Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 1

KONSERVASI
DAS Wilayah
Sungai
SAMBAS
KELOMPOK 1
KONSERVASI SUMBER DAYA AIR DASAR
ALIRAN SUNGAI SAMBAS
DIAN FIRDAUS
D1091181001)

ELISA OKTAVIANI
D1091181002

MUTIA ISLAMI LISMANA


D1091181003)

SITI KAMARIA
D1091181004

SYARIF MUHAMMAD RIZAL


D1091181005
Gambaran Umum

Kabupaten Sambas merupakan daerah bagian paling utara Provinsi Kali


mantan Barat atau diantara 2°08' Lintang Utara serta 0°33' Lintang Utara
dan 108°39' Bujur Timur serta 110°04' Bujur Timur.
Terdiri dari 19 kecamatan,193 Desa, 594 Dusun, 1.147 Rukun Warga dan 2.
929 Rukun Tetangga.
Luas wilayah Kabupaten Sambas adalah 6.395,70
Wilayah Kabupaten Sambas terdapat 3 (tiga) Daerah Aliran Sungai (DAS)
dengan luas hamparan mencapai 516.200 ha atau 80,71% dari luas wilayah
kabupaten yang terdiri dari DAS Paloh (64,375 ha), DAS Sambas (245.700
ha) yang meliputi Sungai Sambas, Sambas Kecil, Sungai Kumba Sajingan
Besar serta DAS Sebangkau (193,125 ha) yang meliputi Sungai Sebangkau
dan Selakau.
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan suatu
wilayah tertentu yang bentuk dan sifat alamnya
merupakan satu kesatuan ekosistem, termasuk
didalamnya hidrologi dengan sungai dan anak-a
nak sungainya yang berfungsi sebagai penerima
, penampung dan penyimpan air yang berasal da
ri hujan dan sumber lainnya. Sungai atau aliran
Definisi Daerah sungai sebagai komponen utama DAS didefinisi
Aliran Sungai kan sebagai suatu jumlah air yang mengalir sep
anjang lintasan di darat menuju ke laut sehingg
(DAS) a sungai merupakan suatu lintasan dimana air
yang berasal dari hulu bergabung menuju ke sat
u arah yaitu hilir (muara). Sungai merupakan b
agian dari siklus hidrologi yang terdiri dari bebe
rapa proses yaitu evaporasi atau penguapan air,
kondensasi dan presipitasi (Haslam 1992 dalam
Arini 2005).
Bagian-Bagian Daerah hulu dicirikan sebagai daerah konservasi
, memiliki kerapatan drainase tinggi, kemiringan
1. lereng besar (> 15%), bukan merupakan daerah ba
Sungai njir, pemakaian air ditentukan oleh pola drainase
dan jenis vegetasi umumnya merupakan tegakan
hutan.

Daerah hilir dicirikan sebagai daerah pemanfaatan,


2. memiliki kerapatan drainase kecil, kemiringan lereng
sangat kecil (< 8%), di beberapa tempat merupakan
daerah banjir (genangan), pemakaian air ditentukan
oleh bangunan irigasi, jenis vegetasi didominasi oleh
tanaman pertanian kecuali daerah estuaria yang
didominasi oleh hutan bakau atau gambut.

3.
Daerah tengah merupakan daerah transisi dari
kedua karakteristik biogeofisik DAS yang berbeda
antara hulu dan hilir.
Fungsi dan Manfaat Sungai
sebagai pemasok air dengan kuantitas dan kualitas
Menurut Perda Provins yang baik terutama bagi orang di daerah hilir,
i Kalbar No. 2 Tahun 2
018 Tengtang Pengelola sebagai pengatur tata air (hidrologis) di mana
an Daerah Aliran Sung sangat dipengaruhi jumlah curah hujan yang
ai Terpadu. Fungsi DA diterima, geologi yang mendasari dan bentuk
S adalah lahan di mana fungsi hidrologis yang dimaksud
termasuk kapasitas DAS untuk mengalirkan air,
penyangga kejadian puncak hujan, melepas air
secara bertahap, memelihara kualitas air dan
mengurangi pembuangan massa (seperti tanah lon
gsor).

Sebagai tempat berbagai aktivitas manusia antara


lain pertanian, perkebunan, pemukiman,
Manfaat Sungai pertambangan, industri, kehutanan, pariwisata,
penyangga kawasan bawahan dan lain-lain.
01 Secara Agronomis
Metode agronomis atau biologi adalah memanfaatkan
Jenis Konservasi vegetasi untuk membantu menurunkan erosi lahan
DAS
02 Secara Mekanis
Metode mekanis atau fisik adalah konservasi yang berkonsentrasi
pada penyiapan tanah supaya dapat ditumbuhi vegetasi yang lebat,
dan cara memanipulasi topografi mikro untuk mengendalikan aliran
air dan angin.

03
Secara Kimia
metode kimia adalah usaha konservasi yang ditujukan untuk memperbaiki
struktur tanah sehingga lebih tahan terhadap erosi.
Pengendalian Erosi dan Sedimentasi

1. Pencegahan Erosi Alur


Pada dasarnya air hujan yang mengalir
di alur yang terdapat di lereng-lereng
akan menggerus dasar dan tebing alur
tersebut. Jika dibiarkan begitu saja,
maka aluralur itu akan semakin dalam
menjadi jurang-jurang yang dalam dan
melebar membentuk suatu lembah- 2. Bangunan Pengatur Sungai
lembah yang besar. Untuk mencegak
Secara umum bangunan pengatur sungai
berkembangnya alur menjadi lembah,
dapat dikelompokkan menjadi:
maka dibangun bendung pengatur dari
(1) perkuatan tebing,
konstrksi pasangan batu kali, beton
(2) konsolidasi pondasi,
atau bronjong kawat. Sebelah hulu
(3) Krib, dan
bangunan akan terisis pasir, sehingga
(4) ambang.
dapat mencegah terjadinya longsor.
Permasalahan Sungai Sambas
Pencemaran
pada air sungai

Kurangnya kesadaran
penduduk akan
pentingnya menjaga
kelestarian sumber daya
alam dan lingkungan

Berkurangnya kawasan hutan


lindung akibat illegal logging.
Selain itu juga terjadi kerusakan
lingkungan karena masih adanya
kegiatan PETI(pertambangan tanpa
ijin)
Alternatif untuk mengatasi permasalahan DAS Wilayah Sungai
Kesimpulan

DAS merupakan sumber kehidupan manusia untuk melakukan kegiatan sehari-


hari dan merupakan salah satu sumber air dari masyarakat. Oleh karena itu,
perlu adanya konservasi yang bertujuan untuk menjaga alam serta kualitas dari
air yang akan digunakan sehari-hari. Salah satu konservasi yang dilakukan
yaitu dengan menjaga kelestarian hutan yang ada di sekitaran sungai dan
mencegah adanya pembangunan yang terlalu dekat dengan sungai sendiri. Ada
tiga jenis metode konservasi DAS yaitu Agronomis, mekanis, dan kimia. Dan
dengan kondisi Wilayah Sungai Sambas yang tercemar akibat penambangan
illegal (PETI) dan membuang sampah ke sungai dan kegiatan-kegiatan yang
merugikan dan merusak lingkungan khususnya sungai.Selain itu,permasalahan
lainnya yaitu erosi, sedimentasi, dan banjir.
SESI DISKUSI

Thank you

Anda mungkin juga menyukai