Anda di halaman 1dari 26

Drainase

MK. PEMBANGUNAN INSFRASTRUKTUR PERKOTAAN


DAN SISTEM TRANSPORTASI WILAYAH
Drainase
Air hujan yang jatuh di suatu daerah perlu dialirkan atau dibuang

Cara- nya yaitu dengan pembuatan saluran yang dapat menampung air
hujan yang mengalir dipermukaan tanah tersebut. Sistem
saluran di atas selanjutnya dialir- kan ke sistem yang lebih
besar. Sistem yang paling kecil juga dihubungkan dengan
saluran rumah tangga dan sistem bangunan infrastruktur
lainnya. Sehingga apabila cukup banyak limbah cair yang
berada dalam saluran tersebut perlu diolah (treatment)

Seluruh proses ini disebut dengan sistem drainase


Materi Bahasan

Fungsi Drainase Sistim Jaringan Bentuk-Bentuk Saluran Bangunan-Bangunan


Drainase Drainase Dan Fungsinya Sistim Drainase &
Pelengkapnya

Permasalahan Pemecahan Masalah-Masalah Yang


Timbulnya Genang Air Masalah Ada Dalam Pengelolaan
Drainase
0
Fungsi Drainase

1
Fungsi Drainase
 Membebaskan suatu wilayah (terutama yang padat
pemukiman) dari genangan air, erosi dan banjir.

 Karena aliran lancar maka drainase juga berfungsi


memperkecil resiko kese- hatan lingkungan; bebas dari
malaria (nyamuk) dan penyakit lainnya.

 Kegunaan tanah pemukiman padat akan menjadi lebih


baik karena terhindar dari kelembaban.

 Dengan sistem yang baik tata guna lahan dapat


dioptimalkan dan juga mem- perkecil kerusakan-
kerusakan struktur tanah untuk jalan dan bangunan-
bangunan lainnya
Kendala pembangunan dan pemeliharaan
sistim drainase di wilayah kota

 Kurangnya lahan untuk  sampah domestik banyak  Sistem drainase sering tidak
pengembangan sistem menumpuk di saluran berfungsi optimal akibat
drainase sehingga mengakibatkan adanya pembangunan
infrastruktur lainnya yang
 Kesulitan teknis sering  Pemeliharaan harus rutin tidak terpadu
timbul pada pemeliharaan sehingga dananya harus
saluran karena bagian selalu tersedia  Secara estetika, drainase tidak
atas sudah ditutup oleh merupakan infrastruktur yang
bangunan  Drainase masih bisa dilihat keindahannya karena
dipandang sebagai proyek fungsinya sebagai pembuangan
yang menyulitkan air dari semua sumber
keterlibatan aktif
masyarakat
02
Sistim Jaringan Drainase
Sistim Jaringan Drainase
drainase major/primer Sistem drainase mayor
atau disebut juga sistem saluran pembuangan utama
adalah sistem saluran air yang berfungsi untuk
menampung air dan mengalirkan air dari daerah
tangkapan air hujan. Sistem ini menampung aliran
berskala besar seperti kanal-kanal dan sungai.

drainase minor/Mikro Sistem Drainase Lokal


(Minor Urban Drainage) Sistem drainase minor
yaitu sistem saluran dan bangunan pelengkap drainase
yang menampung dan mengalirkan air dari daerah
tangkapan hujan, yang termasuk dalam sistem drainase
minor adalah saluran di sepanjang sisi jalan, saluran air
hujan di sekitar bangunan, gorong-gorong dll.
Gambar 7-6. Konfigurasi sistem drainase perkotaan (Grigg, 1996 dengan
modifikasi)
Sistem saluran/drainase mikro dapat
dibedakan atas dua bagian yaitu

Sistim Drainase tertutup Pengertian


sistem saluran tertutup tidak sama dengan aliran dalam
pipa. Aliran air masih bersifat gravitasi (aliran pada
saluran terbuka) hanya kontruksi di atasnya dibuat
tertutup sehingga dapat dimanfaatkan untuk bangunan
lain.

Sistim Drainase terbuka Bila lahannya


memungkinkan dapat dibuat sistem saluran terbuka:
Biaya pembuatan sistem saluran terbuka biasanya lebih
rendah dan tidak memerlukan teknologi yang begitu
rumit sehingga sistim ini cenderung lebih sering
digunakan sebagai alternatif pilihan dalam penanganan
masalah drainase perkotaan.
03
Bentuk-Bentuk Saluran
Drainase Dan Fungsinya
Bentuk-bentuk saluran terbuka
Saluran alami seperti sungai adalah tipe khas saluran
terbuka tetapi bentuk- nya tidak teratur. Adapun saluran
terbuka yang dimaksudkan dalam hal ini yaitu saluran
buatan yang dibentuk dan diatur menurut fungsi dan
lokasinya.
Bentuk-bentuk saluran
tertutup
Yang dimaksud dengan saluran tertutup
dalam hal ini adalah sistim saluran yang
berfungsi untuk mengalirkan air hujan
ataupun air limbah penduduk yang
konstruksinya ditanam pada kedalaman
tertentu di dalam tanah yang disebut sistim
sewerage. Walaupun tertutup alirannya
mengikuti gravitasi yaitu aliran pada saluran
terbuka.
04
Bangunan-Bangunan Sistim
Drainase & Pelengkapnya
Bangunan-Bangunan Sistim Drainase & Pelengkapnya

