Anda di halaman 1dari 70

Bimbingan Teknis

PENERAPAN KONSEP SMART CITY


DALAM PENGELOLAAN SISTEM
DRAINASE (Implementasi
Transformasi Digital untuk
Mendukung Pembangunan
Berkelanjutan pada Sektor Drainase)

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan


Permukiman dan Cipta Karya
Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Madiun, Kamis, 5 Oktober 2023

Disampaikan oleh :
Sigit Erstanto B. U, S.T., M.T
Widyaiswara Kementerian PUPR
Biodata Fasilitator
• Nama :
• Sigit Erstanto Budi Utomo, S.T., M.T;
• Unit Kerja :
• Balai Pengembangan Kompetensi Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Wilayah VI Surabaya;
• Pendidikan :
• Strata I Teknik Sipil ITS;
• Strata II Teknik Sipil ITS;
• Jabatan :
• Widyaiswara Ahli Madya Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
• Kontak Person :
• 08121639166
Perkenalan Peserta
Dengan menyebutkan :
1. Nama;
2. Jabatan;
3. Unit Kerja / Dinas;
Definisi
• Smart city merupakan konsep pengelolaan kota dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara
efektif dan efisien untuk memaksimalkan pelayanan kepada
masyarakat melalui program kerja dan kegiatan dirumuskan
secara komprehensif dan integral, sehingga mampu
memberikan manfaat untuk kepentingan masyarakat yang
perlu dituangkan dalam Master Plan Smart City.

• Sumber : Peraturan Walikota Madiun No. 32 Tahun 2020 tentang Masterplan Smart City Kota Madiun
Tahun 2019 - 2024

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Definisi
• Penyusunan Masterplan Smart City dimaksudkan untuk menyusun
rencana strategis yang digunakan sebagai arahan kebijakan, strategi
dan pedoman umum dalam rangka menyusun perencanaan serta
pelaksanaan yang berkaitan dengan pengembangan Smart City
sehingga lebih sistematis, terarah, dan berkesinambungan dalam
rangka mendukung tugas, fungsi Pemerintah Daerah ke arah
efektifitas pelayanan publik serta pelayanan antar instansi
pemerintah.

• Sumber : Peraturan Walikota Madiun No. 32 Tahun 2020 tentang Masterplan Smart City Kota Madiun
Tahun 2019 - 2024

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Definisi
• Dalam rangka mengalirkan kelebihan air yang berasal dari air
hujan agar tidak terjadi genangan yang berlebihan pada suatu
kawasan tertentu serta seiring dengan pertumbuhan kota dan
perkembangan industri, perlu dibuat suatu sistem pengeringan
dan pengaliran air yang baik.

• Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 12/PRT/M/2014 tentang
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Definisi
• Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan adalah perencanaan
dasar drainase yang menyeluruh dan terarah pada suatu daerah
perkotaan yang mencakup perencanaan jangka panjang, jangka
menengah dan jangka pendek sesuai dengan Rencana Umum
Tata Ruang Kota.

• Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 12/PRT/M/2014 tentang
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Siklus Hidrologi

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Potongan Melintang Drainase Jalan

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
SISTEM Pengendalian Banjir
(Flood Control)
DRAINASE Penanganan banjir
limpasan sungai
PERKOTAAN Penanganan Drainase

akibat genangan air limpasan sungai


hujan

Kolam
Wilayah Perkotaan Retensi

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Bagan Alir
Mulai
Identifikasi Masalah

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Data Primer : Data Sekunder :


Kondisi Saluran Eksisting Data Curah Hujan
Arah Aliran Saluran Data Pasang Surut

Analisa Hidrologi : Analisa Hidrolika:


Analisa Curah Hujan, Perhitungan Curah Hujan Rata-Rata, Uji Kecocokan Distribusi,
Curah Hujan Rencana (25 Th), Perhitungan Koefisien Pengaliran, Analisa Perhitungan Kapasitas Saluran Eksisting
Intensitas Hujan

Debit Saluran Rencana (Qren) Debit Saluran Eksisting (Qsal)

Evaluasi Kapasitas Saluran Tidak


Qsal > Qren Redesain Saluran
Ya

Kesimpulan

Selesai
CONTOH KONDISI DRAINASE

• Bahu jalan lebih tinggi dari jalan, saluran tertutup, tidak ada lubang / manhole.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
CONTOH KONDISI DRAINASE

