Anda di halaman 1dari 18

BPBD KAB.

SUMBAWA
KESIAPSIAGAAN
DALAM MENGHADAPI
BENCANA ALAM HIDROMETEOROLOGI

Badan Penanggulangan Bencana


Daerah Kab. Sumbawa
Banjir Dan Banjir Bandang
 Penyebab
– Kerusakan lingkungan
– Drainase / kapasitas aliran rendah : penyempitan,
pendangkalan
– Topografi
– Pasang laut
– Kebijakan yang tidak tepat dalam pengelolaan DAS

 Pemicu
 Curah Hujan dengan intensitas tinggi
DAMPAK BANJIR
Masalah air
Bersih
Masalah
kesehatan
Lumpuhnya
Lumpuhnya Aktifitas Sosial
kegiatan
Ekonomi

Rusaknya Timbulnya
sarana dan korban dan
prasaranan Trauma
PENYEBAB BANJIR
Kemiringan tinggi >40
Ditanami dgn
Cuaca Ekstrem /
tanaman semusim
Hujan intensitas
tinggi dan durasi
lama Berkurangnya vegatasi
Penutup lahan

Dikelilingi oleh
Kebiasaan pegunungan dengan
membuang aliran sungai yang
sampah di Sungai mengalami
dan Drainase pendangkalan
Langkah untuk mengatasinya

Model Perjalanan Air


•Pengelolaan daerah hulu yang
tidak terkendali, buruknya sistem
drainase, penataan ruang yang
tidak memperhatikan
keseimbangan lingkungan dapat
memicu terjadinya bencana
Contoh Pemnfaatan Kawasan das
Contoh Pemanfaatan Guludan
Kawasan Hulu
Terasering

Gullyplug

Groundsill Cekdam
•Prisipnya bagaimana
menahan air lebih lama
dan dengan kecepatan
aliran yang lambat agar
daya rusak dan tingkat
erosinya kecil
Pemanfaatan Kawasan Tengah dan Hilir

Sumur Resapan

• Sistem drainase yang baik


• Penataan sempadan
• Sungai yang bebas dari sampah
GERAKAN TANAH

10
PETA ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH

11
Karakteristik
 Jenis
– Longsoran Translasi,
– Longsoran Rotasi,
– Pergerakan Blok,
– Runtuhan Batu,
– Rayapan Tanah,
– Aliran Material Rombakan
 Penyebab
– Faktor Kestabilan lereng (geologi, vegetasi, pengikisan, dll)
– Proses pemicu (kandungan air, getaran, pembebanan,
pemotongan lereng, dll)
 Parameter
– Volume material, Luas , kecepatan gerakan, ukuran
material, jenis dan intensitas kerusakan, korban.
 Korban/Kerusakan dan kerugian
– Jiwa, Kerusakan areal pemukiman dan lahan, infrastruktur,
transportasi, ekonomi (naiknya harga harga kebutuhan)
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TANAH LONGSOR

Faktor Kondisi
Manusia GERAKAN TANAH Geologi

Morfologi Kurangnya
Vegetasi

Curah
Hujan
Gejala awal longsor

1. Muncul retakan lengkung memanjang pada lereng/ bangunan


2. Terjadi amblesan tanah
3. Terjadi penggembungan pada lereng
4. Air sumur tiba-tiba mengeruh ATAU tidak berair akibat
bergeser
5. Muncul rembesan air lumpur pada lereng
6. Pohon tumbuh tidak normal (melengkung) dan tiang listrik
miring
7. Ada perubahan bangunan rumah misalnya pintu tidak bisa
ditutup
8. Terdengar suara gemuruh dari atas lereng, disertai getaran
9. Air sungai tiba-tiba keruh dan permukaan agak naik (gejala
banjir bandang)
TANDA-TANDA LERENG TIDAK STABIL
DAN SIAP AKAN LONGSOR

Shelby, 1993
Tindakan Kesiapsiagaan :
 Tidak menebang atau merusak hutan
 Melakukan penanaman tumbuh-tumbuhan berakar kuat, seperti nimba,bambu, akar
wangi, lamtoro, dsb., pada lereng-lereng yang gundul
 Membuat saluran air hujan
 Membangun dinding penahan di lereng-lereng yang terjal
 Memeriksa keadaan tanah secara berkala
 Mengukur tingkat kederasan hujan
Cara-cara menghindari korban jiwa dan harta akibat tanah longsor :
 Membangun pemukiman jauh dari daerah yang rawan
 Bertanya pada pihak yang mengerti sebelum membangun
 Membuat Peta Ancaman.
 Melakukan deteksi dini
Yang harus dilakukan saat tanah longsor :
Segera keluar dari daerah longsoran atau aliran reruntuhan/puing ke bidang yang lebih stabil
Bila melarikan diri tidak memungkinkan, lingkarkan tubuh anda seperti bola dengan kuat dan
lindungi kepala Anda. Posisi ini akan memberikan perlindungan terbaik untuk badan Anda.
REKOMENDASI TEKNIS

• Mematuhi rencana tata ruang dengan membatasi


pembangunan di daerah rawan gerakan tanah

• Mengurangi tingkat kemiringan dan stabilisasi lereng


misalnya dengan cara membangun dinding penahan tanah
dan penghijauan

• Pemeliharan drainase permukaan dan bawah tanah

• Peningkatan kewaspadaan dan Kesiapsiagaan melalui


pemahaman daerah Rawan Gerakan Tanah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai