Anda di halaman 1dari 55

BANDUNG INSTITUTE OF TECHNOLOGY

PERENCANAAN DRAINASE
BERKELANJUTAN
(DESIGN OF SUSTAINABLE DRAINAGE SYSTEM)

Bagian 1

Bandung, 25 Februari 2019

Program Studi Teknik Lingkungan


Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Institut Teknologi Bandung
TOPIK BAHASAN

A. Limpasan hujan
➢ Intial Losses
➢ Faktor-faktor yang mempengaruhinya
 Meteorologi
 Karakteristik DAS
B. Metoda rasional
➢ Koefisien aliran permukaan
➢ Waktu Konsentrasi
➢ Intensitas hujan
C. Langkah-langkah perhitungan Metoda Rasional
D. Perhitungan untuk DAS tidak seragam
DEBIT LIMPASAN ALIRAN PERMUKAAN

Limpasan (runoff)
Semua air yang mengalir lewat suatu sungai
bergerak meninggalkan daerah tangkap sungai
(DAS) tersebut tanpa memperhatikan
asal/jalan yang ditempuh sebelum mencapai
saluran (surface atau subsurface)

Prediksi:
1.Metoda rasional
2.Metoda hidrograf

Surface run off

infiltrasi
DEBIT LIMPASAN ALIRAN PERMUKAAN

 Limpasan (runoff) gabungan antara aliran permukaan, aliran yang


tertunda ada cekungan-cekungan dan aliran bawah permukaan
(subsurface flow)
 Air hujan yang turun dari atmosfir jika tidak ditangkap oleh vegetasi
atau oleh permukaan-permukaan buatan seperti atap bangunan
atau lapisan kedap air lainnya, maka akan jatuh ke permukaan bumi
dan sebagian akan menguap, berinfiltrasi, atau tersimpan dalam
cekungan-cekungan.
 Interception, depression storage, infiltration and evapo-
transpiration → INITIAL LOSSES
 Apabila kehilangan tersebut telah terpenuhi, maka sisa air hujan
akan mengalir langsung di atas permukaan tanah menuju alur
aliran terdekat.
 Drainase → Aliran Permukaan (surface runoff )
DEBIT LIMPASAN ALIRAN PERMUKAAN
Pre-Urban Post-Urban
Hujan Hujan

Evaporasi Evaporasi

Run-off
Run-off

Infiltrasi Infiltrasi
INITIAL LOSSES

Interception and wetting losses


 Interception terdiri dari pengumpulan
dan retensi curah hujan oleh vegetasi
penutup
 Interception rate cepat menurun
menjadi nol.
 Angka interception untuk daerah
kedap < 1 mm.
 Interception sering diabaikan atau
digabungkan dengan depression
storage.
INITIAL LOSSES

 Depression storage adalah curah hujan yang terjebak dalam


cekungan-cekungan kecil pada permukaan tangkapan, → mencegah
air mengalir di permukaan. Air yang terjebak ini akan hilang melalui
proses infiltrasi, evaporasi.
 Besarnya depression storage dipengaruhi (Buttler and Davies,
2000):
◦ Jenis permukaan
◦ Slope
◦ Kala ulang hujan
 Angka depression storage:
◦ Daerah kedap : 0,5 – 2 mm
◦ Atap yang datar (flat roofs) : 2,5-7,5 mm
◦ Taman : 10 mm
INITIAL LOSSES

• Evapo-transpiration adalah
penguapan air dari tumbuhan
dan badan air sehingga hilang
dari limpasan permukaan
• Efek evapo-transpiration
pada kejadian hujan dengan
durasi pendek dapat
diabaikan.
INITIAL LOSSES

 Infiltrasi adalah proses air hujan mengalir melalui


permukaan tanah ke pori-pori tanah.
 Kapasitas infiltrasi tanah : laju air berinfiltrasi kedalam
tanah.
 Besarnya dipengaruhi:
Jenis, struktur dan kompaksi tanah, kelembaban tanah
awal, penutup permukaan, dan tinggi muka air tanah
 Laju infltrasi cenderung tinggi pada saat awal hujan
kemudian menurun secara eksponensial sampai laju akhir
yang quasi-steady ketika zona tanah bagian atas telah
jenuh.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LIMPASAN

