Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 5 No.

1 April 2014: 67 - 77

Perencanaan sumur filtrasi bantaran sungai dengan uji pemompaan

Riverbanks filtration wells plan with pumping test

Wahyu Gendam Prakoso1, Roh Santoso B W2, dan Meiske Widyarti2


1
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Gedung Andi Hakim Nasution
Kampus IPB Darmaga Bogor, 16680
2
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Gedung Fateta
Kampus IPB Darmaga Bogor, 16680

ABSTRAK

Filtrasi bantaran sungai digunakan untuk memperbaiki kualitas air sungai sebagai sumber air bersih. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik geologi dan hidrogeologi tapak filtrasi tebing sungai, mengukur
penurunan muka air tanah sumur akibat pemompaan pada bantaran sungai, memperkirakan jari-jari pengaruh
sumur sebagai parameter utama dalam perencanaan sumur produksi dengan filtrasi tebing sungai. Lokasi uji
pemompaan yang terletak di bantaran sungai Cihideung sesuai untuk pembangunan sumur filtrasi tebing su­
ngai dengan memiliki nilai konduktivitas hidraulik berkisar 2,5 – 4,32 m/hari. Jari-jari pengaruh sumur sekitar
45 m. Metode Thiem dan aplikasi Akuifer Test Versi 4.2 memberikan hasil yang baik dalam menduga nilai
konduktivitas hidraulik pada lokasi penelitian. Nilai jari-jari pengaruh sumur paling tepat diperoleh dengan
menggunakan metode ketakseimbangan dan MLU 2.5.
Kata kunci: filtrasi bantaran sungai, uji pemompaan, konduktivitas hidraulik, jari-jari pengaruh sumur

ABSTRACT

Riverbank filtration is used to improve river water quality as drinking water source. This study aims to analyze geo­
logical, and hydrogeological characteristic of riverbank filtration site, measuring drawdown characteristic of pumping
well on the riverbank, determine well radius of influence as the key parameter on the design of production well with
riverbank filtration. Pumping site located at the riverbank of Cihideung river is suitable as riverbank filtration site
with hidraulic condutivity 2.5 – 4.32 m/day. Well radius of influence is around 45 m. Thiem method and Akuifer
test 4.2 are giving satisfied result on estimating value of hidraulic conductivity. Best value of well radius of influence
given by MLU 2.5 and non equilibrium method.
Keywords: riverbank filtration, pumping test, hydraulic conductivity, radius of influence

PENDAHULUAN nyediaan air bersih terus meningkat dari tahun


ke tahun. Meskipun demikian hal ini belum
Statistik air bersih Badan Pusat Statistik tahun
mencukupi untuk memasok kebutuhan pen-
2005-2009 menunjukkan bahwa kuantitas pe-
Naskah diterima 4 Maret 2014, selesai direvisi 24 Maret 2014
Korespondensi, email: wahyu.prakoso@gmail.com

67
68 Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 5 No. 1, April 2014: 67 - 77

