Anda di halaman 1dari 21

UNIVERSITAS

ENV61642 SINGAPERBANGSA
KARAWANG

Pengelolaan
Sumber Daya Air

Dr. Aries Purwanto, ST, M.Si, M.Sc.


Prodi Teknik Lingkungan
Universitas Singaperbangsa Karawang

Updated: 25-09-2023
M-04
Materi Pembelajaran
01 08 09 16
Pengantar Evaluasi Evaluasi
Pengelolaan Pembelajaran Kualitas Sumber Pembelajaran
Sumber Daya Air Tengah Daya Air Akhir Semester
(PSDA) Semester (UTS) (UAS)

02 07 10 15
Pengelolaan Sistem &
Konservasi Pemodelan
Daerah Aliran Infrastruktur Air
Sumber Daya Air Sumber Daya Air
Sungai Bersih

03 Sistem & 06 11 14
Infrastruktur Sistem & Manajemen
Pendayagunaan
Pengendalian Infrastruktur Sumber Daya Air
Sumber Daya Air
Banjir & Irigasi Terpadu
Kekeringan

04 05 Sistem & 12 13
Sistem dan Infrastruktur Kebijakan
Pengendalian
Infrastruktur Pengendalian Pengelolaan
Daya Rusak Air
Drainase Erosi & Sumber Daya Air
Sedimentasi

2
04 Sistem
Drainase

Photo source: https://water.ca.gov/-/media/DWR-Images/San-Luis-Reservoir/San-Luis-Reservoir-Green.jpg


3
Definisi

▪ DRAINASE -- dari kata “to drain” yang


diartikan “mengeringkan” atau
“mengalirkan air”.
▪ Drainase – serangkaian bangunan air
yang berfungsi untuk mengurangi
dan/atau membuang kelebihan air dari
suatu kawasan atau lahan, sehingga
lahan dapat difungsikan secara optimal.
(Suripin, 2004)

4
Jenis Drainase

Asal
Letak Saluran Konstruksi Fungsi Secara Umum
Terbentuknya

▪ Drainase alamiah ▪ Drainase ▪ Saluran Terbuka ▪ Single Purpose


(Natural Drainage) permukaan tanah ▪ Saluran Tertutup ▪ Multi Purpose
▪ Drainase buatan (Surface Drainage)
(Artificial Drainage) ▪ Drainase bawah
tanah (Sub Surface
Drainage) ▪ Drainase hujan perkotaan (Urban Storm Drainage)
▪ Drainase air limbah (Waste Water Drainage)
▪ Drainase lahan (Land Drainage)
▪ Drainase jalan raya (Highway Drainage)

▪ Drainase Perkotaan (Urban Drainage)


▪ Drainase Pertanian (Agricultural Drainage)

5
Saluran Alami Saluran Buatan

Saluran Permukaan Saluran Bawah Tanah

Saluran Terbuka Saluran Tertutup


6
Sistem Jaringan Drainase

Sistem Drainase Mayor Sistem Drainase Mikro


▪ Sistem saluran/badan air yang ▪ Sistem saluran dan bangunan
menampung dan mengalirkan air pelengkap drainase yang
dari suatu daerah tangkapan air menampung dan mengalirkan air dari
hujan (catchment area) daerah tangkapan hujan yang
▪ Menampung aliran berskala besar sebagian besar ada di wilayah kota
dan luas seperti sungai, kanal dan ▪ Contoh: saluran sepanjang sisi jalan,
drainase primer dan sekunder saluran air hujan sekitar bangunan,
▪ Disebut juga sistem pembuang gorong-gorong, drainase kota
utama ▪ Meliputi sistem drainase tersier dan
kuarter

7
Konfigurasi Sistem Drainase Perkotaan (Grigg, 1996 dalam Kodoatie, 2002) 8
Pola Jaringan Drainase

1. Jaringan Drainase Siku 2. Jaringan Drainase Paralel


Dibuat pada daerah yang mempunyai Saluran utama terletak sejajar dengan saluran
topografi sedikit lebih tinggi dari pada cabang. Dengan saluran cabang (sekunder)
sungai. Sungai sebagai pembuang akhir yang cukup banyak dan pendek-pendek,
berada di tengah kota. apabila terjadi perkembangan kota, saluran-
saluran akan menyesuaikan

9
3. Jaringan Drainase Grid Iron 4. Jaringan Drainase Paralel
Untuk daerah dimana sungai terletak di Sama seperti pola siku, hanya beban
pinggir kota, sehingga saluran-saluran sungai pada pola alamiah lebih
cabang dikumpulkan dulu pada saluran besar.
pengumpul

10
5. Jaringan Drainase Radial 6. Jaringan Drainase Jaring
Pada daerah berbukit, sehingga pola Mempunyai saluran-saluran pembuang
saluran memencar ke segala yang mengikuti arah jalan raya dan
arah cocok untuk daerah dengan topografi
datar

