Anda di halaman 1dari 16

Sistem

pengendalian banjir
Oleh :
Dadang Nur Aldiansyah
Khoirul Anam

Teknik sipil 17’


pendahuluan
 Pengertian sistem pengendalian banjir
 banjir
Pengertian sistem pengendalian banjir dan banjir
 sistem pengendalian banjir adalah sistem yang mengacu pada
semua metode yang digunakan untuk mencegah,
mengurangi, atau meminimalisir efek merugikan dari air
banjir.
 Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air.

Peristiwa banjirtimbul jika air menggenangi daratan yang


biasanya kering.
Jenis-jenis Banjir
 Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi,
jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir
danau, danbanjir laut pasang. Banjir Sungai Terjadi karena air
sungai meluap.
Penyebab Terjadinya Banjir
 Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi
 Pendangkalan sungai
 Pembuangan sampah yang sembarangan
 Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat
 Pembuatan tanggul yang kurang baik
 Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi

daratan
Dampak Negatif Dari Banjir Banjir dapat
menimbulkan kerusakan
1. Rusaknya areal pemukiman penduduk,
2. Sulitnya mendapatkan air bersih, dan
3. Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
4. Rusaknya areal pertanian
5. Timbulnya penyakit-penyakit
6. Menghambat transportasi darat
Mencegah Banjir / Pengendalian Banjir
Dibagi menjadi 2, terstruktur dan non-struktur
1. Struktur
 Pembangunan tanggul
 Normalisasi alur sungai

 Pembangunan waduk penampung dan atau retensi banjir


 Pembangunan waduk/polder, pompa dan sistem drainase

2. Non-struktur
 Sistem pengelolaan sampah.
 Sistem tata ruang
 Sistem distribusi ekonomi

 Sistem edukasi bencana


 sistem manajemen pemerintahan yang tanggap bencana
Metode Pengontrolan
Bendungan
Bendungan dengan waduk pengendali banjir yang mana ketinggian waduk harus dijaga
agar selalu dibawah tingkat tertentu sebelum musim hujan dimulai agar dapat
menyediakan ruang agar nantinya diisi aliran banjir. Istilah bendungan kering ditujukan
untuk bendungan yang memang dikhususkan untuk pengendali banjir tanpa ruang
penyimpanan.
 Pertahanan Sungai
Seperti tanggul, buns, waduk, dan bendungan digunakan untuk mencegah sungai
meluap. Ketika pertahanan ini gagal, langkah-langkah darurat seperti karung pasir
digunakan.
•Pertahanan Pantai
Kanal digunakan dalam hubungannya dengan tanggul dan gorong-gorong. Merekan dapat
ditempatkan dimulut sungai atau sungai kecil, dimana mauara dimulai atau dimanan sungai atau selokan
drainase terhubung ke sloughs.
Studi kasus
 SISTEM PENGENDALIAN BANJIR DI JABOTABEK
 Oleh : B.J. Pratondo P 026014021/PSL
pendahuluan
Dalam hukum ekologi, setiap gangguan keseimbangan ekosistem akan selalu
mengarah kepada proses keseimbangan kembali. Lingkungan manusia akan selalu
melakukan tindakan penyesuaian yang dinamakan adaptasi, apabila banjir terjadi
dalam kondisi yang lama maka masyarakat akan terbiasa dalam suasana banjir,
daya tahan masyarakat menjadi bertambah, ketrampilan menjadi meningkat dalam
suasana banjir air tersebut, bahkan mungkin dengan lamanya banjir masyarakat
dapat mengelola lingkungannya dengan baik dan dapat memperoleh sumber
penghidupan baru untuk kebutuhan sehari-hari (pengojek motor berubah status
menjadi tukang perahu, petani sawah menjadi petani keramba ikan dll).
Masyarakat yang tidak tahan banjir akan berpindah tempat pada suatu lingkungan
baru yang tidak banjir, tetapi problema utama banjir adalah bahwa banjir itu pada
umumnya tidak permanen. Banjir itu datangnya tidak terduga dan surutnyapun
juga sering tidak bisa diramalkan oleh masyarakat sehingga terjadi
ketidakseimbangan lingkungan.
Analisis Kebutuhan untuk Pihak yang Terlibat dalam Pengendalian Banjir
Formulasi Permasalahan dari Pihak yang Terlibat
dalam Pengendalian Banjir
MODEL PENGENDALIAN BANJIR DENGAN AHP
Kesimpulan studi kasus
◦ Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan AHP maka sistem
pengendalian banjir di Jabotabek dapat direkomendasikan sebagai berikut :
◦ Perencanaan tata ruang merupakan faktor utama dalam pengendalian banjir
sehingga perencanaan tata ruang yang sudah disusun untuk segera
dilaksanakan secara benar dan adil, benar disini adalah secara sungguh-
sungguh melaksanakan tata ruang secara konsisten dan tidak secara
musiman karena saat ini ada kecenderungan apabila terjadi banjir baru
dicari kambing hitam permasalahan sedangkan adil adalah tidak pilih kasih
dalam pelaksanaan tata ruang, dimana salah satu penyebabnya adalah
penggusuran atau pembongkaran villa yang tidak punya IMB tetapi pada
kasus lain villa yang tidak punya IMB tidak digusur sehingga diperlukan
pelaksanaan hukum secara sungguh-sungguh.

Anda mungkin juga menyukai