Anda di halaman 1dari 33

SISTEM DRAINASE DAN

PENGENDALIAN BANJIR

Minggu 10
Pengendalian Banjir

Sri Sangkawati
Sriyana

1
Kemampuan akhir
Pokok bahasan
pembelajaran

CPMK 3-2: Mahasiswa mampu 1. Langkah – langkah penyusunan


menjelaskan alternatif
pengendalian banjir
penanganan/ pengendalian
banjir yang diperlukan (C2) 2. Alternatif perencanaan sistem
pengendalian banjir
3. Pengendalian banjir metode struktur &
non-struktur
4. Bendung tetap

2
Pengendalian Banjir

3
Metode Pengendalian banjir akan melibatkan banyak disiplin ilmu
Pengendalian teknik antara lain: hidrologi, hidraulika, erosi DAS, teknik
Banjir sungai, morfologi & sedimentasi sungai, bangunan hidrolik.

Keberhasilan program pengendalian banjir juga


tergantung dari aspek sosial, ekonomi, lingkungan,
institusi, kelembagaan, hukum dan mungkin juga politik

Kegiatan pengendalian banjir adalah suatu kegiatan yang


meliputi aktivitas :
1. Mengenali besarnya debit banjir.
2. Mengisolasi daerah genangan banjir.
3. Mengurangi tinggi elevasi air banjir.

4
Metode
Dari aspek waktu pelaksanaan pengendaliannya, pada
Pengendalian
prinsipnya, pengendalian bencana banjir dapat dilakukan :
Banjir 1. sebelum terjadinya banjir (pencegahan),
2. selama terjadi banjir (penanggulangan dan tindak darurat),
3. setelah terjadinya banjir (pemulihan).

Menurut teknis penanganan pengendalian banjir dibedakan


menjadi dua yaitu:
1. Pengendalian banjir secara teknis (metode struktur).
2. Pengendalian banjir secara non teknis (metode non-
struktur).

5
Pengendalian Banjir

Metode Struktur Metode non Struktur

Perbaikan dan pengaturan Bangunan pengendali banjir 1. Pengelolaan DAS


sistem sungai 2. Pengeturan tata guna
1. Sistem jaringan sungai 1. Bendungan (dam) lahan
2. Normalisasi sungai 2. Kolam retensi 3. Pengendalian erosi
3. Perlindungan tanggul 3. Retarding pond 4. Pengembangan daerah
4. Tanggul banjir 4. Checkdam (penangkap banjir
5. Sudetan (by pass) sedimen) 5. Pengeturan daerah banjir
6. Floodway 5. Bangunan pengurangan 6. Penenganan kondisi
kemiringan sungai. darurat
6. Groundsill 7. Peramalan banjir
7. Polder 8. Peringatan bahaya banjir
9. Asuransi
10. Penegakan hukum
Pusat pendidikan dan pelatihan sumber daya air dan konstruksi PUPR , 2017
6
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
pemilihan jenis bangunan pengendalian banjir
1. Pengaruh regim sungai terutama erosi
dan sedimentasi (degradasi dan
agradasi sungai) dan hubungannya
dengan biaya pemeliharaan.
2. Kebutuhan perlindungan erosi di
daerah kritis.
3. Pengaruh bangunan terhadap
lingkungan.
4. Perkembangan pembangunan daerah.
5. Pengaruh bangunan terhadap kondisi
aliran di sebelah hulu dan sebelah
hilirnya.

7
Tujuan Tujuan pengendalian banjir terbagi ke dalam
Pengendalian enam kategori
Banjir
1. Meningkatkan kapasitas aliran sungai
2. Melindungi daerah yang rawan banjir dari limpasan
sungai
3. Mengurangi dan/atau kontrol debit puncak banjir
4. Mencegah munculnya dataran banjir
5. Mencegah keruntuhan tanggul dan degradasi dasar
sungai
6. Untuk mencegah terhambatnya aliran sungai dan/atau
menjaga/ melestarikan kondisi sungai tetap baik agar
alirannya tidak terganggu.
8
1. Meningkatkan kapasitas aliran sungai

Meningkatkan Kapasitas
aliran sungai dapat W3
dengan:
• dengan tanggul W2
• dengan pelebaran W1
saluran air/sungai
• dengan cara
Embankment Existing cross
pengerukan/penggalian section
Dredging / Excavation
• kombinasi di atas
W 1 = Lebar sungai yang ada
W 2 = Peningkatan lebar sungai dengan pelebaran
W3 = Peningkatan lebar sungai dengan pembuatan tanggul

