Anda di halaman 1dari 22

RPS (RENCANA PERKULIAHAN

SEMESTER)
Drainase Perkotaan Berwawasan
Lingkungan (Eco-
(Eco-Drainase
Drainase))

Ir. Atie Tri Juniati. MT


-atietrij@gmail.com
i ij@ il
Phone : 08161390449
RPS (RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER)
C i Pembelajaran
Capaian P b l j
 Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan agar mahasiswa mampu :
 merancang rencana jaringan drainase yang berwawan lingkungan (eco-drain) di daerah
perkotaan

Diskripsi Matakuliah
 Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai perencanaan jaringan
drainase dengan pembahasan menyeluruh di lingkup perkotaan (urban area).
 Drainase perkotaan
erk taan dalam mata kuliah
k liah ini dikhususkan
dikh s skan pada
ada konsep drainase yang
berwawasan lingkungan (Eco-drain).
 Ia lebih mengembangkan aspek analisis dalam proses perencanaan. Dengan kompetensi
analisis mahasiswa akan mudah menghasilkan satu rencana jaringan eko-drainase yang
dapat diterapkan dilapangan.
dilapangan
 Untuk menempuh mata kuliah ini diperlukan pemahaman tentang ilmu pemetaan
(topografi), hidrologi dan sejumlah mata kuliah utama dan pendukung yang saling
berkaitan, yang telah ditempuh oleh mahasiswa pada semester sebelumnya.
 Kurikulum yang bersinggungan langsung dengan mata kuliah ini antara lain adalah
topografi, menggambar teknik, hidrologi dan hidrolika.

Evaluasi Penilaian Akhir


 Kehadiran = 10%
 UTS = 30 %
 Tugas Terstruktur = 20 %
 UAS = 40 %
PERTEMUAN I PENDAHULUAN
 Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Siklus
Hidrologi
Hidrologi,
 Drainase Konvensional dan Drainase
Berwawasan Lingkungan (EcoDrain)
 Tahap Perencanaan Sistim Drainase

PRINSIP DASAR :Perlambat tp untuk turunkan Qp

Inflow

Outflow

Inflow
Debit
Drainase konvensional: Penurunan Qpeak
Mengalirkan air secepatnya ke laut
Outflow

Waktu
Pelambatan tpeak
PERTEMUAN II  GIS (Geographic Information System)
untuk pemetaan Daerah Aliran Sungai
(DAS), Basin dan Watersheed
 Delineasi DAS……….
PERTEMUAN III
PETA untuk mengetahui
Kondisi dan karakteristik lahan lokasi rencana drainase, arah aliran, menentukan outlet,
hi
menghitung l
luas l h (catchment
lahan ( h area))
PERTEMUAN IV

 Data – data yang diperlukan untuk perencanaan drainase perkotaan


PERTEMUAN V 

STUDI & PERENCANAAN
Gambaran umum daerah perencanaan drainase
PERTEMUAN V 

STUDI & PERENCANAAN
Gambaran umum daerah perencanaan drainase

Peta lokasi Perumahan Kalibaru Permai

Sumber : Tugas Besar PIK Kelompok S, 12 Desember 2008 .FTS‐UI
PERTEMUAN VI
Hidrologi untuk drainase

• Melengkapi data hujan yang hilang (NA) dengan Normal Ratio Methode
• Menghitung curah hujan rata-rata pada sub DAS dengan beberapa stasiun
hujan, misalnya stasiun hujan A, B dan C dengan metode Poligon Thiesen
dan rerata aljabar
• Menghitung curah hujan rencana dengan kala ulang 5, 10, 20 dan 30 tahun,
menggunakan distribusi frekunsi.
• Menentukan Curve Number
• Menghitung aliran permukaan dengan metode SCS
PERTEMUAN VII Kondisi hidrologis area studi
1. Curah hujan
J l h stasiun
2. Jumlah i hujan
h j
3. Kondisi sub DAS
PERTEMUAN VIII

UTS
Materi mulai dari pertemuan
1 sd VII
PERTEMUAN IX
 Kajian kondisi wilayah studi yang akan direncanakan sistim drainasenya
 Pilih masing-masing
i i area studi,
t di kemudian
k di pelajari
l j i kondisi
k di i subb DAS tersebut
t b t
PERTEMUAN X

Latihan menghitung Limpasan (Run-off) –


menggunakan metode SCS (bagian pertama)
Sub--area/Reach Concepts
Sub

 Watershed - system of sub-


areas and reaches

 Sub-areas - watersheds that


generate runoff

 Reaches - represent
watershed flow paths
(stream channels) or
structures

WinTR-20 Overview
June 2015
Schematics

Sub-area 2
Outlet
(Reach Routing)

Sub-area
Sub area 3

Legend

Storage Area

Sub-Area Inflow Points

WinTR-20 Overview
June 2015
PERTEMUAN XI
Latihan menghitung Limpasan (Run-off)
(Run off) –
menggunakan metode SCS (bagian kedua)

Dengan studi kasus


PERTEMUAN XII Infrastruktur Eco-Drain – (bagian I)

Conventional
PERTEMUAN XIII Infrastruktur Eco-Drain (bagian II)
PERTEMUAN XIV & XV

FINALISASI
 Simulasi
S l Perencanaan
P J
Jaringan D
Drainase P k
Perkotaan
Berwawasan Lingkungan (bagian I)
Comparison of a Traditional Residential Subdivision
Design (above) with an Innovative Site Plan Developed
Using Better Site Design Practices (below).

Most of this site is cleared and mass graded, 
with the exception of a small riparian buffer 
along the large stream at the right boundary of 
the property. Almost no buffer was provided 
along the small stream that runs through the 
middle of the property. In fact, areas within the 
100‐year floodplain were cleared and filled for 
home sites. As is typical in many subdivision 
designs, this one has wide streets for on‐street 
parking and large cul‐de‐sacs
parking and large cul‐de‐sacs

This subdivision layout was designed to 
conform to the natural terrain. The street 
pattern consists of a wider main thoroughfare 
that winds through the subdivision along the 
ridgeline. Narrower loop roads branch off of 
the main road and utilize landscaped islands. 
h i d d ili l d di l d
Large riparian buffers are preserved along
both the small and large streams. The total 
undisturbed conservation area is close to one‐
third of the site.

Figure 1.4.3‐2. Georgia Stormwater 
Management Manual 
Comparison of a Traditional
Commercial Development (above)
with an
Innovative
i Si
Site Plan Developed Using
i
Better Site Design Practices (below).

shows a typical commercial development 
containing a supermarket, drugstore, smaller
containing a supermarket, drugstore, smaller 
shops and a restaurant on an outlot. The 
majority of the parcel is a concentrated 
parking lot area. The only pervious area is a 
small replanted vegetation area acting as a 
buffer between the shopping center and 
adjacent land uses. Stormwater quality and 
quantity control are provided by a wet 
extended detention pond in the corner of the 
parcel.

Here the retail buildings are dispersed on the 
property, providing more of an “urban village” feel 
with pedestrian access between the buildings. The 
parking is broken up, and bioretention areas for 
p g
stormwater treatment are built into parking lot 
islands. A large bioretention area which serves as 
open green space is located at the main entrance 
to the shopping center. A larger undisturbed buffer 
has been preserved on the site. Because of the 
bioretention areas and buffer provide water quality
treatment, only a dry extended detention basin is 
needed for water quantity control.

Figure 1.4.3‐3. Georgia Stormwater Management Manual 
PERTEMUAN XVI

UAS
M
Materi
i 100 %

Anda mungkin juga menyukai