• Bahu jalan lebih tinggi dari jalan, saluran tertutup, tidak ada lubang / manhole, diatas saluran ada pedagang kaki
lima sehingga menimbulkan genangan yang dapat merusak jalan beraspal.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
CONTOH KONDISI DRAINASE

• Bahu jalan lebih rendah dari jalan, aliran air bisa langsung masuk ke saluran.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
CONTOH KONDISI DRAINASE

• Sudah terdapat lubang pengaliran air namun perlu diperhatikan kebersihan dan pemeliharaannya.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
CONTOH KONDISI DRAINASE

• Sudah terdapat lubang pengaliran air namun perlu diperhatikan kebersihan dan pemeliharaannya.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
MAKSUD
Acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota,
badan usaha dan masyarakat dalam Penyelenggaraan Sistem
Permen PU Drainase Perkotaan
12/PRT/M/2014 TUJUAN
tentang a. Penyelenggaraan;
Penyelenggaraan b. Pembiayaan;
Sistem Drainase c. Peran masyarakat;
d. Pembinaan dan pengawasan; dan
Perkotaan
RUANG e. Pengaturan di daerah.
LINGKUP
a. Mewujudkan penyelenggaraan sistem drainase perkotaan yang
memenuhi persyaratan tertib administrasi, ketentuan teknis,
ramah lingkungan dan memenuhi keandalan pelayanan;
b. Menciptakan lingkungan permukiman yang sehat dan bebas
genangan; dan
c. Meningkatkan konservasi, pendayagunaan dan pengendalian
air.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
ISU-ISU PENTING
PENYELENGARAAN
• Pemisahan antara jaringan drainase dan jaringan pengumpul air
limbah pada wilayah perkotaan;
• Sistem pemisahan disesuaikan dengan situasi dan kondisi
Permen PU masing-masing daerah berdasarkan hasil kajian teknis;
12/PRT/M/2014 • Merupakan tanggung jawab Pemerintah, Pemerintah Provinsi,
tentang
Penyelenggaraan
Pemerintah Kab/Kota sesuai kewenangannya.
Sistem Drainase
Perkotaan PERENCANAAN
• Penyusunan Rencana Induk Kab/Kota harus berdasarkan
Rencana Umum Tata Ruang Kab/Kota dan Rencana Pengelolaan
Sumber Daya Air di wilayahnya;
• Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan berlaku 25 tahun atau
sesuai Rencana Umum Tata Ruang Kab/Kota.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
ISU-ISU PENTING

OPERASI DAN PEMELIHARAAN


• Operasi dan Pemeliharaan dilaksanakan untuk menjamin kelangsungan
fungsi Sistem Drainase Perkotaan dengan prinsip aman dan bersih;
Permen PU • Operasi dan Pemeliharaan drainase perkotaan primer, sekunder dan tersier
12/PRT/M/2014 menjadi tanggung jawab pemerintah Kab/Kota;
tentang • Operasi dan Pemeliharaan drainase perkotaan lokal, menjadi tanggung
Penyelenggaraan jawab pengelola kawasan.
Sistem Drainase
Perkotaan
PEMBIAYAAN
• Sistem Drainase Perkotaan dapat bersumber dari APBN, APBD, dan/atau
sumber dana lain sesuai peraturan perundang-undangan, yang terdiri dari
biaya investasi, dan biaya Operasi dan Pemeliharaan.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
ISU-ISU PENTING
PERAN MASYARAKAT DAN SWASTA
• Peran serta masyarakat dan swasta dapat dilakukan pada setiap tahapan,
mulai dari perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan,
serta pemantauan dan evaluasi.
• Peran serta masyarakat berupa:
Permen PU a. Menyediakan sumur resapan, kolam tandon, kolam retensi sesuai
12/PRT/M/2014 karakteristik kawasan;
tentang
Penyelenggaraan
b. Mencegah sampah dan air limbah masuk ke saluran;
Sistem Drainase c. Melakukan pemeliharaan dan pembersihan drainase lokal
Perkotaan lingkungannya;
d. Mencegah pendirian bangunan di atas saluran dan jalan inspeksi;
e. Mengelola sistem drainase kawasan secara swadaya; dan/atau
f. Menyampaikan informasi tentang penanganan drainase kepada
pemerintah Kabupaten/Kota.
• Peran swasta harus mendapat izin dari Bupati/Walikota.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
ISU-ISU
PENTING

