Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL STUDI KASUS

Analisa Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Titik Genangan pada
Jalan Tol Jakarta – Cikampek KM 62 – KM 50 (Jalur B)

TALITHA PUSPA MELATI


NIM 26921024

DOSEN PEMBIMBING
DR. ERI SUSANTO HARIYADI, S.T., M.T.

SJ 6142 STUDI KASUS JALAN


SISTEM DAN TEKNIK JALAN RAYA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
OUTLINE

01 Pendahuluan
Meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup

02 Studi Literatur
Terkait dasar teori sistem drainase jalan, hirologi, hidrolika,
ketentuan teknis desain drainase permukaan

03 Metodologi
Meliputi metode penelitian, alur studi kasus, rencana sumber
pengumpulan data, jadwal kegiatan studi kasus
PENDAHULUAN
Pendahuluan
Sesuai RTRW Kabupaten Karawang Tahun RUMUSAN MASALAH § Lokasi studi di proyek Peningkatan Kapasitas
2011 – 2031, wilayah Kecamatan Klari dan § Apakah sistem drainase permukaan ruas Jalan Tol Lajur Ruas Jalan Tol Jakarta – Cikampek KM
Purwosari akan dikembangkan menjadi Jakarta – Cikampek KM 50 s.d KM 67 mencukupi 50 s.d KM 67 khususnya terkait sistem
kawasan perkotaan serta pusat-pusat kegiatan untuk kebutuhan umur layan perkerasan apabila drainase jalan.
untuk mendukung pengembangan pertanian terjadi perubahan tata guna lahan?
dan industri. § Data yang digunakan pada studi kasus ini
§ Bagaimanakah pengaruh perubahan tata guna lahan merupakan data sekunder berdasarkan
Pengembangan kawasan tersebut akan di sekitar lokasi studi terhadap kapasitas sistem dokumen perencanaan dan pelaksanaan
mengubah tata guna lahan yang semula drainase permukaan ruas Jalan Tol Jakarta – Cikampek proyek Peningkatan Kapasitas Lajur Ruas
merupakan daerah hijau menjadi permukiman KM 50 s.d KM 67? Jalan Tol Jakarta – Cikampek KM 50 s.d KM
dan infrastruktur lainnya. Hal ini 67.
TUJUAN
menyebabkan luasan daerah resapan air
menjadi berkurang. § Melakukan evaluasi sistem drainase permukaan ruas § Jalur yang ditinjau yaitu Jalur B (KM
DIRECTOR 66+600 s.d. KM 48+500).
Jalan Tol Jakarta – Cikampek KM 50 s.d KM 67.
§ Melakukan simulasi terhadap titik-titik genangan
dengan perhitungan debit banjir akibat perubahan § Simulasi terhadap titik-titik genangan
tata guna lahan di sekitar Proyek Peningkatan dengan perhitungan debit banjir peride
Kapasitas Lajur Ruas Jalan Tol Jakarta – Cikampek KM ulang tertentu menggunakan software HEC -
50 s.d KM 67. RAS.

LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH & TUJUAN RUANG LINGKUP


Pedoman dan Referensi

Manual Perkerasan Jalan (Revisi Juni 2017)


Nomor 04/SE/Db/2017

Pd.T-02-2006-B
Perencanaan Sistem Drainase Jalan

Pavement Analysis and Design, 2ndEdition,


Yang H. Huang, ISBN-13: 978-
0131424739/ISBN-10: 0131424734 –Chapter
8.
STUDI LITERATUR
Sumber Kelembaban pada Perkerasan

Infiltrasi Air Permukaan

Seepage dari Permukaan Air yg


Tinggi

Option A
Pergerakan Kelembaban Dalam
Tanah

Rembesan dari Tepi


Perkerasan Option B

Gaya Kapiler
Naiknya muka air tanah
Hidrologi
Daerah aliran sungai (DAS)
Analisis Hidrologi Daerah dimana semua hujan yang turun di daerah
Analisis hidrologi dilakukan dalam perencanaan tersebut akan mengakibatkan aliran permukaan
drainase jalan untuk menentukan nilai debit rencana pada titik kontrol sungai yang ditinjau.
dan debit banjir untuk memprediksi genangan. Properti DAS meliputi:
Luas, kemiringan, bentuk, panjang aliran , aliran
Secara garis besar tahapan analisis hidrologi meliputi:

Ad

xt
penentuan daerah aliran sungai;

Te
d
pengumpulan data curah hujan;

Te

d
Ad
analisis distibusi frekuensi; Penentuan Daerah Tangkapan Air Hujan

xt
analisis curah hujan rencana dengan periode ulang (Catchment Area)
tertentu; Untuk menentukan luas daerah pengaliran
analisis intensitas hujan. diperlukan batas daerah pengaliran yang ditentukan
oleh kondisi topografi yang membentuk batas alami
Curah Hujan atau bentuk bangunan seperti tanggul, jalan, dll.
Data curah hujan yang digunakan dalam analisis

Ad
xt
Te

d
minimal 10 tahun pengamatan.

Te
d
Beberapa metode yang sering digunakan untuk
Ad

xt
menghitung curah hujan rencana antar lain Metode
Gumbel, Metode Normal, Metode Log Normal dan
Metode Log Person III.
Dalam studi kasus ini, metode yang digunakan
adalah Metode Gumbel.
Perhitungan intensitas hujan menggunakan pers.
Mononobe
!
𝑅!" 24 #
𝐼=
24 𝑡
Hidrolika Saluran
Kecepatan Aliran
Kecepatan setiap penampang dihitung berdasarkan
rumus Manning yaitu (Chow, 1964):

1 2 1
𝑉= ×𝑅3 ×𝑆 2
𝑛

dengan:
n Koefisien kekasaran Manning
R Jari-jari hidrolik (m)
S Kemiringan permukaan aliran Untuk menghitung kapasitas saluran digunakan
persamaan kontinuitas, yaitu perkalian antara
kecepatan aliran dengan luasan penampang saluran
(A) sebagai berikut:

𝑄 = 𝑉×𝐴

dengan:
Q: debit pada saluran (m3/s)
Kapasitas Saluran V: kecepatan aliran (m/s)
A: luas penampang (m2)
KETENTUAN TEKNIS
Drainase Permukaan

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada perencanaan drainase permukaan sebagai • Koefisien pengaliran (C)
berikut: Koefisien pengaliran (C) dipengaruhi kondisi permukaan tanah (tata guna lahan)
• Plot rute jalan di pesta topografi (L) pada daerah layanan dan kemungkinan perubahan tata guna lahan.
𝐶$. 𝐴$ + 𝐶!. 𝐴! + 𝐶#. 𝐴#. 𝑓𝑘#
• Inventarisasi data bangunan drainase (gorong-gorong, jembatan, dll) 𝐶=
𝐴$ + 𝐴! + 𝐴#
• Panjang segmen saluran (L) • Faktor limpasan (fk)
Penentuan panjang segmen saluran (L) didasarkan pada: Merupakan faktor atau angka yang dikalikan dengan koefisien runoff biasa
§ Kemiringan rute jalan (disarankan kemiringan saluran mendekati kemiringan dengan tujuan agar kinerja saluran tidak melebihi kapasitasnya akibat daerah
rute jalan)
§ Adanya tempat buangan air seperti badan air (misalnya sungai, waduk, dll);
pengaliran yang terlalu luas.
Portfolio Designed
§ Langkah coba-coba, sehingga dimensi saluran paling ekonomis. • Waktu Konsentrasi (Tc)
• Luas daerah layanan (A) 𝑇𝑐 = 𝑡1 + 𝑡2
0,187
2 𝑛𝑑
Panjang daerah pengaliran yang diperhitungkan terdiri atas setengah lebar 𝑡1 = ×3,28×𝐼𝑜 ×
3 𝑖𝑠
badan jalan (l1), lebar bahu jalan (l2), dan daerah sekitar (l3) yang terbagi atas 𝐿
𝑡2 =
daerah perkotaan yaitu ± 10 m dan untuk daerah luar kota yang didasarkan pada 60×𝑣

topografi daerah tersebut.


KETENTUAN TEKNIS

Kemiringan Melintang Saluran Terbuka


Pada daerah jalan yang datar dan lurus, kemiringan perkerasan dan bahu jalan
Bahan bangunan saluran ditentukan oleh besarnya kecepatan rencana aliran air
mulai dari tengah perkerasan dibuat menurun/melandai ke arah selokan samping.
yang mengalir di saluran samping jalan tersebut sesuai tabel berikut:
Besarnya kemiringan bahu jalan diambil 2% lebih besar dari pada kemiringan
permukaan jalan.

Pada daerah jalan yang lurus di tanjakan/turunan, perlu dibuat suatu saluran inlet
dengan sudut kemiringan 60o-75o agar aliran air dapat mengalir ke drainase Portfolio Designed
walaupun tidak seluruhnya.
Kemiringan saluran ditentukan berdasarkan bahan yang digunakan. Hubungan
antara bahan yang digunakan dengan kemiringan saluran arah memanjang seperti
pada tabel berikut:

Pada daerah tikungan, harus mempertimbangkan kebutuhan kemiringan jalan


menurut persyaratan alinyemen horizontal jalan. Kemiringan perkerasan jalan
Pematah arus untuk mengurangi kecepatan aliran diperlukan untuk saluran yang
harus dimulai dari sisi luar tikungan dan menurun/melandai ke sisi dalam tikungan.
panjang dan mempunyai kemiringan cukup besar. Pemasangan jarak pematah arus
(lp) sesuai tabel berikut:
METODOLOGI
Metodologi Penelitian
A
Pengumpulan Data
Data yang digunakan pada studi kasus ini merupakan data
sekunder berdasarkan dokumen perencanaan dan
pelaksanaan proyek Peningkatan Kapasitas Lajur Ruas Jalan Tol
Jakarta – Cikampek KM 50 s.d KM 67.

Analisis Data
• Proyeksi Perubahan Tata Guna Lahan di Sekitar Lokasi Studi
• Analisis Hidrologi
• Analisis Hidrolika Saluran Eksisting
• Analisis Hidrolika Saluran Akibat Adanya Perubahan Tata
Guna Lahan
B
Evaluasi Desain Drainase
• Simulasi Titik - Titik Genangan di Lokasi Studi Akibat Adanya
Perubahan Tata Guna Lahan
• Evaluasi Desain Drainase Eksisting

Lokasi Studi Kasus


Jalur B KM 66+600 s.d. KM 48+500
Kebutuhan Alur
Data Penelitian
Studi Kasus
No. Data Sumber Dokumen
1 Peta skematik jaringan Peta skematik jaringan drainase
drainase eksisting terpasang
2 Peta topografi Google earth

3 Peta RTRW Kabupaten Perda Kab. Karawang No. 2 Tahun


Karawang 2013 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Karawang Tahun
2011 – 2031
4 Potongan Melintang Jalan As Built Drawing Jalan Tol Jakarta –
Cikampek KM 50 s.d KM 67
5 Kemiringan Melintang
dan Memanjang Jalan
6 Desain Eksisting saluran
Drainase Jalan
7 Tinggi Muka Air Tanah Laporan Penyelidikan Tanah
8 Curah Hujan Data BMKG

9 Debit rencana di saluran Dokumen Perencanaan


drainase
Rencana Jadwal Kegiatan Studi Kasus

Minggu 1-2 Persiapan


Minggu 2-5 Pengumpulan Data

Minggu 5-7 Analisis Data

Minggu 8-11 Evaluasi Desain Drainase

Minggu 1-15 Pelaporan dan Presentasi


TERIMA KASIH
PowerPoint template

Anda mungkin juga menyukai