Disusun Oleh :
2024
A. LATAR BELAKANG
Kekeringan adalah salah satu bencana alam yang di sebabkan oleh distribusi air hujan yang
tidak merata yang menghasillkan kondisi volume air permukaan seperti sungai, danau, dan lain
di beberapa daerah Indonesia dibawah batas ambang minimum. Masalah kekeringan tidak boleh
diliat sebagai masalah ringan, sebab kekeringan dapat menimbulkan dampak yang amat luas,
kompleks, dna juga rentang waktu yang panjang sampai setelah berakhirnya kekeringan.
Dampak yang luas dan berlangsung lama tersebut disebabkan karna air merupakan kebutuhan
pokok dan vital bagi seluruh mahluk hidup yang tidak dapat di gantikan dengan sumberdaya
lainnya (Afif, 2018).
Berdasarkan aspek hidrologi kekeringan disebabkan oleh berkuranganya curah hujan selama
priode tertentu yang mengakibtkan terjadinya kekurangan air untuk berbagai kebutuhan (Indarto
et al., 2014). Salah satu bencana kekeringan yang terjadi di 1 kecamatan Bandar lampung yang
rawan dengan kekeringan air kecamatan tersebut adalah Kecamatan Kemiling, dimana sudah
dipastikan separuh lebih wilayah di setiap kelurahan terkena dampak bencana kekeringan selama
musim kemarau setiap tahunnya.
Dalam penelitian ini analisis kekeringan dilakukan dengan metode survey, peta
administrasi, peta tutupan lahan, peta topografi, peta daerah aliran sungai, peta cekungan air
tanah dan juga peta geologi tanah yang ada di kecamatan kemiling, kota bandar lampung,
provinsi lampung.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dilakukanannya penelitian eksplorasi air ini sebagai berikut :
1. Mengetahui cekungan air tanah yang ada di kecamatan kemiling, Bandar lampung
2. Mengetahui lokasi potensi air tanah di daerah penelitian
Untuk menghindari meluasnya permasalahan air pada penelitian kali ini di perlukan batasan
KEKERINGAN
Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air, baik untuk kebutuhan
hidup, pertanian, kegiatan ekonomi, dan lingkungan. Kekeringan merupakan iklim yang umum
terjadi di semua wilayah. Kekeringan dimulai ketika curah hujan turun di bawah tingkat
musiman normal. Curah hujan yang rendah mengurangi sumber air bawah tanah (kekeringan
meteorologi), yang penting bagi kehidupan manusia. Jika hal ini terjadi dalam jangka panjang
maka kondisi wilayah juga akan terganggu, mulai dari menurunnya permukaan air sungai
dan tempat penampungan air (kekeringan hidrologis) hingga menipisnya sumber air untuk
tanaman (kekeringan yang dapat menyebabkan banyak kegagalan panen). yang bahkan
dapat menyebabkan kebakaran pada area di atasnya. Kekeringan menurut word meteorogical
organization (2012), kekeringan merupakan variasi iklim yang lazim, dan dapat terjadi di
berbagai zona iklim, kekeringan menurut bapennas (1998), adalah kurangnya air bagi kehidupan
manusia dan mahluk hidup lainnya pada suatu wilayah yang biasanya tidak kekeringan air
Klasifikasi kekeringan :
Kekeringan adalah salah satu bencana alam yang terjadi secara perlahan (slow onset
disaster) berlangsung lama hingga musim hujan tiba dan berdampak luas. Pada saat kekeringan
ketersediaan air pada suatu wilayah ada dibawah kebutuhan air secara umum, baik untuk
kebutuhan hidup, kegiatan ekonomi, peternakan, pertanian, dan ketahanan lingkungan sekitar.
Kekeringan merupakan suatu peristiwa anomali kondisi cuaca yang menyebabkan berkurangnya
curah hujan sehingga mengakibatkan ketidaksimbangan ketersediaan air secara hidrologi
(American Meteorological Society, 1997).
AIR TANAH
Air tanah adalah air yang terperangkap di dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan
bumi selama pembentukan air tanah, hujan dan air permukaan masuk ke dalam tanah melalui pori-
pori dan retakan pada batuan.Air ini mengalami penyaringan alami saat meresap melalaui lapisan
tanah zat batuan, menghilangkan kotoran dan zat terlarut lainnya.
akuifer adalah lapisan yang terdapat di bawah tanah yang mengandung air dan dapat
mengalirkan air (Wikipedia). Daerah di mana air hujan meresap ke bawah tanah, mencapai zona
saturasi, disebut daerah rembesan atau recharge area. Sebaliknya, daerah di mana air tanah keluar
dari akuifer dinamakan daerah discharge.
Akuifer berfungsi sebagai reservoar alami yang menyediakan sumber air bagi sumur-sumur
dan mata air, serta memengaruhi siklus hidrologi. Ada beberapa jenis akuifer, termasuk akuifer
terperangkap, akuifer terlarut, dan akuifer rekahan, masing-masing dengan karakteristiknya
sendiri. Sifat-sifat seperti porositas dan permeabilitas memainkan peran penting dalam
menentukan kemampuan akuifer untuk menyimpan dan mengalirkan air. Recharge dan debit
merujuk pada proses pengisian ulang akuifer dengan air dan jumlah air yang dapat dikeluarkan
dari akuifer dalam suatu periode waktu. Potensi akumulasi air dalam akuifer dapat bervariasi
tergantung pada berbagai faktor geologis. Selain itu, penting untuk memperhatikan ketahanan
akuifer terhadap pencemaran karena dapat mempengaruhi kualitas air yang dihasilkan. Oleh
karena itu, pemahaman tentang karakteristik dan perilaku akuifer sangat penting dalam
manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.
METODE GRAVITASI
Metode gravitasi adalah salah satu geofisika yang digunakan untuk mengukur medan
gravitasi bumi di suatu wilayah. Prinsip dasarnya adalah bahwa variasi kepadatan benda di dalam
bumi memengaruhi medan gravitasi di atasnya. Dengan menggunakan alat yang disebut
gravimeter, data medan gravitasi dikumpulkan di sepanjang jalur survei dan kemudian dianalisis
untuk menemukan anomali gravitasi yang mengindikasikan adanya perubahan kepadatan di
bawah permukaan. Metode ini membantu dalam interpretasi tentang keberadaan akuifer atau
formasi batuan yang dapat menyimpan air.
Metode gravitasi merupakan metode geofisika yang berdasarkan pada hukum gravitasi
newton atau hukum gaya tarik antar partikel (Telford,1999). Metode gravitasi juga digunakan
untuk mempelajari akuifer dan distribusi air tanah di bawah permukaan. Variasi medan gravitasi
dapat membantu dalam mengidentifikasi lokasi akuifer dan mengevaluasi potensi ketersediaan
air tanah di suatu wilayah.
Meskipun metode gravitasi merupakan alat yang berguna dalam pemetaan bawah permukaan
bumi, namun ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan adalah kondisi pada lingkungan
saat meneliti Metode gravitasi dapat menjadi kurang efektif dalam kondisi lingkungan tertentu,
seperti di daerah dengan topografi yang sangat beragam atau di area yang sangat padat dengan
gangguan manusia seperti bangunan atau infrastruktur.
Penelitian ini dilakukan di kecamatan kemiling, kota Bandar lampung, provinsi lampung memiliki
luas daerah 24,24 km2 jarak dari pusat kota Bandar lampung 9,5km.
Kondisi geologi yang ada di wilayah kecamatan kemiling terbagi menjadi 2 jenis tanah yaitu QHV
dan QTI
GAMBAR 3. PETA CEKUNGAN AIR TANAH
Kecamatan kemiling termasuk kedalam 2 jenis daerah cekungan air tanah (CAT) yaitu : yang
bewarna pink : terletak di Bandar lampung dan yang bewarna cream terletak di metro.
Di wilayah kecamatan kemiling termasuk kedalam 1 das yaitu DAS way kuala garuntang.
GAMBAR 5. PETA TUTUPAN LAHAN
Pada wilayah kecamatan kemiling memiliki tutupan lahan yaitu : Belukar, pemukiman, Pertanian
lahan kering, pertanian lahan kering campur. Pada wilayah inipertanian lahan kering lebih mendominasi
di kecamatan kemiling
GAMBAR 6. TOPOGRAFI
Topografi di daerah kecamatan kemiling masih masuk ke dalam topografi daerah yang tinggi ke
daerah yang landai.kecamatan kemiling ini termasuk ke dalam daerah dataran tinggi.
F. METODOLOGI
Metode yang di gunakan pada penelitian eksplorasi air tanah ini adalah metode
gravitasi.Penggunaan metode ini dikarenakan sangat cocok dengan permasalahan yang ada di
kecamatan kemiling, dengan menggunakan metode gravitasi memudahkan untuk melaksanakan
penelitian eksplorasi air tanah.
Metode gravitasi bergantung pada perbedaan kepadatan batuan di bawah permukaan bumi
untuk menghasilkan anomali dalam medan gravitasi. Ketika ada variasi kepadatan di bawah
permukaan, medan gravitasi yang terukur bisa menyimpang dari nilai normal yang diharapkan.
Anomali ini dapat berupa peningkatan (positif) atau penurunan (negatif) nilai gravitasi. Anomali
positif mengindikasikan keberadaan material dengan kepadatan yang lebih tinggi di bawah
permukaan, sedangkan anomali negatif menunjukkan keberadaan material dengan kepadatan
yang lebih rendah. Interpretasi anomali gravitasi dapat memberikan wawasan tentang struktur
geologi di bawah permukaan dan sifat materi yang ada di dalamnya. Maka dari itu ada beberapa
yang harus di perhatikan menggunakan bebrapa koreksi saat penelitian sebagai berikut :
Distribusi anomalia di bagi menjadi dua yaitu anomalia rendah dan juga anomalia tinggi.
- Interpretasi kualitatif
- Interpretasi kuantitatif
G. KEBUTUHAN PERSONIL
Pada penelitian air tanah ini menggunakan metode gravitasi yang membutuhkan 20 orang
yang terdiri dari geofisikawan, ahli geologi, ahli hidrologi, teknis lapangan , dan ahli pengolahan
data untuk meneliti eksplorasi air tanah menggunakan metode gravitasi ini.
H. TIMELINE
Penelitian ini membutuhkan waktu kerja selama satu minggu untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dan kelancaran penelitian eksplorasi air tanah ini.
Penelitian eksplorasi air tanah di wilayah kecamatan kemiling , kota Bandar lampung , provinsi
lampung di perkirakan memakan biaya sebesar 6,320,000,00 juta selama tujuh hari penelitian
berlangsung.