9
2. Melindungi daerah rawan 3. Mengurangi dan/atau
banjir dari luapan air mengendalikan debit puncak banjir

Raising of
flood
prone area

Existing ground

10
4. Mencegah munculnya dataran banjir
Banjir diklasifikasikan menjadi:
Banjir luapan = banjir akibat meluapnya bantaran sungai/tanggul.
Banjir daratan = banjir yang disebabkan oleh hujan lebat setempat yang tidak dapat
dialirkan secara gravitasi karena tingginya permukaan air sungai.
Banjir luapan dapat dicegah dengan:
tindakan penanggulangan yang disebutkan
dalam slide sebelumnya.
Banjir daratan dapat dicegah dengan:
• Perbaikan lateral (misalnya saluran air
hujan, saluran drainase, saluran terbuka,
parit, dll.)
• Perbaikan anak sungai (misalnya cabang
sungai utama)
• Stasiun pompa
11
5. Mencegah runtuhnya tepian sungai dan
degradasi dasar sungai
• Dengan revetment
• Melalui tanggul
• Perbaikan alur sungai
• Melalui ambang (groundsill), untuk
mencegah degradasi dasar sungai

12
6. Mencegah terhalangnya aliran sungai dan/atau memelihara/
memlestarikan kondisi sungai yang baik agar aliran tidak terputus.
Dengan membuat dam sabo Dengan pemeliharaan berkala (penggalian/
(untuk pengendalian sedimen) pengerukan saluran)

13
Perbaikan dan Pengaturan Sungai
Bendung pembagi banjir
(Bendung Tetap)

14
Floodway
Untuk mengurangi debit banjir pada alur sungai dapat dengan mengalirkan
sebagian debit banjir melalui floodway
Untuk mengatasi banjir dengan floodway, di
samping aspek rekayasa/engineering, aspek non
teknis juga perlu dipertimbangkan. Jadi sebagian
banjir akan dilewatkan melalui floodway
sebelum masuk daerah yang dilindungi atau
daerah kota dan bisa langsung dialirkan ke laut.

Perubahan aliran banjir lewat floodway tersebut,


jangan sampai menimbulkan masalah sosial
ekonomi di masa mendatang terutama dari
masyarakat yang dilalui floodway tersebut.

15
Faktor yang harus menjadi perhatian dalam pembuatan floodway
 Alur lama yang melewati kota sulit untuk
diperbaiki sesuai dengan debit desain,
karena kesulitan lahan yang sudah penuh
pemukiman.
 Alur lama berbelok-belok terlalu jauh, untuk
menuju ke laut, sehingga dari segi hidrolis
tidak menguntungkan.
 Terdapat jalur untuk alur baru yang
menguntungkan (lebih pendek), dengan
menggunakan sungai kecil yang ada.
 Pembebasan lahan pada alur floodway tidak mengalami kesulitan.
 Tidak mengganggu pemanfaatan sumber daya air yang ada.
 Dampak negatif (sosial ekonomi) diupayakan sekecil mungkin.
16
Dalam perencanaan floodway, kajian rekayasanya setidak-tidaknya
meliputi antara lain:
 Debit banjir rencana,
 Jalur floodway,
 Perencanaan alur floodway yang meliputi
penampang memanjang dan melintangnya,
 Bangunan pembagi banjir.

17
Bangunan pembagi banjir.

Bendung pembagi banjir


Bendung ini dibangun pada
percabangan sungai untuk mengatur
muka air, sehingga terjadi pemisahan
antara debit banjir dan debit rendah,
sesuai kapasitas yang ditetapkan

Bendung penahan air pasang


Dibangun di bagian sungai yang
dipengaruhi pasang/surut air laut untuk
mencegah masuknya air asin (intrusi air
laut), untuk menjamin agar air sungai
selalu dalam keadaan normal.
18
Bangunan -
bangunan
Pengendalian
Banjir Roller Gate

Bendung Karet
Bendung Pengetur banjir

Bangunan
Pengatur
Retention pond Kanal banjir
Pelimpah samping Wd Gembong

Pintu radial Bendungan

Pintu Banjir

19
Bangunan
Utama Bangunan Utama Pengelak :
(Head Works) (bendung/diversion headwork),
berfungsi untuk mengelakkan
air yang ada dari sungai /
saluran utama ke saluran atau
daerah layanan

Bangunan Utama Penampung :


