Anda di halaman 1dari 5

Wawasan Teknologi dan Komunikasi Ilmiah

Semester Gasal 2014-2015

TUGAS I
GAGASAN PENYELESAIAN MASALAH DI KAMPUS ITS

STUDI LITERATUR

NO TEMA DESKRIPSI PUSTAKA/SUMBER


BELAJAR
1. PENGERTIAN Sistem drainase merupakan salah satu bagian NCICD. 2013.
DRAINASE yang penting dalam perencanaan “PENGEMBANGAN
pembangunan suatu kawasan pemukiman. TERPADU PESISIR
Sistem drainase yang baik harus dapat IBUKOTA NEGARA
menampung pembuangan air semaksimal (NATIONAL CAPITAL
mungkin, sehingga apabila debit air lebih dari INTEGRATED COASTAL
yang diperkirakan, sistem drainase tersebut DEVELOPMENT)
masih dapat menampung dan mengalirkannya Brochure-Ministers”.
sehingga tidak terjadi genangan air pada saat Jakarta.
hujan turun dan banjir pada saat air sungai
pasang di kawasan pemukiman tersebut. Selain
itu, drainase juga berfungsi untuk mengurangi
erosi tanah dan penyaluran dengan
meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah.

Pengertian sistem drainase dapat ditentukan


berdasarkan lingkup atau batasan dari sistem
drainase itu sendiri, beberapa istilah dalam
sistem drainase itu sendiri antara lain:
a) Drainase permukaan adalah sistem
drainase yang menangani semua
masalah kelebihan air diatas atau pada
permukaan air tanah, terutama
lintasan air hujan.
b) Drainase bawah permukaan adalah
sistem drainase yang menangani
permasalahan kelebihan air dibawah
permukaan tanah atau dibawah lapisan
tanah, misalnya menurunkan
permukaan air tanah yang tinggi agar
daerah tersebut terbebas dari
kelembaban yang tinggi.
c) Drainase perkotaan adalah drainase
yang menangani permasalahan
kelebihan air di wilayah perkotaaan
yang meliputi drainase permukaan dan
drainase bawah permukaan.
2. CURAH HUJAN Curah hujan yang diperlukan untuk NCICD. 2013.
DAN penyusunan rancangan pemanfaatan air adalah “PENGEMBANGAN
PERHITUNGANNYA curah hujan rata-rata di seluruh daerah yang TERPADU PESISIR
bersangkutan. Stasiun-stasiun pengamat hujan IBUKOTA NEGARA
yang tersebar pada suatu daerah aliran dapat (NATIONAL CAPITAL
dianggap sebagai titik. Tujuannya mencari INTEGRATED COASTAL
hujan rata-rata adalah untuk mengubah hujan DEVELOPMENT)
titik menjadi hujan wilayah atau mencari nilai Brochure-Ministers”.
yang dapat mewakili suatu daerah aliran. Jakarta.
Suripin (2003), menjelaskan bahwa ada 3 (tiga)
cara pendekatan untuk menghitung hujan rata-
rata yang akan diuraikan berikut ini :
a. Rata-rata aljabar

b. Poligon Thiessen

c. Isohyet

3. DEBIT BANJIR DAN Untuk merencanakan suatu dimensi saluran Purnomohadi, Ning.
PERHITUNGANNYA harus diketahui debit banjir sebenarnya. Hal ini "Jakarta: Urban
bertujuan untuk menghindari terjadinya agriculture as an
genangan air. Untuk memenuhi tujuan ini alternative strategy to
saluran harus dibuat cukup sesuai dengan debit face
banjir. Debit banjir sangat penting dalam the economic crisis."
perencanaan sistem drainase. Apabila salah Bakker N., Dubbeling M.,
dalam menentukan debit rencana, maka sistem Gündel S., Sabel-Koshella
drainase yang terpakai tidak akan berfungsi U., de Zeeuw H. Growing
dengan semestinya. Debit air yang harus cities, growing food.
disalurkan diambil pada rencana debit banjir Urban agriculture on the
yang besar, sebagai dasar untuk perhitungan policy agenda. Feldafing,
ukuran bangunan yang direncanakan. Germany: Zentralstelle
a. Metode rasional, Metode ini merupakan für Ernährung und
metode tertua yang dikembangkan Landwirtschaft (ZEL)
hanya untuk memprediksi besarnya (2000): 453-465.
debit puncak tanpa melihat sebaran
besar debit terhadap waktu.
b. Metode hidrograf, enggunakan fungsi
hidrograf tanpa dimensi untuk
menyediakan bentuk standar satuan
4. ANALISA CURAH Hujan merupakan komponen yang sangat Purnomohadi, Ning.
HUJAN RENCANA penting dalam analisis hidrologi. Pengukuran "Jakarta: Urban
hujan dilakukan selama 24 jam baik secara agriculture as an
manual maupun otomatis, dengan cara ini alternative strategy to
berarti hujan yang diketahui adalah hujan total face
yang terjadi selama satu hari. Dalam analisa the economic crisis."
digunakan curah hujan rencana, hujan rencana Bakker N., Dubbeling M.,
yang dimaksud adalah hujan harian maksimum Gündel S., Sabel-Koshella
yang akan digunakan untuk menghitung U., de Zeeuw H. Growing
intensitas hujan, kemudian intensitas ini cities, growing food.
digunakan untuk mengestimasi debit rencana. Urban agriculture on the
policy agenda. Feldafing,
Untuk berbagai kepentingan perancangan Germany: Zentralstelle
drainase tertentu data hujan yang diperlukan für Ernährung und
tidak hanya data hujan harian, tetapi juga Landwirtschaft (ZEL)
distribusi jam jaman atau menitan. Hal ini akan (2000): 453-465.
membawa konsekuen dalam pemilihan data,
dan dianjurkan untuk menggunakan data hujan
hasil pengukuran dengan alat ukur otomatis.

Dalam perencanaan saluran drainase periode


ulang (return period) yang dipergunakan
tergantung dari fungsi saluran serta daerah
tangkapan hujan yang akan dikeringkan.
Menurut pengalaman, penggunaan periode
ulang untuk perencanaan:

1). Saluran Kwarter : periode ulang 1


tahun
2). Saluran Tersier : periode ulang 2 tahun
3). Saluran Sekunder : periode ulang 5
tahun
4). Saluran Primer : periode ulang 10
tahun

5. ANALISA DEBIT Debit rencana adalah debit maksimum yang BLH Jawa Timur. 2012.
RENCANA HUJAN akan dialirkan oleh saluran drainase untuk Standar Pelayanan
mencegah terjadinya genangan. Untuk drainase Minimal Bidang
perkotaan dan jalan raya, sebagai debit Lingkungan
rencana debit banjir maksimum periode ulang Hidup. Laporan Hasil
5 tahun, yang mempunyai makna kemugkinan Penerapan dan
banjir maksimum tersebut disamai atau Pencapaian Standar
dilampaui 1kali dalam 5 tahun atau 2 kali dalam Pelayanan
10 tahun atau 20 kali dalam 100 tahun. Minimal Bidang
Penetapan debit banjir maksimum periode 5 Lingkungan Hidup Tahun
tahun ini berdasarkan pertimbangan: 2012
a) Resiko akibat genangan yang
ditimbulkan oleh hujan relatif kecil
dibandingkan dengan banjir yang
ditimbulkan meluapnya sebuah sungai
b) Luas lahan diperkotaan relatif terbatas
apabila ingin direncanakan saluran
yang melayani debit banjir maksimum
periode ulang lebih besar dari 5 tahun.
c. Daerah perkotaan mengalami
perubahan dalam periode tertentu
sehingga mengakibatkan perubahan
pada saluran drainase.

Perencanaan debit rencana untuk drainase


perkotaan dan jalan raya dihadapi dengan
persoalan tidak tersedianya data aliran.
Umumnya untuk menentukan debit aliran
akibat air hujan diperoleh dari hubungan
rasional antara air hujan dengan limpasannya
(Metode Rasional). Untuk debit air limbah
rumah tangga diestimasikan 25 liter perorang
perhari.