duduk, terutama di kota-kota besar sebagai mur di bantaran sungai, menganalisis jari-jari
dampak urbanisasi dan aktivitas ekonomi yang pe­ngaruh (radius of influence) sumur berdasar-
meningkat secara signifikan. kan karakteristik penurunan muka air tanah
akibat pemompaan pada sumur di bantaran
Kualitas air bersih merupakan salah satu aspek
sungai untuk perencanaan sumur filtrasi tebing
yang semakin mendapat perhatian dalam kon-
sungai (riverbank filtration).
teks pengelolaan sumber daya air. Dalam upaya
untuk mencapai standar baku mutu air bersih, Ruang lingkup peneltian ini adalah penyelidi-
persoalan yang dihadapi umumnya adalah bia­ kan geologi dan hidrogeologi regional, penyeli-
ya pokok produksi. Sanim (2011) menyam- dikan geofisika bawah permukaan, pembuatan
paikan bahwa pada kurun waktu 1999 – 2009 sumur uji dan sumur pengamatan, uji pemom-
telah terjadi kecenderungan peningkatan peng- paan, analisis karakteristik hidrogeologi, serta
gunaan air sungai sebagai bahan baku air bersih. analisis jari-jari pengaruh sumur untuk peren-
Sungai sebagai sumber air bersih menghadapi canaan sumur filtrasi tebing sungai (riverbank
konflik kepentingan mengingat sungai juga di- filtration).
gunakan sebagai tempat pembuangan limbah
baik limbah domestik maupun limbah industri. METODE PENELITIAN
Kondisi tersebut semakin diperparah dengan
terjadinya degradasi hutan dan lahan yang ikut Waktu dan Tempat penelitian
berkontribusi terhadap menurunnya kualitas Penelitian dilakukan di laboratorium lapangan
air sungai. Leuwikopo di Kampus IPB Darmaga Bogor
Riverbank filtration merupakan salah satu yang terletak di tepi sungai Cihideung. Peneli-
teknik eksploitasi air tanah yang telah dikenal tian dilakukan sejak bulan Maret 2013 sampai
luas khususnya di Eropa dan Amerika. Penera- dengan bulan November 2013.
pan riverbank filtration pada unit water treat­
ment plant diharapkan mampu memperbaiki Metode Pengumpulan Data
kualitas air baku sehingga menurunkan biaya Data yang dikumpulkan adalah data primer
produksi unit pengolah air bersih. Pada kondisi dan data sekunder. Data sekunder meliputi
geohidrologis tertentu riverbank filtration dapat peta geologi regional, peta hidrogeologi region-
menggantikan water treatment plant dengan al, dan peta potensi air tanah yang diperoleh
menghasilkan air bersih yang memenuhi stan- dari instansi terkait yakni Pusat Penelitian dan
dar baku mutu baik secara fisika, kimia, mau- Pengembangan Geologi Kementerian ESDM
pun biologis (Ray et al., 2003). dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kemente­
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki rian Pekerjaan Umum. Data primer diperoleh
karakteristik geologi, dan hidrogeologi site ri­ dengan pengeboran, uji pemompaan sumur,
verbank fltration, menyelidiki karakteristik pengukuran topografi, penyelidikan geofisika
penurunan muka air tanah (kurva penurunan bawah permukaan dengan metode geolistrik
muka air tanah) akibat pemompaan pada su- dan pengukuran tinggi muka air tanah.
69
Perencanaan sumur filtrasi bantaran sungai dengan uji pemompaan - Wahyu Gendam Prakoso

Metode Pengolahan Data dengan:


K : konduktivitas Hidraulik
Analisis Geologi dan Hidrogeologi Regional
Q : debit pemompaan
Koordinat lokasi penelitian di plot ke dalam s : penurunan muka air tanah pada sumur
peta geologi dan hidrogeologi regional sehingga h : tinggi permukaan lapisan keadap air sampai
dapat diperoleh informasi mengenai geologi pe- dengan muka air tanah dalam sumur
nyusun akuifer dan sistem hidrogeologinya. r : jari-jari sumur

Analisis Geofisika Bawah Permukaan Metode Water Collecting Bassin (Sosrodarsono


dan Takeda, 2006)
Analisis geofisika bawah permukaan dilakukan
dengan melakukan penafsiran data geolistrik
..................................................(2)
yang diperoleh dari 4 titik pengambilan data
geolistrik pada lokasi rencana sumur di bantar­
dengan:
an sungai Cihideung. Penafsiran data geolistrik
Q : debit pemompaan
menggunakan software inversi IP2WIN.
K : konduktivitas hidraulik
Analisis Uji Pemompaan s : besar penurunan muka air tanah
rw : jari-jari sumur
Analisis uji pemompaan sumur untuk me­
ngetahui karakteristik hidrogeologi akuifer me- Metode Sumur Dataran Banjir (Sosrodarsono
liputi arah aliran air tanah dan pengisian sumur dan Takeda, 2006)
dominan, dan nilai konduktivitas hidraulik ma-
terial akuifer menggunakan beberapa metode.
Metode yang dipergunakan untuk mengetahui
..............................(3)
arah aliran air tanah dominan adalah dengan
perbandingan kurva penurunan muka air tanah
sumur pengamatan. Metode pendugaan nilai
konduktivitas hidrolika akuifer yang dipergu- dengan:
nakan adalah metode thiem (Todd dan Mays,
K : konduktivitas Hidraulik
2005), metode sumur dataran banjir, software
aquifer tes 4.2 (Schlumberger Inc, 2011), dan Q : debit pemompaan
analisis jari-jari pengaruh (radius of influence). D : jarak sumur ke sungai
H : tebal akuifer
Metode Thiem (Todd dan Mays, 2005)
h : tinggi permukaan lapisan kedap air sam-
pai dengan muka air tanah dalam sumur
.....................(1) pada saat pemompaan
rw : jari-jari sumur
70 Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 5 No. 1, April 2014: 67 - 77

Software Aquifer Test 4.2 (Schlumberger Inc, b. Metode Ketakseimbangan (Todd dan Mays,
2011) 2005) dan (Sosrodarsono dan Takeda, 2006)
Berdasarkan hasil uji pemompaan dilakukan dengan:
pendugaan nilai konduktivitas hirolika material
akuifer dengan menggunakan metode Neuman
untuk akuifer tidak tertekan.
...........................................(5)
Analisis Material Akuifer
Material akuifer hasil pemboran diamati de­
ngan pengayakan untuk memperoleh nilai kon-
duktivitas hidrolika berdasarkan nilai referensi R : jari-jari lingkaran pengaruh sumur
konduktivitas hidrolika hasil uji laboratorium T : Transmisivitas akuifer
(Morris dan Jhonson,1967). Nilai konduktivi- t : waktu pemompaan
tas hidrolika material akuifer referensi tersebut S : koefisien penyimpanan
digunakan untuk mengkonfirmasi nilai kon- µ : diperoleh dari kurva dan tabel Hubungan
W(µ) - µ
duktivitas hidrolika material akuifer hasil per-
hitungan metode Thiem, water collecting bassin, c. Metode Grafis
sumur dataran banjir dan software Akuifer Test
Grafik penurunan muka air tanah maksimum
4.2
pada sumur uji, dan sumur pengamatan di­
Analisis Jari-jari Pengaruh (radius of influence) analisis dengan menggunakan aplikasi Graph
versi 4.3 untuk dicari perpotongannya dengan
Jari-jari pengaruh sumur ditentukan dengan
sumbu X (permukaan tanah). Asumsi permu-
menggunakan metode:
kaan tanah datar.
a. Metode Forchheimer (Todd dan Mays,
d. Software MLU 2.5 (IHE –Delft, 2012)
2005) dan (Sosrodarsono dan Takeda, 2006)
Data penurunan muka air tanah sepanjang uji
pemompaan pada sumur uji dan sumur peng­
.........(4) amatan serta data karakteristik hidrogeologi
akuifer dianalisis menggunakan Software MLU
2.5 untuk menentukan nilai jari-jari pengaruh
dengan: sumurnya.
R : jari-jari lingkaran pengaruh sumur
Q : debit pemompaan HASIL DAN PEMBAHASAN
K : konduktivitas hidrolik
H : tebal akuifer Geologi dan Hidrogeologi Regional
h : kedalaman air dari muka air tanah pada sumur
Berdasarkan ploting lokasi penelitian pada
yang dipompa ke lapisan kedap air
Peta Hidrogeologi Indonesia (skala 1:100.000)
hs : kedalaman air tanah pada sumur yang dipom-
pa. Lembar Bogor (No. Lembar Peta : 1209 - 1 Bo-
71
Perencanaan sumur filtrasi bantaran sungai dengan uji pemompaan - Wahyu Gendam Prakoso

gor) yang diterbitkan oleh Direktorat Geologi akuifer endapan vulkanik di wilayah penelitian
Tata Lingkungan, Direktorat Jenderal Geologi merupakan akuifer dengan sistem aliran me-
dan Sumberdaya Mineral, Departemen Pertam- lalui media pori (akuifer primer). Berdasarkan
bangan dan Energi tahun 1995 (Takhmat et al., Peta Hidrogeologi regional, wilayah penelitian
1995) dan Peta Potensi Air Tanah yang diter- termasuk kedalam wilayah dengan produktivi-
bitkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya tas akuifer rendah-sedang.
Kementerian Pekerjaan Umum (2002), akuifer
batuan dasar di lokasi penelitian penyebarannya Geofisika Bawah Permukaan
terutama menempati daerah endapan kipas alu- Berdasarkan pemetaan geologi bawah permu-
vial dan tuff batu apung produk vulkanik Gu- kaan dengan penyelidikan geofisika metode
nung Salak. Jenis batuan yang dapat bertindak geo­listrik yang telah dilakukan di lokasi peneli-
sebagai akuifer terutama adalah batuan epiklas- tian sebanyak 4 titik pengamatan (GL 1, GL 2,
tik berupa endapan kipas aluvial dan tuff batu GL 3, dan GL 4) dapat diketahui jenis akuifer
apung yang berumur Kuarter. yang terdapat di lokasi penelitian de­ngan nilai
Sistem air tanah dangkal di sekitar lokasi pene- resistivitas antara 12,77 – 50,50 µm. Lapisan
litian dijumpai pada kedalaman 5 – 20 m bmt. akuifernya adalah batuan vulkanik berupa batu
Sistem akuifernya terdiri atas lapisan breksi, pasir tufaan, batu pasir kasar, lempung pasiran,
tufa pasiran, dan batu pasir tufaan. Berdasarkan dan breksi. Hasil penafsiran lapisan akuifer di
pengamatan pada sumur gali yang terdapat di lokasi penelitian secara lengkap disajikan pada
sekitar wilayah penelitian, umumnya kedala- Tabel 1.
man sumur gali berkisar antara 5 – 15 m bmt Model log bor penafsiran lapisan akuifer di lo-
tergantung pada topografi lokasi sumur. Sumur kasi penelitian disajikan pada Gambar 1.
gali yang dibuat di lokasi penelitian pada ban-
taran Sungai Cihideung memiliki kedalaman Konstruksi Sumur
2 m bmt, lebih dangkal dibandingkan dengan
sumur gali pada umumnya di sekitar wilayah Tata letak sumur dibuat dengan mempertim-
penelitian karena pengaruh tinggi muka air bangkan hasil penafsiran geolistrik dan pembo-
sungai. ran pendahuluan (Gambar 2). Jarak antar su-
mur adalah 3 m, sehingga sumur 4 yang meru-
Sistem air tanah dalam pada wilayah penelitian pakan sumur terjauh dari sungai berjarak 15
tersusun atas batuan vulkanik endapan kuarter m. Pertimbangan ini didasarkan pada jenis dan
seperti breksi, pasir tufaan dan batuan sedimen ketebalan akuifer yang terdapat di lokasi pene-
dari Formasi Bojong Manik. Jenis akuifer yang litian yang berpotensi memiliki jari-jari penga-
dijumpai adalah akuifer bebas (tidak tertekan), ruh (radius of influence) sumur relatif pendek.
semi tertekan dan akuifer tertekan. Sumur yang dibuat terdiri dari 4 sumur bor dan
Berdasarkan kondisi hidrogeologinya, wilayah 1 sumur gali. Kedalaman sumur bor adalah 6
penelitian termasuk ke dalam tipologi akuifer – 10 m bmt, sedangkan kedalaman sumur gali
endapan gunung api/vulkanik. Secara umum adalah 5 m bmt.
72 Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 5 No. 1, April 2014: 67 - 77