(bendungan/storage headwork), berfungsi
untuk menyimpan air selama periode lebih
& melepaskan kembali ke sungai bila suplai
yang ada < dibandingkan dengan
kebutuhan.
Bendungan Sutami
20
Bangunan Utama Pengelak
Tubuh bendung tetap Tubuh bendung pada umumnya dibangun
dari beton atau pasangan batu dan
merupakan konstruksi yang solid
Bentuknya hampir menyerupai trapesium
dan dengan bentuk hisdrolis yang
menguntungkan
Pada bagian bawah (kaki) bendung dibuat cekungan yang
bersambung dengan lantai hilir bendung.
Penampang melintang bendung tetap mempunyai bidang vertikal atau hampir vertikal
pada bagian hulunya, dan bidang dengan kemiringan landai pada bagian hilirnya.
Tepi hulu mercu bendung pada umumnya berbentuk ellips atau setengah lingkaran dan
mercu hilirnya berbentuk parabola yang bersambung dengan permukaan lereng hilir.
Pada sungai yang berbatu agar dibuat bagian hilirnya lebih landai dan lereng hilirnya
curam. 21
Komponen
Mercu Bendung
Bendung Tetap menaikkan elevasi muka air
Kolam olak
meredam energi yang jatuh dari
Konsolidasi
mercu sehingga tidak merusak
dasar sungai
sungai hilir / local scouring.

Lantai lindung
Lantai Lindung
(beton bertulang),
perlindungan terhadap
gerusan/scouring.
Endsill
Koperan Pelat pancang baja
Untuk melindungi dasar
(dari beton) Untuk memperpanjang creep line
sungai bagian hilir dan
perkuatan lantai sehingga mengurangi up lift pressure.
untuk perkuatan
muka bendung. Juga untuk perlindungan thd ‘pipping’
pondasi.
seepage dari bawah bendung.

22
Perencanaan
hidrolis bendung Perencanaan hidrolis bendung tetap dan bangunan
dan pelimpah pelimpah pada dasarnya sama, yang Membedakan
adalah ketinggiannya.

Tahapan perencanaan hidrolis dapat dibagi


menjadi :
C
A A. Perencanaan elevasi mercu bendung.
B. Perencanaan panjang efektif bendung
C. Perencanaan hidrolis mercu bendung.
D
D. Perencanaan kolam olak

23
A. Perencanaan
Elevasi Mercu Fungsi mercu :
1) mengatur tinggi air minimum,
2) melewatkan debit banjir
3) membatasi genangan di hulu bendung atau bendungan

• Elevasi mercu bendung tetap ditentukan


berdasarkan elevasi yang diperlukan agar
air dapat mengalir secara gravitasi .
• Elevasi mercu pelimpah ditentukan
berdasarkan besarnya volume air yang
akan ditampung di dalam waduk.
• Tinggi mercu bendung adalah ketinggian
antara elevasi lantai hulu/dasar sungai di
hulu dan elevasi mercu

24
DATA-DATA
B. Panjang Efektif
− Lebar bendung dibuat = lebar rata-rata sungai
pada bagian yg stabil, maksimum = 1,2 kali lebar
rata-rata sungai.
− Di ruas sungai bagian bawah, lebar rata-rata sungai
dapat diambil pada saat debit penuh (bankfull
discharge).
− Di ruas sungai atas agak sulit untuk menentukan
debit penuh, sehingga untuk menentukan lebar
bendung, maka lebar rata-rata sungai diambil dari
debit banjir rata-rata tahunan. B  B  2(nK  K ) H
e p a 1

Dalam perencanaan, diperlukan lpanjang efektif Be = lebar efektif pelimpah


B = lebar pangkal pelimpah.
pelimpah, yaitu bentang yg efektif melewatkan
n = jumlah pilar.
debit banjir disain = bentang pelimpah dikurangi Kp = koefisien kontraksi pilar.
dengan kontraksi yang terjadi. Ka = koefisien kontraksi pangkal pelimpah
(abutment).
H1 = tinggi energi, m. 25
Koefisien kontraksi
No. Bentuk Pilar Kp
Besarnya koefisien kontraksi abutment
1. Ujung pilar segiempat dengan sudut dibulatkan pada
dan pilar tergantung dari bentuk pilar jari-jari yang hampir = 0,1 dari tebal pilar. 0,02
dan abutment : 2 Ujung pilar segiempat dengan sudut tanpa 0,10
pembulatan.
3. Ujung pilar bulat. 0,01
Semakin besar penyimpangan 4. Ujung pilar runcing. 0,00
(divergence) dari garis aliran
(streamline), semakin besar pula No. Bentuk Pangkal Tembok Ka
koefisien kontraksinya 1. Abutment/pangkal tembok segiempat dengan dinding
hulu pada 90⁰ ke arah aliran. 0,20
2 Abutment bulat dengan tembok hulu pada 90⁰ ke arah 0,10
(mis. Kp untuk ujung pilar bulat lebih aliran dengan 0,5 H1 > r > 0,15 H1.
besar dari Kp ujung pilar yang 3 Abutment bulat di mana tembok hulu < 45⁰
runcing), sehingga semakin kecil ke arah aliran dengan r > 0,5 H1. 0,00

lebar efektif mercu pelimpah.