• Meteorologi
– Intensitas hujan
– Durasi hujan
– Distribusi hujan
• Karakteristik DAS (DPS)
– Luas dan bentuk DAS
– Topografi
– Tata guna lahan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LIMPASAN
METEOROLOGI

 Intensitas Hujan
◦ Pengaruh intensitas hujan tergantung pada laju
infiltrasi.
◦ Intensitas hujan > laju infiltrasi → limpasan permukaan
sejalan dengan peningkatan intensitas curah hujan.
◦ Limpasan permukaan tidak selalu sebanding dengan
intensitas hujan karena adanya penggenangan di
permukaan tanah.
◦ Intensitas hujan mempengaruhi debit maupun volume
limpasan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LIMPASAN
METEOROLOGI

• Durasi Hujan
– Total limpasan dari suatu hujan berkaitan dengan
durasi hujan dengan intensitas tertentu.
– Setiap DAS mempunyai satuan durasi hujan atau lama
hujan kritis (te)
te = 0,9 R 0,92

– Bila hujan terjadi lamanya kurang dari lama hujan


kritis, maka lamanya limpasan akan sama dan tidak
tergantung pada intensitas hujan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LIMPASAN
METEOROLOGI

 Distribusi curah hujan


◦ Debit dan volume limpasan dipengaruhi oleh distribusi
dan intensitas hujan di seluruh DAS.
◦ Debit dan volume limpasan akan bernilai maksimum
apabila seluruh DAS telah memberi kontribusi aliran.
◦ Apabila kondisi topografi, tanah, dll di seluruh DAS
seragam. Untuk hujan yang sama → curah hujan yang
distribusinya merata menghasilkan debit puncak yang
paling minimum.
◦ Karakteristik distribusi hujan : rasio hujan tertinggi di
suatu titik dengan hujan rata-rata DAS
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LIMPASAN
KARAKTERISTIK DAERAH TANGKAPAN

 Luas dan Bentuk DAS


◦ Debit dan volume aliran permukaan bertambah besar
dengan bertambahnya luas DAS
◦ Apabila debit dan volume aliran permukaan dinyatakan
sebagai debit dan volume per satuan luas maka besarnya
akan berkurang dengan bertambahnya luasnya DAS
◦ Berkaitan dengan waktu konsentrasi dan penyebaran atau
intensitas hujan.
◦ Bentuk DAS mempengaruhi pola aliran dalam sungai.
Pengaruh bentuk DAS terhadap aliran permukaan dapat
ditunjukan dengan hidrograf pada DAS yang bentuknya
berbeda namun mempunyai luas dan intensitas hujan yang
sama.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LIMPASAN
KARAKTERISTIK DAERAH TANGKAPAN
1. tcA > tcB
Qair A < Q air B ➔ laju dan
volume run off <
2. Ketidakserentakan
hujan
B

A
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LIMPASAN
KARAKTERISTIK DAERAH TANGKAPAN

 Topografi (tampakan rupa muka bumi) meliputi:


kemiringan lahan, keadaan dan kerapatan parit dan/atau
saluran, dan bentuk-bentuk cekungan → mempengaruhi
debit dan volume aliran permukaan
 Kemiringan DAS curam disertai dengan kerapatan saluran
yang tinggi → Q aliran permukaan >
 Kerapatan saluran akan memperpendek waktu
konsentrasi → memperbesar debit aliran permukaan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LIMPASAN
KARAKTERISTIK DAERAH TANGKAPAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LIMPASAN
KARAKTERISTIK DAERAH TANGKAPAN

• Tata Guna Lahan


– Dinyatakan dalam koefisien aliran permukaan (C) :
Perbandingan antara besarnya aliran permukaan dan
besarnya intensitas hujan.
– Angka koefisien aliran permukaan → indikator untuk
menentukan kondisi fisik suatu DAS, (0<C<1).
• DAS yang masih baik C mendekati 0
• DAS yang semakin rusak C mendekati 1
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LIMPASAN
KARAKTERISTIK DAERAH TANGKAPAN

