperbesar
pengisian air tanah
(recharge)
• Penampungan sementara
air hujan (retarding
ponds)
Tidak semua lokasi cocok
untuk pembuatan sumur
resapan.
Perlu data geologi, dan
hidrogeologi.
Konstruksi sumur resapan dangkal
Peluap ke saluran Peluap ke saluran
drainase drainase
Saluran dari talang Saluran dari talang
rumah rumah

Dinding kedap air

Dinding porus
Penempatan sumur resapan dangkal

Posisi sumur
resapan diletakkan
cukup jauh dari
sumur air bersih
(minimal 10 m),
untuk menghindari
terjadinya
kontminasi, atau
pencemaran.
Air yang masuk ke
sumur resapan
khusus air hujan, air
buangan KM/WC
tidak boleh
bercampur, untuk
mencegah terjadinya
pencemaran air
tanah.
Kolam resapan bersama

Dapat
diterapkan di
kompleks
perumahan,
Tanaman tahunan
Saluran pemasukan sekaligus
Kolam sebagai taman,
Bunga atau tanaman tempat bermain,
berakar pendek
ataupun kolam
pancing (khusus
menampung air
hujan)
Saluran limpasan
Saluran pemasukan
Kolam
1,5 m 2-5 m
Kerikil
3m
Sumur resapan dalam
r2 Q
r1
Muka air banjir

h1 Lengkung piezometrik
h2 hasil pengisian

Tinggi piezometrik
Sumur pantau Sumur pengisian

Lapisan kedap air

B Lapisan akifer
porus

Lapisan kedap air


Sistem Managemen Banjir

Anda mungkin juga menyukai