PERKOTAAN
Water Resources Specialist
+6281238101101
Copyright®arta2022 mtsugiarta@gmail.com
LATAR BELAKANG
Pengelolaan drainase perkotaan harus
dilaksanakan secara menyeluruh, mengacu pada
SIDLACOM dimulai dari tahap Survey, Investigation
(investigasi), Design (perencanaan), Land
Acquisation (pembebasan lahan), Construction
(konstruksi), Operation (operasi) dan Maintenance
(pemeliharaan), serta ditunjang dengan
peningkatan kelembagaan, pembiayaan serta
partisipasi masyarakat.
MAKSUD & TUJUAN
• Maksud:
Para pengelola sistem drainase perkotaan diharapkan
menjadi paham terhadap fungsi drainase dan faktor-
faktor yang berpengaruh dalam pembangunan drainase
perkotaan.
• Tujuan:
mewujudkan penanganan sistem drainase perkotaan
yang berwawasan lingkungan yang dapat dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
KAWASAN RESAPAN AIR
Hujan
Limpasan 25%
Airtanah
(Bebas) Evaporasi
Mata Air
Infiltrasi
Muka Airtanah
(Bebas) Airtanah
(Bertekan) Dataran Banjir
Peresapan 25%
• Erosi tinggi Pada musim kemarau
• Longsor air sungai nyaris kering
Limpasan 75%
• Banjir bandang
• Pendangkalan sungai dan muara
• Daerah banjir meluas
• Peresapan air berkurang
• Muka air tanah turun,
• Mata Air kering
• Terjadi intrusi air laut
DAMPAK URBANISASI
Peningkatan debit puncak dan penurunan waktu konsentrasi
Q
Rural
t
Q
Semi-urban
t
Q
City t
KONDISI
KONDISIALAM
ALAM(STATIS)
(STATIS) KEGIATAN
KEGIATANMANUSIA
MANUSIA(DINAMIS)
(DINAMIS)
•• Geografi
Geografi **PEMBUDI
•• Topografi
Topografi PEMBUDIDAYAAN
DAYAAN DATARAN
DATARANBANJIR
BANJIR
•• Geometri alur **tata
tataruang/peruntukan
ruang/peruntukan
Geometri alur
sungai:
sungai: dataran
dataranbanjir
banjiryg
ygtdk
tdksesuai
sesuai
kemiringan
kemiringandasar **tata
dasar tataruang/peruntukan
ruang/peruntukandidi DASDAS
meandering •permukiman
meandering •permukimandidibantaran
bantaransungai
sungai
“bottle-neck”
“bottle-neck” **pembangunan
pembangunandrainase
drainase
sedimentasi
sedimentasi
ambal **bangunan
bangunansungai/silang
sungai/silang
ambalalam
alam MASALAH **sampah
sampahpadat
padat
BANJIR **prasarana
prasaranapengendali
pengendali
PERISTIWA
PERISTIWAALAM banjir
(DINAMIS)
ALAM banjiryang
yangterbatas
terbatas
(DINAMIS) **amblesan
amblesanpermukaan
permukaantanahtanah
**persepsi
persepsimasyarakat
masyarakatyang
yang
**curah
curahhujan
hujantinggi
tinggi keliru
keliruthd
thdbanjir
banjir
**pembendungan:
pembendungan: **kenaikan
kenaikanmuka
mukaairairlaut
laut
dari
darilaut/pasang
laut/pasang
dari akibat
akibat“global
“globalwarming”
dari sungaiinduk
sungai induk warming”
**amblesan
amblesantanah
tanah
**pendangkalan
pendangkalan
Geografi
• Apabila kota dibangun • Apabila kota di bangun di
di daerah pegunungan tepi pantai, pengaruh
akan menyebabkan pasang laut akan
lahan resapan air akan menyebabakan sebagian
aliran tidak dapat mengalir
tertutup oleh secara gravitasi, yang akan
bangunan dan menyebabkan genangan.
infrastruktur kota dan Aliran air dalam sungai akan
akan eningkatkan mengalami kenaikan akibat
debit banjir yang akan back water yang dapat
mengancam kota yang menyebabakan over toping
dan dapat menyebabakan
ada di bagian hilir
banjir di dalam kota.
Topografi
Kondisi topografi yang bergelobang,
maka untuk kota yang berada di bagian
rendah akan rawan terkena banjir dan
genangan
GEOMETRI ALIRAN SUNGAI
a. Topografi
• Elevasi, keberadaan jaringan saluran drainase,
jalan, sawah, perkampungan, badan air.
• Kemungkinan pengendapan dan pencemaran
b. Kestabilan Tanah
• masalah longsor yang disebabkan kandungan air tanah
c. Pengempangan
• Pengaruh pasang surut laut atau waduk, fluktuasi
permukaan air di saluran penerima alirannya(backwater)
Ilustrasi implementasi manajemen
struktural, a.l.:
Ilustrasi implementasi manajemen
struktural, a.l.:
Hindari
permukiman ilegal Menjaga ruang
sepanjang sungai terbuka hijau
Hindari permukiman
ilegal sekeliling
bozem
PENGARUH PASANG PADA
PERILAKU BANJIR DAN
DRAINASE
Saluran Tertutup
a) Drainase Bawah Tanah Tertutup, yaitu saluran yang
menerima air limpasan dari daerah yang diperkeras maupun
yang tidak diperkeras dan membawanya ke sebuah pipa
keluar di sisi tapak (saluran permukaan atau sungai), ke
sistem drainase kota.
b) Drainase Bawah Tanah Tertutup dengan tempat
penampungan pada tapak, dimana drainase ini mampu
menampung air limpasan dengan volume dan kecepatan yang
meningkat tanpa menyebabkan erosi dan kerusakan pada
tapak.
KLASIFIKASI SALURAN DRAINASE
Saluran Terbuka
Merupakan saluran yang mengalirkan air dengan
suatu permukaan bebas. Pada saluran air
terbuka ini jika ada sampah yang menyumbat
dapat dengan mudah untuk dibersihkan, namun
bau yang ditimbulkan dapat mengurangi
kenyamanan.
KLASIFIKASI SALURAN DRAINASE
1. Siku
Digunakan pada daerah yang mempunyai topografi
sedikit lebih tinggi daripada sungai. Sungai sebagai
saluran pembuangan akhir berada di tengah kota.
Saluran Cabang
Saluran Utama
Saluran Cabang
POLA JARINGAN DRAINASE
2. Paralel
Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang.
Apabila terjadi perkembangan kota, saluran-saluran
akan dapat menyesuaikan diri.
POLA JARINGAN DRAINASE
3. Grid iron
Digunakan untuk daerah dengan sungai yang terletak di
pinggir kota, sehingga saluran-saluran cabang
dikumpulkan dahulu pada saluran pengumpul.
POLA JARINGAN DRAINASE
4. Alamiah
Sama seperti pola siku, hanya beban sungai
pada pola alamiah lebih besar.
POLA JARINGAN DRAINASE
5. Radial
Digunakan untuk daerah berbukit, sehingga
pola saluan memencar ke segala arah.
POLA JARINGAN DRAINASE
4. Jaring-jaring
Mepunyai saluran-saluran pembuangan yang
mengikuti arah jalan raya dan cocok untuk
daerah dengan topografi datar.
SISTEM PENGENDALI BANJIR
SISTEM PENGENDALI BANJIR
SISTEM PENGENDALI BANJIR
SISTEM PENGENDALI BANJIR
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE
Landasan Perencanaan
Perencanaan drainase perkotaan perlu memperhatikan
fungsi drainase perkotaan sebagai parasarana kota yang
dilandaskan pada konsep pembangunan yang berwawasan
lingkungan.
Konsep ini antara lain berkaitan dengan sumberdaya air,
yang ada prinsipnya adalah mengendalikan air hujan
supaya banyak meresap dalam tanah dan tidak banyak
terbuang sebagai aliran, antara lain membuat : bagunan
resapan buatan, kolam tandon, penataan landscape dan
sempadan.
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE
Tahapan Perencanaan
Tahap perencanaan drainase perkotaan meliputi :
a) Tahapan dilakukan melalui pembuatan rencana induk,
studi kelayakan dan perencanaan detail dengan
penjelasan :
• Studi kelayakan dapat dibuat sebagai kelanjutan dari
pembuatan rencana induk.
• Perencanaan detail perlu dibuat sebelum pekerjaan
konstruksi drainase dilaksanakan.
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE
• Terjadi Endapan
• Terdapat timbunan Sampah
• Tumbuhnya tanaman liar
• Penyumbatan, kerusakan, penyalah-gunaan
saluran dan bangunan
• Peningkatan debit akibat perubahan tata guna
lahan
Bangunan di atas saluran
10 APRIL 2004
Pelanggaran penggunaan lahan
sampah
29 April 2004
sampah
Pemeliharaan yg tidak baik
SISTEM FLUVIAL IDEAL
Zo n e 1 ( Pro d uks i )
Zo n e 1 ( Tra n s fe r ) Zo n e 3 ( De p o s itio n )
Dra in a g e Ba s in
( Clim a te , La n d us e ) ( Ba s e Le ve l )
LAYOUT DRAINASE PERKOTAAN
LEGENDA