 Koefisien C
Perbandingan antara puncak aliran permukaan terhadap
intensitas hujan. Dipengaruhi:
 Laju infiltrasi tanah, tingkat kepadatan tanah, porositas
tabah, simpanan depresi
 Prosentase lahan kedap air
 Kemiringan lahan
 Vegetasi penutup tanah
 Intensitas hujan
Jika DAS terdiri dari berbagai macam penggunaan lahan
dengen C yang berbeda maka :
CDAS = (ΣCiAi)/(ΣAi)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LIMPASAN
KARAKTERISTIK DAERAH TANGKAPAN
DISKRIPSI LAHAN/KARAKTER KOEFISIEN ALIRAN , C
PERMUKAAN
Bisnis
Perkotaan 0,70–0,95
Pinggiran 0,50-0,70
Perumahan
Rumah tunggal 0,30-0,50
Multiunit, terpisah 0,40-0,60
Multiunit, tergabung 0,60-0,75
Perkampungan 0,25-0,40
Apartment 0,50-0,70
Industri
Ringan 0,50-0,80
Berat 0,60-0,90
Perkerasan
Aspal dan beton 0,70-0,95
Batu bata dan paving 0,50-0,70
(Suripin, 2004)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LIMPASAN
KARAKTERISTIK DAERAH TANGKAPAN

Koefisien aliran C = Ct + Cs + Cv
Topografi (Ct) Tanah (Cs) Vegetasi (Cv)
Datar (<1%) 0,03 Pasir & gravel 0,04 Hutan 0,04
Bergelombang (1- 0,08 Lempung berpasir 0,08 Pertanian 0,11
10%)
Perbukitan (10- 0,16 Lempung&lanau 0,16 Padang rumput 0,21
20%)
Pegunungan 0,26 Lapisan batu 0,26 Tanpa tanaman 0,28
(>20%)

(Hassing, 1995)
PENENTUAN DEBIT RENCANA

 Debit rencana untuk daerah perkotaan umumnya dihendaki


pembungan air yang secepatnya , agar jangan ada genangan
air yang berarti.
 Faktor penentu toleransi genangan:
➢ Luas daerah yang akan tergenang (batas tinggi yang
diperbolehkan)
➢ Lama waktu genangan
 Untuk memenuhi tujuan tersebut saluran-saluran harus
dibuat cukup sesuai dengan debil rencana
 Penentuan debit rencana → cukup sulit & tidak pasti →Perlu
pendekatan untuk memudahkan proses desain.
 Asumsi yang dipakai adalah: kala ulang debit ekivalen dengan
kala ulang hujan
PENENTUAN DEBIT RENCANA

Beberapa teknik penentuan debit rencana:


1. Formula empiris
2. Metoda rasional
3. Studi korelasi curah hujan – run off
4. Metoda hydrograph
5. Metoda inlet
6. Metoda komputer digital

Dasar pemilihan:
◦ Kondisi lokal geografis dan hidrologi
◦ Ketersediaan data curah hujan dan run off
◦ Tingkat perlindungan yang harus disediakan
PENENTUAN DEBIT RENCANA

Pemilihan metoda penentuan debit rencana:


– Daerah pengaliran < 80 Ha : metode rasional
– Daerh aliran < 5000 Ha : metode rasional yang
dimodifikasi
– Daerah aliran > 5000 Ha : hidrograf satuan atau
metode rasional yang dimodifikasi
METODE RASIONAL

 Memperkirakan laju aliran permukaan puncak


 Sifat:
◦ Sangat simpel dan mudah penggunaannya
◦ Terbatas untuk DAS < 300 ha
◦ Tidak dapat menerangkan hubungan curah hujan dan aliran permukaan
dalam bentuk hydrograph
 Data dasar yang diperlukan:
◦ Prediksi kondisi mendatang daerah drainase
Koefisien run off (fraksi curah hujan yang akan lari pada area
drainase)
◦ Relasi waktu – intensitas curah hujan → dasar desain
tc : waktu konsentrasi
METODE RASIONAL