6. KONDISI Menurut Laporan Status Lingkungan Hidup BLH Jawa Timur. 2012.
PENGELOLAAN AIR Daerah Kota Surabaya Tahun 2011, Daerah Standar Pelayanan
HUJAN SURABAYA Genangan di Kota Surabaya Selama kurun Minimal Bidang
waktu 8 (delapan) tahun sejak (Surabaya Lingkungan
Drainase Master Plan) hingga kini (2008), luas Hidup. Laporan Hasil
genangan 43.60%, lama genangan 77.17%, Penerapan dan
tinggi genangan berkurang hingga 73.08%, Pencapaian Standar
sedangkan target luas genangan, lama Pelayanan
genangan dan tinggi genangan pada RPJM Minimal Bidang
daerah kota Surabaya tahun 2006 – 2010 harus Lingkungan Hidup Tahun
mencapai 2000 Ha, 1-2 jam dan 10-20 cm. 2012

Sementara jika ditinjau berdasarkan banjir


yang dialami masyarakat berdasarkan hasil
Studi EHRA tahun 2010 menemukan bahwa
rumah tangga yang pernah mengalami
kebanjiran di Kota Surabaya cukup besar yakni
sekitar 42,55%.. sebesar 57,45% melaporkan
tidak pernah kebanjiran. Dari rumah tangga
yang mengaku pernah mengalami kebanjiran,
sekitar 61,18% mengalami banjir beberapa
bulan lalu. Sehingga dapat dikatakan
pengalaman banjir masih belum terlalu lama
dan masih dalam ingatan responden. Untuk
frekuensi banjir ditemukan bahwa rumah
tangga yang mengalami kebanjiran sekitar 86%
mengalaminya secara rutin. Sementara sekitar
14% melaporkan tidak mengalaminya secara
rutin. Angka kebanjiran ini cukup tinggi,
sehingga diperlukan perhatian yang lebih besar
dari Pemerintah Kota Surabaya.
7. SISTEM DRAINASE Pertumbuhan penduduk dan pembangunan BLH Jawa Timur. 2012.
YANG menyebabkan perubahan tata guna lahan, Standar Pelayanan
BERKELANJUTAN dimana yang semula lahan terbuka menjadi Minimal Bidang
areal permukiman. Dampak dari perubahan Lingkungan
tata guna lahan tersebut adalah meningkatnya Hidup. Laporan Hasil
aliran permukaan langsung sekaligus Penerapan dan
menurunnya air yang meresap ke dalam tanah. Pencapaian Standar
Air sebagai sumber kehidupan, juga berpotensi Pelayanan
besar terhadap timbulnya bencana yang sangat Minimal Bidang
merugikan. Konsep dasar dari pengembangan Lingkungan Hidup Tahun
drainase berkelanjutan adalah meningkatkan 2012
daya guna air, meminimalkan kerugian, serta
memperbaiki dan konservasi lingkungan.
Prioritas utama dalam mewujudkan konsep
tersebut harus ditujukan untuk mengelola
limpasan permukaan dengan cara
mengembangkan fasilitaas untuk menahan air
hujan (rainfall retention fascilities).

Fasilitas penyimpan air hujan di luar lokasi


berfungsi mengumpulkan dan menyimpan
limpasan air hujan di ujung hulu saluran atau
tempat lain dengan membangun retarding
basin atau kolam pengatur banjir.
Penyimpanan di tempat dikembangkan untuk
menyimpan air hujan yang jatuh di kawasan itu
sendiri yang tidak dapat dibuang langsung ke
saluran. Fasilitas penyimpanan tidak harus
berupa bangunan, tetapi juga dapat
memanfaatkan lahan terbuka.

Fasilitas resapan dikembangkan di daerah-


daerah yang mempunyai tingkat permeabilitas
tinggi dan secara teknis pengisian air tanah
tidak mengganggu stabilitas geologi. Fasilitas
resapan dapat berupa parit, sumur, kolam
maupun perkerasan yang porus.

Gambar 1. Klasifikasi Penahan Air Hujan

Anda mungkin juga menyukai