Permen PU
12/PRT/M/2014 PENGATURAN DI DAERAH
tentang • Pemerintah Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota dapat menetapkan Peraturan
Penyelenggaraan Daerah mengenai Sistem Drainase Perkotaan sesuai karakteristik wilayahnya
Sistem Drainase
Perkotaan berpedoman pada Permen PU No. 12/PRT/M/2014

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
PENGERTIAN DRAINASE PERKOTAAN
DRAINASE
Prasarana yang berfungsi mengalirkan kelebihan air dari suatu kawasan ke
badan air penerima

Drainase Perkotaan
Drainase di wilayah kota yang berfungsi mengelola / mengendalikan air
permukaan, sehingga tidak mengganggu dan/atau merugikan masyarakat

Drainase Perkotaan Berwawasan Lingkungan

Prasarana drainase di wilayah kota yang berfungsi mengelola/ mengendalikan air


permukaan (limpasan air hujan) sehingga tidak menimbulkan masalah genangan, banjir
dan kekeringan bagi masyarakat serta bermanfaat bagi kelestarian lingkungan hidup

Sistem Drainase Sistem Drainase Sistem Drainase


Sistem Drainase
Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Jalan
Kws. Hunian Kws. Industri Kws. Komersil
Bagian dari sistem drainase Bagian dari sistem drainase Bagian dari sistem Bagian dari sistem drainase
perkotaan yang melayani perkotaan yang melayani drainase perkotaan perkotaan yang melayani
kawasan Hunian kawasan Industri yang melayani Jalan kawasan Komersial

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Elemen Kunci Smart City
Beberapa elemen kunci dari smart city meliputi:
1. Penggunaan Teknologi: Menerapkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk mengumpulkan, menganalisis, dan
memanfaatkan data secara cerdas.
2. Pengelolaan Data: Mengumpulkan data dari berbagai sumber
seperti sensor, perangkat pintar, dan sistem informasi untuk
mengambil keputusan yang lebih baik.
3. Konektivitas: Menyediakan infrastruktur yang memadai untuk
koneksi internet dan komunikasi yang cepat dan andal.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Elemen Kunci Smart City
Beberapa elemen kunci dari smart city meliputi:
4. Keselamatan dan Keamanan: Meningkatkan keamanan kota
dengan memonitor dan mengelola infrastruktur kritikal dan
area publik dengan bantuan teknologi.
5. Efisiensi Energi dan Lingkungan: Mengoptimalkan
penggunaan energi, mengelola limbah, dan meminimalkan
dampak lingkungan dengan menggunakan solusi cerdas.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Elemen Kunci Smart City
Beberapa elemen kunci dari smart city meliputi:
6. Transportasi Cerdas: Mengoptimalkan sistem transportasi untuk mengurangi
kemacetan, polusi udara, dan meningkatkan mobilitas penduduk dengan solusi
seperti transportasi umum pintar, pengelolaan parkir, dan navigasi cerdas.
7. Pelayanan Publik: Meningkatkan pelayanan kota seperti pendidikan, kesehatan,
air, sanitasi, dan administrasi publik dengan memanfaatkan teknologi untuk
meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas.

Smart city bertujuan untuk menciptakan kota yang lebih efisien, berkelanjutan,
ramah lingkungan, inklusif, dan memberdayakan warganya dengan teknologi
modern.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Transformasi Digital Sektor Drainase

• Transformasi digital dalam konteks sektor drainase adalah


penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
mengoptimalkan pengelolaan sistem drainase kota dengan
tujuan meningkatkan keberlanjutan lingkungan dan
mengatasi berbagai masalah yang terkait dengan drainase.
• Berikut adalah penjelasan mengenai implementasi
transformasi digital untuk mendukung pembangunan
berkelanjutan pada sektor drainase :