Qp = f  C  I  A
Dimana:
Qp = debit puncak (m3/detik)
C = koefisien aliran permukaan (0≤ C ≤ 1)
I = intensitas hujan (mm/jam) → pada tc; PUH T tahun
A = luas DAS (ha)
F = faktor konversi satuan = 0,002778
METODE RASIONAL

 Asumsi yang digunakan:


◦ Hujan yang terjadi mempunyai intensitas seragam dan
merata di seluruh DAS selama paling sedikit sama dengan
waktu konsentrasi (tc) DAS.
◦ Jika hujan yang terjadi lamanya kurang dari tc, maka debit
puncak yang terjadi lebih kecil dari Qpuncak karena seluruh
DAS tidak memberikan kontribusi aliran secara bersama
pada titik kontrol (outlet)
◦ Jika hujan yang terjadi lebih lama dari tc maka debit puncak
aliran permukaan akan tetap sama dengan Qpuncak.
METODE RASIONAL
METODE RASIONAL

Terminologi Waktu

 to = waktu merayap (inlet time): waktu yang diperlukan untuk air


hujan merayap dipermukaan tanah menuju saluran drainase

 td = waktu mengalur di saluran (conduit time): waktu yang


diperlukan air untuk mengalir dalam saluran dalam saluran dari
inlet pertama ke suatu titik yang ditinjau

 tc = waktu konsentrasi : waktu yang diperlukan untuk air hujan dari


daerah yang terjauh dalam DPS untuk mengalir menuju ke suatu
titik atau profil melintang saluran tertentu yang ditinjau → tc = to +
td

 te = durasi hujan, lama hujan minimum atau lama hujan kritis


METODE RASIONAL

Terminologi Waktu

 Waktu konsentrasi:
Waktu yang diperlukan air hujan yang jatuh untuk mengalir
dari titik terjauh sampai ke tempat keluaran DAS (titik kontrol)
dibagian hilir saluran setelah tanah menjadi jenuh dan
depresi-depresi kecil terpenuhi.
tc = t0 + td

t0 = (6,33 (nLo)0,6/[(CoIe)0,4 (So)0,3] → L ≤ 300m

td = Lda/(60vd)
METODE RASIONAL

Terminologi Waktu

• td ditentukan dengan rumus yang sesuai dengan kondisi salurannya.


• Untuk saluran alamian:
Kemiringan rata-rata dasar Kecepatan rata-rata
saluran (%) (meter/detik)
<1 0,40
1-2 0,60
2-4 0,90
4-6 1,20
6-10 1,50
10-15 2,40

• Untuk saluran buatan, nila kecepatan aliran dapat dimodifikasi


berdasarkan nilai kekasaran dinding saluran (Manning, Chezy atau
yang lain)
METODE RASIONAL

Terminologi Waktu

• Faktor-faktor yang berpengaruh pada waktu konsentrasi:


– Luas daerah pengaliran
– Panjang saluran drainase
– Kemiringan dasar saluran
– Debit dan Kecepatan aliran
• Dalam perencanaan, tc sering dikaitkan dengan durasi hujan,
karena air yang melimpas dipermukaan tanah saluran
merupakan akibat adanya hujan selama waktu konsentrasi.
METODE RASIONAL

Intensitas Hujan

 Intensitas hujan untuk tc tertentu dihitung dengan


persamaan intensitas atau dari lengkunga IDF
 Intensitas hujan dipengaruhi oleh Kala Ulang Hujan (PUH) →
menentukan tingkat perlindungan terhadap banjir yang
diberikan oleh sistem
 Asumsi: frekuensi hujan ekivalen denan frekuensi runoff.
 Contoh:
◦ PUH 1-2 tahun : daerah pemukiman (terjal, datar)
◦ PUH 5 tahun : daerah komersil
◦ PUH > 25 tahun : daerah pusat kota
METODE RASIONAL

Tahapan Perhitungan
dengan Metode Rasional
METODE RASIONAL

DAS dengan Beberapa Sub-DAS

 Digunakan pada DAS yang tidak seragam, dimana DAS dapat dibagi-bagi
menjadi beberapa Sub-DAS yang seragam, atau pada DAS dengan sistem
saluran bercabang-cabang.
 Metode Rasional digunakan untuk menghitung debit dari masing-masing
Sub-DAS
 Aturan perhitungan:
1. Metode rasional dipergunakan untuk menghitung debit puncak pada
tiap-tiap daerah masukan (inlet area) pada ujung hulu Sub-DAS.
2. Pada lokasi dimana saluran drainase berasal dari dua masukan atau
lebih daerah masukan, maka waktu konsetrasi terpanjang yang
dipakai untuk intensitas hujan rencana, koefisien dipakai CDAS dan
total area drainase dari daerah masukan.
LATIHAN SOAL
Contoh soal 1
Suatu DAS seluas 450 ha dengan komposisi tata
guna lahan seperti pada tabel berikut. Masing-
masing penggunaan lahan terpencar diseluruh
DAS.
Perkirakan debit puncak yang terjadi jika
intensitas dengan kala ulang 25-tahunan sebesar
90mm/jam
Data Tata Guna Lahan Soal 1
no Jenis tata guna Ai (ha) Ci
lahan
1 Lahan terbuka 140 0,20
(taman)
2 Hutan 128 0,15
3 Perumahan 90 0,35
4 Industri berat 42 0,90
5 Jalan aspal 50 0,80
Jumlah 450
Penyelesaian Latihan Soal 1
• Dengan menggunakan rumus CDAS
• CDAS =
(140x0,20+128x0,15+90x0,35+42x0,90+50x0,8
0)/(140+128+90+42+50) = 0,35

• Qp = 0,002778 x 0,35 x 90 x450


= 36,13 m3/det
Penyelesaian Latihan Soal 1
no Jenis tata guna lahan Ai (ha) Ci CiAi

1 Lahan terbuka (taman) 140 0,20 28,00

2 Hutan 128 0,15 19,20


3 Perumahan 90 0,35 31,50
4 Industri berat 42 0,90 37,80
5 Jalan aspal 50 0,80 40,00
Jumlah 450 156,50

• Qp = 0,002778 x 90 x 156,50 = 36,13 m3/det


Contoh soal 2
• Suatu DAS terdiri dari beberapa sub-DAS
dengan karakteristik seperti tertera pada
gambar. Intensitas hujan dgn kala hujan 25
tahun mengikuti pers I25 =15.538/(t + 46,69.
hitung debit pada masing-masing saluran.
durasi kritis = 15menit
Contoh soal 2

A1 = 40ha A1 = 60ha A1 = 75ha


C1 = 0,25 C1 = 0,45 C1 = 0,50
t0 = 12 mnt t0 = 14 mnt t0 = 12 mnt

Inlet 1 Inlet 2 Inlet 3

Ld = 200 m Ld = 250 m

td = 2 menit td = 3 menit
Penyelesain Soal 2
Qp dari sub DAS 1

• A= 40ha
• C= 0,25
• tc= 12menit (tc<te → tcd = 15 menit)
• I = 15538/(tcd+46,69) → 251,87 mm/jam
• Qp1 = 0,002778 x 0,25 x 251,87 x 40 = 7,00
m3/detik
Penyelesain Soal 2
Qp dari sub DAS 2

• A= 60ha
• C= 0,45
• tc= 14menit (tc<te → tcd = 15 menit)
• I = 15538/(tcd+46,69) → 251,87 mm/jam
• Qp1 = 0,002778 x 0,45 x 251,87 x 60 = 18,89
m3/detik
Penyelesain Soal 2
Qp dari sub DAS 3
• A= 75ha
• C= 0,50
• tc= 12menit (tc<te → tcd = 15 menit)
• I = 15538/(tcd+46,69) → 251,87 mm/jam
• Qp1 = 0,002778 x 0,50 x 251,87 x 75 = 26,24
m3/detik
Penyelesain Soal 2
Qp segmen pipa 1-2
• Air yang mengalir berasal dari Sub DAS 1
– A= 40ha
– C= 0,25
• Masuk pada inlet 1
– tcd Sub DAS 1 = to DAS 1 = 15 menit
– td = 0 menit (belum mengalir di saluran)
– tcd1-2 = 15+ 0 = 15 menit
– I = 251,87 mm/jam
– Q = 0,002778 x 0,25 x 251,87 x 40 = 7,00 m3/detik
Penyelesain Soal 2
Qp segmen pipa 1-2
• Air yang mengalir berasal dari Sub DAS 1
– A= 40ha
– C= 0,25