Tabel 1. Hasil Penafsiran lapisan Akuifer berdasarkan Data Geolistrik

Titik Pendugaan
No Kedalaman (m) Penafsiran Litolog
Geolistrik
1 GL 1 0,0 - 3,00 Tanah penutup
3,0 - 13,00 Pasir (diduga akuifer bebas)
13,0 - 15,45 Lempung pasiran
15,5 - 30,20 Breksi/batu breksi kasar
30,2 - ∞,00 Lempung
2 GL 2 0,0 - 8,00 Tanah penutup
8,0 - 40,11 Pasir (diduga akuifer bebas)
40,1 - 50,00 Breksi/batu breksi kasar
50,0 - 58,99 Lempung
59,0 - ∞,00 Lempung pasiran (diduga lap. Akuifer dalam)
3 GL 3 0,0 - 2,00 Tanah penutup
2,0 - 6,24 Pasir (diduga akuifer bebas)
6,24 - 9,87 Pasir lempungan
9,87 - ∞,00 Pasir (diduga akuifer bebas)
4 GL 4 0,0 - 2,00 Tanah penutup
2,0 - 13,48 Pasir (diduga akuifer bebas)
13,5 - 27,00 Pasir lempungan
27,0 - ∞.00 Breksi/batu breksi kasar

Gambar 1. Model log bor hasil penafsiran data geolistrik.


73
Perencanaan sumur filtrasi bantaran sungai dengan uji pemompaan - Wahyu Gendam Prakoso

Gambar 2. Tata Letak Sumur di Lokasi Penelitian.

Arah Aliran Air Tanah dan Imbuhan 1 (obs 1 well 2) besaran penurunan tinggi muka
Dominan air yang terjadi sebesar 0,23 m dari muka air ta-
nah statis. Kurva imbuhan sumur pengamatan
Pada sumur filtrasi tebing sungai (riverbank fil­
3 (obs 3 well 4) memiliki respon imbuhan yang
tration) imbuhan dominan diperoleh dari air
lebih cepat daripada sumur pengamatan 1 (obs
sungai meskipun juga terdapat imbuhan dari
1 well 2). Hal tersebut menunjukkan bahwa su-
akuifer air tanah sekitarnya. Pendugaan imbu-
mur uji mendapatkan lebih besar air dari sun-
han dominan dilakukan dengan cara memban­
gai dibandingkan dari akuifer air tanah diseki-
dingkan kurva penurunan dan kurva imbuhan
tarnya karena kurva penurunan muka airtanah
sumur dari uji pemompaan pada sumur yang
dan kurva imbuhan sumur pengamatan 3 (obs
terletak dalam satu garis lurus memotong tegak
3 well 4) dalam jarak radial yang sama terha-
lurus aliran sungai. Dalam penelitian ini yang
dap sumur uji (lebih dekat ke arah sungai) lebih
diperbandingkan adalah sumur pengamatan 1
dominan diban­dingkan kurva dari sumur pen-
(obs 1 well 2) dan sumur pengamatan 3 (obs
gamatan 1 (obs 1 well 2).
3 well 4) yang memiliki jarak radial yang sama
terhadap sumur uji (pumping well) (Gambar 3). Pendugaan Nilai Konduktivitas Hidraulik
Perbandingan kurva ini memperlihatkan bah- Material Akuifer
wa besaran penurunan muka air pada sumur
Hasil pendugaan nilai konduktivitas hidrolika
penamatan 3 (obs 3 well 4 ) selama pemompaan
akuifer di lokasi penelitian dengan mengguna­
lebih besar yakni mencapai 1,04 m dari static
kan Akuifer Test Versi 4.2 dengan metode Neu-
water level, sedangkan pada sumur pengamatan
74 Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 5 No. 1, April 2014: 67 - 77

man memberikan nilai konduktivitas hidrolika Berdasarkan hasil tersebut maka nilai konduk-
sebesar 4,32 x 100 m/day. Hasil pendugaan tivitas hidraulik yang mendekati nilai referensi
tersebut selanjutnya dibandingkan dengan ha- adalah dengan metode perhitungan Thiem dan
sil perhitungan dengan menggunakan bebera- Akuifer Test 4.2.
pa metode perhitungan lainnya, selengkapnya
Analisis Jari-Jari Pengaruh (Radius of
disajikan dalam Tabel 2. Nilai konduktivitas hi-
Influence) Sumur
drolika hasil perhitungan dengan ketiga metode
di atas dan hasil analisis menggunakan Akuifer Metode analisis jari-jari pengaruh (radius of in­
Test Versi 4.2 kemudian dikonfirmasi dengan fluence) sumur yang dipergunakan dalam pene-
nilai konduktivitas hidrolika menurut acuan litian ini adalah metode Forcheimer, metode
pustaka hasil penyelidikan laboratorium (Mor- Ketakseimbangan, metode grafis dan Software
ris dan Johnson, 1967). MLU Versi 2.5 yang dikeluarkan oleh IHE-

Gambar 2. Kurva Penurunan dan Imbuhan Muka Air Tanah pada Sumur Uji (Pumping Well) dan Sumur Pengamatan (Obs
1, Obs 2, Obs 3).
75
Perencanaan sumur filtrasi bantaran sungai dengan uji pemompaan - Wahyu Gendam Prakoso

Tabel 2. Nilai Konduktivitas Hidrolika Hasil Perhitungan

Nilai Konduktivitas Hi-


Metode Rumus drolika Hasil Perhitungan
(m/hari)

Metode Thiem 2,32

Metode Water Collecting Bassin 75,51

Metode Sumur Dataran Banjir 0,61

Tabel 3. Jari-Jari Lingkaran Pengaruh (radius of influence) Sumur Hasil Perhitungan

Jari- jari Lingkaran


Metode Rumus
Pengaruh (m)

Metode Forcheimer 108,19

Metode Ketakseimbangan 43,18

Metode Grafis 23,20

Software MLU Ver 2.5 45,87

Delft Belanda. Hasil perhitungan jari-jari pen- ngaruh dari software MLU Ver 2.5 yakni 45,87
garuh dengan metode tersebut disajikan dalam m. Nilai jari-jari pengaruh yang paling tepat di-
Tabel 3. Nilai Jari-jari pengaruh yang diperoleh peroleh dengan metode ketakseimbangan (Sos-
dengan metode ketakseimbangan sebesar 43,18 rodarsono dan Takeda, 2006).
m relatif mendekati nilai jari-jari lingkaran pe­
76 Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Vol. 5 No. 1, April 2014: 67 - 77

Metode grafis memiliki hasil yang relatif cukup konduktivitas akuifer menggunakan Akuifer
jauh jika dibandingkan metode ketakseimbang­ Test 4.2 sebesar 4,32 m/hari, jari-jari pengaruh
an dan Software MLU Ver 2.5 dimungkinkan sumur di lokasi penelitian diperkirakan sekitar
disebabkan karena pengujian sumur yang men- 43,18 m dengan menggunakan metode ketak-
jadi dasar plotting kurva tinggi muka air tanah seimbangan (non equilibrium formula), jari-jari
hanya diamati pada waktu yang terbatas yakni pengaruh sumur dengan Software MLU Versi
sekitar 4 - 6 jam dari pemompaan sampai de­ 2.5 sejauh 45,87 m.
ngan imbuhannya, sehingga ada kemungkinan
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil
penurunan muka air tanah yang terjadi sebenar­
kegiatan penelitian ini adalah Perlu dilakukan
nya belum selesai, hanya saja penurunan tinggi
penelitian kualitas air sungai dan kualitas air
muka air tersebut berlangsung lambat sehingga
sumur di bantaran sungai untuk mengetahui
tidak terbaca pada elektroda.
peran filtrasi tebing sungai (riverbank filtra­
Metode Forcheimer memberikan hasil yang tion), perlu dilakukan penelitian yang lebih
jauh berbeda dibandingkan dengan metode mendalam mengenai dinamika aliran bawah
yang lain karena metode ini sangat tergantung air tanah misalnya dengan menggunakan tracer
pada keseragaman lapisan akuifer, jika ketebalan untuk memperoleh data aliran yang lebih tepat
lapisan akuifer tidak seragam maka akurasi per- mengenai imbuhan air sumur, perlu dilakukan
hitungan akan semakin berkurang. Hal tersebut uji pemompaan sumur dengan sumur yang ber-
dapat dipahami mengingat metode Forcheimer beda ukuran dan kedalamannya sampai dengan
memerlukan data kedalaman dari permukaan batas ketebalan lapisan akuifer, perlu dilaku-
air yang di pompa ke lapisan kedap. kan uji pemompaan sumur dengan durasi yang
lebih lama, perlu mempertimbangkan metode
KESIMPULAN DAN SARAN multi layer akuifer dalam analisis pendugaan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari kegiatan nilai konduktivitas hidrolik material akuifer de­
penelitian ini adalah lokasi penelitian dapat ngan menggunakan software Akuifer Test 4.2,
dikembangkan sebagai sumur produksi dengan perlu dilakukan pembuatan sumur pantau pada
teknik filtrasi bantaran sungai (riverbank filtra­ jarak sampai dengan 50 m untuk validasi jari-
tion), lapisan akuifer tidak tertekan di lokasi jari lingkaran pengaruh sumur, perlu dilakukan
penelitian umumnya terdiri dari pasir halus, pa- penelitian mendalam pengaruh tinggi muka air
sir sedang dan liat dengan dominasi pasir halus normal sungai Cihideung terhadap static water
terletak pada kedalaman 6 – 10 m bmt dengan level sumur, serta perlu dilakukan pengamatan
ketebalan sampai dengan 20 m, imbuhan air ta- penurunan tinggi muka air dengan elektroda
nah di lokasi penelitian dominan berasal dari air yang lebih peka dan dilengkapi dengan auto­
Sungai Cihideung, nilai konduktivitas hidrolik matic water level recorder.
material akuifer berupa pasir halus sebesar 2,5
m/hari. Analisis pendugaan nilai konduktivi- Ucapan Terima Kasih
tas hidrolik yang sesuai adalah dengan metode Penulis mengucapkan terima kasih kepada Labora-
perhitungan Thiem sebesar 2,32 m/hari, nilai torium Lapangan Leuwikopo IPB atas izin penggu-
77
Perencanaan sumur filtrasi bantaran sungai dengan uji pemompaan - Wahyu Gendam Prakoso

naan lahan, Direksi PT. Anggada Karsa Utama atas drecht, Kluwer Academic Publisher, 364 pp.
bantuannya untuk memberikan fasilitas perangkat
Sanim B., 2011, Sumberdaya Air dan Kesejahte­raan
lunak Akuifer Test Versi 4.2 (Schlumberger), dan
Publik, Bogor, IPB Press.
IHE-Delft, Belanda untuk izin penggunaan perang-
kat Lunak MLU 2.5. Schlumberger Inc, 2011, Aquifer Test V. 4.2 User
Manual advanched Pumping Test and Slug Test Analy­
sis Software, http://trials.swstechnology.com/ar-
ACUAN
chive/Software/AquiferTest/AQT42/AQT_42_Us-
[BPS] Badan Pusat Statistik, 2011, Statistik Air Ber­ ers_Manual.pdf, [5 Desember 2013]
sih Indonesia 2010, Jakarta, Badan Pusat Statistik.
Sosrodarsono, S. dan Takeda, K., 2006, Hidrologi
Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2002, Peta Potensi Untuk Pengairan, Cetakan Kesepuluh, Jakarta, PT.
Air Tanah Kabupaten Bogor. Pradnya Paramita.
IHE Delft, 2012, MLU for Windows, http://www. Takhmat U, Sudibyo Y., dan Murtianto E, 1995,
hydrology.nl/ihppublications/182-mlu-for-win- Peta Hidrogeologi Indonesia 1:100.000 Catatan Pen­
dows-unesco-edition.html,[12 Desember 2013] erangan Lembar 1209-1 Bogor, Bandung, Direktorat
Morris D. A. dan Johnson I. A., 1967, Summary of Geologi Tata Lingkungan, Direkto­rat Jenderal Ge-
Hydrologic and Physical Properties of Rock and Soil ologi dan Sumberdaya Mineral, Departemen Pert-
Materials as analyzed by the Hydrologic Laboratory of ambangan dan Energi.
the U.S. Geological Survey, U.S. Geological Survey Todd, D.K. dan Mays L.W., 2005, Groundwater
Paper 1839-D. 42 pp. Hydrology, Third Edition, New York, John Willey &
Ray C., Melin G., dan Linsky R.B., 2003, Riverbank Sons Inc. 636 pp.
Filtration Improving Source –Water Qua­ lity. Dor-

Anda mungkin juga menyukai