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Transformasi Digital Sektor Drainase
1. Sistem Pemantauan dan Sensor: Penerapan sensor canggih
untuk memantau parameter-parameter kritis seperti curah
hujan, tinggi permukaan air, dan kualitas air dalam saluran
drainase. Data yang dihasilkan dapat digunakan untuk
pemodelan dan analisis yang lebih baik.
2. Pemodelan dan Simulasi: Menggunakan teknologi pemodelan
dan simulasi untuk memahami bagaimana air mengalir dalam
sistem drainase kota. Hal ini membantu dalam perencanaan
infrastruktur yang lebih baik, antisipasi banjir, dan pemilihan
lokasi yang tepat untuk fasilitas drainase.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Transformasi Digital Sektor Drainase
3. Sistem Informasi Geografis (SIG): Menerapkan SIG untuk
memetakan infrastruktur drainase, membantu dalam
pengambilan keputusan terkait perencanaan, perawatan,
dan pengembangan sistem drainase yang lebih efisien.
4. Pengelolaan Data Terpusat: Membangun platform terpusat
yang mengintegrasikan data dari berbagai sumber, termasuk
sensor, sistem pemantauan, dan pemodelan. Data yang
terpusat ini dapat memberikan wawasan mendalam untuk
pengambilan keputusan yang lebih baik.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Transformasi Digital Sektor Drainase
5. Prediksi Banjir: Menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan
algoritma prediktif untuk memprediksi potensi banjir
berdasarkan data curah hujan, pola aliran air, dan topografi
kota. Dengan demikian, kota dapat mengambil tindakan
pencegahan lebih awal.
6. Sistem Manajemen Trafik Air: Menerapkan sistem
otomatisasi untuk mengatur aliran air dalam sistem
drainase, sehingga dapat diatur secara efektif dan
menghindari genangan air atau banjir.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Transformasi Digital Sektor Drainase
7. Perangkat Pemantauan Kualitas Air: Penggunaan perangkat
pemantauan kualitas air yang terhubung untuk memastikan
bahwa air yang dialirkan melalui sistem drainase memenuhi
standar kualitas yang ditetapkan.
8. Penggunaan Aplikasi Publik: Mengembangkan aplikasi
mobile yang memungkinkan masyarakat untuk melaporkan
masalah drainase, memantau kondisi drainase, dan
memberikan informasi yang membantu dalam tindakan
perbaikan..

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Transformasi Digital Sektor Drainase
9. Optimisasi Sumber Daya: Menggunakan data dan analisis untuk
mengoptimalkan penggunaan sumber daya, seperti pemeliharaan dan
perbaikan yang tepat waktu, sehingga mengurangi limbah dan biaya
operasional.

Transformasi digital dalam sektor drainase membantu kota mencapai


tujuan berkelanjutan dengan meningkatkan manajemen air, mencegah
banjir, mengelola kualitas air, dan secara efisien memanfaatkan sumber
daya air. Hal ini pada gilirannya akan mendukung pembangunan
berkelanjutan dengan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan
dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Aplikasi Digital Sektor Drainase
Berikut adalah beberapa contoh aplikasi digital yang sering
digunakan dalam sektor drainase beserta kegunaannya:
1. SWMM (Storm Water Management Model):
Kegunaan: SWMM adalah perangkat lunak simulasi hidrologi
dan hidraulis yang digunakan untuk memodelkan sistem
drainase dan manajemen air hujan. Digunakan untuk
memahami aliran air, deteksi banjir, dan perencanaan sistem
drainase.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Aplikasi Digital Sektor Drainase
2. HOMER (Hydraulic Optimization of Material and Energy Resources):
Kegunaan: HOMER adalah perangkat lunak yang membantu
merencanakan dan mengoptimalkan infrastruktur drainase serta
memilih material yang tepat untuk meminimalkan biaya dan
memaksimalkan efisiensi.
3. InfoWorks ICM (Integrated Catchment Modeling):
Kegunaan: InfoWorks ICM adalah perangkat lunak pemodelan yang
mengintegrasikan sistem drainase dan manajemen air permukaan
untuk membantu dalam perencanaan dan manajemen infrastruktur
drainase yang lebih efisien.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Aplikasi Digital Sektor Drainase
4. MIKE Urban:
Kegunaan: MIKE Urban adalah perangkat lunak simulasi yang
membantu memodelkan aliran air permukaan, air banjir, dan kualitas
air dalam sistem drainase perkotaan. Dapat digunakan untuk analisis
perencanaan dan manajemen risiko banjir.
5. SMART-DS (Smart Decision Support):
Kegunaan: SMART-DS adalah perangkat lunak manajemen risiko
banjir yang menggunakan analisis risiko dan simulasi untuk membantu
mengidentifikasi dan mengelola risiko banjir dengan tepat.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Aplikasi Digital Sektor Drainase
6. Aplikasi Mobile Pemantauan Drainase:
Kegunaan: Aplikasi mobile yang memungkinkan warga atau petugas
lapangan untuk melaporkan dan memantau kondisi drainase di wilayah
tertentu. Melalui aplikasi ini, petugas dapat merespons cepat terhadap
permasalahan dan melakukan pemeliharaan dengan lebih efisien.
7. Aplikasi Pemantauan Kualitas Air:
Kegunaan: Aplikasi yang memungkinkan pemantauan real-time dan
pelaporan kualitas air di saluran drainase. Informasi ini membantu
dalam mendeteksi polusi dan mengambil tindakan cepat untuk
mengatasi masalah tersebut.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Aplikasi Digital Sektor Drainase
8. Building Information Modeling (BIM):
Kegunaan: Building Information Modeling (BIM) adalah metode
pengelolaan informasi yang menggunakan model 3D berbasis digital
untuk merencanakan, merancang, membangun, dan mengelola suatu
proyek konstruksi. Meskipun awalnya lebih sering digunakan di sektor
konstruksi bangunan, BIM juga memiliki manfaat yang signifikan dalam
sektor drainase.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan
Konstruksi Berkelanjutan mempunyai 3 (tiga) pilar dasar meliputi :
1. Secara ekonomi layak dan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat;
2. Menjaga pelestarian lingkungan; dan
3. Mengurangi disparitas sosial masyarakat.

Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No. 9 Tahun
2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan
• Kelayakan ekonomi merupakan penyelenggaraan
Konstruksi yang memberikan manfaat ekonomi bagi
semua pihak dan mendorong peningkatan
kesejahteraan ekonomi masyarakat secara
berkesinambungan.
Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No. 9 Tahun
2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan
• Pelestarian lingkungan merupakan penyelenggaraan Konstruksi yang
mempertahankan kelangsungan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup, memanfaatkan sumber daya secara efisien, dan
meminimalkan dampak lingkungan.
• Pengurangan disparitas sosial masyarakat merupakan
penyelenggaraan Konstruksi yang berdampak pada pengurangan
kesenjangan sosial masyarakat secara menyeluruh.

Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No. 9 Tahun
2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Permen PUPR No. 9 Tahun 2021
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan

Pasal 6 ayat (3)


Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan dilakukan secara terpadu dan efisien dengan memperhatikan:
a. Prinsip Konstruksi Ramping; dan/atau
b. Penggunaan teknologi pemodelan informasi bangunan (Building Information Modelling)

Lampiran Permen PUPR


No. 9 Tahun 2021
a. BIM digunakan sebagai basis pengambilan keputusan dalam proses perencanaan, pelaksanaan konstruksi dan masa operasi bangunan
serta masa pembongkaran dan pembangunan kembali
b. Prinsip penerapan BIM: (1) Informatif; (2) Interoperability; (3) Kolaboratif; (4) Keberlanjutan
c. Pemodelan bangunan: (1) Perancangan/desain bangunan dengan menggunakan aplikasi/software yang dapat digunakan untuk menghasilkan
dan/atau memanfaatkan model tiga dimensi (3D) sebagai dasar pembuatan informasi pada setiap tahapan pembangunan fisik yang memenuhi
prinsip penerapan BIM; (2) Terhadap model 3D dapat dilakukan clash detection serta analisis energi, efisiensi material, dan analisis keberlanjutan
lainnya
d. Kolaborasi dan Koordinasi melalui Common Data Environment (CDE): (1) CDE adalah platform digital yang menjadi pusat sumber informasi
dan pertukaran informasi yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan informasi digital untuk seluruh tim proyek; (2) CDE
harus memiliki kemampuan untuk membuka model 3D dalam bermacam format file; (3) CDE mempunyai fitur kontrol akses
ARAHAN MENTERI PUPR
Dr. Ir. M. Basuki Hadimuljono, M.Sc

Pemanfaatan teknologi harus


memberikan nilai tambah bagi
pelaksanaan pembangunan infrastruktur,
bukan sekedar ikut-ikutan atau
mengikuti tren sesaat. Industri 4.0 hanya
instrumen, justru dibelakangnya harus
ada Sumber Daya Manusia (SDM) yang
handal.