• Masuk pada inlet 1


– tcd Sub DAS 1 = to DAS 1 = 15 menit
– td = 0 menit (belum mengalir di saluran)
– tcd1-2 = 12+ 0 = 12 menit → tc < te → tcd = 15
– I = 251,87 mm/jam
– Q = 0,002778 x 0,25 x 251,87 x 40 = 7,00 m3/detik
Penyelesain Soal 2
Qp segmen pipa 2-3
• Air yang mengalir berasal dari Sub DAS 1 (masuk pada inlet 1 dan mengalir pada saluran
1-2)
– A1= 40ha
– C1= 0,25
– tcd1 = 15 + 2 = 17 menit

• Air yang mengalir berasal dari Sub DAS 2 (masuk pada inlet 2)
– A2= 60ha
– C2= 0,45
– tcd2 = 14 + 0 = 14 menit -→ tc<te → tcd = tcd = 15

• Segmen 2-3
– Atotal = 100 ha
– Cr = 0,37
– tcd Sub DAS 1 > tcd Sub DAS 2 → tcd2-3 = 17 menit
– I = 243,96 mm/jam
– Q = 0,002778 x 0,37 x 243,96 x 100 = 25,08 m3/detik

– Q DAS1 + Q DAS2 =25,89 m3/detik


Penyelesain Soal 2
Qp segmen pipa 3-outfall
• Air yang mengalir berasal dari Sub DAS 1 (masuk pada inlet 1 dan mengalir pada
saluran 1-3)
– A1= 40ha
– C1= 0,25
– tcd1 = 15 + 5 = 20 menit

• Air yang mengalir berasal dari Sub DAS 2 (masuk pada inlet 2 dan mengalir pada
saluran 2-3)
– A2= 60ha
– C2= 0,45
– tcd2 = 15 + 3 = 18 menit

• Air yang mengalir berasal dari Sub DAS 2 (masuk pada inlet 3)
– A3= 75ha
– C3= 0,50
– tcd3 = 12 + 0 = 12 menit → tc < te → tcd = 15 menit
Penyelesain Soal 2
• Segmen 3-outfall
– Atotal = 175 ha
– Cr = 0,43
– tcd Sub DAS 1 > tcd Sub DAS 2 > tcd Sub DAS 3 → tcd3-o = 20 menit
– I = 232,99 mm/jam
– Q = 0,002778 x 0,43 x 232,99 x 175 = 48,22 m3/detik

– Q DAS1 + Q DAS2 + Q DAS3 = 52,31 m3/detik


Contoh soal 3 te = 10 menit
I25 = 15.538/(t+46,69)
2.1 C

A B
D E F

1.1 3.1
2.2 3.2
G

2.3
H Hitung Q peak untuk
2.5 2.4 setiap segmen saluran
Contoh soal 3

Blok A (ha) C to (menit) No pipa td (menit)


A 50 0.25 15 awal akhir
B 40 0.45 10 1.1 2.2 2

C 20 0.25 9 2.1 2.2 2


3.1 3.2 2
D 50 0.5 10
3.2 2.2 3
E 40 0.45 12
2.2 2.3 2
F 30 0.25 10
2.3 2.4 4
G 20 0.6 10
2.4 2.5 2
H 10 0.5 11
TUGAS RUMAH
Suatu DAS terdiri dari beberapa sub-DAS dengan karakteristik seperti tertera pada
gambar. Intensitas hujan dgn kala hujan 25 tahun mengikuti pers I25 =15.538/(t +
46,69). hitung debit pada masing-masing saluran durasi kritis = 14menit. Data data
pendukung dapat dilihat pada Tabel.
TUGAS RUMAH
to No pipa td
Blok A (ha) C
(menit) (menit)
awal akhir
1 60 0.35 15
2 50 0.55 10 A C 2
3 30 0.35 9 B C 2
4 60 0.7 10 C D 2
5 50 0.35 12 E D 3
6 40 0.25 10 D F 2
7 30 0.8 10 F G 4
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai