TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
LANDASAN TEORI
Menurut Widyastuti dkk (2023): Air ialah komponen yang salah satu
penyokong keberlangsungan keberadaan makluk hidup, baik itu manusia,
tumbuhan ataupun hewan. Kualitas air merupakan suatu masalah bagi khidupan
sekarang dan selanjutnya. Kualitas air tanah dapat di kombinasikan dengan
beberapa cara salah satunya yaitu dengan hidrokimia, yang menggunakan
beberapa metode yaitu fasies air tanah, gibbs air tanah dan piper. Analisis
hidrokimia air tanah merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan
dikarenakan dengan metode ini dapat mengidentifikasi sumber air tanah dan hal-
hal yang mempengaryhinya.
Menurut Djana (2023) air yang memiliki kualitas terbaik dapat dilihat dari
tingkat kejernihan dan transparan, juga tidak adanya kekeruhan didalam air. Air
yang layak di gunakan ialah air yang tidak memiliki rasa, berdasarkan ciri fisik
dan rasa yang dirasakan indra pengecap.
Tabel 1. Kualiatas Air Tanah Bor berdasarkan parameter fisika
Warna 152 50
Rasa Tidak berasa Tidak berasa
Bau Tidak berbau Tidak berbau
Temeperatur 28.7 Suhu udara +/-3
Kekeruhan 11.2 25
Zat padat terlalut 82.5 1500
Sumber: e-juornal geofisika
Kualitas air dapat dinyatakan dengan tingkat keselarasian air yang
dimamfaatkan bagi kebutuhan tertentu bagi manusia. Kualitas air ditentukan oleh
kandungan sidemen yang terlarut dan bahan kimiawi yang terkandung didalam
air (Hidayah dan Saptomo, 2019). Sedangkan menurut Yunita dan Kustomo
(2020): Air menjadi salah satu komponen peranan penting di dalam khidupan
manusia. Kualitas air yang baik seharusnya memenuhi persyaratan uji parameter
fisika diantaranya air tidak beraroma, tidak adanya rasa, transparan, dan tidak
keruh, sertanya suhunya berada di tingkat normal.
3.3 Akuifer
Menurut Diyanah dkk, (2018). Menyatakan muka air tanah yang telah
didifinisikan sebagai permukaan yang dimana tekanan zat cair dalam pori-pori
dari sebuah penampang yang berada di tekanan atmosfer. Akuifer dapat
dinyatakan lapisan tanah yang mengandung air, yang keberadaanya mengandung
lapisan tanah yang terdapat air, yang mengalami penyebaran dengan cara
mangalir pada butir-butir tanah. Salah satu cara mengetahui potensi keberadaan
air tanah adalah melakukan pengukuran melalui geofisika, yaitu dengan
menggunakan metode geolistrik. Semakin padat maka semakin bawah jenis
bebatuanya, maka semakin teridentifiksi lapisan-lapisan pembawa air (aquifer).
Lapisan air tanah yang memiliki potensi air tanah yang memiliki kualitass yang
cukup baik, yang terdapat lapisan impermeable pada bagian atas. Posisi lapisan
bebatuan akan menjadi penentu adanya air tanah, lapisan bebatuan yang dekat
dengan permukaan akan sangat berpengaruh terhadap hasil pengukuran yang
menjadikan tempat itu memiliki potensi air tanah ( Hanida,dkk,2019).
3.5 Geolistrik
Menurut Adi dkk (2022): Geolistrik merupakan salah satu metode dalam
fisika yang mendalami hal-hal yang berkaitan dengan kebumian, yang dalam
penggunaanya menggunakan krakterikstik arus listrik di dalam tanah untuk
memberitahukan struktur di dalam bawah tanah. Teknik ini digunakan untuk
memberikan sketsa bebatuan dan lapisan letak air tanah. Sedangkan pendapat
dari Sedana dkk, (2015): Geolistrik merupakan salah satu penerapan geofisika
yang digunakan dalam eksplorasi alam dibawah permukaan. Dengan
berprinsipkan kerjakan metode geolistrik yaitu dengan mempelajari aliran arus
electron di dalam bumi dan dapat mendeteksi ke permukaan bumi menggunakan
sepang elektroda. men
2π (1.1)
K=
[( 1 1
−
a 2a )(
−
1 1
−
2a a )]
Maka persamaannya dapat dituliskan di bawah ini:
2
K=2 π ɑ (1.2)
Dengan menggunakan metode komfigurasi Wenners Schlumberger memiliki
tujuan untuk menentukan nilai resistivitas mu. Resistivitas semu dalam
konfigurasi dituliskan denan persamaan:
( )
V L ( L −ɑ )
2 2 (2.1)
ρ=π
I ɑ2
Dengan mengganti L = ɑ (n + 1), persamaan 2.1 dapat dituliskan dengan :
V (2.2)
ρ=πn ( n+1 )( n+2 ) ɑ
I
.
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
Lokasi penelitian ini berada di desa Batu Menek, kecamatan Praya, kabupaten
Lombok Tengah, provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini dilakukan pada
tanggal 19 Agustus 2024. Data yang diproleh didapati dengan menggunakan
metode geolistrik, dengan konfigurasi Wenners Schlumber dan Dipole-dipole.
Mulai
Survey Awal
Identifikasi Masalah