H.A Halim Hasmar, 2011 11


Bentuk dan Fungsi Saluran
Saluran Tertutup Saluran Terbuka
Lingkaran
Trapesium
Berfungsi untuk menyalurkan limpasan air hujan
maupun air limbah rumah tangga atau keduanya. Berfungsi untuk menampung dan
Konstruksi sistem saluran ini cocok dipakai untuk menyalurkan air dengan debit besar. Sifat
daerah pertokoan yang sangat padat dan lahan alirannya terus-menerus dengan fluktuasi
yang tersedia telah terbatas. kecil. Bentuk ini dapat digunakan pada
daerah yang ketersedian lahannya cukup
Bulat Telur
Berfungsi untuk menyalurkan limpasan air hujan
Trapesium + Segiempat
maupun air limbah rumah tangga atau keduanya Berfungsi untuk menampung dan
dimana fluktuasi debitnya besar. menyalurkan air dengan debit besar dan
Bentuk yang panjang mengecil ini berfungsi untuk kecil. Sifat alirannya berfluktuasi besar
mendapatkan kedalaman air yang cukup untuk dan terus menerus tapi debit minimumnya
dapat menghanyutkan endapan padat walaupun masih cukup besar
debitnya kecil.
Trapesium + 1/2 Lingkaran
Bulat Telur Berfungsi untuk menampung dan
Berfungsi untuk mengalirkan air hujan dalam menyalurkan air dengan debit besar dan
jumlah besar dimana bagian atasnya terdapat kecil. Sifat alirannya berfluktuasi besar
bangunan. Walaupun daya alirnya tidak sebaik dengan debit minimum kecil. Fungsi
yang berbentuk bulat telur, namun setengah lingkaran untuk mengalirkan debit
pelaksanaannya lebih mudah minimum tersebut.

Kodoatie & Sjarief (2005), Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu


12
Lanjutan …

Saluran Terbuka

Segiempat Segitiga
Berfungsi untuk menampung dan Berfungsi untuk menampung dan
menyalurkan air dengan debit yang besar. menyalurkan air dengan debit yang kecil.
Sifat alirannya terus menerus dengan Digunakan pada lahan yang terbatas
fluktuasi kecil

Segiempat + 1/2 Lingkaran


Berfungsi untuk menampung dan
menyalurkan air dengan debit yang besar
dan kecil. Dapat digunakan pada lokasi
jalur saluran yang tidak mempunyai lahan
yang cukup/terbatas

1/2 Lingkaran
Berfungsi untuk menampung dan
menyalurkan air dengan debit kecil.
Umumnya digunakan muntuk saluran
rumah penduduk dan sisi jalan perumahan
padat

13
Penyusunan Rencana Teknik Detail
Sistem Drainase Perkotaan
1. Data & Informasi

2. Pengukuran
Studi 1) Hujan
kelayakan 3. Penggambaran
2) Debit Banjir
4. Penyelidikan Tanah
3) Waktu konsentrasi
Perencanaan
5. KP Hidrologi
Teknik Sistem
Drainase 1) Bentuk Saluran Drainase 5) Back water effect

2) Kecepatan saluran rata-rata 6) Penampang saluran terbaik


6. KP Hidrolika
3) Nilai kekasaran dinding eq 7) Ruang bebas saluran (freeboard)
Rencana
Induk Sistem 4) Aliran kritis, subkritis, super kritis 8) Kecepatan Minimum
Drainase
1. Analisis kestabilan terhadap guling

7. KP Struktur 2. Analisis ketahanan terhadap geser

3. Analisis kapasitas daya dukung tanah

Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum (2014), Buku Jilid IC Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Detail Sistem Drainase Perkotaan
14
Rumus Kriteria Perencanaan Hidrologi

Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum (2014), Buku Jilid IC Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Detail Sistem Drainase Perkotaan
15
Diagram Alir Penyusunan Rencana Teknik Detail Sistem Drainase Perkotaan 16
Kriteria Perencanaan Hidrolika
1) Perhitungan Luas Profil Basah Saluran

Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum (2014), Buku Jilid IC Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Detail Sistem Drainase Perkotaan
17
Lanjutan …

Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum (2014), Buku Jilid IC Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Detail Sistem Drainase Perkotaan
18
2) Kecepatan Saluran Rata-Rata

Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum (2014), Buku Jilid IC Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Detail Sistem Drainase Perkotaan
19
3) Nilai Kekasaran Dinding Equivalen
Apabila di dalam saluran existing terdapat nilai kekasaran dinding atau koefisien Manning yang berbeda satu
dengan lainnya, maka dicari nilai kekasaran dinding equivalen (neq)

Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum (2014), Buku Jilid IC Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Detail Sistem Drainase Perkotaan
20
Hatur Nuhun
Universitas Singaperbangsa Karawang
Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Lingkungan
Jl. HS. Ronggo Waluyo, Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang
Jawa Barat, Indonesia. 41361
(0267) 641177

www.unsika.ac.id info@unsika.ac.id @official.unsika @officialunsika @unsika.ac.id

21

Anda mungkin juga menyukai