Anda di halaman 1dari 41

Drainase dan

Pengendalian Banjir
(TKS 269P 3 sks)
Dyah Ari Wulandari
PROGRAM STUDI S1
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK UNDIP
PENGAJAR

 Drainase:
- Ir. Alfalah, M.Sc.
- Dr. Dyah Ari Wulandari, ST., MT.
 Pengendalian Banjir
- Ir. Sugiyanto, M.Eng.
- Dr. Ir. Sriyana, MS.
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN
 Deskripsi singkat :
Mata kuliah ini mencakup penjelasan tentang perencanaan sistim
Drainase dan Pengendalian Banjir
 Standar Kompetensi (SK) Drainase:
Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat
merencanakan drainase permukaan baik sistim gravitasi maupun
non gravitasi, dan drainase bawah permukaan
Tatap Muka 1
No Kompetensi dasar (KD) Pokok bahasan Sub pokok bahasan

• Dasar-Dasar drainase
 Pengertian, fungsi dan jenis-jenis drainase
Mahasiswa akan  Pengertian drainase perkotaan
dapat memahami  Jenis banjir dan penanganannya
pengertian dasar  Contoh Permasalahan drainase dan
1 drainase dan pengendalian banjir
mengolah data hujan  Data yang diperlukan dalam perencanaan
untuk perencanaan
drainase • Analisis Hidrologi  Lengkung Intensitas hujan
 Kurva massa hujan
Tatap Muka 2

No Kompetensi dasar (KD) Pokok bahasan Sub pokok bahasan

• Perhitungan Debit Banjir


Mahasiswa akan
Rencana  Koefisien Pengaliran dan Penyimpanan
dapat merencanakan
• Drainase Permukaan  Intensitas hujan
2 debit banjir dan
Sistim Gravitasi  Penentuan Batas Daerah Tangkapan
drainase permukaan
 Perencanaan Dimensi Saluran
sistim gravitasi
Tatap Muka 3

No Kompetensi dasar (KD) Pokok bahasan Sub pokok bahasan

 Pengertian, komponen, dan tipe drainase sistim


polder
 Perencanaan drainase sistim polder dengan
pompa dan kolam retensi
 Perencanaan drainase sistim polder dengan
pompa dan tanpa kolam retensi
• Pengertian umum
Mahasiswa akan dapat  Perencanaan drainase sistim polder dengan
• Perencanaan drainase sistim
merencanakan drainase pompa dan Tampungan Memanjang
3 polder
permukaan sistim non  Perencanaan drainase sistim polder dengan
gravitasi : polder pompa dan kolam retensi Tidak disatu Tempat
 Perencanaan drainase sistim polder dengan
kolam retensi dan pintu air
 Perencanaan drainase sistim polder tanpa pompa
dan kolam retensi
Tatap Muka Selanjutnya
No Kompetensi dasar (KD) Pokok bahasan Sub pokok bahasan
• Pengertian umum
Mahasiswa akan dapat
• Perencanaan sistim drainase
merencanakan sistim •Pengertian umum
4&5 bawah permukaan
drainase bawah • Perencanaan sistim drainase bawah permukaan
permukaan

6 Latihan soal - soal

7 Responsi Tugas Drainase

8 UTS

9 - 15 Pengendalian Banjir

16 UAS
PUSTAKA

 Chow, Ven Te dkk., (1988). Applied Hydrology. New York: McGraw-Hill Book Company.
 Chow, Ven Te., (1959). Open Channel Hydraulics. McGraw Hill Book Company.
 Hinman, Curtis, (2005). Low Impact Development - Technical Guidance Manual for Puget Sound. Olympia
(USA) : PSAT.
 Kondoatie, Robert dan Sugiyanto, (2002). Banjir: Beberapa Penyebab dan Metode Pengendaliannya dalam
Perspektif Lingkungan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
 Oveerbek, (1978). River Engineering. Bangkok: AIT
 Oveerbek, (1978). Erosion and Sedimentation. Bangkok: AIT.
 Schulze, F. E. dkk., (1974). Drainage Principles And Applications vol.III Surveys and Investigations. Wageningen:
ILRI.
 Suharto, Sri, (1985). Hidrologi Terapan. Yogyakarta: UGM.
 Suripin, (2007). Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Semarang: Andi.
 H.A. Halim Hasmar, (2011). Drainase Terapan, Yogyakarta, UII Press
PENGERTIAN
 drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau
mengalihkan air
 serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau
membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan
dapat difungsikan secara optimal
 usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas
 suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu
daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh
kelebihan air tersebut.