1. Bangunan-bangunan Sistim
Saluran Drainase Yang dimaksud
dengan bangunan-bangunan dalam sistim
drainase adalah bangunan-bangunan struktur Contoh Bangunan Non
dan bangunan-bangunan non struktur Struktur adalah:

 Pasangan: saluran kecil tertutup,


Contoh Bangunan Struktur tembok talud saluran, manhole/bak
kontrol ukuran kecil, street inlet
adalah:
 Tanpa pasangan: Saluran tanah dan
 Bangunan rumah pompa saluran tanah berlapis rumput
 Bangunan tembok penahan tanah
dengan
 Bangunan terjunan yang cukup tinggi
 Jembatan
2. Bangunan Pelengkap Saluran
Drainase
Manhole
Catch
Basin/watershed Manhole Cover yang berupa
untuk memasukkan air lempengan besi ini merupakan
permukaan ke dalam
komponen yang sangat penting
riool pembuang air hujan
di bawah badan jalan. dalam sistem drainase.
Inlet semacam ini
disebut catch basin (bak
penangkap air
Headwall
permukaan).
konstruksi khusus pada outlet
saluran melindungi dari longsor
Inlet dan erosi
Inlet atau yang dikenal dengan
nama street inlet (Inlet jalan) Gorong-gorong
merupakan saluran yang
digunakan untuk mengalirkan air bangunan yg digunakan buat membawa
hujan yang mengalir di jalan peredaran air (saluran irigasi atau
raya agar masuk ke saluran
pembuang) melewati bawah jalan air
drainase.
lainnya (umumnya saluran), di bawah
jalan, atau jalan kereta barah.
Lanjutan…..Bangunan Pelengkap Saluran
Drainase

Bangunan terjun Siphon Bangunan got miring


Bangunan ini digunakan bangunan persilangan
untuk menerjunkan yang memotong sungai Sama dengan bangunan terjun,
aliran untuk mengalirkan debit tetapi air mengalir yang
air dari hulu ke bagian
hilir sungai kemiringannya agak landai
05
Permasalahan Timbulnya
Genangan Air
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya genangan-
genangan air di suatu lokasi antara lain

 Dimensi saluran yang tidak  Tanggul kurang tinggi


sesuai.
 Kapasitas tampungan kurang
 Perubahan tata guna lahan besar
yang menyebabkan terjadinya
 Dimensi gorong-gorong terlalu
peningkatan de banjir di suatu
kecil sehingga terjadi aliran
daerah aliran sistem drainase
balik
 Elevasi saluran tidak memadai
 Adanya penyempitan saluran
 Lokasi merupakan daerah
 Tersumbatnya saluran oleh
cekungan
endapan, sedimentasi atau
 Lokasi merupakan tempat timbunan sampah
retensi air yang diubah
fungsinya misalnya menjadi
pemukiman
06
Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan permasalahan kita harus melihat seluruh sistim drainase. Sehingga
bisa diketahui perlunya penyempurnaan/modifikasi, rehabilitasi jaringan atau bahkan
perencanaan sistem yang baru. Data yang dibutuhkan antara lain:

 Peta lokasi dengan skala 1:5.000 dan 1:1.000


 Peta topografi skala 1: 5.000 dan 1: 1.000
 Peta infrastruktur lainnya
 Rencana umum tata ruang wilayah kabupaten/kota dan pengembangan
 Peta wilayah pembangunan dan bagian wilayah kabupaten/kota
 Data mekanika tanah
 Peta tata guna lahan yang ada dan rencana pengembangannya
07
Masalah-Masalah Yang Ada
Dalam Pengelolaan Drainase
Mempengaruhi Masalah-masalahnya yang mungkin
fungsi dan umur Penyumbatan, kerusakan, terjadi adalah
saluran sebagai berikut
 Kurangnya pengawasan
 Endapan lumpur,
dan Kurangnya
timbunan sampah dan
perbaikan
tumbuhnya tanaman
 Terbatasnya dana untuk
 Penyumbatan,
pemeliharaan
kerusakan, penyalah-
 Kurangnya kesadaran
gunaan saluran dan
masayarakat untuk ikut
bangunan
memelihara
 Peningkatan debit akibat
 Tingginya erosi,
perubahan tata guna
sedimentasi dan sampah
lahan akibat
dan pencemaran
pertumbuhan wilayah
kabupaten/kota.
THANKS
!
ALTERNATIVE
RESOURCES
Here’s an assortment of alternative resources whose style fits that of this
template:

■ Colorful city houses

Anda mungkin juga menyukai