Anda di halaman 1dari 22

APA YANG DIMAKSUD

DAERAH ALIRAN SUNGAI

Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu


wilayah yang merupakan kesatuan
ekosistem yang dibatasi oleh pemisah
topografis dan berfungsi sebagai pengumpul,
penyimpan dan penyalur air, sedimen, unsur
hara melalui sistem sungai, megeluarkannya
melalui outlet tunggal. (Sudjarwadi,1985).
ISTILAH LAIN DAS
 Daerah aliran sungai (DAS)
 Daerah pengaliran sungai (DPS),
 River basin,
 Drainage basin,
 Cacthment area,
 Watershed.
DAS dapat dipandang sebagai
 Bentanglahan (landscape) yang dibatasi oleh
pemisah topograf; sebagai bentang lahan
mempunyai fungsi keruangan, produksi dan
habitat.
  Kesatuan ekosistem, tempat berlang-sungnya
interaksi, interdependensi dan interrelasi
komponen-komponen lingkungan ((abiotik, biotik
dan budaya).
  Sistem hidrologis, sebagai suatu sistem ada
masukan berupa hujan, proses dan keluaran
berupa runoff, sedimen, uap air serta unsur hara.
Batas DAS
punggung perbukitan yang membagi satu DAS
dengan DAS lainnya
Gambar 1.1. menunjukkan blok
diagram suatu bentang lahan,
di dalamnya nampak ada
lembah, sistem sungai,
pegunungan dan igir
pegunungan.
Igir pegunungan membatasi
sistem sungai, batas tersebut
disebut river divide.
Sistem sungai terbagi menjadi
3 bagian yaitu: daerah
upstream (berupa daerah
pegunungan dan perbukitan)
yang merupakan daerah
sumber runoff dan sedimen; 2)
daerah down stream (berupa
dataran) yang merupakan
daerah transfer runoff dan
sedimen; 3) daerah estuary
(daerah pertemuan aliran
sungai dengan laut) pada
umumnya berupa delta sungai
Peta Kontur dan batas DAS
 Karena air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat
yang lebih rendah sepanjang lereng maka garis batas
sebuah DAS adalah punggung bukit sekeliling sebuah
sungai. Garis batas DAS tersebut merupakan garis
khayal yang tidak bisa dilihat, tetapi dapat digambarkan
pada peta.

 Batas DAS kebanyakan tidak sama dengan batas


wilayah administrasi. Akibatnya sebuah DAS bisa berada
pada lebih dari satu wilayah administrasi. Ada DAS yang
meliputi wilayah beberapa negara (misalnya DAS
Mekong), beberapa wilayah kabupaten (misalnya DAS
Brantas), atau hanya pada sebagian dari suatu
kabupaten.
HAL-HAL TERKAIT DNG DAS
 Tidak ada ukuran baku (definitif) suatu DAS.
Ukurannya bervariasi dari beberapa hektar sampai
ribuan hektar.
 DAS Mikro atau tampungan mikro (micro catchment)
adalah suatu cekungan pada bentang lahan yang
airnya mengalir pada suatu parit.
 Parit kemungkinan mempunyai aliran selama dan
sesaat sesudah hujan turun (intermitten flow) atau
ada pula yang aliran airnya sepanjang tahun
(perennial flow).
 Sebidang lahan dapat dianggap sebagai DAS jika ada
suatu titik penyalur aliran air keluar dari DAS tersebut.
 Sebuah DAS yang menjadi bagian dari DAS yang lebih
besar dinamakan sub DAS; merupakan daerah
tangkapan air dari anak sungai.

 DAS dapat dibagi ke dalam tiga komponen yaitu:


bagian hulu, tengah dan hilir.

 Ekosistem bagian hulu merupakan daerah tangkapan


air utama dan pengatur aliran.

 Ekosistem tengah sebagai daerah distributor dan


pengatur air,

 Ekosistem hilir merupakan pemakai air.


 Hubungan antara ekosistem-ekosistem ini menjadikan DAS
sebagai satu  kesatuan hidrologis.

 Di dalam DAS terintegrasi berbagai faktor yang dapat


mengarah kepada kelestarian atau degradasi tergantung
bagaimana suatu DAS dikelola.

 Di pegunungan, di dataran tinggi dan dataran rendah sampai


di pantai dijumpai iklim, geologi, hidrologi, tanah dan vegetasi
yang saling berinteraksi membangun ekosistem.

 Setiap ekosistem di dalam DAS memiliki komponen hidup


dan tak-hidup yang saling berinteraksi. Memahami sebuah
DAS berarti belajar tentang segala proses-proses alami yang
terjadi dalam batas sebuah DAS.
DAS yg sehat dapat menyediakan

 Unsur hara bagi tumbuh-tumbuhan


 Sumber makanan bagi manusia dan hewan
 Air minum yang sehat bagi manusia dan
makhluk lainnya
 Tempat berbagai aktivitas manusia dan
hewan
 Beberapa proses alami dalam DAS bisa
memberikan dampak menguntungkan kepada
sebagian kawasan DAS tetapi pada saat
yang sama bisa merugikan bagian yang lain.

 Banjir di satu sisi memberikan tambahan


tanah pada dataran banjir tetapi untuk
sementara memberikan dampak negatif
kepada manusia dan kehidupan lain.
 Jadi jika air hujan yang jatuh di rumah Anda mengalir ke
selokan dan menuju ke Sungai Garang, maka Anda
adalah warga DAS Garang. Itu artinya, jika air sungai
Garang meluap dan menggenangi dataran banjir di
sekitarnya, maka Anda (air hujan dari persil lahan Anda)
punya kontribusi terhadap terjadinya banjir itu.

 Dengan demikian setiap warga dari satu DAS dan setiap


warga DAS berpotensi untuk memberikan kontribusi
terhadap terjadinya banjir di bagian hilir DAS yang
bersangkutan.  

 Dalam perspektif ilmu lingkungan, setiap warga DAS


berpotensi menghasilkan eksternalitas negatif dari sisi
hidrologi.
Lalu....
apa yang mesti dilakukan

 Dari perspektif tersebut, maka setiap warga


DAS perlu melakukan internalisasi, yaitu
melakukan “sesuatu” di persil lahan yang
dimiliki atau dikuasai, sehingga bagian air
hujan yang jatuh di persil lahan kita
menimbulkan eksternalitas negatif yang
seminimal mungkin.
Pada daerah aliran sungai terdapat berbagai macam
penggunaan lahan, misalnya hutan, lahan pertanian,
pedesaan dan jalan. Dengan demikian DAS mempunyai
berbagai fungsi sehingga perlu dikelola.
Apa yang dimaksud dengan
pengelolaan DAS?

 Pengelolaan DAS merupakan suatu


kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat,
petani dan pemerintah untuk memperbaiki
keadaan lahan dan ketersediaan air secara
terintegrasi di dalam suatu DAS.
 Dari namanya, ‘DAS’ menggambarkan
bahwa ’sungai’ atau ‘air’ merupakan faktor
yang sangat penting dalam pengelolaan
DAS karena air menunjang kehidupan
berbagai makhluk hidup di dalamnya.
Apa saja masalah pada DAS?
Masalah pada DAS yang utama berhubungan
dengan jumlah (kuantitas) dan mutu (kualitas)
air.
 Air sungai menjadi berkurang (kekeringan)
atau menjadi terlalu banyak (banjir)
menggambarkan jumlah air.
 Air sungai yang bersih menjadi keruh
karena erosi dan hanyutnya zat beracun
dari daerah perindustrian atau pertanian
menggambarkan mutu air.
Apa tujuan pengelolaan DAS?

 Mengkonservasi tanah pada lahan pertanian.

 Memanen/menyimpan kelebihan air pada musim hujan


dan memanfaatkannya pada musim kemarau.

 Memacu usahatani berkelanjutan dan menstabilkan


hasi l panen melalui perbaikan pengelolaan sistem
pertanian.

 Memperbaiki keseimbangan ekologi (hubungan tata air


hulu dengan hilir, kualitas air, kualitas dan kemampuan
lahan, dan keanekaragaman hayati).
Bagaimana Mengelola DAS?
Sebelum mengelola DAS perlu diketahui
beberapa hal:

 Apa yang ada di dalam DAS (apa potensi DAS)?


 Apa masalah yang ada di dalam DAS?
 Apa yang kita inginkan dari pengelolaan DAS?
 Apa yang bisa diperbaiki/dirubah?
 Bagaimana cara memperbaikinya?
 Apa dampak perbaikan tersebut terhadap
masyarakat yang ada di dalam DAS?
Contoh jawaban dari pertanyaan
 Potensi DAS: Kemiringan lahan rata-rata 40%, curah hujan tahunan 2200
mm, kesuburan sedang, luas DAS 22,000 ha, jumlah penduduk 50,000
jiwa. DAS digunakan untuk pertanian tanaman semusim secara intensif.

 Masalah: Air sungai makin berlumpur dan banjir lebih sering terjadi
dibandingkan  dengan ketika lahan masih berupa hutan.

 Tujuan pengelolaaan: Air sungai bersih kembali dan banjir terkendali

 Perbaikan yang mungkin dilakukan: Perubahan pola tanam menjadi


tanaman tahunan atau campuran tanaman tahunan dengan tanaman
semusim dan pembuatan embung.

 Perubahan yang mungkin terjadi: Kekeruhan air sungai dan banjir


berkurang,  air untuk minum ternak dan menyiram tanaman tersedia lebih
lama karena adanya embung.
Komponen-komponen dalam
pengelolaan DAS
 Pengelolaan dan konservasi lahan pertanian
 Pembuatan dan pemeliharaan saluran air,
bangunan terjunan air dan sebagainya.
 Peningkatan penutupan lahan melalui
penerapan teknik agroforestri, hutan rakyat,
hortikultura buah-buahan, penanaman hijauan
pakan ternak dan perikanan darat.
 Pemeliharaan tebing sungai
 Pengembangan infrastruktur yang sesuai,
misalnya pembangunan sarana irigasi.

Anda mungkin juga menyukai