(Suripin, 2004)
FUNGSI
 Mengeringkan daerah becek dan genangan air sehingga tidak ada akumulasi
air tanah
 Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal
 Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada
 Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehingga tidak terjadi bencana
banjir
 Meningkatkan  kesehatan  lingkungan

(Suhardjono,1948
Jenis – jenis drainase
 Menurut sejarah terbentuknya :
- Drainase alamiah (natural drainage)
- Drainase buatan (artificial drainage)
 Menurut letak bangunan :
- Drainase permukaan tanah (surface drainage)
- Drainase bawah permukaan tanah (subsurface drainage)
 Menurut fungsi :
- Single purpose
- Multi purpose
 Menurut konstruksi :
- Saluran terbuka
- Saluran tertutup
Drainase Perkotaan

 Sebagai salah satu sistem dalam perencanaan perkotaan, maka sistem


drainase yang ada dikenal dengan istilah sistem drainase perkotaan
 Pematusan genangan/ banjir yang terjadi pada daerah perkotaan yang
ditimbulkan adanya hujan lokal, rob ataupun back water untuk kemudian
disalurkan kelaut/ saluran pengendali banjir
BANJIR di KOTA
 Banjir kiriman yang disebabkan oleh limpasan/kiriman dari daerah
atas/dari luar catchment area suatu sistem jaringan drainase kota
(biasanya dari saluran pengendali banjir)
 Banjir Lokal yang disebabkan oleh hujan yang turun pada
catchment area pada suatu sistem jaringan drainase
 Banjir akibat genangan air laut pasang (rob) yang dapat terjadi
pada kota pantai yang elevasi muka tanahnya lebih rendah dari
elevasi muka air laut pasang
 Banjir akibat back water dari saluran pengendali banjir yang dapat
terjadi pada kota pantai maupun kota atas
Penanganan Banjir Kiriman
Permasalahan Penanganan
Kenaikan debit banjir akibat adanya - Penghijauan
perubahan tata guna lahan didaerah atas - Terasering
(erosi dan sedimentasi juga meningkat) - Waduk/ Embung/ Kolam retensi
- Bangunan terjunan
- PERDA
- Penegakan hukum
Kapasitas sungai tidak memadai akibat : - Normalisasi sungai
- Kondisi sungai yang ada tidak memadai - Membangun saluran pengelak
- Sedimentasi (termasuk sampah) - Operasi dan pemeliharaan rutin
- Penyempitan sungai (akibat bangunan) - Master Plan
- PERDA
- Penegakan hukum
Penanganan Banjir Lokal
Permasalahan Penanganan
Kenaikan debit banjir akibat adanya perubahan - Penghijauan
tata guna lahan - Sumur resapan
- Kolam retensi
- Penggunaan bahan lapis permukaan yang
lolos air
- PERDA
- Penegakan hukum
Kapasitas saluran tidak memadai akibat : - Normalisasi sungai
- Kondisi saluran yang ada tidak memadai - Membangun saluran pengelak
- Sedimentasi dan sampah - Operasi dan pemeliharaan rutin
- Penyempitan dan penutupan saluran - Master Plan
- Hambatan fasilitas umum : tiang listrik, pipa - PERDA
PDAM, Kabel/ box telepon - Penegakan hukum
Penanganan Masalah Rob

Permasalahan Penanganan
Elevasi muka tanah lebih rendah dari elevasi - Drainase sistem polder
muka air laut dan elevasi muka air di sungai - Diberlakukan ijin peil urugan tanah dan lantai
bangunan
Penurunan muka tanah - PERDA Sumur dalam
- Penegakan Hukum
Contoh
PROBLEMA KOTA SEMARANG

• Global Warming
ROB
• Land Subsidence

Penurunan
Penurunan Tanah/Land Subsidence
Tanah/Land Subsidence
Penyebab :
1. Konsolidasi tanah
2. Pengerukan pelabuhan
3. Beban di atas muka tanah
4. Pengambilan air tanah
(contoh: pengurugan
daerah rawa untuk daerah berlebihan
pemukiman) (Groundwater
Pumping)

40
35
defisit
30

106 M3/Year
25
20
dT =de + dp =0
15 Pengisian oleh
e = - dp =-dh hujan (rata-rata)
Kenaikan per tahun 0.2 – 0.4 mm/tahun di Abad 20 de de de
Muka Tanah
10 di d
erah pantai
5
0
muka airtanah 1982 1985 1990 1995 1996 1997 1998 1999
Year
OLEH :Robert J. Kodoatie Source : DGTL
(1999)
Konsep Dasar Sistem Drainse Kota Semarang

MENAHAN
DI HULU
MENJAGA
Hujan di hulu DITENGAH
HujanHujan setempat
setempat

MENARIK
KE HILIR
Pasang surutsurut
Pasang

P
• Kurangi limpasan a ir d a ri h u lu
permukaan dari daerah S a lu ra n pag
hulu dengan revitalisasi
embung, dam jatibarang • Kembangkan drainase
• Buat sistem drainase hulu
sistem polder, dilengkapi
dengan kolam tampung, • Cegah air laut masuk ke
e nn k a p

(gravitasi) terpisah dengan darat dengan bangunan


pompa, pintu otomatis.
sistem di hilir (gravitasi + tanggul laut dan
pompa) Serta normalisasi sungai
tanggul sungai
damlepaspantai
RENCANA PENGENDALIAN BANJIR KOTA SEMARANG

I. WILAYAH SEMARANG BARAT

1. Wilayah Semarang Barat termasuk kecamatan Tugu seluas 47,8 km2 dibatasi oleh
kabupaten Kendal di sebelah Barat dan Banjir Kanal Barat di sebelah Timur.

2. Sungai yang dominan menimbulkan banjir di wilayah ini meliputi 2 sistim sungai utama :
- Sungai Bringin yang setiap tahun mengakibatkan banjir terutama di
jalur jalan Pantura (Kendal – Semarang)
- Sungai Silandak yang kapasitasnya sudah diperbesar karena sering
mengakibatkan banjir di bandara Achmad Yani

3. Penanganan memperbesar kapasitas sungai untuk Q banjir dengan periode ulang 50 tahunan
untuk sungai Bringin dan periode ulang 100 tahunan untuk sungai Silandak

20
II. WILAYAH SEMARANG TENGAH

1. Luas dataran rendah di wilayah Semarang Tengah adalah 27,2 km2 dengan batas Banjir Kanal
Barat di sebelah Barat dan Banjir Kanal Timur di sebelah Timurnya

2. Genangan banjir di wilayah ini disebabkan oleh hujan, banjir kiriman dan pasang air laut (rob).

3. Sungai utama di wilayah ini meliputi kali Garang/Banjir Kanal Barat, kali Asin, kali Semarang
dan kali Baru.

4. Penanganan genangan banjir dibagi menjadi 2 sistim yaitu sistim Garang/Banjir Kanal Barat
dan sistim Drainasi Kota dengan cara gravitasi dan pompa.

5. Sistem Drainase Kota Semarang dibagi menjadi 3 yaitu :


- Sistem Drainase Semarang Barat : dibagi menjadi 6 Sub Sistem
- Sistem Drainase Semarang Tengah : dibagi menjadi 10 Sub Sistem
- Sistem Drainase Semarang Timur : dibagi menjadi 5 Sub Sistem

6. Sistim Garang/BKT meliputi normalisasi sungai untuk Q banjir dengan periode ulang 50
tahunan termasuk modifikasi bendung Simongan.
21
7. Penanganan jangka pendek/mendesak menanggulangi masalah genangan akibat pasang air laut
(rob) :
- Peninggian tanggul/jalan inspeksi
- Pengerukan sungai
- pembangunan stasiun pompa drainasi dan
- Penutupan bocoran-bocoran dengan antara lain pemasangan
pintu-pintu.

8. Pembangunan waduk Jatibarang yang direncanakan mulai tahun 2009 di kali Kreo (anak sungai kali
Garang di sebelah hulu). Manfaat waduk ini adalah:
- Meningkatkan kapasitas debit banjir kali Garang dari periode ulang 25 tahunan menjadi 50
tahunan.
- Membangkitkan tenaga listrik dengan kapasitas 1.500 KW
- Memenuhi kebutuhan air baku kota Semarang
- Peningkatan pengembangan pariwisata, perikanan, tenaga kerja, Dll
- Memperbaiki kualitas lingkungan sepanjang sungai

9. Penanganan jangka panjang dengan bantuan dari JBIC dgn IP – 534 meliputi komponen :
- Normalisasi sungai Garang/Banjir Kanal Barat termasuk rehabilitasi
bendung Simongan
- Pembangunan waduk Jatibarang
- Perbaikan Sistem Drainase sebagian kota Semarang
22
10. Penanganan banjir wilayah Semarang Barat untuk diprogramkan selesai seluruhnya pada akhir
tahun 2011 sedangkan pembangunan waduk Jatibarang diprogramkan selesai pada akhir tahun
2012.

III. WILAYAH SEMARANG TIMUR

1. Wilayah dataran rendah Semarang Timur seluas 47,8 km2 dibatasi Banjir Kanal Timur di
sebelah Barat dan kali Babon di sebelah Timur.
2. Penanganan banjir di wilayah ini sangat tergantung pada kapasitas BKT menerima debit banjir
dari sub-sistim Simpang Lima melalui pompa Kartini juga menerima banjir kiriman dari sungai
Penggaron/Babon dan sungai Dolok
3. Pengendalian banjir Dolok Penggaron, direncanakan untuk mengurangi beban BKT dengan
mengatur pintu banjir di bendung Pucanggading
4. Membuat alur banjir Dombo Sayung dan memperbesar kapasitas sungai Dolok.
5. Kapasitas BKT pada saat ini sudah sangat berkurang akibat sedimentasi sehingga perlu
dinormalisir untuk dapat menampung debit banjir 50 tahunan.
23
5. Alur sungai Dombo Sayung dengan kapasitas Q = 210 m3/det debit banjir sungai Pengaron
sebesar Q = 442 m3/det dapat dialirkan ke laut melalui sungai babon dan bajir Dombo Sayung
6. Apabila sungai Dolok ini sudah dapat menampung debit banjir 50 tahunan, saluran Kebonbatur
yang saat ini berfungsi untuk mengirim debit banjir ke kali Babon dapat ditutup. Demikian juga
pintu banjir di bendung Pucanggading ke arah Banjir Kanal Timur

24
PETA PENETAPAN SISTEM DRAINASE
U
KOTA SEMARANG
Terminal Terboyo

1 2
MANGKANG WETAN
3

MIJEN

MIJEN KAB. DEMAK

RENCANA LINGKAR LUAR SEMARANG

MIJEN

KE BOJA

KE SURAKARTA

KE YOGYAKARTA/SURAKARTA

KETERANGAN : 1 SISTEM SEMARANG BARAT (Sebelah barat BKB)


SISTEM SEMARANG TENGAH
2 PEMERINTAH KOTA SEMARANG

25
(Sebelah Timur BKT)
DINAS PEKERJAAN UMUM

3 SISTEM SEMARANG TIMUR JL.PEMUDA 146-158


PETA SISTEM DRAINASE SEMARANG BARAT
( 6 Sub Sistem)

1
3
5
4
2

KETERANGAN : 4
1 SUB SISTEM MANGKANG SUB SISTEM SILANDAK

2 SUB SISTEM BRINGIN 5 SUB SISTEM TAWANG MAS

26
3 SUB SISTEM TUGU 6 SUB SISTEM BANJIR KANAL BARAT
PETA SISTEM DRAINASE
SEMARANG TENGAH (10 sub sistem)

DAFTAR SUB SISTEM


1. Sub Sistem Bulu
2. Sub Sistem Tanah Mas
3. Sub Sistem Kali Asin
4. Sub Sistem Bandarharjo Barat
5. Sub Sistem Bandarharjo Timur
6. Sub Sistem Kota Lama
7. Sub Sistem Banger Utara
8. Sub Sistem Banger Selatan
9. Sub Sistem Tugu Muda
10. Sub Sistem Simpang Lima

27
PETA POMPANISASI KOTA SEMARANG

28
PETA SISTEM DRAINASE SEMARANG TIMUR
(5 SUB SISTEM)

29
Ja la n ra ya RENCANA KEGIATAN
(d e ng a n p e rpa n ja n g a n ru n wa y ):
Ja la n ke re ta a p i - Pe m b e b a sa n ta n a h 1 9 h a
Ba ta s ka b up a te n - Pe m in d a h a n p e n d u d uk 2 8 KK
- No rm a lisa si su n g a i 6 km
Su ng a i
(ka p a sita s 1 4 5 m 3 /d e t)
- Pe n in g g ia n je m b a ta n KA

KENDAL
MANFAAT:
KABUPATEN KENDAL - Pe n g ura n g a n lua s d a e ra h
ra wa n b a n jir te ru ta m a d i
RENCANA KEG IATAN: ka wa sa n b a n d a ra A.Ya n i
- Pe m b e b a sa n ta n a h 7 0 h a - Pe n g a m a na n te rha d a p
- Pe m in d a h a n p e n d u d uk 6 5 KK RENCANA KEGIATAN:
Bra ng song b a n jir d e ng a n p e rio d e
- No rm a lisa si su n g a i 1 8 .6 km - Pe m b e b a sa n ta n a h 2 4 h a
u la n g 5 0 ta h u n a n
(ka p a sita s 6 2 8 m 3 /d e t) - Pe m in d a h a n p e n d u d uk 5 6 KK
- No rm a lisa si su n g a i 7 .1 km
Ka liwung u
(ka p a sita s 2 2 6 m 3 /d e t)
- Pe n g g a n tia n je m b a ta n KA

MANFAAT: KOTAMADYA SEMARANG


- Pe n g ura n g a n lua s d a e ra h
ra wa n b a n jir Ma ng ka n g
Ku lo n
- Pe n g a m a na n te rha d a p
b a n jir d e ng a n p e rio d e
u la n g 1 0 ta h u n a n

Ma ng ka n g Kra p ya k
We ta n
Flood wa y Sila nd a k
a p a b ila ru nwa y
d ip e rp a nja ng

1 0 1 2 km
Bd . Ke d ung
Pe ng ilon SKALA

SISTIM PENGENDALIAN BANJIR


SEMARANG BARAT

30
TARGET:

u
Nor malisasi k. Semar ang : 622 ha
Perbaikan sistim dr ainasi Asin : 443 ha
Perbaikan sistim dr ainasi Bandar harjo: 219 ha
---- ---------
T O T A L :1.284 ha

Pelabuhan Tanjung Mas


St asiun pom pa Asin
kolam penampung Asin
(kapasitas 24.000 m3)
kolam penampung Baru
Sudetan (kapasitas 9.000 m3)
St asiun pom pa Baru

Bandarharjo Bandarharjo
Tanah Mas Barat Timur

St asiun pom pa Tawang

L E G E N D A :
kolam penampung Tawang
sungai/kali
jalan
pom pa darurat
jalan KA
stasi un pompa
drainasi sekunder Kota Lama
sal.penghubung kolam penampung

RENC ANA KEGIATAN:


1. Pembebasan tanah (5 ha)
2. Pemindahan penduduk (3 KK)
3. Nor malisasi k. Semarang sampai Tugu Muda (7,24 km)
4. Nor malisasi k. Asin (1,165 km)
5. Pembuatan kolam penam pung Asin (1.6 ha)
6. Pembangunan stasiun pompa Asin (kapasitas 8,86 m3/det ik)
7. Nor malisasi k. Bar u (1,071 km )
8. Pembuatan kolam penam pung Baru (0,9 ha)
9. Pembangunan stasiun pompa Bar u (kap asitas 4,6 m3/det ik)

SISTIM DRAINASI KOTA SEMARANG 31


urbansmg .cdr
Laut Jawa

KAB.D EMAK
Bd.K arangroto Rencana keg iata n:
- Pembuatan floo dway
Rencana keg iata n:
(24 km)
- Pengerukan (10 km) - Peninggian ta nggul
Rencana kegiatan:
- Perbaikan ta nggul
- Pengerukan (14 km)
- Perba ikan tanggul

SEMARANG
Keg iata n:
Pembua tan floodw ay
(18.5 km)
Dana: H ibah Uni Eropa

Bd.P ucanggading
Rencana ditutu p
Renc ana keg iata n:
- Peninggian mercu
- Penutupan pintu BKT

Bd.Barang

Renc ana keg iata n:


Pemba nguna n wadu k

Ma nfaa t waduk:
- A ir minum Semarang (750 l/dt)
UNGARAN - Pengendalia n banjir
- PLTA 0.3 MW

Wd. Dolok

KETERANGAN:

Jalan raya
SISTIM PENGENDALIAN BANJIR
Jalan KA
DOLOK - PENGGARON
Sungai
DolpengPD.cdr GAMBAR 2 3

32
U
L A U T J A W A

Band ara A.Yani

Kec.Semarang
Rencana Kegiatan:
Tengah
- Perbaikan sungai (9.5 km)
- Modifikasi bd. Simongan
Kec.Semarang Bd.Simongan - Peninggian jembat an KA
Barat

WTP.K.Garang

Luas DAS: 53 km2


Luas permukaan: 1.10 km2
3
Volume : 20.4 juta m MANFAAT:
Pengamanan t erhad ap banjir dengan
Kec.Mijen periode ulang 25 tahunan
(tanpa waduk) at au 50 tahunan
Rencana Kegiatan: (dengan waduk)
- Pembangunan waduk
- Pembangunan WTP II
- Pembangunan PL TA Kec.Gunungpat i

MANFAAT:
- Penyediaan air minum
kota Semarang (2.040 l/dt)
- Pengend alian banjir
- Pembangkit tenaga listrik (1.500 kW)
MANFAAT TAK LANGSUNG:
- Pengurangan pengambilan air bawah
tanah dengan tersedianya air permu- LEGENDA
kaan sehingga mengurangi p enurun-
an muka tanah
Jalan raya
Kec. Ungaran
Jalan keret a api
Batas DAS

Sungai

SKA LA
G.Ungaran 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Km
(2.050 m)

SISTIM PENGENDALIAN BANJIR SEMARANG


- SUNGAI GARANG/BANJIR KANAL BARAT -
C/std /Bm /Ba nj/Ga rang .c dr 33
Laut Jawa

KA B . DE MA K

B d. Ka r a ng r o t o

SE M A RA N G

KEGIATAN :
B d . Puc a ng g a di ng - Ga lia n a lur
Rencana ditutup - Jmb t. Ja la n ra ya
- Jmb t. Ora ng
- Ta ng g ul p a ra p e t/p a s.b a tu
- Go ro ng -g o ro ng
- Dro p struc ture
- Pintu Kle p
- Syp ho n
B d. B a r a ng

DATA TEKNIS :

Pa nja ng Alur 1 9 ,4 0 Km
- Pa ke t 0 1 = 6 ,0 Km
- Pa ke t 0 2 = 6 ,2 Km
- Pa ke t 0 3 = 7 ,2 Km

U N GA R A N Le b a r d a sa r Sa l = 4 - 40 m
Pa nja ng C a na l Lining = 1 .4 0 0 m
Wd . Do l o k
Typ e Sa lura n = Sing le p ro file
Do ub le p ro file
Elv.d a sa r hulu a lur = + 2 0 ,5 0
Elv.d a sa r hilir a lur = - 0 1 ,0 0
Ting g i ta ng g ul ra ta 2 = 3 ,5 - 4 m
Ka p a sita s d e b it = 2 1 0 m 3 /d e t

K E T E RA N GA N :

Ja l a n r a y a

Ja la n KA

Sung a i ALUR BANJIR


DOMBO - SAYUNG 34
Polder
Banger
Data yang diperlukan dalam perencanaan
 Permasalahan
 Topografi
 Tata guna tanah
 Jenis tanah
 Prasarana dan utilitas
 Masterplan
 Kependudukan
 Kelembagaan
Analisis Hidrologi

 Data hujan Otomatis


 Data hujan Harian
Data Hujan Otomatis
 Curah hujan maksimum tahunan untuk durasi waktu
tertentu(5,10,15,20,30,45,60,120,180,360,720)
 Untuk tiap durasi waktu diurutkan dari besar ke kecil kmd dicari periode
ulangnya ((n+1)/m)
 Buat grafik hubungan antara besarnya curah hujan (Y) dengan periode ulang
(x)untuk tiap durasi waktu, tentukan persamaan hubungannya
 Untuk tiap periode ulang dicari curah hujannya (mm)
 Kurva massa hujan : hubungan antara waktu (x)dan curah hujan(Y) untuk
tiap periode ulang
 Intensitas hujan I mm/jam = (60R)/t
 Lengkung intensitas hujan hubungan antara Intensitas hujan (Y) dan Waktu
(X)
Data hujan Harian

 Data curah hujan harian maksimum tahunan


 Distribusi
 Curah hujan dengan periode ulang tertentu
 Dicari intensitas curah hujan dengan rumus mononobe, shg didapat intensitas hujan per
durasi waktu tertentu
 Hitung Massa hujan
 Buat lengkung intensitas dan kurva massa hujan
  Menghitung Intensitas Hujan

I = 2/3
I = intensitas hujan ( mm/jam )
R24 = hujan maksimum dalam 24 jam ( mm )
t = durasi hujan ( jam )
Menghitungan Masa Hujan
R = I. t
Dimana :
R = Masa Hujan
I = Intensitas Hujan
t = Waktu

Anda mungkin juga menyukai