Disampaikan pada Kegiatan “Upaya Perluasan Penerapan BIM pada


Pembangunan Infrastruktur PUPR”, pada Maret 2021.
“Metode yang mengintegrasikan
model virtual berikut data teknisnya Building Information
dan mensimulasikan seluruh Modelling (BIM)
informasi pada sebuah proyek
pembangunan kedalam model 3
dimensi.”

• Peningkatan efisiensi proses


perancangan & pembangunan
• Peningkatan transparansi &
akurasi perhitungan
• Meminimalisir risiko proyek
(perencanaan hingga pelaksanaan)

Kehandalan
Infrastruktur &
Peningkatan Daya
Saing Infrastruktur
PEMANFAATAN BIM PADA SEKTOR KONSTRUKSI

▪ Building Information Modelling (BIM)


memungkinkan desainer dan pelaksana untuk
berkolaborasi dari jarak jauh, memberikan
fleksibilitas bernilai besar.

▪ Penerapan BIM berkomitmen membantu


Indonesia dalam melakukan transformasi digital
dan untuk mendorong pemanfaatan solusi
digital dalam sektor konstruksi.

!!!!
BIM tidak hanya dipandang sebagai
aplikasi namun sebuah system pada setiap
tahapan, sehingga JANGAN TERJEBAK
pada Aplikasi

Sumber : Konstruksi Media, 25 Agustus 2021


REGULASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM)

Peraturan Menteri PUPR Nomor 22


Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah
Tahun 2018 tentang Pembangunan
Nomor 14 Tahun 2021 Nomor 16 Tahun 2021 Bangunan Gedung Negara

Peraturan Menteri PUPR


Nomor 9 Tahun 2021 tentang Instruksi Menteri PUPR Nomor 4/IN/M/2022
Pedoman Penyelenggaraan Standar Protokol Penerapan tentang Strategi Pencegahan Risiko
Penyimpanan dalam proses
Konstruksi Berkelanjutan BIM di Kementerian PUPR Pengadaan Barang/Jasa
Manfaat BIM pada Sektor Drainase :
Berikut adalah beberapa manfaat utama BIM pada sektor drainase:
1. Perencanaan yang Lebih Akurat: BIM memungkinkan perencanaan
yang lebih terperinci dan akurat untuk sistem drainase. Model 3D
memungkinkan pemodelan dan simulasi yang lebih baik terkait dengan
desain saluran, penampungan air, dan infrastruktur drainase lainnya.
2. Integrasi yang Lebih Baik: BIM memungkinkan integrasi yang lebih baik
antara berbagai elemen infrastruktur, seperti drainase, bangunan,
jalan, dan lainnya. Hal ini memastikan bahwa sistem drainase
terintegrasi dengan baik dengan seluruh infrastruktur kota.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Manfaat BIM pada Sektor Drainase :
Berikut adalah beberapa manfaat utama BIM pada sektor drainase:
3. Pengoptimalan Desain: Dengan BIM, desainer dapat mengoptimalkan
desain sistem drainase untuk mencapai efisiensi dan kinerja terbaik.
Mereka dapat mengevaluasi berbagai opsi desain sebelum
implementasi fisik, yang mengarah pada sistem yang lebih efisien dan
efektif.
4. Analisis Hidrologi dan Hidraulis yang Lebih Baik: BIM memungkinkan
pemodelan hidrologi dan hidraulis yang lebih terinci dan akurat. Hal
ini membantu dalam mengidentifikasi area yang rentan terhadap
banjir, memperkirakan volume air, dan menganalisis perilaku sistem
drainase.
Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Manfaat BIM pada Sektor Drainase :
Berikut adalah beberapa manfaat utama BIM pada sektor drainase:
5. Identifikasi Konflik Desain: BIM memungkinkan deteksi dini konflik
desain atau masalah potensial dalam sistem drainase sebelum
konstruksi fisik dimulai. Hal ini menghemat waktu dan biaya karena
perubahan desain yang diperlukan dapat diidentifikasi dan diatasi lebih
awal.
6. Manajemen Proyek yang Lebih Efisien: BIM membantu dalam
manajemen proyek secara keseluruhan, termasuk perencanaan,
pemantauan, dan pengelolaan konstruksi sistem drainase. Hal ini dapat
meningkatkan efisiensi, mengurangi risiko, dan memastikan proyek
berjalan sesuai jadwal.
Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Manfaat BIM pada Sektor Drainase :
Berikut adalah beberapa manfaat utama BIM pada sektor drainase:
7. Dokumentasi yang Lebih Baik: BIM menciptakan rekaman digital yang
lebih baik dari seluruh proyek, termasuk sistem drainase. Ini dapat
menjadi referensi penting untuk pemeliharaan, pembaruan, dan
pengembangan masa depan.

