id
BAB 5
TINJAUAN
KHUSUS
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Laporan Kuliah Magang 2020
Proyek Pembangunan Spillway Bendungan Tugu BAB 5
Kabupaten Trenggalek Tinjauan Khusus
BAB 5
TINJAUAN KHUSUS
Grouting Sebagai Media Untuk Perkuatan Tanah
Fungsi dan manfaat secara umum pekerjaan Grouting adalah sebagai berikut:
1. mengurangi intensitas aliran filtrasi (kebocoran – kebocoran) dari waduk yang
mengalir keluar melalui rekahan yang terdapat pada pondasi bendungan,
2. mengurangi gaya ke atas (uplift) pada dasar bendungan yang disebabkan oleh
tekanan air tanah yang terdapat dalam lapisan pondasi,
3. Meningkatkan daya dukung batuan yang membentuk lapisan pondasi
bendungan.
daerah palung sungai (River Bed) dengan tujuan untuk mengendalikan rembesan
Pelakasanaan Grouting tirai dan Sub tirai disini adalah dengan metode “Split
sekunder yang terletak diantara dua lubang primer. Kemudian lubang tersier
Metode ini diaplikasikan pada kondisi batuan atau kondisi geologi dengan
Pemasangan packer
Injeksi semen
Metode ini diaplikasikan pada kondisi batuan atau tanah yang relatif lembek
Flushing
Pemasangan packer
Injeksi semen
kedua)
Downstage Grouting yang mana sesuai kondisi lapangan yang rawan akan longsor
Tugu dilaksakan untuk mengetahui nilai Lugeon dari deformasi batuan. Nilai
Lugeon adalah angka yang menunjukan berapa liter air yang bisa merembes ke
dalam formasi batuan sepanjang satu meter selama periode satu menit dengan
menggunakan tekanan standar 10 bar atau 10 kg/cm2. Angka ini hamper sama
dengan koefisien kelulusan air sebesar 1x10-5 cm/detik. Nilai lugeon dapat
memeberikan informasi mengenai sifat aliran dalam batuan dan sifat batuan itu
sendiri terhadap aliran air yang melaluinya. Untuk menadapatkan nilai lugeon
Water Pressure Test akan dilaksanakan pada semua lubang Grouting, dan
disesuaikan pada stage atau kedalaman lubang bor. Metode pengujian water
pressure test adalah dengan cara memasukkan air bertekanan kedalam lubang bor
persamaannya menjadi:
10𝑄
𝐿𝑢 =
𝑃𝐿
dimana,
P = Po+P1
P1 = (h3+h2)/10
Deskripsi kondisi tanah berdasarkan nilai Lugeon yang didapat dari Water Pressure
kecil
Jika nilai Lugeon < 3 tidak perlu dilakukan sementasi (grouting), karena tanah
a) Jika sementasi telah dimasukkan sebanyak 4 kali adukan dan hasil tekanan
menit atau jika volume dicapai 200 liter adukan sementasi, karena struktur
tanahnya sudah banyak tertahan sehingga perlu penelitian tanah lebih lanjut
lagi.
1. Persiapan
3. Boring/drilling
hidrolis. Pemboran inti harus diambil contoh tanah dan batuan yang
atau 1 stage.
berikut:
3. Memulai open hole dengan memasang drilling rod pada water swifel
(washing).
batuan dan sifat batuan itu sendiri terhadap aliran air yang
melaluinya.
1) Pengeboran lubang
kedalaman tertentu.
pembacaan selesai
5. Injeksi Grouting
Pada saat injeksi grouting digunakan beberapa campuran untuk tiap tiap batch
6. Redrilling
7. Plugging
8. Checkhole
apakah hasil grouting dari beberapa titik sudah sesuai yang diinginkan
tekanan air/water pressure test untuk mengetahui nilau Lugeon dari titik
checkhole tadi.
BAB 6
MASALAH DAN
PENGENDALIAN
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Laporan Kuliah Magang 2020
Proyek Pembangunan Spillway Bendungan Tugu BAB 6
Kabupaten Trenggalek Kendala Dan Pengendalian
BAB 6
KENDALA DAN PENGENDALIAN
Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai permasalahan yang terjadi
berdasarkan pengamatan penulis selama melaksanakan Kuliah Magang Mahasiswa
di proyek Spillway Bendungan Tugu. Permasalahan yang dibahas dibagi menjadi
dua macam, yaitu permasalahan teknis dan permasalahan non teknis. Permasalahan
teknis yang dibahas pada bab ini diambil dari beberapa pekerjaan dan permasalahan
non teknis yang dibahas diambil dari pekerjaan umum yang ditinjau dan tidak
berkaitan dengan permasalahan teknis.
Keropos pada bangunan dapat terjadi karena beberapa faktor, yang pertama
antara lain :
a. Slump test pada beton yang digunakan untuk pengecoran tidak memenuhi
syarat yang telah ditetapkan (12-14 cm). Sehingga menyulitkan dalam
pengecoran dilapangan.
Jalan akses menuju lokasi terkadang berbahaya hal tersebut terjadi karena
kondisi medan yang sangat terjal serta penataan jalan akses yang kurang memadai
sehingga mengakibatkan resiko terjatuh atau tergelincirnya truck atau motor
pekerja.
melakukan Tool Box Talk untuk berkoordinasi mengenai keselamatan kerja dan
pekerjaan yang akan dilakukan pada hari tersebut.
BAB 7
KESIMPULAN
DAN SARAN
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Laporan Kuliah Magang 2020
Proyek Pembangunan Spillway Bendungan Tugu BAB 7
Kabupaten Trenggalek Kesimpulan
BAB 7
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat disampaikan selama dua bulan penulis melaksakan Kuliah
Magang Mahasiswa di Proyek Pembangunan Spillway Bendungan Tugu adalah
sebagai berikut:
5. Pada pelaksanaan pengecoran dilapangan supplier beton sering kali tidak bisa
memenuhi target karena keterlambatan material bahan seperti pasir, agregat, dan
semen dari vendor
b. Beberapa kali dijumpai material kecil yang jatuh dari lantai atas ke
bagian bawah
c. Kurangnya kepatuhan dan kesadaran pekerja akan bahaya yang
ditimbulkan apabila tidak memakai APD saat bekerja