, MT
REKAYASA HIDROLOGI
Hidrologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
kehadiran dan gerakan air di alam, yang meliputi kejadian,
perputaran dan penyebaran air di atmosfir, di permukaan
bumi dan di bawah permukaan bumi.
MANFAAT LEBIH LUAS DALAM TEKNIK
HIDRO
1. Hidrologi terapan : hidrometeorologi, aliran air tanah, perkiraan
debit sungai, hidrologi perkotaan, dsb.
2. Teknik irigasi : perencanaan & perancangan sistem irigasi,
saluran & bangunan-bangunan irigasi.
3. Teknik drainase : pengeringan air hujan, pengendalian genangan
& banjir.
4. Bangunan tenaga air : hidroelektrik, turbin, PLTA, mikrohidro.
5. Pengendalian banjir
6. Pengendalian sedimen : checkdam, pengendali sedimen dan
erosi, sabo.
7. Teknik bendungan : perencanaan bendungan & bangunan2
pelengkapnya
8. Teknik sumberdaya air : sungai, waduk, embung, mata air, dsb.
9. Teknik jaringan pipa : air minum/bersih (PDAM)
10. Transportasi air : pelabuhan, saluran-saluran pelayaran.
MANFAAT DATA
HIDROLOGI
PENGELOLAAN
SDA
PERINGATAN
PERENCANAAN PENGOPERASIAN PENGEMBANGAN
DINI
DATA IKLIM DATA HUJAN DATA MUKA AIR PANJANG PENDEK TERPUTUS- TIDAK ADA
DAN DEBIT
ANALISIS
PETA DEFISIT
WATER BALANCE LOKASI PUNCAK HIDROGRAP
KEKERINGAN TOTAL SEDIMENT
BANJIR (T) BANJIR
BENDUNG WADUK
TINGGI KAPASITAS
BENDUNG WADUK
Saluran irigasi di gurun pasir
Bangunan bagi
Pintu Air
Saluran Drainase Perkotaan
Tipikal PLTA
Tinggi
tenaga (H)
Debit (Q)
1 = waduk 7 = generator 13 = spillway
2 = power intake 8 = tail race
3 = bendungan 9 = sungai
4 = pipa pesat (penstock) 10 = trafo utama
5 = katup utama (main inlet valve) 11 = gardu induk
6 = turbin 12 = tegangan tinggi
Alat berat mengeruk tanah dalam proyek Banjir Kanal Timur (BKT) di Pondok Bambu,
Duren Sawit, Jakarta Timur. Pengerjaan proyek yang telah tembus ke laut, diharapkan
mampu mengamankan 150 kilometer persegi wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara
dari luapan banjir. KOMPAS
Banjir Kanal Barat
Dam sabo di bawah Gunung Merapi
Waduk Jatiluhur
Embung Tambakboyo, Yogyakarta
Aliran pipa untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro
Transportasi air di Sungai Musi Palembang
Perkiraan Jumlah Air di Bumi
EVAPOTRANSPIRASI
HUJAN
PEILSCHAAL
INFILTRASI
I
BF
Daur Hidrologi
(Siklus Hidrologi / Hydrologic Cycle)
SIKLUS PENDEK
SIKLUS SEDANG
SIKLUS PANJANG
SIKLUS
HIDROLOGI
SIKLUS SIKLUS
SIKLUS
HIDROLOGI HIDROLOGI
HIDROLOGI
SEDANG PANJANG
PENDEK
- EVAPORASI - EVAPORASI
- EVAPORASI
- KONDENSASI - KONDENSASI
- KONDENSASI
- AWAN - AWAN
- AWAN
- HUJAN - HUJAN
- HUJAN
- RUNOFF - SALJU
- RUNOFF
• Curah hujan merupakan rata-rata jumlah volume air hujan yang turun dihitung per
jam dalam suatu daerah tertentu. Intensitas curah hujan dapat dikelompokkan
menurut tingkat presipitasinya, yaitu:
❖ gerimis ketika tingkat presipitasinya kurang dari 25 mm (0.98 in) per jam
❖ hujan sedang ketika tingkat presipitasinya antara 25 mm (0.98 in) hingga 76 mm (3.0
in) atau 10 mm (0.39 in) per jam
❖ hujan deras ketika tingkat presipitasinya lebih dari 76 mm (3.0 in) per jam atau
antara 10 mm (0.39 in) dan 50 mm (2.0 in) per jam dan
❖ hujan badai ketika tingkat presipitasinya lebih dari 50 mm (2.0 in) per jam.
2.Temperatur atau Suhu
• Temperatur adalah ukuran panas atau dinginnya dari suatu
benda atau keadaan dibumi. Dalam meteorologi
temperatur berpengaruh pada suhu udara pembentuk
cuaca di atmosfer bumi. Temperatur juga bias diartikan
besarnya derajat kepanasan yang dimiliki oleh udara.
3.Tekanan Udara
•ANALISIS KEBUTUHAN AIR (irigasi, air minum, plta, air industri, dll)
Pada proses sirkulasi air/siklus hidrologi, hubungan antara aliran
ke dalam (inflow) dan aliran keluar (outflow) di suatu daerah untuk
suatu periode tertentu disebut neraca air (water balance).
P=D+E+G+M
Dimana :
P : presipitasi
D : debit
E : evapotranspirasi
G : penambahan (supply) air tanah
M : penambahan kadar kelembaban tanah (moisture content).
Jika periode perhitungan neraca air diambil 1 tahun dan
daerah yang dipelajari itu luas, karena variasi meteorologi
itu berulang dalam siklus 1 tahun, kadar kebasahan tanah
itu juga berulang dalam siklus 1 tahun, maka harga M
dalam persamaan (1.1) akan menjadi nol dan persamaan
menjadi :
P=D+E+G
P=D+E
Jika perhitungan neraca air itu diadakan pada suatu daerah tertentu yang
terbatas, maka aliran ke dalam (inflow) dan aliran keluar (outflow) dari D
dan G kira-kira akan berbeda. Persamaan (1.1) menjadi :
❑Rumus Umum
I = O + ∆S
Dimana:
I = Inflow
O = Outflow
∆S = Change in Storage
G1 : Air tanah yang mengalir dari bagian hulu ke dalam daerah yang
ditinjau.
G2 : Air tanah yang mengalir keluar dari daerah yang ditinjau ke bagian hilir.
Pa : Laju menahan udara rata-rata (mean air holding rate) di bagian lapisan
variasi air tanah.
Ket: P = Presipitasi
Et = Evapotranspirasi
E = Evaporasi
SRO = Surface Run Off
GWF = Ground Water Flow;
ΔS = Perubahan storage
Hidrologi Neraca Air