26
C. Perencanaan hidrolis mercu Pemilihan bentuk hidrolis mercu sangat
penting, untuk menghindari akibat-akibat
negatif seperti :
 agradasi
 degradasi
 gerusan lokal
 head loss,
 kavitasi

Profil mercu overfall


Hidrolika aliran (OGEE) direncanakan
melalui mercu sedemikian agar sesuai
dengan tirai luapan bawah
(flow nappe)

27
Bentuk-2 Mercu Ogee menurut standar WES
Berdasarkan data USBR, U.S. Army
Corps of Engineers menyusun bentuk
baku profil mercu pelimpah di
Waterway Experiment Station (WES),
yang juga dikenal dengan Mercu Ogee.

Bentuk baku mercu ini dinyatakan


dengan persamaan dimana X dan Y
adalah koordinat dari profil mercu
dengan pusat koordinat pada titik
tertinggi dari mercu.
n 1
X  KH Y
n
d

Hd = tinggi tekan rencana dari K dan n = parameter-2 yang besarnya tergantung


aliran yang melalui mercu dengan faktor kemiringan permukaan bagian hulu.
28
Debit melalui pelimpah ogee

Q  CBe H 1, 5
e

Q = debit
Be = panjang efektif
He = tinggi enersi total pada mercu
C = koefisien debit.
Besarnya koefisien debit tergantung pada faktor :
1. faktor kecepatan awal/ kecepatan masuk,
2. faktor kemiringan hulu dan
3. efek aliran tenggelam di landasan hilir.

29
1. Faktor Besarnya koefisien debit tergantung dari ketinggian bendung /
kecepatan awal pelimpah (h) dan tinggi rencana (design head) di atas mercu
bendung (Hd).
Bila ketinggian bendung lebih kecil
Bila ketinggian bendung dari 1,33 kali tinggi rencana, maka
adalah lebih besar dari 1,33 efek kecepatan masuk tidak dapat
kali tinggi rencana, maka efek diabaikan. Kondisi ini biasanya
kecepatan masuk dapat terjadi pada pelimpah yang
diabaikan. rendah
h
h He 1,33
1,33  1,0 Hd
Hd Hd

Dalam kondisi ini koefisien debit Grafik tidak berdimensi, dibuat oleh
C sebesar Cd, yang mempunyai Waterway Experiment Station
nilai 2,2 dalam satuan MKS dan dapat dipakai untuk mengetahui
4,03 dalam satuan FPS. besarnya efek kecepatan masuk.
30
2. Faktor kemiringan hulu

• Untuk permukaan hulu yang miring,


nilai C harus dikoreksi dengan efek
kemiringan hulu tersebut, yaitu
dengan mengalikan nila C dengan
suatu faktor koreksi yang diambil
dari grafik dibawah.

• Koefisien debit juga dipengaruhi


oleh kemiringan permukaan hulu
dari bendung ogee.

Grafik faktor koreksi debit pelimpah WES


31
3. Aliran tenggelam di landasan
hilir
• Pelimpah disebut tenggelam (submerged) bila air di hilir
lebih tinggi dari mercu.
• Terbenamnya pelimpah akan memperkecil koefisien debit
• Hasil percobaan USBR terhadap pengurangan ini
dinyatakan dalam prosentase koefisien debit untuk aliran
tidak tenggelam dan ditunjukkan dalam grafik.
• hd menyatakan jarak dari muka air hulu ke muka air hilir
dan d adalah tinggi air hilir.
• Bila perbandingan (hd+d)/He kecil, aliran termasuk
superkritis, dan pengurangan koefisien tidak tergantung
pada hd/He.
• Sebaliknya bila perbandingan (hd+d)/He lebih tinggi,
pengurangan koefisien sangat terpengeruh oleh
perbandinhan hd/He.

32
Rangkuman dari permasalahan sumber daya air yang membutuhkan informasi tentang besarnya banjir
rencana,pendekatan/metode yang dapat digunakan untuk perhitungan debit banjir rencana pada suatu
perencanaan/desain infra struktur
SNI 2415:2016

33

Anda mungkin juga menyukai