Penerapan BIM pada sektor drainase membawa manfaat signifikan dalam


efisiensi, akurasi, dan pengelolaan proyek drainase. Hal ini membantu
dalam memastikan bahwa sistem drainase yang direncanakan dan
dibangun lebih baik, lebih tahan lama, dan lebih sesuai dengan kebutuhan
lingkungan.
Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
PERMASALAHAN DRAINASE

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
PERMASALAHAN DRAINASE

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Pencemaran Sungai

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Pencemaran Sungai

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Kategori Utama Pencemaran Air

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik Setempat (SPALD-S)
• Penjelasan mengenai Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik Setempat (SPALD-S) yang tercantum di
dalam Peraturan Menteri PUPR No 4/2017 Tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik (SPALD) memberikan informasi lengkap
mulai dari pengertian, pembagian cakupan,
pengoperasian dan pemeliharaan.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
SPALD - S

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
SPALD - S

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
SPALD - S

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik Terpusat (SPALD-T)
• Setelah membahas mengenai Sistem Pengelolaan Air
Limbah Domestik Setempat (SPALD-S), selanjutnya kita
membahas mengenai SPALD Terpusat (SPALD-T) yang
tercantum juga pada Peraturan Menteri PUPR No 4/2017
tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik (SPALD), mulai dari pengertian, pembagian
cakupan pelayanan, hingga cara pemeliharaan.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
SPALD - T

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
SPALD - T

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
SPALD - T

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
SPALD - T

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
SPALD - T

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Soal Umpan Balik Pembelajaran Bimtek
• Bagaimana implementasi transformasi digital
pembangunan berkelanjutan sektor drainase di
tempat Bapak / Ibu dan langkah – Langkah apa yang
selama ini dilakukan?

• Tulis Nama, NIP, Jabatan, Asal Instansi


• Ditulis/diketik dalam satu halaman A4 PDF dikumpulkan lewat WA
hari ini sampai pukul 24.00 WIB ke : 08121639166

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Daftar Pustaka
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik
Indonesia No. 12/PRT/M/2014 tentang
Penyelenggaraan Sistem Drainase
Perkotaan;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia
No. 9 Tahun 2021 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Konstruksi
Berkelanjutan;
Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Daftar Pustaka
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan RI No. P.68 / Menlhk / Kum.1 / 8 /
2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat RI No. 04 / PRT / M / 2017
tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan
Air Limbah Domestik;
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik
Indonesia No. 112 Tahun 2003 tentang Baku
Mutu Air Limbah;

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Daftar Pustaka
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik
Indonesia No. 5 Tahun 2014 tentang Baku
Mutu Kualitas Air Limbah;
Peraturan Walikota Madiun No. 32 Tahun 2020
tentang Masterplan Smart City Kota Madiun
Tahun 2019 – 2024;

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Daftar Pustaka
Bahan Tayang Penyiapan SDM Konstruksi dalam
Rangka Akselerasi Implementasi Building
Information Modelling (disampaikan oleh :
Patmasari Anggaraningsih. S.T., M.Eng pada
Knowledge Sharing Forum Implementasi
Metodologi Building Information Modelling
pada Penyelenggaraan Infrastruktur PUPR,
Bekasi, 5 April 2023.

Implementasi Transformasi Digital untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan pada Sektor Drainase
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai